29 March 2015

Resensi Buku-313: MARI MENGENAL ARKEOLOGI ALKITAB: Sebuah Pengantar (David L. Baker, Ph.D. & John J. Bimson, Ph.D.)

Alkitab adalah firman Allah yang tak bersalah, namun pertanyaannya bagaimana kita membuktikan ketidakbersalahan Alkitab? Selain karena kesaksian internal Roh Kudus di dalam hati umat-Nya sebagai penentu utama, maka arkeologi Alkitab sangat diperlukan untuk membuktikan bahwa Alkitab dapat dipercaya secara historis. Apa pentingnya arkeologi Alkitab? Bagaimana arkeologi Alkitab membuktikan keterandalan Alkitab?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
MARI MENGENAL ARKEOLOGI ALKITAB:
Sebuah Pengantar

oleh: 
David L. Baker, Ph.D.
John J. Bimson, Ph.D.

Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2011 (cet. ke-3)



Di dalam buku ini, para penulis membahas signifikansi arkeologi Alkitab bagi penyelidikan Alkitab baik Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Hal ini dimulai dari penguraian sejarah arkeologi Alkitab hingga abad modern. Kemudian dilanjutkan dengan apa yang dikerjakan oleh arkeolog Alkitab di dalam menyelidiki kesejarahan Alkitab. Setelah pendahuluan, para penulis mulai menguraikan arkeologi Alkitab baik dalam PL dan PB. Arkeologi PL dimulai dari tulisan-tulisan kuno, permulaan dunia, nenek moyang Israel, Israel keluar dari Mesir, pendudukan Kanaan, permulaan kerajaan, Israel Utara, masa akhir Yehuda, dan kembalinya Israel ke tanah Perjanjian. Arkeologi PB yang diselidiki meliputi naskah-naskah Laut Mati dan tulisan-tulisan Yunani dan Romawi yang menjadi pengantar memahami PB, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan tokoh Herodes Agung dan diakhiri dengan kitab-kitab Injil yang mengkhususkan pembahasan arkeologi tentang kedudukan imam besar, pengadilan Kristus, dan kematian dan kebangkitan Kristus. Kesemuanya ini diuraikan dengan menjelaskan sejarahnya dilengkapi dengan penemuan bukti arkeologis terkini.



Profil para penulis:
David L. Baker, Ph.D. lahir di Inggris pada tahun 1949. Beliau menempuh pendidikan di Universitas Sheffield dan memperoleh kesarjanaan pada tahun 1970 dan doktor pada tahun 1975 dalam jurusan Biblika. Pada tahun 1978-1979, beliau melayani di Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Angkola di Tapanuli Selatan. Pada tahun 1980-1990, beliau bertugas sebagai dosen Biblika di Sekolah Tinggi Theologi HKBP (STT-HKBP), Pematang Siantar dan pada tahun 1990-2001 sebagai dosen Perjanjian Lama di STT Jakarta. Pada tahun 2001, beiau menjadi wakil ketua Tyndale House di Cambridge, Inggris. Beliau menulis beberapa buku dalam bahasa Indonesia, antara lain: “Mari Mengenal Perjanjian Lama”, “Roh dan Kerohanian Dalam Jemaat”, dan “Satu Alkitab, Dua Perjanjian.”

John J. Bimson, Ph.D. lahir di Inggris pada tahun 1950. Beliau menyelesaikan studi jurusan Biblika di Universitas Sheffield dan memperoleh gelar Bachelor of Arts (B.A.) pada tahun 1973 dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) pada tahun 1977. Disertasinya terbit dengan judul, “Redating the Exodus and Conquest”. Beliau pernah bertugas di Tyndale House, Cambridge (1977-1979) dan Universitas Sheffield (1979-1981), dan sejak itu menjadi dosen bidang Perjanjian Lama di Trinity College, Bristol. Selama musim panas tahun 1985 dan 1986 beliau bertugas sebagai salah seorang pengawas dalam penggalian di Khirbet Nisya. Beliau menikah dengan Maya dan dikaruniai 2 orang anak.

22 March 2015

Resensi Buku-312: IMAN DI SAAT KRISIS (ed. Paul Tokunaga, M.C.S.)

Orang Kristen tidak luput dari berbagai kesulitan hidup. Namun perbedaannya dengan orang-orang non-Kristen adalah umat pilihan-Nya dapat bertahan hidup di dalam kesulitan hidup itu dengan iman bahwa Allah memelihara hidup umat-Nya. Lalu, bagaimana memiliki iman yang seperti itu di tengah problematika hidup?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
IMAN DI SAAT KRISIS:
Tetap Setia Mengikut Yesus

Diedit oleh: Paul Tokunaga

Penerbit: Literatur Perkantas, Jakarta, 2010

Penerjemah: Iwan Wibowo



Di dalam buku ini, para penulis membahas pentingnya iman di saat krisis hidup. Krisis itu bisa meliputi krisis relasi, krisis identitas, krisis waktu, dll. Agar dapat bertahan dalam berbagai krisis hidup, maka para penulis mengarahkan kita untuk memiliki iman yang berakar di dalam Kristus dengan belajar menjadi murid Kristus yang melepaskan kehendak kita pribadi dan menyerahkannya kepada Kristus yang disusul dengan hidup di dalam kebenaran dan akrab dengan-Nya. Iman ini diaplikasikan dengan cara orang Kristen membangun relasi baik dengan pasangan maupun orang tua. Iman juga diaplikasikan dengan cara orang Kristen menjadi berkat bagi lingkungan sekitar di mana mereka menjadi garam dan terang bagi dunia dengan cara menggumulkan panggilan hidup di hadapan Allah, menggunakan waktu untuk memuliakan-Nya, mencintai keadilan, memberitakan Injil, mengenal hati Allah bagi dunia, mengikut-Nya dalam kegelapan, dan terakhir memelihara iman di tengah kegelapan dunia. Biarlah buku ini dapat menginspirasi kita tatkala menghadapi krisis di dalam hidup kita.



Endorsement:
“Kisahnya jujur dan menggugah tekad. Para penulisnya menunjukkan pada kita bahwa mengikut Yesus tidaklah membuat kita menjadi pribadi yang menyenangkan, melainkan Ia membuat kita menjadi baru, murid yang berkomitmen total, yang menjalani hidup penuh kasih, dan pengabdian kepada Allah.”
Dr. (HC) Rebecca Manley Pippert, M.A.
Penulis Out of the Sattshaker dan Pendiri Salt Shaker Ministries yang menyelesaikan studi Bachelor of Arts (B.A.) dan Master of Arts (M.A.) dengan predikat High Honors dalam bidang literatur Inggris di University of Illinois dan dianugerahi gelar doktor.

“Ini adalah sebuah buku yang ditulis dan dijelaskan dengan baik, yang berasal langsung dari laboratorium kehidupan.”
John W. Alexander

“Buku ini akan menarik perhatian Anda sejak halaman pertama, menantang Anda di halaman kedua, menyita perhatian Anda hingga halaman terakhir, dan – jika Anda mengikuti petunjuknya – mengubah hidup Anda.”
Prof. James W. Sire, Ph.D.
Mantan editor senior di InterVarsity Press, dosen tamu di berbagai perguruan tinggi di Amerika Serikat dan Eropa, dosen bagi InterVarsity Christian Fellowship, dan penulis buku The Universe Next Door yang meraih gelar Doctor of Philosophy (Ph.D.) dari University of Missouri.




Profil para penulis:
Para penulis adalah staf di InterVarsity Christian Fellowship (Indonesia: Persekutuan Antar Universitas—Perkantas):
Paul Tokunaga, B.S., M.C.S. adalah Wakil Presiden dan Direktur untuk Strategic Ministries, mengawasi: Bahasa Yunani, Perawatan, Mahasiswa Internasional, Penginjilan, Seni, The Daniel Project, Staff Development and Training, dan pelayanan-pelayanan baru. Beliau bersama Presiden Alec Hill memimpin the Prospective Senior Leaders Cohort (program pengembangan kepemimpinan senior yang potensial). Beliau menyelesaikan studi Bachelor of Science (B.S.) dalam bidang Jurnalisme di California Polytechnic State University in San Luis Obispo dan Master of Christian Studies (M.C.S.) di Regent College, Canada. Beliau juga menjadi rekan penulis buku Following Jesus Without Dishonouring Our Parents. Bersama istrinya Margaret dan anak laki-lakinya Sam, beliau tinggal di Atlanta, Georgia.

Kevin Blue adalah Direktur Los Angeles Urban Project (LAUP) dan tua-tua di Church of the Redeemer di pusat selatan Los Angeles, yang berpusat pada rekonsiliasi rasial, belas kasihan, dan keadilan.

Amy Brooke adalah staf di Illinois Wesleyan University dan sering menulis untuk Student Leadership Journal.

Prof. Robbie Fox Castleman, D.Min. saat ini menjadi Profesor Studi Biblika di John Brown University. Beliau menyelesaikan studi Bachelor of Arts (B.A.) bidang Studi Biblika di Loyola University dengan predikat summa cum laude; Master of Arts (M.A.) bidang Agama di Florida State University; dan Doctor of Ministry (D.Min.) di University of Dubuque Theological Seminary.  Beliau adalah penulis buku True Love in a World of False Hope dan menjadi kontributor pada buku For All the Saints. Beliau menikah dengan Rev. D. Breck Castleman dan dikaruniai 2 orang putra.

Bobby Gross adalah Direktur graduate and faculty ministries di IVCF dan dewan nasional di Christians in the Visual Arts (CIVA). Beliau tinggal di Atlanta, Georgia. Beliau menulis buku “Living the Christian Year: Time to Inhabit the Story of God”.

Prof. Jonathan Tran, Ph.D. adalah Associate Professor di bidang Departemen Agama, Baylor University, U.S.A. Beliau menyelesaikan studi B.A. bidang Ilmu Politik di University of California at Riverside; Master of Divinity (M.Div.) dengan predikat summa cum laude di The Divinity School, Duke University, Durham; dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) bidang Theologi dan Etika di The Graduate School, Departemen Agama, Duke University, Durham.

15 March 2015

Buku ke-34: "TUMBANG DALAM ROH: Perspektif Alkitabiah Vs Fenomena Zaman" (Denny Teguh Sutandio)

Sejak kira-kira akhir abad XX hingga saat ini (abad XXI), fenomena tumbang (jatuh ke belakang) dalam roh terus terjadi di berbagai gereja kontemporer yang pop. Para pendukungnya mempraktikkan fenomena ini dan mengidentikkannya sebagai tanda menerima Roh Kudus. Namun di sisi lain, ada beberapa orang yang menolak fenomena ini dengan dasar bahwa posisi jatuh dari orang yang dipenuhi Roh Kudus itu selalu ke depan, bukan ke belakang. Lalu, mana yang benar?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
“TUMBANG DALAM ROH:
Perspektif Alkitabiah Vs Fenomena Zaman”

oleh: Denny Teguh Sutandio


Penerbit: Sola Scriptura

Harga: Rp 65.000, 00/buku
+ ongkos kirim (tergantung lokasi)



Berminat?
Segera dapatkan buku ini dengan membelinya di:
Denny Teguh Sutandio (0878-5187-3719)


NB: 
Buku akan dikirimkan ke alamat pemesan setelah pemesan melakukan transfer biaya pesanannya paling lambat satu minggu setelah pemesan mendapat SMS balasan dari saya.



Apa kata mereka tentang buku ini?
“Perlu membedakan antara hidup yang dipimpin oleh Roh dan praktik spiritisme atau mistisisme yang lagi marak dalam nuansa Kristiani. ... Melalui buku Tumbang dalam Roh inilah, sahabat saya sedang mengulasnya demi memberikan pencerahan mulai dari sejarah, praktik dan fenomena perkembangannya, yang tentunya disoroti secara Alkitabiah. ...”
Pdt. Juanda, D.Th.
Pengkhotbah, Penulis Buku, dan Dosen di beberapa Sekolah Alkitab (STT) di Indonesia

“... Penulis buku ini menerima manifestasi tumbang dalam roh yang mungkin berasal dari Allah, namun mengujinya berdasarkan firman Allah. ...  Saya juga hendak mengingatkan agar setiap orang Kristen (Karismatik maupun non Karismatik) seharusnya berani mengambil sikap tegas menguji setiap bentuk ajaran atau perilaku, khususnya yang menyangkut ajaran iman dan perilaku yang diklaim benar. Rasa takut untuk menguji segala sesuatu yang datang dengan memakai jubah Kekristenan dan mengatasnamakan Roh Kudus, tidaklah menunjukkan spiritualitas yang tinggi tetapi justru menunjukkan kelemahan. ... Miliki dan bacalah buku ini hingga selesai, dan Anda pasti mendapatkan manfaatnya”
Pdt. Samuel T. Gunawan, M.Th. 
Theolog Protestan-Karismatik, Pendeta, dan Gembala di Gereja Bethel Apostolik Profetik (GBAP) Bintang Fajar Palangka Raya; Dosen Filsafat-Apologetika Kharismatik di STT AIMI, Solo; Pengajar di beberapa STT lainnya; dan Penulis buku “Apologetika Kharismatik: Kharismatik Yang Kukenal dan Kuyakini” 

Resensi Buku-311: MAKING SENSE OF THE OLD TESTAMENT (Prof. Tremper Longman III, Ph.D.)

Sebagai orang Kristen, kita tentunya pernah membaca Alkitab khususnya Perjanjian Lama dan kita menemukan kesulitan mengerti Perjanjian Lama. Mengapa? Lalu, bagaimana kita dapat mengerti Perjanjian Lama dan mengaplikasikannya ke dalam kehidupan Kristen di zaman sekarang?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
MAKING SENSE OF THE OLD TESTAMENT:
MEMAHAMI PERJANJIAN LAMA:
Tiga Pertanyaan Penting

oleh: Prof. Tremper Longman III, Ph.D.

Penerbit: Literatur SAAT, Malang, 2012 (cetakan ke-2)

Penerjemah: Pdt. Cornelius Kuswanto, Th.D.



Di bab 1 di dalam bukunya, Prof. Tremper Longman III, Ph.D. menguraikan hal-hal yang menarik dalam PL dan rintangan dalam memahaminya, lalu perlunya prinsip-prinsip dasar menafsirkan Alkitab. Kemudian, di bab 2, Dr. Longman mengetengahkan problematika yang sering dihadapi oleh orang Kristen yaitu apakah Allah PL berbeda dengan Allah PB, di mana Allah PL seolah-olah kejam, sedangkan Allah PB itu penuh kasih. Untuk menjawab pertanyaan ini, Dr. Longman menjelaskan kaitan antara Allah PL dan PB dengan 3 metafora, yaitu: metafora Tuhan sebagai Raja dalam perjanjian; Tuhan sebagai pahlawan; dan Tuhan sebagai Immanuel. Lalu, bagaimana orang Kristen dapat mengaplikasikan PL di dalam kehidupan Kristen di zaman sekarang? Di bab 3, Dr. Longman menjelaskan ketidakseimbangan pandangan dalam Kekristenan: dispensasionalisme yang membedakan PL dan PB vs theonomi yang memandang PL dan PB secara berkesinambungan, lalu menyajikan jawaban yang Alkitabiah yaitu memandang PL dan PB secara berkesinambungan sekaligus tidak berkesinambungan. Untuk menjelaskan hal ini, Dr. Longman menjelaskan sifat hukum dalam PL, yaitu hukum apodiktik (hukum yang secara mutlak memisahkan mana yang benar dan salah) dan hukum kasus (hukum yang menjelaskan kasus-kasus secara spesifik). Berdasarkan pembedaan ini, Dr. Longman menjelaskan bahwa hukum apodiktik yang meliputi 10 perintah Allah tetap berlaku bagi orang Kristen di zaman sekarang (selama itu dijelaskan di PB) dan hukum kasus yang terdapat di dalam 5 kitab Musa tidak berlaku lagi karena poin dari hukum kasus itu sudah tercantum di dalam 10 perintah Allah itu. Kemudian, Dr. Longman menjelaskan bagaimana masing-masing jenis literatur dalam PL dapat menjadi teladan bagi orang Kristen di zaman sekarang.



Profil Dr. Tremper Longman:
Prof. Tremper Longman III, Ph.D. adalah Robert H. Gundry Professor of Biblical Studies di Westmont College, U.S.A. Beliau juga menjabat sebagai salah satu penerjemah utama bagi Alkitab terjemahan New Living Translation (NLT) dan konsultan bagi terjemahan-terjemahan Alkitab popular lainnya: the Message, the New Century Version (NCV), dan the Holman Standard Bible. Beliau menyelesaikan studi Bachelor of Arts (B.A.) dalam bidang Agama di Ohio Wesleyan University; Master of Divinity (M.Div.) di Westminster Theological Seminary, U.S.A.; dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) dalam bidang Studi Timur Dekat kuno di Yale University. Beliau menikah dengan Alice dan dikaruniai 3 anak laki-laki. Selain buku menganalisa kitab Mazmur ini, Dr. Longman juga menulis buku-buku analisa PL, yaitu: How to Read Proverbs dan How to Read Genesis. Beliau juga menulis beberapa buku tafsiran Alkitab PL, seperti: Song of Songs (Eerdmans), Ecclesiastes (Eerdmans), Daniel (Zondervan), dan Nahum (Baker). Selain itu, beliau juga menulis buku tentang sejarah: A Biblical History of Israel (ditulis bersama dengan Iain Provan and Phil Long; Westminster John Knox, 2003). Beliau juga menulis buku-buku lain, seperti: Literary Approaches to Biblical Interpretation (Zondervan, 1987); Complete Literary Guide to the Bible (kontributor dan editor bersama dengan Leland Ryken; Zondervan, 1993); dll.

08 March 2015

Resensi Buku-310: "YOU LOST ME" (David Kinnaman)

Mengapa banyak anak muda Kristen yang pada masa anak-anak aktif di dalam gereja, namun setelah menjadi pemuda, mereka meninggalkan gereja? Apa yang dapat gereja lakukan menanggulangi problematika ini?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
YOU LOST ME:
Mengapa Orang Kristen Muda Meninggalkan Gereja dan Memikirkan Ulangan tentang Iman Mereka?

oleh: David Kinnaman

Penerbit: 
PT Visi Anugerah Indonesia, Bandung bekerja sama dengan
Sekolah Tinggi Theologi Bandung

Penerjemah: Denny Pranolo



Di dalam bukunya, David Kinnaman menjelaskan tentang problematika banyak anak muda Kristen di Amerika yang pada waktu anak-anak dan remaja aktif di dalam kegiatan gereja, tetapi setelah menjadi pemuda (usia 18-29 tahun), mereka meninggalkan gereja. Kinnaman menyebutnya Dropouts. Di Bagian I, mereka yang termasuk dropouts ini dibedakan menjadi 3, yaitu: nomads (pengelana) yaitu mereka yang tidak terlibat dalam gereja tetapi masih menganggap diri mereka orang Kristen; prodigals (anak yang hilang) yaitu mereka yang kehilangan iman dan menggambarkan diri mereka “bukan lagi orang Kristen”; dan exile (orang buangan) yaitu orang yang masih tertanam dalam iman Kristen mereka tapi merasa terjebak (atau tersesat) di antara gereja dan iman. Kemudian, di Bagian II, Kinnaman menjabarkan 6 alasan mengapa mereka meninggalkan gereja, yaitu: over protektif, dangkal, anti ilmu pengetahuan, represif, eksklusif, dan sempurna. Solusi bagi permasalahan di Bagian I dan II dijawab Kinnaman di bagian III di mana beliau menjelaskan tips-tips gereja mempengaruhi anak muda agar mereka memiliki iman Kristen yang teguh yang diaplikasikan di dalam kehidupan sehari-hari. Di bagian akhir Bagian III, Kinnaman mengumpulkan 50 ide yang ditulis oleh orang-orang dari berbagai profesi untuk menjangkau generasi muda.



Profil David Kinnaman:
David Kinnaman adalah presiden dan pemilik mayoritas Barna Group, sebuah firma penelitian terkenal yang berfokus pada meneliti fenomena persimpangan antara iman dan budaya. Beliau bergabung dengan tim penelitian ini pada tahun 1995 ketika beliau masih menjadi mahasiswa magang. Sejak saat itu, beliau telah mendesain dan menganalisa ratusan proyek penelitian pasar untuk bermacam-macam klien, seperti: American Bible Society, the Billy Graham Evangelistic Association, CARE, Columbia House, Compassion, Easter Seals, Focus on the Family, Habitat for Humanity, the Humane Society, NBC-Universal, The ONE Campaign, the Salvation Army, SONY, Walden Media, World Vision, Zondervan (Harper Collins), dll. Selain itu, beliau juga mengawasi 86 perwakilan penelitian di seluruh Amerika yang melakukan penelitian terhadap orang dewasa, remaja, dan rohaniwan di area iman, kerohanian, opini publik, sikap politik, dan dinamika budaya. Hasil penelitian ini sering dikutip oleh media utama, seperti USA Today, The Wall Street Journal, Fox News, Chicago Tribune, The New York Times, dan The Los Angeles Times. Beliau juga adalah co-author dari buku best-seller “unchristian: What a New Generation Really Thinks about Christianity” yang mengeksplorasi sikap pemuda usia 16-29 tahun dalam hubungannya dengan iman.

01 March 2015

Resensi Buku-309: "7 MODEL KRISTOLOGI SOSIAL" (Pdt. Kalvin S. Budiman, Ph.D.)

Kekristenan zaman ini sering dicap sebagai anti sosial. Benarkah demikian?

Temukan jawabannya dalam:
Buku 
7 MODEL KRISTOLOGI SOSIAL:
Mengaplikasikan Spiritualitas Kristen dalam Etika Sosial

oleh: Pdt. Kalvin S. Budiman, Ph.D.

Penerbit: Literatur SAAT Malang, 2013



Melalui buku ini, Ev. Kalvin S. Budiman, Ph.D. menjelaskan bahwa Kekristenan tidak anti sosial, tetapi sangat memperhatikan hal-hal sosial dalam masyarakat dengan berfokus pada Kristus sebagai dasarnya. Ini berarti Kristologi (doktrin Kristus) bukan hanya dimengerti secara soteriologis-theologis yang berkaitan dengan keselamatan, tetapi juga secara sosial, yaitu bagaimana Kristus dan karya-Nya mempengaruhi bidang sosial, politik, dll Meskipun berlatar belakang theologi Reformed, Ev. Dr. Kalvin Budiman secara objektif menyoroti 7 model Kristologi sosial dari: Prof. Dr. Ds. Abraham Kuyper, Walter Rauschenbusch, Dr. Dietrich Bonhoeffer, Dr. H. Richard Niebuhr, Rev. Martin Luther King, Jr., Ph.D., Gustavo GutiƩrrez, dan Dr. John H. Yoder di mana ketujuh tokoh ini berasal dari berbagai denominasi Kristen berbeda: Reformed, Lutheran, Baptis, Katolik, dan Anabaptis. Masing-masing model dijelaskan oleh Dr. Kalvin Budiman mulai dari latar belakang pemikiran hingga isi pemikiran masing-masing tokoh secara objektif. Di bagian akhir buku ini, Dr. Kalvin Budiman menyimpulkan beberapa poin dari ketujuh model tersebut bagi orang Kristen di zaman sekarang. Biarlah buku ini dapat menjadi inspirasi bagi orang Kristen untuk mengaplikasikan konsep iman Kristen yang berpusat pada Kristus ke dalam hal-hal sosial dan politik.



Endorsement:
“Karya Dr. Kalvin Budiman ini adalah perangkaian yang sangat jenius antara Kristologi, etika sosial, dan motif-motif theologi modern. Membayangkan Kuyper, Rauschenbusch, Luther King, Bonhoeffer, Reinhord Neibuhr, Gutierrez, dan Yoder “diadu” dan “diaduk” di dalam satu buku saja sudah sangat menarik, apalagi bila buku itu adalah tentang Kristologi dan kaitannya dengan etika sosial. Orang-orang ini dibawa untuk berbicara dari perspektif masing-masing, dengan suatu kesamaan: mereka adalah orang-orang yang terinspirasi oleh pribadi dan karya Yesus Kristus dan berupaya mewujudkan pengalaman Kristologis tersebut dalam kehidupan sosial budaya. Hasilnya adalah sebuah buku yang sangat menantang pikiran Kristen (Injili) untuk tidak mengorting Kristus menjadi hanya Juruselamat pribadi yang tidak berdampak secara sosial-politik. Saya berharap lebih banyak lagi buku-buku seperti ini untuk menjadi konsumsi pemikiran theologis kaum Injili di Indonesia.”
Pdt. Andreas Himawan, Th.D.
Rektor Sekolah Tinggi Theologi Amanat Agung, Jakarta yang menyelesaikan studi Sarjana Theologi (S.Th.) di Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT) Malang dan Master of Theology (Th.M.) dan Doctor of Theology (Th.D.) di Trinity Theological College, Singapore.

“Buku ini merupakan buku yang tepat waktu dan isi. Tepat waktu karena inilah saatnya kaum Injili mewujudkan imannya dalam kehidupan sosialnya. Tepat isi karena mampu menguraikan etika sosial dari berbagai pandangan dengan lugas dan komprehensif. Dan inilah saat yang tepat bagi kita untuk membaca dan merenungkannya.”
Pdt. Joshua Lie, Ph.D. (Cand.)
Gembala Sidang Indonesian Reformed Evangelical Church, Toronto, Canada yang menyelesaikan studi Sarjana Theologi (S.Th.) di Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT) Malang dan Master of Philosophy (M.Phil.) di Institute for Christian Studies (ICS), Toronto, Canada. Saat ini beliau sedang studi Doctor of Philosophy (Ph.D.) di ICS, Toronto.

“Buku ini sangat baik karena membahas theologi sosial beberapa theolog Kristen dalam kaitannya dengan doktirn Kristus yang jarang dibahas oleh para theolog Injili. Para pemimpin Kristen yang ingin merumuskan suatu etika sosial akan memperoleh manfaat dari bacaan ini.
Pdt. Christian Sulistio, Th.D. (Cand.)
Dosen Theologi Kontemporer di Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT) Malang yang menyelesaikan studi S.Th., Master of Divinity (M.Div.), dan M.Th. di SAAT. Beliau sedang menyelesaikan studi Doctor of Theology (Th.D.) di Trinity Theological College, Singapore.



Profil Dr. Kalvin S. Budiman:
Ev. Kalvin S. Budiman, S.Th., M.T.S., Th.M., Ph.D. menyelesaikan studi Sarjana Theologi (S.Th.) di SAAT Malang; Master of Theological Studies (M.T.S.) dan Master of Theology (Th.M.) di Calvin Theological Seminary, U.S.A.; dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) dalam bidang theologi dan etika di Fakultas Agama, Baylor University, U.S.A.