26 July 2015

Resensi Buku-329: "KRISTUS SANG KONTROVERSIALIS" (Rev. DR. JOHN R. W. STOTT, C.B.E.)

Kekristenan adalah Kristus, maka Kekristenan tidak dapat dilepaskan dari pengenalan akan Kristus. Namun banyak orang Kristen tidak memahami siapakah Kristus sesungguhnya. Alkitab mengajar kita tentang Pribadi Kristus yang unik yaitu Sang Kontroversialis. Apa maksudnya?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
CHRIST THE CONTROVERSIALIST
(KRISTUS SANG KONTROVERSIALIS):
Meneladani Pelayanan dan Pengajaran Yesus yang Radikal

oleh: Rev. DR. JOHN R. W. STOTT, C.B.E.

Penerbit: Literatur Perkantas Jatim, 2014

Penerjemah: Paksi Ekanto Putro



Buku ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian 1 yang terdiri dari 2 bab menjelaskan pendahuluan terhadap penjelasan Dr. John Stott tentang pelayanan dan pengajaran Yesus yang Alkitabiah. Di dalam pendahuluan ini, Dr. Stott menjelaskan bahwa untuk memahami Yesus yang Alkitabiah diperlukan pola pikir theologi Injili yang setia kepada Alkitab di tengah-tengah Kekristenan yang tidak mempedulikan doktrin dan lebih menginginkan persatuan gereja yang semu. Pola pikir Injili inilah yang mengakibatkan seorang Injili dapat memahami Kristus sesuai pengajaran Alkitab yaitu Kristus yang mengakibatkan kontroversi. Di bagian 2, Dr. Stott menjelaskan berbagai kontroversi yang Yesus bawa beserta aplikasi praktisnya, yaitu: Agama (apakah natural atau supranatural), otoritas (apakah tradisi atau Alkitab), Alkitab (apakah sebagai tujuan atau sarana kita mengenal Allah), keselamatan (apakah merupakan suatu jasa baik atau anugerah Allah), moralitas (apakah lahiriah atau batianiah), ibadah (apakah hanya berkisar tentang mulut atau masalah hati), tanggung jawab (apakah menarik diri dari dunia atau terlibat di dalamnya), dan ambisi (apakah untuk kemuliaan kita atau kemuliaan Allah). Kesemua kontroversi ini diuraikan satu per satu oleh Dr. Stott dari Alkitab khususnya Perjanjian Baru lengkap dengan penyelidikan sederhana dan aplikasi praktisnya dalam sejarah gereja maupun Kekristenan zaman ini. Di bagian akhir, Dr. Stott mengarahkan kita untuk meneladani Yesus Kristus sebagai Guru sekaligus Tuhan kita sebagai pedoman iman dan kehidupan kita sehari-hari.



Endorsement:
“Setiap orang Kristen yang bijak perlu membaca penjelasan klasik mengenai inti aliran Injili. Meskipun ditulis lebih dari empat puluh tahun yang lalu, pesan utamanya masih berlaku bahkan lebih dibutuhkan pada hari ini daripada di waktu yang sebelumnya. John Stott menjelaskan secara persuasif, murah hati, jelas, dan dengan pemahaman yang tajam mengenai apa artinya untuk setia bagi Yesus Kristus. Ini adalah buku yang luar biasa.”
Christopher Ash
Direktur Cornhill Training Course, Proclamation Trust

“Menurut saya, ini bukan hanya salah satu buku terbaik dari John Stott, tetapi salah satu buku yang paling penting dalam dekade terakhir. Dalam dunia yang semakin menolak konsep kebenaran dan gereja yang sering ditandai oleh ketidakpedulian terhadap doktrin, maka permohonan buku ini untuk tunduk pada pengajaran Kristus tentang keyakinan-keyakinan inti dan teladan-Nya dalam menyatakan keyakinan-keyakina tersebut sangatlah dibutuhkan.”
Rev. Vaughan Roberts
Rektor St. Ebbes, Oxford dan Direktur Proclamation Trust yang studi theologi di Wycliffe Hall, Oxford



Profil Rev. DR. JOHN R. W. STOTT:
(alm.) Rev. DR. JOHN ROBERT WALMSLEY STOTT, CBE adalah seorang pemimpin Kristen dari Inggris dan pendeta gereja Anglikan yang tercatat sebagai seorang pemimpin dari gerakan Injili di seluruh dunia. Beliau terkenal sebagai salah seorang penulis terpenting dari the Lausanne Covenant pada tahun 1974. Beliau lahir di London pada tahun 1921 dari Sir Arnold dan Lady Stott. Stott belajar modern languages di Trinity College, Cambridge di mana beliau lulus dengan dua gelar dalam bidang bahasa Prancis dan Theologi. Di universitas, beliau aktif di the Cambridge inter-collegiate Christian Union (CICCU).
Setelah ini, beliau berpindah ke Ridley Hall Theological College (juga the University of Cambridge) sehingga beliau dapat ditahbiskan menjadi pendeta Anglikan pada tahun 1945 dan menjadi pembantu pendeta di the Church of All Souls, Langham Place (1945-1950) (website: www.allsouls.org) kemudian Pendeta (1950-1975). Beliau dipilih menjadi Pendeta bagi Ratu Inggris Elizabeth II (1959-1991) dan Pendeta luar biasa pada tahun 1991. Beliau menerima CBE pada tahun 2006 dan menerima sejumlah gelar doktor kehormatan dari sekolah-sekolah di Amerika, Inggris dan Kanada. Salah satunya adalah Lambeth Doctorate of Divinity pada tahun 1983.

12 July 2015

Book Description-328: "ROMAN CATHOLICS AND EVANGELICALS: Agreements and Differences (Prof. Norman L. Geisler, Ph.D. & Ralph E. MacKenzie, M.A.)

Roman Catholics and Evangelicals are two different Christian people who always blame each other as a heresy. Is is true that they are so different that we suppose?

Get the answer in the:
Book
ROMAN CATHOLICS AND EVANGELICALS:
Agreements and Differences

by: 
Prof. Norman L. Geisler, Ph.D. and 
Ralph E. MacKenzie, M.A.

Publisher: Baker Books, Grand Rapids, 1995



In this book, Dr. Norman L. Geisler and Ralph E. MacKenzie analyze about the agreements and the differences between Roman Catholicism and Evangelical. This book consists 4 part: Part one, they explain about 8 areas of doctrinal agreement between Roman Catholicism and Evangelical, such as: Revelation, God, human beings, Christ, salvation, the church, ethics, and last things (eschatology). In part two, Dr. Geisler and MacKenzie tell us about 8 areas of doctrinal differences between Roman Catholicism and Evangelical. In this part, they explain Catholics’ doctrines and critiques of Evangelical and then, they analyze those critiques based on the Holy Bible and church tradition (that Catholic believes). Eventhough there are 8 differences between Catholicism and Evangelical, in the third part, Dr. Geisler and MacKenzie believe that Roman Catholics and Evangelical can cooperate to expand the kingdom of God, such as:  social action, educational goals, spiritual heritage, and evangelism. In the last part, appendixes, they add some explanation about: eastern church, counter-reformation and later developments, modern/liberal Catholicism, Vatican Council II and the current situation, baptismal regeneration, and the Colson-Neuhaus Declaration. I believe that this book is so important for Evangelicals and Roman Catholicisms to discuss each other based on the Holy Bible.



Endorsement:
“It is important for us to understand the foundational things that we have in common, as well as to identify the irreducible difficulties that remain. Geisler and MacKenzie have undertaken the monumental task of showing us how to do this.”
Prof. Harold O. J. Brown, Ph.D. (1933-2007)
Professor Emeritus of Biblical and Systematic Theology at Trinity Evangelical Divinity School in Deerfield, Illinois and Professor of Theology and Philosophy at Reformed Theological Seminary (Charlotte) who holds Bachelor of Arts (A.B.) from Harvard College; Bachelor of Divinity (B.D.) from Harvard Divnity School; Master of Theology (Th.M.) from Harvard Divinity School; and Doctor of Philosophy (Ph.D) from Harvard University

“I hope Catholic and evangelicals will read this book together, with the Catechism of the Catholic Church at hand for ready reference. Out of such prayerful study and honest argument will come, God willing, greater shared insight into the nature and mission of Christ and his church.”
Fr. Richard John Neuhaus, M.Div. (May 14, 1936 – January 8, 2009)
Ex Lutheran pastor who converted to Roman Catholics and became Roman Catholic priest holds Bachelor of Arts (B.A.) and Master of Divinity (M.Div.) from Concordia Seminary, St. Louis, Missouri. 

“The virtue of this book is clarity. It cuts through the fog of confusion and uncertainty like a searchlight. The real issues in Protestant/Catholic debate are laid bare with fairness and forthrightness. A book of this kind has long been needed.”
Prof. David Falconer Wells, Ph.D.
Andrew Mutch Distinguished Professor of historical and systematic theology at Gordon Conwell Theological Seminary, South Hamilton, Massachusetts who has B.D. from University of London; Th.M. from Trinity Evangelical Divinity School; Ph.D from the University of Manchester (1969); and post-doctoral Research Fellow from Yale Divinity School.

“This book goes far towards resolving apparent differences between the two faiths, while at the same time revealing the great distance which in some ways still separates them.”
Prof. James Hitchcok, Ph.D.
Professor of History at Saint Louis University who holds Bachelor of Arts (B.A.) from Saint Louis University; M.A. and Ph.D. from Princeton University.



Biography of the authors:
Prof. Norman L. Geisler, Ph.D. is distinguished professor of apologetics and theology at Veritas Evangelical Seminary in Murrieta, California. He is the author of more than seventy books, including the Baker Encyclopedia of Christian Apologetics. He holds Diploma from William Tyndale College (1950-1955), then he studied in University of Detroit (1956-1957). After that, in 1958, he holds Bachelor of Arts (B.A.) in Philosophy from Wheaton College; Master of Arts (M.A.) in Theology from Wheaton Graduate School in 1960; and Bachelor of Theology (Th.B.) from William Tyndale College in 1964. In 1964, he worked in philosophy in Wayne State University Graduate School, in 1965-1966, he works on M.A in Philosophy in University of Detroit Graduate School, and in 1968, he also work in philosophy in Northwestern University, Evanston. In 1970, he holds Doctor of Philosophy (Ph.D.) in Philosophy from Loyola University, Chicago. He has lectured in all 50 states and 26 countries on six continents. He is married to Barbara Jean (graduate of Fort Wayne Bible College {now: Taylor University}) and together they have six children, fifteen grandchildren, and three great grandchildren. His website: http://www.normgeisler.com

Ralph E. MacKenzie, M.A. graduated from Bethel Seminary, San Diego, in 1992, with a Master of Arts (M.A.) degree in Theological Studies and a concentration in Church History. In 1993, he spent three months at Odessa International Theological Seminary in the Ukraine as a visiting professor in Church History and Systematic Theology. He has also served as a visiting lecturer at BIOLA University's School of Apologetics in Los Angeles where he taught Church History and Historical Theology. While doing so, he addressed such topics as current religious trends and the interaction between science and the Christian faith. Ralph is married and delights in his eleven grandchildren and one great-granddaughter. Lastly, he and his wife Donna fellowship and serve at First Presbyterian Church in San Diego.

05 July 2015

Resensi Buku-327: SENI MERAYAKAN HIDUP YANG SULIT (Pdt. DR. JULIANTO SIMANJUNTAK)

Kehidupan yang penuh penderitaan sering kali membuat banyak orang Kristen frustasi dan akhirnya meninggalkan Tuhan. Namun beberapa pengajar Kristen bukan mengajar mereka untuk tangguh menghadapi penderitaan, malahan mengajar mereka bahwa penderitaan itu produk setan dan orang-orang Kristen tidak mungkin menderita. “Theologi” kemakmuran tidak memberikan solusi atas penderitaan umat Allah, lalu bagaimana solusinya?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
SENI MERAYAKAN HIDUP YANG SULIT:
Dilengkapi Kesaksian Manusia Biasa Dengan Kesulitan Luar Biasa

oleh: Pdt. Dr. Julianto Simanjuntak

Penerbit: Yayasan Pelikan Indonesia, Tangerang, 2004



Di dalam bukunya, salah satu tokoh koseling ternama di Indonesia mengajarkan bahwa penderitaan dan kesulitan hidup perlu dirayakan, bukan diratapi, namun bagaimana caranya? Pdt. Julianto Simanjuntak membagikan 7 poin seni merayakan kehidupan sulit yang dialami oleh anak-anak Tuhan, yaitu: masalah bukan untuk disimpan, tetapi untuk dibagikan kepada saudara seiman; masalah bukan untuk disesali, tetapi dirayakan; masalah bukan tanda kelemahan, tetapi kekuatan; masalah tidak menjauhkan, tetapi justru mendekatkan kita kepada Tuhan; masalah tidak untuk dihindari, tetapi dihadapi; masalah bukan kutuk, melainkan berkat; dan masalah bukan semata cobaan, melainkan terutama ujian untuk mendapatkan mahkota. Ketujuh poin ini diuraikan dengan bahasa yang sederhana dilengkapi dengan kesaksian anak-anak Tuhan yang mengalami penderitaan yang benar-benar berat bagi manusia namun memiliki kelegaan di dalam Allah, meskipun beberapa dari mereka tidak mengalami kelepasan dari penderitaan mereka. Di bagian akhir buku ini, Pdt. Julianto mengarahkan kita untuk melihat betapa besar cinta Allah kepada kita, meskipun kita pernah membenci bahkan meninggalkan-Nya. Biarlah melalui buku praktika yang sederhana ini menyadarkan kita untuk melihat dan bergantung pada Allah dalam setiap kesulitan hidup kita.



Rekomendasi:
“Sungguh suatu paradoks yang menggetarkan: Tuhan hadir justru ketika pencobaan hidup menimpa kita. Buku Julianto dan Roswitha berisi kisah nyata tentang akrabnya penderitaan dan kehadiran Tuhan.”
Dr. (HC) Jacob Oetama
Presiden Komisaris Kelompok Kompas-Gramedia yang dianugerahi gelar Doktor bidang komunikasi dari Universitas Gajah Mada.

“Buku ini memberikan kita inspirasi untuk selalu berpengharapan dalam mengarungi berbagai tantangan kehidupan.”
Dr. (HC) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc.
Rektor Universitas Pelita Harapan (UPH) yang adalah alumni dari the University of Tasmania, Australia dan dianugerahi gelar doktor dari Ouachita Baptist University.

“Buku “Seni Merayakan Hidup yang Sulit” ini memberikan kita wawasan bagaimana kita menjalani penderitaan dari perspektif Tuhan.”
Dr. James Tjahaja Riady, M.A.
CEO Lippo-Group yang menyelesaikan studi Bachelor of Commerce dari the University of Melbourne



Profil Pdt. Julianto Simanjuntak:
Pdt. Julianto Simanjuntak, B.Th., S.Th., M.Div., M.Si., D.Th. yang lahir di Tanjung Balai Karimun, 25 Juli 1963 adalah Pemimpin dari Yayasan Peduli Konseling Indonesia (Pelikan) dan Institut Konseling Lembaga Konseling Keluarga dan Karier (LK3) sekaligus menjadi Direktur Pelaksana Magister Konseling Jaffray. Beliau menamatkan studi Bachelor of Theology (B.Th.) di Sekolah Tinggi Theologi I-3, Batu, Malang; Sarjana Theologi (S.Th.) bidang Konseling Pastoral di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga; Master of Divinity (M.Div.) bidang Konseling di Sekolah Tinggi Theologi Reformed Injili Indonesia (STTRII) Jakarta; Magister Sains (M.Si.) dalam bidang Sosiologi Agama di UKSW, Salatiga; dan Doktor Theologi Bidang Konseling di Sekolah Tinggi Theologi Jaffray. Beliau menikah dengan Dra. Roswitha Ndraha, M.A. pada tanggal 8 November 1991 dan dikaruniai dua putra: Josephus Theo Nugraha Simanjuntak (lahir 20 Agustus 1993) dan Moze Flavi Prometheus Simanjuntak (lahir: 28 Juli 1997).