11 November 2012

Resensi Buku 193: NEW TESTAMENT EXEGESIS (Rev. Prof. Gordon D. Fee, Ph.D., D.D.)



Bagaimana kita mengetahui sejarah tentang Tuhan Yesus Kristus dan para rasul-Nya? Jelas, sumber yang terpenting adalah Perjanjian Baru yang kita miliki. Namun, pertanyaannya, bagaimana kita dapat memahami Perjanjian Baru secara tepat dan menerapkannya dalam aspek-aspek praktis, misalnya: berkhotbah?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
NEW TESTAMENT EXEGESIS
(Eksegesis Perjanjian Baru: Sebuah Buku Pegangan bagi Mahasiswa dan Pelayan Gerejawi)

oleh: Prof. Gordon D. Fee, Ph.D., D.D.

Penerjemah: Ev. Andreas Hauw, M.Th.

Penerbit:
Literatur Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT) Malang, 2011 (cetakan kedua)



Di dalam bukunya ini, salah satu pakar Perjanjian Baru yang ahli dalam bidang kritik teks, Dr. Gordon D. Fee menjelaskan cara-cara mengeksegesis Perjanjian Baru dengan berbagai jenis literatur sastranya. Buku ini dibagi menjadi 4 bagian, di mana bagian I, Dr. Fee menjelaskan pedoman-pedoman dasar tentang mengeksegesis Perjanjian Baru dengan 4 jenis literatur: Surat-surat, Injil, Kisah Para Rasul, dan Kitab Wahyu. Kemudian, di bagian II, Dr. Fee menguraikan tuntas tentang pedoman-pedoman yang telah dijelaskannya di Bagian I yaitu: analisa susunan kalimat, membangun teks, analisa tata bahasa, analisa kata-kata, latar belakang sejarah-budaya, dan analisa sebuah perikop. Kedua bagian ini nantinya dapat diaplikasikan di bagian III yaitu mengintegrasikan eksegese Alkitab yang teliti dengan teknik berkhotbah (homiletika) di mana menurut Dr. Fee, si pengkhotbah perlu mengeksegese Perjanjian Baru yang akan dikhotbahkan, namun juga “menyapa” jemaat dengan berusaha menghilangkan istilah-istilah sulit dalam eksegese tersebut. Di bagian terakhir, Dr. Fee mendaftarkan berbagai alat bantu dan sumber-sumber untuk langkah-langkah di Bagian II entah itu berupa buku-buku studi Perjanjian Baru yang bermutu maupun software PC tentang studi Perjanjian Baru yang bisa didownload dari internet. Di baigan Lampiran, Dr. Fee mengemukakan kendala zaman postmodern terhadap eksegese Perjanjian Baru yaitu penyelidikan-penyelidikan respons pembaca yang berusaha menekankan pentingnya pembaca Alkitab untuk mengerti Alkitab sendiri tanpa melihat maksud asli penulis Alkitab. Bagi Dr. Fee, konsep ini jelas melawan dirinya sendiri dan sangat berbahaya bagi eksegese Perjanjian Baru. Biarlah buku yang cukup sulit namun sangat bermutu ini dapat memberkati orang Kristen awam (yang mengenal dasar-dasar bahasa Yunani) maupun mahasiswa dan pelayan gerejawi dalam mengeksegese Perjanjian Baru demi pertumbuhan kerohanian pribadi maupun jemaat yang dilayaninya.



Rekomendasi:
“Dengan munculnya edisi ketiga ini, saya dengan gembira mengatakan dalam tulisan ini mengenai apa yang telah saya katakan kepada para mahasiswa saya bertahun-tahun: ‘Milikilah buku-buku Fee!’ Buku ini adalah pengantar utama langkah demi langkah yang handal bagi proses menafsir sejak awal hingga akhir. Jika Anda hanya bisa mendapatkan satu buku praktis mengenai hermeneutika, inilah buku itu. Apa yang telah diperbaharui di sini membuat semuanya menjadi semakin sesuai dengan permasalahannya, seteman baik antara teori dan praktis yang selaras dengan keyakinan bahwa pergumulan untuk memastikan yang asli dari pengarang, yang menyuarakan keinginan, adalah tujuan eksegesis yang benar dan mulia.”
Prof. Scott J. Hafemann, D.Theol.
(Reader in New Testament Studies di School of Divinity, University of St. Andrews, U.K.; Master of Arts—M.A. dari Fuller Theological Seminary, U.S.A. dan Doctor of Theologie—D.Theol. dari Eberhard-Karls-Universität Tübingen, Jerman)

“Sebuah perevisian dari buku standar lama yang amat bermanfaat dan diperkenalkan kepada para mahasiswa baik buku-buku baru maupun sumber-sumber internet yang tersedia bagi eksegesis Perjanjian Baru.”
Prof. Robert H. Stein
(Senior Professor of the New Testament di Southern Baptist Theological Seminary, U.S.A.)

“Eksegesis Perjanjian Baru Gordon Fee telah amat dikenal sebagai sumber bagi metodologi eksegesis selama bertahun-tahun. Edisi ketiga ini membuatnya bahkan lebih baik dan lebih bermanfaat. Ketika saat mengajar eksegesis menjadi cukup berat, adalah senang mendengar sebuah teks yang padat seperti ini sudah hadir.”
Prof. Darrell L. Bock, Ph.D.

(Research Professor of New Testament Studies dan Professor of Spiritual Development and Culture (CCL) di Dallas Theological Seminary, U.S.A.; Bachelor of Arts—B.A. dari University of Texas; Master of Theology—Th.M. dari Dallas Theological Seminary; Doctor of Philosophy—Ph.D. dari University of Aberdeen; dan menjalani studi post-doktoral di Tübingen University)




Profil Penulis:
Prof. Gordon Donald Fee, Ph.D., D.D.  yang lahir pada tahun 1934 di Ashland, Oregon, dari ayah, Donald Horace Fee (1907–1999) dan ibu, Gracy Irene Jacobson (1906–1973) adalah theolog Kristen Amerika-Kanada dan pendeta yang ditahbiskan di Gereja Sidang Jemaat Allah, Amerika Serikat. Sekarang, beliau menjabat sebagai Profesor Emeritus bidang Studi Perjanjian Baru di Regent College, Vancouver, Kanada. Beliau menyelesaikan studi Bachelor of Arts (B.A.) dan Master of Arts (M.A.) di Seattle Pacific University dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) di the University of Southern California. Pada tanggal 21 April 2010, beliau dianugerahi gelar Doctor of Divinity (D.D.) dari Northwest University, Kirkland, Washington, di mana Fee pernah mengajar di sana. Beliau disebut sebagai ahli terkemuka di bidang pneumatologi (doktrin Roh Kudus) dan kritik teks Perjanjian Baru. Beliau adalah anggota dari CBT (Committee on Bible Translation) yang menerjemahkan the New International Version (NIV) dan revisinya the Today's New International Version (TNIV). Beliau juga melayani sebagai dewan penasihat di the International Institute for Christian Studies.