28 June 2015

Resensi Buku-326: "THE BIRTH OF CHRISTIANITY: The First Twenty Years" (Rt. Rev. Paul W. Barnett, Ph.D., Th.D.)

Apakah Kekristenan itu historis? Apakah Kristus itu pribadi yang historis? Bagaimana dengan Perjanjian Baru? Apakah kitab-kitab Injil ditulis sangat jauh dari kematian dan kenaikan Kristus ke Surga? Bagaimana kita membuktikan historisitas Kristus, Perjanjian Baru, dan Kekristenan?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
THE BIRTH OF CHRISTIANITY:
The First Twenty Years

oleh: Rt. Rev. Paul W. Barnett, Ph.D., Th.D.

Penerbit: Gandum Mas, Malang, 2012

Penerjemah: Yenny Agus Salim



Melalui buku “The Birth of Christianity”, Rev. Dr. Paul Barnett mengarahkan kita untuk memahami historisitas Kekristenan dan kepercayaan kepada Kristus sebagai Anak Allah hanya beberapa tahun setelah kematian-Nya di kayu salib. Hal ini dimulai dari laporan dan pengajaran Paulus tentang Kristus yang adalah Mesias, Anak Allah di suratnya yang pertama jemaat ke Tesalonika yang diklaim Dr. Barnett sebagai kitab terawal Perjanjian Baru yang ditulis sekitar tahun 50 M. Kemudian, ia juga mengajar Kristologi di dalam suratnya kepada jemaat Galatia. Dari mana Paulus mendapat pengajaran Kristologinya? Jelas, dari Petrus yang merupakan saksi mata kehidupan, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Kristus ke Surga. Oleh karena itu, Dr. Barnett mengajak para pembaca menyelidiki pengaruh Petrus dan kondisi gereja mula-mula dari masuknya ke Israel hingga menyebarkan jemaat Kristen ke luar Israel. Selain itu, Dr. Barnett mengajak kita jarak yang dekat antara Yesus dan kitab-kitab Injil untuk memastikan bahwa keempat Injil tidak ditulis jauh setelah kenaikan Kristus ke Surga. Keempat Injil ini dipercaya oleh banyak pakar Biblika diperoleh dari Q, maka Dr. Barnett menjelaskan secara ringkas apa itu Q dan keterandalan Q dalam menunjukkan bahwa pada awalnya, Kristus memang sudah dipercaya sebagai Mesias, Anak Allah. Kemudian, Dr. Barnett mengajak para pembaca menyelidiki dua Injil Utama yaitu Markus dan Yohanes. Khusus Injil Yohanes, Dr. Barnett menyajikan fakta bahwa Injil Yohanes ditulis bukan setelah tahun 70 M, tetapi akhir dekade tahun 60 M. Buku ini ditutup dengan kesimpulan bahwa kesejarahan Kekristenan dan kaitannya dengan Kristus adalah peristiwa yang tidak dapat disangkal. Pada bagian terakhir buku ini, Dr. Barnett menambahkan 3 lampiran yang menjelaskan sejarah dan geografi di dalam Kisah Para Rasul, penanggalan Galatia, dan pemikiran dan analisis tentang Birth of Christianity dari J. D. Crossan.



Rekomendasi:
“Paul Barnett terkenal sepanjang kariernya sebagai sejarawan dan pemerhati sastra klasik/kuno, ilmuwan bidang alkitabiah, dengan spesialisasi mengenai kesejarahan dokumen-dokumen Perjanjian Baru, seorang pendeta, dan uskup yang setia. Dalam buku ini ia menyajikan semua latar belakang yang berkaitan dengan dua puluh tahun pertama sejarah Kristen, menunjukkan betapa kelirunya pernyataan-pernyataan orang-orang yang belakangan berpendapat bahwa kita nyaris tidak mengetahui apaapa mengenai periode paling mula-mula dari perkembangan gereja. ... The Birth of Christianity adalah bacaan wajib bagi semua yang tertarik akan topik ini.”
Prof. Craig L. Blomberg, Ph.D.
Distinguished Professor of New Testament di Denver Seminary yang menyelesaikan studi Bachelor of Arts (B.A.) Summa Cum Laude di Augustana College; Master of Arts (M.A.) di Trinity Evangelical Divinity School, U.S.A.; dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) di University of Aberdeen, Scotland.

“Selama beberapa dasawarsa kritikus paling radikal telah berusaha membangun skeptisisme sistematik mengenai Kekristenan berdasarkan dua puluh tahun kesenjangan antara kematian serta kebangkitan Yesus dengan penulisan dokumen-dokumen Perjanjian Baru yang pertama. Paul Barnett menunjukkan bahwa pembacaan yang objektif mengenai bukti itu memberikan kepada kita lebih banyak informasi mengenai tahun-tahun itu daripada mengenai gagasan. Ini merupakan buku wajib bagi mahasiswa theologi, siapa saja yang terganggu oleh skeptisisme yang semakin populer dari sekelompok kecil orang radikal yang hiruk pikuk. Buku ini juga berguna bagi para pendeta yang perlu mengingat dan mengajarkan bahwa Kekristenan merupakan agama yang memiliki akar kesejarahan.”
Rev. Prof. D. A. Carson, Ph.D.
Profesor Riset Perjanjian Baru di Trinity Evangelical Divinity School, Deerfield, Illinois, U.S.A. yang menyelesaikan studi Bachelor of Science (B.S.) dalam bidang Kimia di McGill University; M.Div. di Central Baptist Seminary, Toronto; dan Ph.D. dalam bidang Perjanjian Baru di Cambridge University, U.K.

“Benar-benar kritis, mengandung pengertian sejarah, dan sangat menarik, karya ini memberikan bahasan yang ringkas mengenai tahun-tahun permulaan dari misi Kristen. ... Suatu bacan yang baik dan petunjuk yang memberikan pelajaran bagi para ahli dan mahasiswa maupun orang awam.”
Prof. E. Earle Ellis, Ph.D. (18 Maret 1926-2 Maret 2010)
Profesor Riset Emeritus Theologi di Southwestern Baptist Theological Seminary di Fort Worth, Texas dan Pendiri Institute for Biblical Research yang meyelesaikan M.A. dan Bachelor of Divinity (B.D.) di Wheaton College Graduate School; Ph.D. di the University of Edinburgh, U.K.; dan menyelesaikan studi post-doktoral di berbagai universitas utama di Eropa seperti: Tübingen, Göttingen, Marburg, dan Basel, dan menghabiskan setiap musim panas di Inggris untuk melakukan riset selama 20 tahun lebih terakhir. 



Profil Dr. Paul Barnett:
Rt. Rev. Paul William Barnett, Ph.D., Th.D. yang lahir tanggal 23 September 1935 adalah uskup gereja Anglikan, sejarawan purba, dan ahli Perjanjian Baru. Beliau menjadi Uskup di Sydney Utara pada tahun 1990-2001. Beliau saat ini menjabat sebagai visiting fellow dalam sejarah kuno di Macquarie University di Sydney, Australia, profesor riset di Regent College, Vancouver, Kanada, dan terakhir emeritus faculty di Moore Theological College. Beliau meraih gelar B.D. (Hons) dari University of London pada tahun 1964; Licentiate of Theology (Th.L) dari the Australian College of Theology pada tahun 1966; M.A. (Hons) dari University of Sydney pada tahun 1976; Ph.D. bidang Interaksi Antara Perjanjian Baru dan Sejarah Yahudi pada abad pertama dari University of London dengan disertasi berjudul, “The Jewish eschatalogical prophets A.D. 40-70 in their theological and political setting” pada tahun 1978; dan Doctor of Theology (Th.D. Hons) dari Australian College of Theology pada tahun 2009. Beliau ditahbiskan pada tahun 1965 dan menikah dengan Anita Barnett. Beliau menulis beberapa buku, yaitu:
Is the New Testament History?. Hodder & Stoughton, 1986. Revised Edition: Aquila, 2004. 
Bethlehem to Patmos. Hodder & Stoughton, 1989. Revised Edition: Paternoster, 2013.  
Apocalypse Now and Then: Reading Revelation Today (Reading the Bible Today Commentaries). 1989. Reprinted, Aquila Press, 2001. 
The Servant King: Reading Mark Today. 1991. 
The Truth about Jesus. First Edition 1994. Second Edition: Aquila, 2004. 
The Second Letter of Paul to the Corinthians NIC. 1997.
Jesus and the Logic of History. Leicester: IVP (UK). 1997.
Jesus and the Rise of Early Christianity. IVP Academic, 1999.  
The Shepherd King: reading John today. Aquila Press, 2005.  
Living Hope: Reading 1 Peter today. Aquila Press, 2006.  
The Birth of Christianity. Eerdmans, 2006.  
Paul, Missionary of Jesus. Eerdmans, 2006. 
Finding the Historical Christ. Eerdmans, 2009. 
Messiah. Intervarsity Press, 2009.  
The Corinthian Question. Apollos, 2011. 
1 Corinthians: Holiness and Hope of a Rescued People (Focus on the Bible). Christian Focus, 2011.

21 June 2015

Resensi Buku-325: "COLD CASE CHRISTIANITY" (J. Warner Wallace)

Sudah berpuluh-puluh tahun, Kekristenan telah diserang oleh berbagai filsafat, agama, sains, dll dengan berbagai tuduhan yang tidak berdasar dan tidak masuk akal. Bagaimana membuktikan keterandalan Alkitab dan ketidakmasukakalan tuduhan yang tak berdasar dari para penyerang Kekristenan?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
COLD CASE CHRISTIANITY:
Investigasi Seorang Detektif Spesialis Kasus Pembunuhan Mengenai Klaim Injil

oleh: J. Warner Wallace

Penerbit: Literatur SAAT Malang, 2014

Penerjemah: Selviya Hanna



Melalui pengalamannya sebagai detektif kepolisian yang atheis selama 35 tahun yang kemudian percaya kepada Kristus, J. Warner Wallace mengungkapkan keterandalan Kekristenan khususnya tentang keberadaan Allah, Kristus, dan Injil melalui penyelidikan seksama dengan metode seorang detektif. Melalui metode detektif inilah, Wallace menjabarkan 10 prinsip yang dipelajari dan dilakukannya ketika menyelidiki kasus pembunuhan dahulu untuk menyelidiki keterandalan Kekristenan tersebut. Kesepuluh prinsip ini dijelaskan dengan menggunakan contoh-contoh kasus yang beliau tangani dahulu, lalu dikaitkan dengan penyelidikan tentang keberadaan Allah, historisitas Kristus, dan Injil. Kemudian, pada Bagian II, penulis membahas keterandalan kitab-kitab Perjanjian Baru mulai dari investigasi apakah keempat Injil ditulis oleh saksi mata pada abad I pada zaman Yesus, apakah kesaksian para penulis Injil itu ditegaskan oleh bukti-bukti di luar Kekristenan, apakah para penulis Injil itu akurat dalam menyampaikan kesaksiannya, dan apakah mereka memiliki motif tertentu ketika menulis Injil. Semua keraguan dan pertanyaan kritis yang diajukan oleh para skeptis dan penyerang Kekristenan dijawab oleh J. Warner Wallace dengan cukup memuaskan dan logis melalui kisah penyelidikan seorang detektif. Kiranya buku apologetika ini dapat menguatkan iman Kristen kita sekaligus menjawab dan menantang para skeptis untuk percaya kepada Kristus seperti yang dialami oleh J. Warner Wallace sendiri di dalam hidupnya.



Rekomendasi:
“Teman saya, J. Warner Wallace, merupakan salah satu ahli apologetika Injil paling bijak dan menarik yang saya kenal. Cold-Case Christianity telah mengemas semua wawasan yang dibutuhkan untuk membagikan Kabar Baik kepada orang skeptis di sekitar Anda. Buku ini akan memompa kepercayaan diri Anda untuk membagikan Injil!”
Rev. Richard Duane (Rick) Warren, D.Min.
Penulis buku The Purpose Driven Life dan Pendeta di Saddleback Church, U.S.A. yang menyelesaikan studi Bachelor of Arts (B.A.) di California Baptist University di Riverside, California; Master of Divinity (M.Div.) di Southwestern Baptist Theological Seminary di Fort Worth, Texas; dan Doctor of Ministry (D.Min.) di Fuller Theological Seminary di Pasadena, California

“Cold-Case Christianity adalah buku yang dahsyat. Seandainya dulu referensi ini ada di tangan saya saat pertama kali iman Kristen saya diuji, pasti banyak pertanyaan saya yang terjawab dan saya segera kembali ke jalan yang benar.”
Rev. Josh McDowell, M.Div., LL.D. (HC)
Pembicara dan penulis buku Evidence That Demands a Verdict yang menyelesaikan studi Master of Divinity (M.Div.) dari Talbot Theological Seminary, California, U.S.A. dan dianugerahi gelar Doctor of Laws (LL.D.) dari Simon Greenleaf School of Law

“Membaca Cold-Case Christianity bagaikan membaca drama tentang detektif lincah yang aktual. Buku ini sarat dengan petunjuk dan argumen menarik, tampil unik di antara bacaan-bacaan sejenis, serta menawarkan sudut pandang yang masuk akal dari sisi hukum terhadap bukti-bukti yang mendukung ataupun menentang nilai historis Kekristenan. Saya dengan antusias memuji buku ini dan berterima kasih kepada J. Warner Wallace atas karyanya yang luar biasa.”
Prof. James Porter (J. P.) Moreland, Ph.D.
Distinguished Professor of Philosophy di Talbot School of Theology dan penulis buku “The God Question” yang menyelesaikan studi Bachelor of Science (B.S.) dalam bidang Kimia (with honors) di University of Missouri; Master of Theology (Th.M.) (with honors) di Dallas Theological Seminary; Master of Arts (M.A.) Filsafat (with highest honors) di University of California, Riverside; dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) di University of Southern California. 

“Cold-Case Christianity karya J. Warner Wallace menawarkan perspektif ynag menawan terhadap bukti-bukti kebangkitan Yesus. Meskipun dulunya Wallace pernah menjadi ateis—suatu nilai lebih—ia memanfaatkan kepiawaiannya mengusut kasus lama untuk merunut aspek forensik dari kejadian-kejadian di seputar Paskah pertama. Buku ini merupakan sumbangsih yang unik bagi perkembangan literatur yang membahas kebangkitan Yesus.”
Prof. Paul Copan, Ph.D.
Professor and Pledger Family Chair of Philosophy and Ethics di Palm Beach Atlantic University, West Palm Beach, Florida, U.S.A. yang menyelesaikan studi Bachelor of Arts (B.A.) dalam bidang Studi Biblika di Columbia International University, Columbia, South Carolina; Master of Arts (M.A.) bidang Filsafat Agama dan Master of Divinity (M.Div.) di Trinity International University, Deerfield, Illinois, U.S.A.; dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) bidang Filsafat Agama di Marquette University, Milwaukee, Wisconsin



Profil J. Warner Wallace:
J. Warner Wallace adalah seorang detektif kasus pembunuhan lawas, seorang pemimpin misi, dan aktivis gereja. Sebagai hasil dari kinerjanya dalam menyelidiki kasus-kasus lawas, Wallace telah muncul dalam berbagai program televisi seperti Dateone, FOX News, dan Court TV. Penampilan Wallace di dalam ruang sidang telah merevolusi cara kerja pengadilan di wilayah Los Angeles dan juga Amerika secara keseluruhan. Sebagai mantan atheis yang vokal selama bertahun-tahun, kini Wallace adalah seorang penginjil Kristen dengan gelar Master dalam bidang Studi Theologi di Golden Gate Baptist Theological Seminary, U.S.A. Beliau juga pendiri situs dan siaran audio PleaseConvinceMe.com. Beliau dan istrinya, Susie dikaruniai 4 anak dan tinggal di California bagian Selatan.

14 June 2015

Resensi Buku-324: "GODS AT WAR" (Rev. Kyle Idleman)

Di dalam Keluaran 20:3, di dalam salah satu perintah Allah, Ia berfirman, “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.” Namun pertanyaannya, apa yang dimaksud “allah lain”? Apakah sekadar patung berhala? Tidak. Lalu, jika demikian apa artinya?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
GODS AT WAR
(ILAH-ILAH DALAM PEPERANGAN):
Mengalahkan Berhala-berhala yang Ingin Merebut Hati Anda

oleh: Rev. Kyle Idleman

Penerbit: Literatur Perkantas Jatim, 2014

Penerjemah: Paksi Ekanto Putro



Diskusi dengan putrinya, Morgan mengakibatkan Rev. Kyle Idleman merenungkan apa makna “allah lain” itu, kemudian beliau mengaitkannya dengan berbagai ilah-ilah dalam hidup manusia yang tentunya tidak terbatas pada patung berhala. Penyembahan berhala yang tidak terbatas pada patung inilah sebenarnya merupakan inti masalah banyak orang Kristen yang tidak lagi menyembah Allah sebagai satu-satunya Tuhan dalam hidup mereka. Lalu, cara kita mendeteksi gejala ini adalah dengan melihat ke dalam hati kita dengan menanyakan: apa yang sering mengecewakan kita, apa yang membuat kita mengeluh, di mana tempat perlindungan kita, apa yang membuat kita marah, dll. Mengapa kita perlu memikirkan hal ini? Karena di dalam Alkitab, kita diajar bahwa Allah kita adalah Allah yang cemburu yang tidak menginginkan umat-Nya menyembah ilah lain selain diri-Nya. Apakah ini berarti Ia itu posesif dan kejam? TIDAK. Allah yang cemburu berarti Allah yang begitu mengasihi umat-Nya. Rev. Kyle mengilustrasikan: jika beliau berselingkuh dan istrinya menemukan kejadian itu, apakah istrinya diam-diam saja? Jika ya, itu berarti istri tidak mencintai Rev. Kyle, tetapi jika si istri cemburu, itu berarti si istri mencintai Rev. Kyle. Kemudian, beliau mengarahkan kita untuk merefleksikan dari Yosua 24:14-15 tentang 4 arah pilihan dari semua pilihan yang kita buat, yaitu: ilah nenek moyang kita (tradisi),  ilah masa lalu kita, ilah budaya kita, dan Tuhan yang benar yaitu Allah. Kemudian pada 3 bagian berikutnya, Rev. Kyle mengarahkan kita untuk memeriksa apakah ada 9 ilah ini dalam hati kita, yaitu: ilah makanan, seks, hiburan, kesuksesan, uang, prestasi, cinta romantis, keluarga, dan keakuan. Makanan, seks, keuangan, dll ini tidaklah salah jika dipergunakan secara tepat, tetapi jika hal-hal ini sudah mengalihkan fokus kita dari Allah kepada ke-9 hal ini, maka ke-9 hal ini menjadi ilah. Masing-masing ilah ini dijelaskan maksud, contoh, dan solusi terhadap jebakan ilah-ilah tersebut. Biarlah melalui buku ini, kita sebagai orang Kristen disadarkan akan bahaya ilah-ilah lain dalam hidup kita yang menjauhkan kita dari hadirat-Nya, kemudian mengarahkan kembali fokus hidup kita pada Allah saja.



Rekomendasi:
“Kyle Idleman mengerti di mana posisi kita berada dan di mana keberadaan kita dalam pertolongan Allah. Tulisan Kyle begitu mendalam sekaligus praktis. Dia berkomitmen untuk menolong kita dalam melangkah di jalan yang benar. Jika Anda membutuhkan sebuah pertolongan dalam perjalanan Anda, dia akan mengarahkan Anda ke sosok Pribadi yang sangat tepat.”
Rev. Max Lucado, M.A.
Pendeta di Oak Hills Church dan penulis buku laris yang menyelesaikan studi gelar Bachelor of Arts (B.A.) dalam bidang Komunikasi Massa dari Abilene Christian University, Abilene, Texas, U.S.A. dan Master of Arts (M.A.) dalam bidang Biblical and Related Studies dari Abilene Christian University, Abilene, Texas, U.S.A.

“Berhala itu licik. Tidaklah selalu mudah untuk mengidentifikasi siapa atau apa yang kita tempatkan lebih utama daripada Tuhan. Tetapi, kita masih saja melakukannya setiap ari. Gods at War akan menolong Anda untuk menghancurkan berhala-berhala yang merampok Anda dari hidup yang Allah ingin Anda jalani.”
Rev. Craig Groeschel, M.Div.
Pendeta Senior di LifeChurch.tv yang menyelesaikan studi Master of Divinity (M.Div.) di Phillips Theological Seminary, U.S.A.

“Jangan hanya melihat buku ini—tetapi bacalah sekarang juga! Kata-kata Kyle akan menggali dalam-dalam untuk menyingkapkan ilah-ilah palsu yang menjauhkan kita dari Allah yang sejati. Di setiap halaman, ada pembebasan yang dinantikan.”
Rev. Lee Patrick Strobel, D.D. (HC)
Penulis buku laris versi New York Times, Pendeta pengajar di Saddleback Valley Community Church, Lake Forest, California, U.S.A., dan anggota dewan Willow Creek Association yang menyelesaikan studi Bachelor of Jurnalism (B.J.) di University of Missouri, U.S.A.; Master of Studies (M.S.) dalam bidang hukum di Yale Law School, U.S.A.; dan dianugerahi gelar Doctor of Divinity (D.D.) dari Southern Evangelical Seminary. 

“Ilah-ilah zaman sekarang jauh lebih memikat daripada sebelumnya, karena mereka menawarkan rasa nyaman, kekayaan, dan kebahagiaan. Kyle Idleman memperlengkapi kita untuk mampu membunuh hama pendusta yang menggoda hati. Bersiap-siaplah untuk berperang.”
Rev. Mark Batterson, D.Min.
Pendeta Utama di Gereja National Community di Washington, DC yang menyelesaikan studi Bachelor di Central Bible College, Springfield, Missouri; Master di Trinity Evangelical Divinity School, Deerfield, Illinois, dan Doctor of Ministry (D.Min.) di Regent University.



Profil Rev. Kyle Idleman:
Rev. Kyle Idleman adalah Pendeta di Gereja Southeast Christian di Louisville, Kentucky, yang merupakan gereja terbesar kelima di Amerika Serikat. Beliau juga seorang penulis dan presenter dari seri kurikulum video yang memenangi penghargaan yaitu H2O: A Journey of Faith dan The Easter Experience. Beliau studi di Ozark Christian College.

07 June 2015

Resensi Buku-323: "PEMBUKTIAN ATAS KEBENARAN KRISTUS" (Rev. Lee Patrick Strobel, D.D.-HC)

Siapakah Kristus? Apakah Dia hanya sekadar nabi biasa atau guru moral? Alkitab menyatakan-Nya sebagai Allah. Apakah ada buktinya? 

Temukan jawabannya dalam
Buku:
PEMBUKTIAN ATAS KEBENARAN KRISTUS:
Investigasi Pribadi Seorang Jurnalis atas Bukti tentang Yesus

oleh: Rev. Lee Patrick Strobel, D.D. (HC)

Penerbit: Gospel Press, Batam, 2013

Penerjemah: Jennifer E. Silas, S.T.



Di bagian pertama buku ini, Rev. Lee Strobel menganalisis tentang bukti-bukti tentang Yesus historis. Benarkah Yesus Kristus adalah sosok historis? Benarkah Ia mati disalib dan bangkit? Kisah historis tentang Kristus dapat ditemui di dalam keempat Injil dan kitab-kitab dalam Perjanjian Baru. Namun masalahnya, apakah kitab-kitab PB tersebut dapat dipercayai? Adakah bukti-bukti di luar Alkitab yang menyebutkan tentang Kristus? Apakah bukti tersebut dapat dipercaya? Apakah arkeologi menegaskan atau menentang biografi tentang Kristus? Lalu, apakah Yesus historis sama dengan Yesus yang diimani? Di bagian kedua, Rev. Lee Strobel ingin memeriksa khusus tentang pribadi Kristus itu sendiri.. Apakah Ia benar-benar yakin bahwa Ia adalah Anak Allah? Apakah Yesus gila ketika Ia menyatakan diri sebagai Anak Allah? Apakah Ia memiliki sifat-sifat Tuhan? Bagaimana membuktikan bahwa Ia benar-benar sesuai dengan identitas Sang Mesias? Di bagian ketiga, Rev. Lee Strobel ingin memeriksa peristiwa kematian dan kebangkitan Kristus. Benarkah Ia mati disalib? Apakah ada bukti medis tentang hal tersebut? Apakah Ia benar-benar bangkit? Apa buktinya? Apakah ada bukti tidak langsung yang meneguhkan kebangkitan Kristus? Ke-14 bab yang memuat 3 bagian di atas dianalisis oleh Rev. Lee Strobel melalui wawancara interaktif yang kritis dengan 13 tokoh intelektual baik dalam bidang studi Biblika Perjanjian Baru, theologi, filsafat, psikologi, dan medis:
1. Prof. Craig L. Blomberg, Ph.D. (Distinguished Professor of the New Testament di Denver Seminary, U.S.A. yang menyelesaikan studi Bachelor of Arts—B.A. dengan predikat summa cum laude di Augustana College; Master of Arts—M.A. di Trinity Evangelical Divinity School, Deerfield, Illinois, U.S.A.; dan Doctor of Philosophy—Ph.D. dalam bidang Perjanjian Baru khusus tentang perumpamaan dan kepenulisan Lukas-Kisah Para Rasul di University of Aberdeen, Skotlandia)
2. (alm.) Prof. Bruce M. Metzger, Ph.D. (George L. Collord Professor Emeritus Bahasa dan Literatur Perjanjian Baru di Princeton Theological Seminary, U.S.A. yang menyelesaikan studi: B.A. di  Lebanon Valley College; Bachelor of Theology—Th.B. di Princeton Theological Seminary; M.A. dan Ph.D. di Princeton University, U.S.A.)
3. Prof. Edwin Masao Yamauchi, Ph.D. (Profesor Emeritus Sejarah di Miami University, U.S.A. yang menyelesaikan studi: B.A. dalam bidang bahasa-bahasa Alkitab di Shelton College, Ringwood, New Jersey; M.A. bidang Studi Mediterania di Brandeis University; dan Ph.D. bidang Teks-teks Mandaean Gnostic di Brandeis University)
4. Prof. John Robert McRay, Ph.D. (Profesor Emeritus Perjanjian Baru dan Arkeologi di Wheaton College yang menyelesaikan studi: B.A. di David Lipscomb College; M.A. di Harding Graduate School of Religion; dan Ph.D. di University of Chicago. Beliau juga studi di: Oklahoma State University, Vanderbilt University Divinity School, University of the South, Hebrew University, Jerusalem, Israel, dan Ecole Biblique, Jerusalem, Israel.)
5. Rev. Prof. Gregory A. Boyd, Ph.D. (Pendeta Senior di Woodland Hills Church in St. Paul, Minnesota dan President of Reknew.org yang menyelesaikan studi: B.A. di University of Minnesota; M.Div. di Yale Divinity School dengan predikat cum laude; dan Ph.D. dengan predika magna cum laude di Princeton Theological Seminary, U.S.A.)
6. Prof. Ben Witherington III, Ph.D. (Amos Professor of New Testament for Doctoral Studies di Asbury Theological Seminary dan pada fakultas doktoral di St. Andrews University di Skotlandia yang menyelesaikan studi M.Div. di Gordon-Conwell Theological Seminary dan Ph.D. di University of Durham, Inggris.)
7. Prof. Gary R. Collins, Ph.D. (Ph.D. dalam bidang Psikologi Klinis di Purdue University)
8. Rev. Prof. D. A. Carson, Ph.D. (Profesor Riset Perjanjian Baru di Trinity Evangelical Divinity School, Deerfield, Illinois yang meraih gelar Bachelor of Science—B.S. dalam bidang kimia dari McGill University, Master of Divinity—M.Div. dari Central Baptist Seminary in Toronto; dan Doctor of Philosophy—Ph.D. dalam bidang Perjanjian Baru dari Cambridge University)
9. Rev. Louis S. Lapides, M.Div., Th.M. (Pendeta Senior dan Pendiri Beth Ariel Fellowship, Sherman Oaks, California dan pengajar Sejarah Perjanjian Lama dan Theologi Perjanjian Baru di Biola University, U.S.A. yang menyelesaikan studi B.A. dari Dallas Baptist University dan M.Div. dan Th.M. dalam Perjanjian Lama dan Semitik dari Talbot Theological Seminary)
10. Alexander Metherell, M.D., Ph.D. (mantan ilmuwan riset yang mengajar di University of Califonia yang meraih gelar Doctor of Medicine—M.D. dari University of Miami, Florida dan Ph.D. dalam bidang teknik dari University of Bristol, Inggris).
11. Prof. William Lane Craig, Ph.D., D.Theol. (Profesor Riset Filsafat di Talbot School of Theology, Biola University, U.S.A. yang menyelesaikan studi Bachelor of Arts—B.A. dalam bidang Komunikasi di Wheaton College, Illinois, U.S.A.; M.A. dalam bidang Filsafat Agama dan Sejarah Gereja di Trinity Evangelical Divinity School, Deerfield, Illinois, U.S.A.; Ph.D. di University of Birmingham, England; dan Doctor of Theologie—D.Theol. di University of Munich)
12. Prof. Gary Robert Habermas, Ph.D., D.D. (Distinguished Professor of Apologetics and Philosophy dan Ketua Departemen Filsafat dan Theologi di Liberty University, Lynchburg, Virginia yang menyelesaikan studi M.A. dalam Philosophical Theology di University of Detroit; Ph.D. dalam bidang Sejarah dan Filsafat Agama di Michigan State University; dan dianugerahi gelar D.D. dari Emmanuel College, Oxford, Inggris).
13. Prof. James Porter (J. P.) Moreland, Ph.D. (Distinguished Professor of Philosophy di Talbot School of Theology, Biola University di La Mirada, California, U.S.A. yang menyelesaikan studi Bachelor of Science—B.S. dalam bidang Kimia di University of Missouri, U.S.A.; Master of Theology—Th.M. di Dallas Theological Seminary, U.S.A.; M.A. dalam bidang Filsafat di University of California-Riverside; dan Ph.D. dalam bidang Filsafat di University of Southern California, U.S.A.)
Setelah mengadakan interview ini, di akhir bukunya, Rev. Lee Strobel meringkaskan ke-13 hasil wawancara tersebut dan menantang para pembaca untuk mempercayai Yesus Kristus sebagai Anak Allah.



Rekomendasi:
“Penulis Pembuktian atas Kebenaran Kristus, seorang jurnalis investigatif dengan suatu latar belakang hukum, menyelidiki bukti bagi kebenaran Kekristenan Alkitabiah dengan kegigihan yang tak kenal menyerah. Orang-orang percaya dan para agnostik sama-sama akan belajar dari buku beralur cepat ini.”
Prof. Bruce M. Metzger, Ph.D.
(Profesor Emeritus Perjanjian Baru di Princeton Theological Seminary, U.S.A.)

“Lee Strobel mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan oleh seorang skeptis yang kaku dan menyediakan jawaban-jawaban yang meyakinkan kepada semua pertanyaan itu. Bukunya begitu bagus sampai saya membacakannya keras-keras kepada istri saya setiap kali selesai makan malam. Setiap orang yang mempertanyakan kebenaran Kristus harus memiliki buku ini.”
Prof. Phillip E. Johnson, J.D.
Penulis Laris dan Profesor Hukum di University of California at Berkeley yang menyelesaikan studi Juris Doctor (J.D.) di University of Chicago.

“Suatu perlakuan yang amat sangat memukau kepada subyeknya. Ini benar-benar sebuah buku unik yang saya rekomendasikan dengan segenap hati.”
Ravi Zacharias, D.D., LL.D.
(Presiden dari Ravi Zacharias International Ministries dan Distinguished Visiting Professor of Religion and Culture di Southern Evangelical Seminary, U.S.A.; B.A. dari University of New Delhi; Bachelor of Theology—B.Th. dari Ontario Bible College; M.Div. dari Trinity Evangelical Divinity School; Doctor of Divinity—D.D. honorary dari Houghton College; dan Doctor of Laws—LL.D. honorary dari Asbury College)

 “Jurnalisme brilian Lee Strobel yang investigatif dan dipenuhi fakta dengan cerdas menyusun bukti luar biasa akan pernyataan-pernyataan Kristus. Buku ini adalah suatu keharusan untuk referensi dan perpustakaan Kristen, dan harus dibagikan kepada yang lainnya.”
Dr. Bill Bright
(Pendiri dan Presiden dari Campus Crusade for Christ International)

“Lee Strobe telah menulis sebuah buku yang pasti akan menjadi salah satu karya yang paling banyak dibaca dalam apologetika populer. Lee menggunakan latar belakangnya dalam hukum dan jurnalisme untuk menarasikan diskusinya dengan lebih dari selusin sarjana penginjilan terkemuka. Seseorang yang dulunya atheis tahu bagaimana mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat. Bukti dalam Pembuktian atas Kebenaran Kristus memang meyakinkan.”
Prof. Thom S. Rainer, Ph.D.
Dekan The Billy Graham School of Mission, Evangelism, and Church Growth di Southern Baptist Theological Seminary, Louisville, Kentucky, U.S.A. yang menyelesaikan studi Master of Divinity (M.Div.) dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) di Southern Baptist Theological Seminary



Profil Rev. Lee Strobel:
Rev. Lee Patrick Strobel, B.J., M.S., D.D. (HC) lahir pada tanggal 25 Januari 1952 di Arlington Heights, Illinois. Beliau menyelesaikan studi Bachelor of Jurnalism (B.J.) di University of Missouri, U.S.A. dan Master of Studies (M.S.) dalam bidang hukum di Yale Law School, U.S.A. Pada tahun 2007, beliau dianugerahi gelar Doctor of Divinity (D.D.) dari Southern Evangelical Seminary. Beliau pernah menjadi editor bidang hukum dalam harian The Chicago Tribune. Perhargaan-penghargaan yang pernah diterimanya di antaranya: Illinois’ highest honors untuk pelaporan investigatif dan jurnalisme untuk layanan masyarakat dari United Press International. Perjalanannya dari atheisme pada Kekristenan terdokumentasi dalam buku-bukunya yang memenangkan penghargaan Gold Medallion dan berhasil menjadi best-seller, yaitu Pembuktian Atas Kebenaran Kristus. Saat ini beliau menjadi pendeta pengajar di Saddleback Valley Community Church, Lake Forest, California, U.S.A. dan juga menjadi anggota dewan dari Willow Creek Association. Buku-bukunya yang lain yang menjadi best-seller, yaitu: Inside the Mind of Unchurched Harry and Mary yang juga memenangkan Gold Medallion, What Jesus Would Say, dan God’s Outrageous Claims yang semuanya diterbitkan oleh Zondervan Publishing House. Beliau telah menikah dengan Leslie dan dikaruniai 2 orang anak: Alison (lulusan dari University of Illinois bidang pendidikan dasar) dan Kyle yang sedang mengambil program studi magister di Talbot School of Theology.