18 January 2015

Resensi Buku-303: KEBENARAN TOTAL (DR. NANCY RUDOLF PEARCEY, M.A.)

Seorang dosen Kristen pernah berkata kepada saya bahwa agama dan sains tidak ada hubungannya. Benarkah demikian? Apakah Kekristenan memang berkaitan dengan seluruh kehidupan manusia sehari-hari?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
KEBENARAN TOTAL:
Membebaskan Kekristenan dari Tawanan Budaya

oleh: Dr. Nancy Rudolf Pearcey, M.A.

Kata Pengantar: Phillip E. Johnston

Penerbit: Momentum Christian Literature, Surabaya, 2013

Penerjemah: Liem Satya Limanta, M.A.



Dr. Nancy R. Pearcey, M.A. membagi buku ini menjadi 4 bagian, yaitu: Pertama, menjelaskan pentingnya wawasan dunia. Di bagian ini, Dr. Pearcey menguraikan fakta Kekristenan yang sering kali hanya berkutat tentang masalah kerohanian dan masa bodoh dengan akal budi. Akibatnya, banyak orang Kristen yang sejak kecil telah dididik dengan pengajaran Alkitab, kemudian menjadi atheis tatkala mereka kuliah. Mereka mengalami proses sekularisasi. Hal ini yang dialami oleh Dr. Pearcey tatkala ia menjadi seorang agnostik. Dari latar belakang inilah, Dr. Pearcey memanggil Kekristenan untuk lepas dari kungkungan budaya yang terus menekankan hal-hal spiritual saja dan kembali menempatkan agama pada tempatnya sebagai kebenaran total yang mencakup seluruh aspek kehidupan Kristen sehari-hari baik politik, ekonomi, sosial, dll dengan membangun wawasan dunia Kristen yang terdiri dari: Penciptaan, Kejatuhan, Penebusan, dan Penyempurnaan. Dengan wawasan dunia ini, kita dapat melihat segala sesuatu di dunia ini dari perspektif Allah. Hal ini diaplikasikan di Bagian 2 buku ini yang menjelaskan wawasan dunia Kristen tentang Penciptaan yang mengkritisi teori evolusi dan dampaknya. Kemudian, di Bagian 3 yang terdiri dari 4 bab, Dr. Pearcey menjelaskan bagaimana Kekristenan khususnya kaum Injili kehilangan pikiran kita dengan menguraikan sejarah singkat perkembangan kaum Injili baik dari golongan populis maupun ilmiah. Kaum Injili populis ini nantinya mempengaruhi Kekristenan kontemporer yaitu Pentakosta/Karismatik yang terus menekankan hal-hal kerohanian dan membuang fungsi akal budi. Jika demikian, adakah solusi terhadap kelemahan Injili ini? Di Bagian 4, Dr. Pearcey memaparkan bahwa pentingnya wawasan dunia Kristen yang dimulai dengan kerohanian Kristen yang berpusat pada salib Kristus. Di bagian ini, Dr. Pearcey mengarahkan kita bahwa wawasan dunia bukan sekadar debat filosofis-theologis, tetapi juga masalah hati dan kerohanian. Dengan kata lain, hati yang telah dikuduskan Allah mengakibatkan kita dapat mengoptimalkan akal budi kita demi kemuliaan-Nya. Di bagian apendiks, Dr. Pearcey memaparkan tentang asal usul politik Amerika menjadi tersekularisasi, Islam modern dan Gerakan Zaman Baru, perang panjang antara materialisme dan Kekristenan, dan cara praktis apologetika Dr. Francis A. Schaeffer. Biarlah buku ini dapat mencerahkan hati dan pikiran kita tentang pentingnya menyeimbangkan hati dan pikiran kita agar kita dapat menjadi berkat bagi sesama kita di masyarakat. 



Endorsement:
“Buku yang menunjukkan kekhasan tulisan Nancy Pearcey yang jelas, mudah dibaca, dan memiliki kedalaman intelektual. Sangat sulit menemukan sebuah buku yang religius dan memiliki integritas intelektual, tetapi pada saat yang sama juga sangat mudah dibaca dan sangat bisa dinikmati.”
Prof. Albert Wolters, Ph.D.
Penulis buku Pemulihan Ciptaan dan Profesor Agama dan Theologi, dan Studi Naskah Kuno di Redeemer University College, Ancaster, Ontario, Kanada yang menyelesaikan studi Bachelor of Arts (B.A.) di Calvin College, U.S.A. dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) di Free University, Amsterdam, Belanda. 

“Menunjukkan suatu penelitian yang mendalam dan cakupan yang luas yang sudah sewajarnya kita harapkan dari seorang Nancy Pearcey.”
Prof. J. P. Moreland, Ph.D.
Distinguished Professor of Philosophy di Talbot School of Theology di Biola University, La Mirada, California, U.S.A. yang menyelesaikan studi Bachelor of Science (B.S.) di University of Missouri, U.S.A; Master of Arts (M.A.) di University of California, Riverside, U.S.A.; Master of Theology (Th.M.) di Dallas Theological Seminary, U.S.A.; dan Ph.D. dalam bidang Filsafat dari University of Southern California, U.S.A.

“Enak dibaca, banyak anekdot, tetapi memiliki bobot intelektual yang baik. … Saya sangat merekomendasikan Kebenaran Total sebagai obat yang mujarab untuk apa yang saya sebut “pudarnya kebenaran.” Tutup televisi Anda, tutup permainan video Anda, singkirkan iPod Anda, dan baca buku ini, kalau bisa sekarang juga.”
Prof. Douglas R. Groothuis, Ph.D.
Profesor Filsafat di Denver Seminary, U.S.A. yang menyelesaikan studi Bachelor of Science (B.S.) di University of Oregon; M.A. dalam bidang Filsafat di University of Wisconsin–Madison; dan Ph.D. di University of Oregon.


Profil penulis:
Dr. (HC) Nancy Randolph Pearcey, M.A. yang lahir pada tahun 1952 adalah Francis A. Schaeffer Scholar di the World Journalism Institute, di mana beliau mengajar kelas worldview (wawasan dunia) dan editor Pearcey Report (http://www.pearceyreport.com/). Sebagai seorang mantan agnostik, Pearcey belajar violin di Heidelberg, Jerman pada awal 1970-an dan kemudian pindah ke Switzerland untuk belajar wawasan dunia Kristen di bawah Dr. Francis Schaeffer di L’Abri Fellowship. Setelah lulus dengan gelar Bachelor of Arts (B.A.) dalam bidang filsafat, bahasa Jerman, dan musik dari Iowa State University, beliau menyelesaikan studi Master of Arts (M.A.) dalam bidang Studi Biblika di Covenant Theological Seminary di St. Louis,  kemudian studi pascasarjana bidang sejarah filsafat (dengan penekanan pada filsafat kuno dan Reformasi) di the Institute for Christian Studies in Toronto. Beliau dianugerahi gelar doktor kehormatan dari Philadelphia Biblical University. Pada September 2007, beliau ditunjuk sebagai Scholar bagi Studi Wawasan Dunia di the Center for University Studies di Philadelphia Biblical University, Langhorne, Pennsylvania. Pada tahun 2012, beliau menjadi Scholar in Residence di Houston Baptist University. Selain itu, beliau juga menjadi kolumnis bagi majalah konservatif Human Events. Beliau menulis artikel-artikel yang dimuat di berbagai jurnal dan majalah, seperti: theWashington Times, Human Events, First Things, Books & Culture, World, Pro Rege, Human Life Review, American Enterprise, The World & I, Homeschool Enrichment, Christianity Today, dan theRegent University Law Review. Dipuji sebagai “salah satu wanita intelektual dalam evangelikalisme” (The Evangelical Outpost), beliau telah menulis beberapa buku, yaitu: “The Soul Science: Christian Faith and Natural Philosophy” (bersama Charles Taxton), “How Now Shall We Live?” (bersama Charles Colson) yang memenangkan penghargaan ECPA Gold Medallion, dan “Saving Leonardo: A Call to Resist the Secular Assault on Mind, Morals, and Meaning”. Beliau tinggal bersama suaminya, John Richard Pearcey, M.Div., M.Phil.F. di Northern Virginia. Beliau dapat dihubungi di npearcey@worldji.com.