03 September 2010

Program Studi M.Th. di STT Injili Abdi Allah

Sekolah Tinggi Theologi Injili Abdi Allah (STTIAA)
Biblically Grounded, Traditionally Reformed, Contemporarily Sensitive

menyelenggarakan Program Studi:

Master of Theology (M.Th.)
Theologi Biblikal-Apologetis

sudah dibuka tanggal 1 September 2010
Silahkan hubungi staf kami untuk informasi lebih lanjut.




Pengantar:
Program ini dirancang untuk mencetak para pemimpin Kristen yang memiliki kepekaan terhadap teks Alkitab dalam konteks modern serta dilandasi Theologi Reformed yang kuat dan bersahabat. Kepekaan dan paradigma theologis yang teguh ini merupakan kebutuhan yang tidak dapat ditawar maupun ditangguhkan dalam pergumulan gereja yang cenderung menjauhkan diri dari komitmen sola scriptura dan tidak peka terhadap tanda-tanda zaman.
Pdt. Prof. Joseph Tong, Ph.D., M.B.A.
(Direktur Pasca Sarjana; Bachelor of Theology—B.Th. di Seminari Alkitab Asia Tenggara—SAAT Malang; Bachelor of Arts—B.A. di Calvin College, U.S.A.; Bachelor of Divinity—B.D. dan Master of Theology—Th.M. di Calvin Theological Seminary, U.S.A.; Doctor of Philosophy—Ph.D. di University of Southern California, U.S.A.; dan Master of Business Administration—M.B.A. di Graduate Theological Foundation, Indiana, U.S.A.)




Latar Belakang:
Kebutuhan dalam Kerajaan Allah sangat beragam dan melimpah. Ada banyak peran yang dapat dimainkan oleh sebuah sekolah tinggi theologi. Setelah mendoakan dan mencermati seluruh kontribusi yang sudah diberikan oleh berbagai sekolah tinggi theologi di Indonesia, khususnya di Surabaya, STT Injili Abdi Allah berkeyakinan bahwa penyelenggaraan program pasaca sarjana di bidang theologi biblikal-apologetis merupakan area yang masih belum tergarap dengan baik.

Kebutuhan di atas akan terlihat lebih kentara apabila kita mengaitkan dengan fenomena pluralitas keagamaan, perkembangan bidat Kristen maupun liberalisme, serta semakin menjamurnya khotbah yang tidak berpusat pada penyelidikan Alkitab yang mendalam. Beranjak dari pergumulan tersebut, oleh kemurahan Allah, STT Injili Abdi Allah berusaha menjawab kebutuhan ini dengan cara menawarkan program pasca sarjana dengan fokus pada studi biblika-apologetika.




Visi dan Misi:
Visi program pasca sarjana STT Injili Abdi Allah secara singkat dapat dirangkum dalam satu kalimat: “mencetak pemimpin Kristen yang peka terhadap teks (Alkitab) dan konteks (modern)”. Visi ini memiliki tiga karakteristik: biblical (bertumpu pada Alkitab melalui penelitian biblika yang solid), Reformed (dilandasi oleh theologi dan tradisi Reformed), contemporary (mengikuti perkembangan zaman dengan maksud untuk mengritisi dan memberikan jawaban).

Untuk mencapai sasaran ini, setiap mahasiswa diperlengkapi dengan berbagai matakuliah yang berfokus pada penyelidikan teks Alkitab secara mendalam dan komprehensif (orientasi historis). Di samping itu mahasiswa juga dibimbing untuk mengenali perubahan-perubahan zaman dan implikasi ha-hal itu bagi perkembangan kekristenan (orientasi kontemporer). Beragam tantangan modern terhadap kekristenan akan dikupas tuntas berlandaskan Alkitabiah dan akal budi Kristiani.




Tuntutan Akademis:
Dari S-1 Theologi: 60 SKS + Tesis
Dari S-1 Umum: 110 SKS + Tesis
Dari M.A. (Theologi) atau M.Div.: 30-45 SKS + Tesis

Selama menempuh program ini setiap mahasiswa diharuskan menerbitkan minimal 2 artikel di salah satu jurnal theologi di Indonesia.



Format Studi:
Hampir semua matakuliah akan diadakan secara intensif pada malam hari (pukul 17.00-22.00) di sekretariat Surabaya selama 5 hari. Khusus mahasiswa dari S1 umum yang bisa on campus, dipersilahkan untuk mengambil matakuliah-matakuliah matrikulasi secara reguler di kampus utama Pacet-Mojokerto. Apabila jumlah mahasiswa yang berdomisili di Surabaya cukup banyak, maka beberapa matakuliah juga bisa diadakan secara reguler di Surabaya. Dalam kasus tertentu (dosen dari luar negeri), perkuliahan akan dilakukan selama 5 hari di kampus utama dari pagi-malam (dua matakuliah sekaligus).




Prosedur Pendaftaran:
1. Mengisi formulir pendaftaran dan melengkapi semua berkas yang diminta. Berkas yang harus disertakan meliputi: (1) kesaksian tentang pertobatan dan panggilan pelayanan; (2) rekomendasi dari tempat pelayanan, teman dekat, dan seorang hamba Tuhan lain; (3) pas foto terbaru ukuran 4x6 (3 lembar) dan 2x3 (3 lembar); (4) fotokopi surat baptisan dewasa/sidi; (5) fotokopi ijazah dan transkrip terakhir; (6) jaminan pembiayaan studi; (7) formulir pernyataan tentang kesediaan mengikuti semua peraturan dan kebijakan sekolah; (8) karya tulis akademis terakhir dengan panjang 15 halaman (khusus mahasiswa M.Th.); (9) laporan pelayanan dalam dua tahun terakhir.
2. Menyerahkan formulir pendaftaran yang sudah terisi beserta semua berkas dan membayar biaya pendaftaran.
3. Menunggu surat panggilan untuk mengikuti ujian masuk (bagi yang memenuhi persyaratan dan sudah menyerahkan semua berkas).
4. Mengikuti ujian mausk yang meliputi Bahas Inggris (kecuali bagi yang dua tahun terakhir pernah mengikuti tes TOEFL dengan nilai di atas 500), pengetahuan Alkitab dan pengetahuan theologi.
5. Menunggu surat pemberitahuan bahwa yang bersangkutan diterima sebagai mahasiswa pasca sarjana STT Injili Abdi Allah.
6. Menyelesaikan semua kewajiban keuangan awal. Keuangan awal meliputi biaya perpustakaan, kuliah pertama, dan pengembangan program. Mahasiswa yang mengalami kesulitan untuk membayar sekaligus dapat menghubungi staf pasca sarjana STT Injili Abdi Allah untuk diaturkan sistem pembayaran secara angsuran.




Mata Kuliah:
Yang diwajibkan mengikuti matrikulasi adalah mahasiswa S-1 umum maupun mereka yang sebelumnya tidak mengenyam pendidikan theologi di sekolah yang bercorak Reformed.
Kuliah Matrikulasi:
Ø Bahasa Ibrani Dasar & Penggunaan Tools (4 SKS)
Ø Bahasa Yunani Dasar & Penggunaan Tools (4 SKS)
Ø Doktrin Allah (2 SKS)
Ø Etika Kristen (2 SKS)
Ø Hermeneutika Dasar (2 SKS)
Ø Hermeneutika Khusus (2 SKS)
Ø Homiletika Dasar (2 SKS)
Ø Pelayanan Pastoral (2 SKS)
Ø Pengantar Apologetika (2 SKS)
Ø Pengantar Perjanjian Lama (6 SKS)
Ø Pengantar Perjanjian Baru (6 SKS)
Ø Prolegomena dan Bibliologi (2 SKS)
Ø Reliabilitas Perjanjian Lama (2 SKS)
Ø Reliabilitas Perjanjian Baru (2 SKS)
Ø Sejarah Gereja Umum (2 SKS)
Ø Sejarah Pemikiran Kristen (2 SKS)
Ø Theologi Pastoral (2 SKS)
Ø Theologi dan Sains (2 SKS)
Ø TULIP (2 SKS)

Matakuliah Wajib:
Ø Apologetika Khusus 1 (3 SKS)
Ø Apologetika Khusus 2 (3 SKS)
Ø Apologetika Kontemporer (3 SKS)
Ø Arkheologi Alkitab (3 SKS)
Ø Bahasa Ibrani Lanjutan (3 SKS)
Ø Bahasa Yunani Lanjutan (3 SKS)
Ø Budaya dan Kebiasaan Pada Zaman Alkitab (3 SKS)
Ø Eksegese Perjanjian Lama Lanjutan (3 SKS)
Ø Eksegese Perjanjian Baru Lanjutan (3 SKS)
Ø Isu-isu Kontemporer dalam Studi Perjanjian Lama (3 SKS)
Ø Isu-isu Kontemporer dalam Studi Perjanjian Baru (3 SKS)
Ø Kitab-kitab Kuno di Luar Alkitab (3 SKS)
Ø Relasi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru (3 SKS)
Ø Riset dan Penulisan Ilmiah Theologi (3 SKS)
Ø Sejarah Apologetika (3 SKS)
Ø Sistem Filosofis dan Teologis Reformed (3 SKS)

Matakuliah Pilihan:
Ø Tafsiran dan Theologi Kitab Kejadian (3 SKS)
Ø Tafsiran dan Theologi Kitab Mazmur (3 SKS)
Ø Tafsiran dan Theologi Kitab-kitab Hikmat (3 SKS)
Ø Tafsiran dan Theologi Kitab Para Nabi (3 SKS)
Ø Tafsiran dan Theologi Injil Yohanes (3 SKS)
Ø Tafsiran dan Theologi Surat Roma (3 SKS)
Ø Tafsiran dan Theologi Surat 1 Korintus (3 SKS)
Ø Tafsiran dan Theologi Kitab Wahyu (3 SKS)
Ø Hermeneutika Kontemporer (3 SKS)
Ø Homiletika Biblika 1: Perjanjian Lama (3 SKS)
Ø Homiletika Biblika 2: Perjanjian Baru (3 SKS)




Biaya Studi:
**biaya ini bisa berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kondisi ekonomi dan pertimbangan lain dari pihak sekolah.
Biaya pendaftaran : Rp. 200.000, 00
Uang perpustakaan : Rp. 200.000, 00/semester
Biaya wisuda : Rp. 1.500.000, 00
Biaya pembimbingan skripsi : Rp. 1.500.000/semester
Uang kuliah : Rp. 650.000 (termasuk makan malam dan diktat)
Biaya administrasi : Rp. 300.000/semester
Biaya pengembangan program : Rp. 2.000.000 (M.Th.)
Keterangan
· Uang perpustakaan dan biaya administrasi sudah harus dilunasi pada awal semester.
· Uang kuliah wajib diselesaikan pada hari pertama perkuliahan. Uang perkuliahan tidak mencakup buku-buku yang dijadikan pegangan atau tugas oleh dosen pengampu, kecuali dalam kasus seorang dosen memakai salah satu buku sebagai pengganti diktat kuliah.
· Biaya pembimbingan skripsi mulai diberlakukan ketika proposal tesis mahasiswa sudah disetujui secara resmi oleh pimpinan program. Biaya ini tidak termasuk foto copy dan penjilidan tesis.
· Biaya wisuda sudah termasuk konsumsi 2 hari untuk wisudawan selama persiapan acara wisuda di kampus, undangan untuk 2 orang, dan foto wisuda (1 foto bersama, 1 foto pemberian ijazah/pemindahan tali).
· Untuk matakuliah yang berbobot 2 SKS, uang kuliah sebesar 2/3 dari matakuliah biasa.
· Biaya pengembangan program dapat diangsur selama 3 semester, sesuai dengan kesepakatan antara mahasiswa dan pimpinan program
· Keringanan uang kuliah akan diberikan secara otomatis kepada alumni STT Injili Abdi Allah, yang besarnya ditentukan sesuai dengan kebijakan pimpinan program. Keringanan juga disediakan bagi hamba-hamba Tuhan purna waktu di gereja/sekolah theologi, apabila disertai dengan permohonan tertulis dan keterangan dari institusi tempat mahasiswa tersebut melayani. Tingkat keringanan ini akan ditentukan kasus per kasus sesuai dengan situasi finansial mahasiswa dan tempat pelayanannya.




Apa Kata Mereka??
“Gereja dalam menghadapi tantangan zaman di segala bidang sangat membutuhkan hamba Tuhan yang seimbang dalam kerohanian, pengetahuan, dan pelayanan. Dalam hal ini program pasca sarjana STT Injili Abdi Allah siap memperlengkapi Anda sebagai hamba Tuhan yang tangguh untuk menjawab tantangan zaman.”
Pdt. Daniel Jonathan, M.Th., D.Min.
(Ketua Sinode Gereja Kristen Abdiel—GKA Periode 2010-2013; Diploma of Theology—Dip.Th. dari Institut Theologi Aletheia (ITA) Lawang; Master of Divinity—M.Div. dari China Evangelical Seminary, Taipei; Master of Theology—M.Th. dari International Theological Seminary, LA, U.S.A.; dan Doctor of Ministry—D.Min. dari Reformed Theological Seminary, U.S.A.)

“Tugas apologetic menjadi sangat penting di tengah era postmodern yang menjunjung tinggi relativisme dan memunculkan beragam isu yang menentang Kekristenan. Untuk menjawab tantangan zaman ini seorang pelayan Tuhan dituntut memiliki pemahaman yang solid terhadap Alkitab dan pengenalan konteks zaman secara tepat. Sebab itu apologetika merupakan bidang studi yang tepat untuk memperlengkapi para pelayan Tuhan untuk menghadapi tantangan zaman.”
Pdt. Ruslan Christian, S.Th., M.Div.
(Ketua Departemen Theologi Sinode GKA Periode 2010-2013; Sarjana Theologi—S.Th. dan M.Div. dari Institut Alkitab Tiranus, Bandung.)

“Merujuk pada program terdahulu yang saya ikuti beberapa tahun yang lalu, setidaknya ada dua karakteristik penting yang membuat kelanjutan program ini signifikan di antara banyak program serupa yang sudah ada. Pertama, komitmen yang kuat terhadap theologi, spiritualitas, dan simplisitas Reformed. Kedua, kredibilitas dan kualifikasi program yang baik (mutu dosen, etos pembelajaran, serta pelaksanaan yang menyangkut perimbangan bobot studi dengan jam dan tuntutan studi) yang tidak sekadar pragmatis mengikuti euphoria/ramainya program lanjutan.”
Pdt. Ranto Asmaredja, M.Div.
(Alumni dan Rektor STT Injili Efrata, Waru, Sidoarjo)

“Melalui sistem perkuliahan dalam seminari ini, kita bukan hanya diajar dan belajar tentang theologi, tetapi juga dipertajam wawasan dunia (Christian Worldview) kita, diperkokoh bangunan theologi kita, dibentuk karakter kita, dan dibangun persekutuan yang erat sebagai sesama pelayan Tuhan.”
Ev. Ir. Baju Widjotomo, M.A.
(Alumni dan gembala sidang Mimbar Reformed Injili Indonesia—MRII Sidoarjo)

“Saya bersyukur diperlengkapi oleh Tuhan di STT Injili Abdi Allah. Banyak pelajaran, pengalaman, dan pertemanan yang saya dapatkan.”
Nico Layantara
(Mahasiswa dan Tim Pengajar Evangelism Explosion—EE Lokal, Surabaya)



“Scriptura sacra locuta, res decisa est”



Kampus Utama:
Jln. Raya Pacet Km. 2, Pacet, Mojokerto 61374
Telp.: (0321) 690218; Faks.: (0321) 690011




JADWAL KULIAH 2010:
27 September – 1 Oktober 2010
Arkheologi Alkitab
Dosen: Agus Santoso, Ph.D.

4 – 8 Oktober 2010
Isu-isu Kontemporer dalam Studi Perjanjian Lama
Dosen: Agus Santoso, Ph.D.

1 – 5 November 2010
Riset dan Penulisan Ilmiah Theologi
Dosen:
Ir. Takim Adriono, M.E., Ph.D. &
Ev. Yakub Tri Handoko, Th.M.


30 Nopember – 3 Desember 2010
Tafsir dan Theologi Kitab Wahyu
Dosen: Pdt. Kornelius A. Setiawan, D.Th.



DESKRIPSI MATA KULIAH
Apologetika Khusus I (3 SKS)
Kelas ini dirancang untuk memampukan mahasiswa memberkan jawaban yang tepat, efektif, dan penuh kasih terhadap keberatan-keberatan umum yang sering ditanyakan orang-orang Muslim. Mahasiswa akan dibekali dengan pemahaman dasar tentang Agama Islam, sehingga mereka bisa lebih peka dan menghargai kepercayaan orang lain. Fokus dalam kelas ini adalah menyelidiki titik temu dan perbedaan mendasar antara Alqur’an dan Alkitab. Beberapa topik khusus yang dicermati antara lain historisitas kematian dan kebangkitan Kristus, otentisitas kitab-kitab Injil kanonik, Injil Barnabas, dsb.

Apologetika Khusus II (3 SKS)
Perkembangan ajaran sesat Saksi Yehuwah semakin meningkat pasca legalitas yang mereka terima dari pemerintah. Fenomena ini tidak mungkin diresponi secara fisik maupun ofensif, karena dua hal ini tidak sesuai dengan firman Tuhan. Melalui kelas ini mahasiswa akan diperkenalkan dengan dasar kebenaran (epistemologi) versi Saksi Yehuwah dan serangan-serangan umum yang biasa mereka lancarkan terhadap kekristenan. Beberapa teks yang biasa diperdebatkan seputar ke-Allahan Yesus Kristus akan diselidiki secara mendalam. Mahasiswa juga akan dibekali dengan pedoman praktis tentang cara memberitakan Injil yang penuh kasih dan hikmat kepada pengikut Saksi Yehuwah.

Apologetika Kontemporer (3 SKS)
Kelas ini difokuskan pada isu-isu dalam dunia apologetika yang muncul dalam 15 tahun terakhir. Beberapa isu merupakan permasalahan klasik yang dimodifikasi, sementara yang lain adalah isu yang benar-benar baru. Topik yang diangkat dalam kelas ini antara lain Historical Jesus, ortodoksi pada abad permulaan, Gerakan Zaman Baru, relativisme pasca modern, kitab-kitab non-kanonik, dan ateisme baru.

Arkheologi Alkitab (3 SKS)
Melalui kelas ini mahasiswa akan diperkenalkan dengan prinsip dasar penggalian arkheologis dan kontribusi arkheologi bagi studi Alkitab. Beberapa isu seputar epistemologi dan metodologi juga akan dibahas dalam kelas ini, misalnya apakah penemuan arkheologi bersifat netral dan obyektif? Bagaimana otoritas penemuan arkheologi jika dibandingkan dengan catatan Alkitab? Bagaimana arkheologi memberikan pencerahan terhadap penafsiran Alkitab? Beberapa penemuan arkheologis yang penting dan monumental juga akan disinggung dalam kelas ini, misalnya Batu Roseta dan Naskah Laut Mati.

Bahasa Ibrani Dasar & Penggunaan Tools (4 SKS)
Pelajaran ini membahas tentang dasar-dasar tata bahasa Ibrani, secara khusus bahasa Ibrani yang dipakai di dalam Perjanjian Lama. Perhatian akan diletakkan pada pemahaman konsep, penggunaan tools, dan aplikasi dalam terjemahan. Walaupun beberapa aspek tetap perlu untuk dihafal oleh mahasiswa, tetapi kelas ini dirancang terutama sebagai sarana bantuan dalam menafsirkan Alkitab. Pemahaman sintaks dan kemampuan menggunakan tools lebih diprioritaskan dalam kelas ini.

Bahasa Ibrani Lanjutan (3 SKS)
Sebagai kelanjutan dari Bahasa Ibrani Dasar dan Penggunaan Tools, kelas Bahasa Ibrani Lanjutan hanya memfokuskan pembahasan pada struktur kalimat yang kompleks dan sering menimbulkan perbedaan penafsiran. Pada tahap ini mahasiswa akan diajarkan bagaimana membuat diagram tata bahasa dan diagram sintaks. Perhatian juga diarahkan pada karakteristik sintaks dari masing-masing penulis atau kitab.

Bahasa Yunani Dasar & Penggunaan Tools (4 SKS)
Sama seperti pelajaran Bahasa Ibrani Dasar & Penggunaan Tools, kelas ini juga dimaksudkan untuk memperkenalkan beberapa konsep dasar dalam Bahasa Yunani dan memberikan panduan kepada mahasiswa untuk menggunakan berbagai tools yang berguna dalam penafsiran Perjanjian Baru. Setelah kelas berakhir mahasiswa diharapkan sudah mampu membuat terjemahan hurufiah sendiri dengan bantuan tools yang ada.

Bahasa Yunani Lanjutan (3 SKS)
Dalam kelas ini mahasiswa akan diajarkan cara membuat diagram tata bahasa dan diagram sintaks yang melibatkan berbagai jenis kompleksitas kalimat Bahasa Yunani. Perhatian lebih dipusatkan pada karakteristik sintaks dari masing-masing penulis atau kitab. Pada tahap ini mahasiswa dituntut untuk mampu menganalisa beragam terjemahan guna menemukan faktor penyebab perbedaan dan mengusulkan solusi yang lebih tepat sesuai kaidah tata bahasa Yunani maupun konteks kalimat.

Budaya dan Kebiasaan Pada Zaman Alkitab (3 SKS)
Dalam kelas ini mahasiswa akan dibimbing untuk berinteraksi secara langsung dengan sumber-sumber utama (primary sources) yang berguna untuk memberikan gambaran tentang situasi pada zaman Alkitab. Beberapa topik yang akan mendapatkan perhatian lebih antara lain sistem keluarga dan pernikahan kuno, makanan, pakaian, dan kebiasaan sehari-hari lainnya. Mahasiswa juga akan diajar bagaimana bersikap kritis terhadap sumber yang dibaca dan bersikap bijak ketika menggunakan sumber tersebut dalam penafsiran. Perbedaan antara kelas ini dengan Kitab-Kitab Kuno di Luar Alkitab terletak pada penekanan dan pengaturan. Kelas ini dimulai dengan topik-topik tertentu yang sering disinggung dalam Alkitab, selanjutnya mahasiswa akan menyelidiki sumber-sumber kuno yang membahas tentang masing-masing topik. Dalam kelas Kitab-kitab Kuno di Luar Alkitab, mahasiswa langsung memulai dengan sumber-sumber tersebut, tanpa membatasi pada topik tertentu.

Doktrin Allah (2 SKS)
Kelas ini membahas berbagai topik klasik dalam Theologi Proper, sekaligus aplikasi konsep tersebut dalam kehidupan sekarang. Beberapa topik klasik tersebut antara lain: keberadaan Allah, sifat-sifat Allah, karya Allah, ketetapan kekal Alllah, providensia Allah, doktrin Tritunggal. Beberapa isu kontemporer juga akan disentuh dalam pelajaran ini, misalnya teisme terbuka (Open Theism) atau pengetahuan tengah (Middle Knowledge Theory).

Eksegese Perjanjian Lama Lanjutan (3 SKS)
Mahasiswa yang mengambil matakuliah ini diasumsikan sudah memahami dengan benar dan mampu mengaplikasikan berbagai analisa dasar dalam penafsiran Alkitab, misalnya analisa konteks, tata bahasa, kosa kata, kultural-historis, dan theologis. Pembahasan lebih ditekankan pada pembuatan terjemahan yang benar dan penemuan alur berpikir suatu teks. Di samping itu, kelas ini juga mengajarkan cara mengaplikasikan analisa dasar secara lebih mendalam dan sesuai dengan jenis literatur maupun karakteristik suatu teks. Mahasiswa juga diharapkan mampu melakukan kritik teks secara mandiri dan mengenali isu-isu terbaru dalam kritik teks modern.

Eksegese Perjanjian Baru Lanjutan (3 SKS)
Sama seperti Eksegese Perjanjian Lama Lanjutan, kelas ini akan memperlengkapi mahasiswa dengan kemampuan membuat terjemahan sendiri yang tepat dan menemukan alur berpikir penulis dalam suatu teks. Mahasiswa akan diperkenalkan dengan beberapa teks yang kompleks dan sulit untuk ditafsirkan secara konklusif, sehingga mahasiswa mampu melihat berbagai alternatif dalam penafsiran (walaupun arti Alkitab selalu tunggal). Aplikasi kritik teks secara mandiri dan kritis serta penganalan terhadap isu terbaru dalam kritik teks juga menjadi pokok bahasan dalam kelas ini.

Etika Kristen (2 SKS)
Secara umum kelas Etika Kristen mendiskusikan dua bagian besar: dasar flosofis-theologis dari etika Kristiani dan analisa terhadap beberapa problem etis kontemporer. Prinsip etika pasca modern yang bersifat relatif (relativism) juga akan dikritisi secara tepat dalam kelas ini.

Hermeneutika Dasar (2 SKS)
Pelajaran ini membahas prinsip-prinsip dasar penafsiran yang dapat diaplikasikan pada semua bagian Alkitab, yang meliputi analisa konteks (contextual analysis), tata bahasa (grammatical analysis), kosa kata (lexical study), sejarah-budaya (cultural-historical analysis), dan theologis (theological analysis). Persiapan-persiapan tertentu yang perlu dimiliki sebelum memulai penafsiran juga akan dibahas dalam kelas ini. Pada tahap ini mahasiswa akan diperkenalkan dengan berbagai tools yang wajib dipakai dalam penafsiran Alkitab yang tepat dan bertanggungjawab.

Hermeneutika Khusus (2 SKS)
Sebagai kelanjutan dari Hermeneutika Dasar, kelas ini tidak lagi menyinggung tentang prinsip-prinsip dasar yang umum, walaupun semua itu pasti tetap akan dipakai terus-menerus. Sebaliknya, fokus kelas ini diletakkan pada prinsip-prinsip penafsiran yang khusus berkaitan dengan jenis literatur (genre) kitab dalam Alkitab. Mahasiswa akan dibimbing untuk menafsirkan jenis kitab-kitab narasi, kitab puisi, tulisan hikmat, kitab para nabi, kitab-kitab injil, perumpamaan, surat kiriman, dan apokalipsis.

Hermeneutika Kontemporer (3 SKS)
Pelajaran ini akan mengupas semua pendekatan dalam hermeneutika yang muncul dalam beberapa dekade terakhir, misalnya kritik redaksi (redaction criticism), kritik narasi (narrative criticism), kritik sosio-retoris (socio-rhetorical criticism), dan interpretasi theologis (theological interpretation). Beberapa isu kontemporer seputar hermeneutika juga akan dibahas secara mendalam, misalnya persoalan tentang kemajemukan arti Alkitab (multiple meanings of scriptures), bahasa dan wahyu, filosofi dan hermeneutika, orientasi pada pembaca (reader-response approach), dekonstruktivisme.

Homiletika Biblika 1: Perjanjian Lama (3 SKS)
Berbeda dengan kelas Homiletika Dasar yang menitikberatkan pembahasan pada pembuatan garis besar khotbah dan cara menyampaikannya di depan mimbar, Homiletika Biblika 1: Perjanjian Lama lebih menyoroti kaitan antara jenis literatur dalam Perjanjian Lama dengan teks khotbah maupun cara penyampaian. Mahasiswa akan belajar bagaimana cara menemukan inti, struktur, dan tujuan suatu teks sesuai dengan jenis literaturnya dan bagaimana semua itu diubah ke dalam ide homiletis, struktur khotbah, tujuan, dan aplikasi yang tepat. Beberapa jenis literatur yang diangkat sebagai topik bahasan antara lain: berkhotbah dari narasi Perjanjian Lama, berkhotbah kitab para nabi, berkhotbah dari kitab puisi, berkhotbah dari kitab-kitab hikmat.

Homiletika Biblika 2: Perjanjian Baru (3 SKS)
Sama seperti kelas Homiletika Biblika 2: Perjanjian Lama, kelas ini berusaha menjembatani antara hermeneutika khusus (sesuai jenis literatur suatu teks) dan homiletika. Mahasiswa akan dibimbing untuk menemukan inti suatu teks, struktur teks sesuai alur berpikir penulis, tujuan mula-mula suatu teks, dan situasi pembaca. Semua pengetahuan ini selanjutnya perlu diubah menjadi ide homiletis, struktur khotbah, tujuan khotbah, dan aplikasi yang sesuai dengan jenis literatur teks tersebut.

Homiletika Dasar (2 SKS)
Kelas ini membahas berbagai aspek dasar yang diperlukan dalam mempersiapkan dan menyampaikan khotbah yang Alkitabiah, sistematis, dan menarik. Aspek yang akan dipelajari antara lain: theologi khotbah, keterkaitan antara hermeneutika dan homiletika, elemen dasar khotbah (pendahuluan, ilustrasi, ide utama, kalimat transisi, aplikasi), dan integritas diri pengkhotbah.

Isu-isu Kontemporer dalam Studi Perjanjian Lama (3 SKS)
Perkembangan studi biblika terjadi begitu cepat. Dalam kurun waktu 15 tahun suatu tren biasanya sudah digantikan dengan yang lain, sementara isu-isu klasik juga tetap dibicarakan pada tingkat yang lebih mendalam dan kompleks. Mahasiswa dituntut untuk tetap mengikuti semua perkembangan ini, karena itu semua perubahan tersebut akan menjadi pembahasan utama dalam kelas ini. Mahasiswa juga dibekali dengan pedoman yang tepat dalam menyikapi setiap perubahan yang ada.

Isu-isu Kontemporer dalam Studi Perjanjian Baru (3 SKS)
Perspektif Baru Tentang Paulus (New Perspective on Paul), rekonstruksi matriks sosial abad ke-1 M, keterkaitan antara kitab kanonik dan kitab non-kanonik kuno (misalnya Apostolic Fathers) merupakan beberapa topik hangat yang akan dibahas dalam kelas ini. Topik lain yang tidak kalah menarik juga mendapatkan porsi pembahasan secara mendetil dalam kelas ini. Melalui pelajaran ini mahasiswa diharapkan dapat memahami faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi kemunculan berbagai tren terbaru ini dan mengetahui cara memberikan respons yang tepat terhadap semua fenomena tersebut.

Kitab-kitab Kuno di Luar Alkitab (3 SKS)
Melalui kelas ini mahasiswa diajar untuk menguasai sumber-sumber kuno yang berkaitan dengan Alkitab. Beberapa kumpulan kitab yang akan dibahas secara khusus antara lain apokrifa, pseudepigrafa, Naskah Laut Mati, tulisan Yosefus, tulisan Philo, Apostolic Fathers, tulisan para rabi, dan teks-teks yang ditemukan di Nag Hamadi. Karakteristik dan kontribusi masing-masing kitab dalam penafsiran Alkitab juga akan dijelaskan dalam kelas ini.

Pelayanan Pastoral (2 SKS)
Kelas ini merupakan kelanjutan dari Theologi Pastoral. Kalau di kelas sebelumnya perhatian lebih ditekankan pada dasar dan prinsip theologis pelayanan pastoral, kelas Pelayanan Pastoral berusaha menitikberatkan pada pedoman dan tips-tips praktis dalam menjalankan pelayanan pastoral. Beberapa aspek yang dibahas antara lain visitasi, manajemen dan administrasi gereja, liturgi, manajemen konflik, disiplin gereja, spiritualitas hamba Tuhan, keluarga hamba Tuhan.

Pengantar Apologetika (2 SKS)
Dalam kelas ini mahasiswa akan mempelajari contoh-contoh pembelaan iman (apologia) dalam Alkitab guna menarik beberapa prinsip dasar yang penting. Topik lain yang akan dikupas dalam pelajaran ini adalah argumen rasional bagi keberadaan Allah, analisa kritis terhadap wawasan dunia non-Kristen, dasar dan pedoman apologetika, perbedaan metode dalam apologetika, Allah dan kejahatan, rasionalitas mujizat, historisitas kebangkitan Yesus Kristus, dsb.

Pengantar Perjanjian Lama (6 SKS)
Kelas ini mencakup dua bagian besar: pengantar umum dan pengantar khusus. Bagian pertama membahas tentang hal-hal yang relevan bagi semua bagian Perjanjian Lama, misalnya latar belakang dunia Perjanjian Lama, arkheologi Perjanjian Lama, kanonisasi Perjanjian Lama, geografi dunia kuno, dan sejarah Perjanjian Lama. Bagian kedua menyinggung tentang hal-hal yang khusus berkaitan dengan suatu kitab, misalnya penulis, tahun penulisan, karakteristik kitab, struktur kitab, dan theologi kitab.

Pengantar Perjanjian Baru (6 SKS)
Pokok bahasan dalam kelas ini sama persis dengan Pengantar Perjanjian Lama. Yang berbeda hanyalah isi dari pembahasan tersebut, karena Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa, geografi, konteks sejarah, dan kultural yang berbeda dengan Perjanjian Lama.

Prolegomena dan Bibliologi (2 SKS)
Melalui pelajaran ini mahasiswa akan diperkenalkan pada aspek-aspek dasar theologi. Topik yang dibahas meliputi wahyu umum dan wahyu khusus, kemungkinan bagi pengenalan terhadap Allah, pembagian jenis theologi (loci), inspirasi Alkitab, ketidakbersalahan (inerrancy) dan ketidakkeliruan (infallibility) Alkitab, kanonisasi, sifat dan otoritas Alkitab, relevansi Alkitab.

Relasi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru (3 SKS)
Kelas ini membahas berbagai isu yang berkaitan dengan relasi dua perjanjian. Beberapa yang akan diteliti antara lain penggunaan PL dalam PB, kontinuitas dan diskontinuitas PL dalam PB, perkembangan konsep-konsep theologi tertentu selama masa intertestamental dan pengaruhnya pada zaman PB. Melalui pelajaran ini mahasiswa diharapkan bisa melihat kesatuan sekaligus keunikan masing-masing perjanjian.

Reliabilitas Perjanjian Lama (2 SKS)
Kelas ini mengupas teks maupun topik tertentu yang seringkali diajukan kaum liberal untuk meragukan kredibilitas dan reliabilitas Perjanjian Lama. Problem yang dibahas mencakup teks-teks Perjanjian Lama yang tampak kontradiktif, yang sulit dipahami, yang kontroversial, yang kurang sesuai dengan penemuan sejarah, sains, dan arkheologi sekuler, maupun yang mirip dengan mitos-mitos kuno. Melalui kelas ini diharapkan mahasiswa semakin mempercayai otoritas dan ketidakbersalahan Alkitab dalam segala bidang.

Reliabilitas Perjanjian Baru (2 SKS)
Pelajaran ini dikemas untuk memberikan jawaban yang tepat dan solid terhadap serangan liberalisme seputar isu kredibilitas dan reliabilitas Perjanjian Baru. Sama seperti Reliabilitas Perjanjian Lama, problem yang dibahas dalam kelas ini mencakup teks-teks Perjanjian Lama yang tampak kontradiktif, yang sulit dipahami, yang kontroversial, yang kurang sesuai dengan penemuan sejarah, sains, dan arkheologi sekuler, maupun yang mirip dengan mitos-mitos kuno Yunani.

Riset dan Penulisan Ilmiah Theologi (3 SKS)
Sebagai bentuk persiapan dan pembimbingan bagi mahasiswa dalam menulis paper, artikel, maupun tesis, kelas ini difokuskan pada pedoman dan cara praktis melakukan penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Mahasiswa juga akan belajar bagaimana menuangkan hasil penelitian tersebut ke dalam tesis sesuai dengan tata cara penulisan yang ditetapkan oleh sekolah. Jadi, kelas ini bukan hanya tentang metode penelitian, namun juga metode penulisan.

Sejarah Apologetika (3 SKS)
Tugas memberi pertanggungjawaban iman (apologia) sudah dilakukan oleh gereja dari abad permulaan sampai sekarang. Isu apa saja yang muncul di setiap zaman dan bagaimana isu itu telah direspon oleh para pemimpin gereja merupakan dua bagian pokok dalam kelas ini. Mahasiswa diharapkan mampu belajar dari kesalahan yang ada dan mengambil nilai-nilai positif yang sudah dikontribusikan oleh para pendahulu. Melalui kelas ini mahasiswa akan melihat secara jeas keberagaman, kekayaan, dan signifikansi apologetika dalam perkembangan gereja sepanjang abad.

Sejarah Gereja Umum (2 SKS)
Kelas ini merupakan gambaran ikhtisar (overview) peristiwa-peristiwa penting yang mempengaruhi perkembangan gereja sepanjang zaman, mulai dari zaman para rasul (gereja mula-mula), abad permulaan, abad pertengahan, skolastisisme, renaissance, reformasi, pasca reformasi, pencerahan, modern, dan pasca modern. Beberapa peristiwa yang dianggap sangat istimewa akan dibahas sedikit lebih mendalam daripada topik-topik lain. Fokus studi diarahkan pada proses analisa tentang bagaimana suatu peristiwa dipengaruhi oleh dan mempengaruhi peristiwa lainnya.

Sejarah Pemikiran Kristen (2 SKS)
Berbeda dengan kelas Sejarah Gereja Umum yang lebih menitikberatkan pada rentetan peristiwa, Sejarah Pemikiran Kristen – sesuai nama matakuliah ini – lebih berfokus pada perkembangan pemikiran pada setiap periode. Faktor-faktor khusus apa yang turut melatarbelakangi popularitas suatu konsep di periode tertentu juga akan menjadi perhatian dalam kelas ini. Melalui kelas ini mahasiswa diharapkan mampu memahami bahwa kemunculan suatu konsep tidak dapat dipisahkan dari situasi khusus sebelum dan pada saat konsep itu dipopulerkan.

Sistem Filosofis dan Theologis Reformed (3 SKS)
Kelas ini bukan hanya membahas tentang isi theologi Reformed. Fokus perhatian diletakkan pada koherensi sistem theologi, susunan logis setiap locus, dan epistemologi dalam theologi Reformed. Melalui kelas ini mahasiswa diharapkan mampu menemukan keunikan, kekuatan, dan keindahan Theologi Reformed jika dibandingkan dengan berbagai aliran theologi yang ada. Tidak lupa, kelas ini pun memberi perhatian yang cukup pada nilai aplikatif dari sistem ini bagi kehidupan rohani dan pelayanan sehari-hari. Pendeknya, melalui kelas ini mahasiswa akan diperkenalkan pada tradisi, sistem theologi, dan gaya hidup Reformed.

Tafsiran dan Theologi Kitab Kejadian (3 SKS)
Signifikansi Kitab Kejadian bukan hanya terlihat dari posisi kitab ini dalam Alkitab. Ada banyak hal lain yang membuat kitab ini begitu unik dan signifikan, misalnya pemunculan toledot (silsilah/riwayat) beberapa kali, kesinambungan janji Allah selama masa hidup patriakh, cerita-cerita yang mirip dengan mitos-mitos kuno waktu itu, asal mula perjanjian dan kesetiaan Allah terhadap perjanjian tersebut, dsb. Tema-tema penting yang berkaitan dengan janji Allah, misalnya berkat, tanah, dan keturunan, juga akan dibahas secara memadai. Dari sisi tafsiran, kelas ini akan memfokuskan pada eksposisi detil dari beberapa teks Kejadian yang dipandang signifikan atau kontroversial. Selain itu, kelas ini juga membahas tentang pergerakan alur pemikiran penulis sepanjang Kitab Kejadian dan relasi antara kitab ini dengan keseluruhan Pentateukh.

Tafsiran dan Theologi Kitab Mazmur (3 SKS)
Kitab Mazmur merupakan perwakilan sempurna dari teks-teks Perjanjian Lama yang berbentuk puisi. Mahasiswa akan dibimbing untuk mengenali keunikan kitab ini sebagai sebuah kitab theologis, walaupun dari sisi hakekat tampak sangat praktis dan devosional. Sejarah penggunaan mazmur dalam ibadah kuno Yahudi dan nilai penting kitab ini dalam Perjanjian Baru juga tidak luput dari pembahasan kelas ini. Beberapa teks yang mewakili setiap jenis mazmur juga akan ditafsirkan secara mendetil sebagai contoh bagaimana seharusnya memahami Kitab Mazmur.

Tafsiran dan Theologi Kitab-kitab Hikmat (3 SKS)
Kitab-kitab hikmat Perjanjian Lama selalu menjadi wilayah penyelidikan biblikal yang menarik. Beberapa isu yang turut memperkaya area studi ini antara lain: kemiripan dengan hikmat-hikmat kuno di luar Alkitab, prinsip theologis yang terlalu umum, kurangnya keterkaitan dari sisi konteks, dsb. Hal-hal tersebut jelas sangat berpengaruh dalam penafsiran, karena itu dalam kelas ini mahasiswa akan dibimbing untuk menangkap keunikan dari kitab-kitab hikmat dan mengetahui pedoman dalam menafsirkan kitab-kitab tersebut. Beberapa tema theologis yang biasa muncul dalam kumpulan kitab ini akan dibahas secara mendalam. Beberapa teks yang mewakili keberagaman kitab hikmat juga akan ditafsirkan secara detil.

Tafsiran dan Theologi Kitab Para Nabi (3 SKS)
Kelas ini mengajarkan perkembangan tradisi kenabian dalam Perjanjian Lama. Keterkaitan antara Taurat dan berita para nabi, karakteristik nabi yang benar, dan situasi keagamaan pada zaman para nabi adalah sebagian topik yang akan diajarkan dalam kelas ini. Penyelidikan detil terhadap kesatuan dan perkembangan berita para nabi juga akan mendapatkan sorotan yang tajam. Tema apa saja yang biasanya diberitakan para nabi? Apakah nabi-nabi sebelum pembuangan memiliki pesan yang sangat berbeda dengan nabi-nabi selama dan sesudah pembuangan? Apakah yang sama dan apakah yang berbeda? Di samping semua pembahasan ini, kelas ini juga akan memfokuskan pada penafsiran terhadap salah satu kitab para nabi dan beberapa teks lain yang representatif.

Tafsiran dan Theologi Injil Yohanes (3 SKS)
Di antara semua kitab injil kanonik, Injil Yohanes selalu mendapat tempat yang istimewa. Keunikan gaya penulisan jika dibandingkan dengan kitab-kitab sejenis telah turut menegaskan keindahan Injil Yohanes. Dalam kelas ini mahasiswa akan diajarkan tentang keunikan tersebut. Beberapa tema theologis yang unik dalam kitab ini juga akan dibahas, misalnya dualisme, Roh Kudus sebagai parakletos, percaya, Yesus sebagai penggenapan hari raya Yahudi. Keunikan secara sastra juga mendapat perhatian yang mendalam, misalnya aporias, simbolisme, ironi, kesalahpahaman, dsb. Beberapa teks yang penting juga akan ditafsirkan secara mendetail.

Tafsiran dan Theologi Surat Roma (3 SKS)
Walaupun theologi Paulus tidak dapat dibatasi pada apa yang dia tulis di Surat Roma, tetapi surat ini tetap diyakini sebagai representasi paling sempurna dari theologi Paulus. Pembahasan doktrin yang mendalam dan komprehensif serta aplikasi hidup yang bersumber dari doktrin tersebut menjadikan Surat Roma sebagai salah satu kitab yang paling sulit tetapi sekaligus paling disukai. Selain tema-tema theologis tertentu, fokus kelas juga akan diarahkan pada penelusuran alur pemikiran Paulus, terutama di bagian doktrinal (pasal 1-11). Isu tentang posisi bangsa Israel secara etnis dalam sejarah keselamatan (pasal 9-11) juga menjadi pokok bahasan yang kontroversial dan paling menarik dalam surat ini. Tidak kalah menarik adalah beberapa isu praktis di pasal 1-14 maupun isu kritik teks di pasal 15 dan 16. Semuanya ini akan dibahas dalam kelas Tafsiran dan Theologi Surat Roma.

Tafsiran dan Theologi Surat 1 Korintus (3 SKS)
Dalam kelas ini mahasiswa akan diperkenalkan pada beragam keunikan Surat Korintus sebagai surat Paulus yang memiliki pokok bahasan paling variatif, mulai dari perpecahan antar jemaat, serangan terhadap kerasulan Paulus, dosa perzinahan, masalah legal dalam jemaat, pernikahan, makan daging persembahan berhala, keteraturan ibadah, penggunaan karunia rohani, dan kebangkitan orang mati. Melalui kelas ini mahasiswa diharapkan dapat belajar banyak dari Paulus tentang bagaimana menyikapi beragam persoalan pastoral dalam jemaat. Beberapa teks yang penting dan kontroversial juga akan dibahas dalam kelas ini, misalnya disiplin gereja berupa penyerahan seseorang ke dalam tangan iblis, dibaptis untuk orang mati, kebangkitan tubuh.

Tafsiran dan Theologi Kitab Wahyu (3 SKS)
Gaya penulisan apokaliptis yang dipakai dalam Kitab Wahyu merupakan salah satu keunikan dari kitab ini yang harus dipahami dengan sungguh-sungguh, karena akan mempengaruhi hasil penafsiran terhadap kitab ini. Keberagaman jenis literatur dalam kitab ini (nubuat, surat, dan apokalipsis) membuat kitab ini menjadi salah satu yang paling sulit dipahami. Melalui kelas ini mahasiswa akan dibimbing untuk masuk ke dalam dunia apokalipsis Yahudi dan menemukan keterkaitan antara Kitab Wahyu dengan berbagai kitab apokaliptis yang sudah ada sebelumnya. Mahasiswa diharapkan mampu melihat kesatuan dan progresivitas antara bagian pendahuluan, surat kepada tujuh jemaat, dan simbolisme hukuman Allah (cawan, sangkakala), serta kemenangan terakhir di akhir zaman. Beberapa teks akan ditafsirkan secara mendetail sebagai contoh bagaimana seharusnya memahami Kitab Wahyu yang dipenuhi dengan berbagai bahasa simbolis.

Theologi Pastoral (2 SKS)
Kelas ini bertujuan untuk memperkenalkan dasar-dasar theologis dan prinsip-prinsip dasar dalam pelayanan pastoral. Mahasiswa akan diperkenalkan dengan kualifikasi dan tanggung jawab hamba Tuhan secara biblikal, hakekat dan panggilan seorang hamba Tuhan, figur hamba Tuhan sebagai gembala, penilik jemaat, dsb.

Theologi dan Sains (2 SKS)
Kelas ini merupakan kelanjutan dari Pengantar Apologetika. Dalam pelajaran ini dasar-dasar apologetika tidak akan disinggung lagi. Pembahasan akan difokuskan pada keterkaitan antara theologi dan sains. Mahasiswa akan belajar sejarah pertemuan antara theologi dan sains, dasar filosofis-theologis untuk integrasi iman-ilmu, analisa kritis terhadap isu-isu tertentu, misalnya teori evolusi (Evolution), teori ledakan besar (Big Bang Theory), dan usia bumi.

TULIP (2 SKS)
Dalam kelas ini mahasiswa akan mempelajari salah satu rumusan iman yang penting dalam tradisi Reformed. Rumusan iman yang berfokus pada doktrin keselamatan ini diformulasikan oleh para tokoh Reformed beberapa abad yang lalu sebagai respons terhadap doktrin keselamatan golongan Armenian yang dianggap terlalu menekankan kontribusi manusia dan berpotensi mengaburkan kasih karunia Allah dalam proses keselamatan. Di kelas ini mahasiswa akan belajar bahwa semua manusia sudah berdosa di dalam Adam dan mewarisi status maupun natur yang berdosa (Total Depravity), bahwa sebagian dari orang berdosa tersebut sudah dipilih sejak kekekalan untuk diselamatkan berdasarkan kasih karunia (Unconditional Election), bahwa penebusan Kristus diberikan secara pasti bagi orang-orang pilihan (Limited Atonement), bahwa kasih karunia Allah dalam keselamatan pasti mampu melunakkan hati orang pilihan sehingga mereka akhirnya dapat percaya kepada Kristus (Irresistible Grace), bahwa Allah berkuasa menjamin keselamatan yang Ia sudah berikan secara cuma-cuma dengan cara memampukan orang percaya untuk menghidupi keselamatan mereka (Perseverance of the Saints).




PENILAIAN AKADEMIS
Mengingat kriteria penilaian masing-masing sekolah sangat beragam, STT Injili Abdi Allah menerapkan standar penilaian sebagai berikut:
A = 96-10 (4,0) C+ = 70-75 (2,3)
A- = 90-95 (3,7) C = 66-69 (2.0)
B+ = 86-89 (3,3) C- = 60-65 (1,7)
B = 80-85 (3,0) D = 56-59 (1.0)
B- = 76-79 (2,7) F = < 55 (0)




Sekretariat:Jalan Raya Bukit Darmo Golf 7, Surabaya
Telp.: (031) 7383678 Website: www.s2-iaa.org
E-mail: info@s2-iaa.org; s2_iaa@yahoo.com




Profil Dosen:
Agus Santoso, Ph.D. menyelesaikan studi Doctor of Philosophy (Ph.D.) di Heidelberg Universiteit, Jerman.

Ev. Yakub Tri Handoko, S.Th., M.A., Th.M., Ph.D. (Cand.) adalah gembala sidang Gereja Kristus Rahmani Indonesia (GKRI) Exodus, Surabaya, Pendiri/Dosen di Sekolah Theologi Awam Reformed (STAR), dan dosen di beberapa seminari. Beliau menyelesaikan studi Sarjana Theologi (S.Th.) di Sekolah Tinggi Alkitab Surabaya (STAS); Master of Arts (M.A.) in Theological Studies di International Center for Theological Studies (ICTS), Pacet–Mojokerto; dan Master of Theology (Th.M.) di International Theological Seminary, U.S.A. Mulai tahun 2007, beliau sedang mengambil program gelar Doctor of Philosophy (Ph.D.) part time di Evangelische Theologische Faculteit (ETF), Leuven–Belgia.

Pdt. Kornelius A. Setiawan, Dip.Th., B.Th., Th.M., D.Th. adalah Rektor Institut Theologi Aletheia (ITA) Lawang. Beliau menyelesaikan studi Diploma of Theology (Dip.Th.) dan Bachelor of Theology (B.Th.) di ITA Lawang; studi lanjut di International Theological Seminary, U.S.A.; Master of Theology (Th.M.) di Calvin Theological Seminary, U.S.A.; dan Doctor of Theology (D.Th.) di South East Asia Graduate School of Theology-Trinity Theological College (SEAGST-TTC), Singapore.

25 Gejala-Gejala Kemerosotan Rohani (Pastor Lim Jyh Jang dari Pilgrim Covenant Church)

25 Gejala-Gejala Kemerosotan Rohani



Artikel berikut ini diambil dari Buletin Pilgrim Covenant Church, tanggal 14 Mei 2000. Artikel ini ditulis oleh Pastor Lim Jyh Jang.

Anda tentu ingat ketika pertama kali Anda menjadi seorang Kristen, bagaimana hati Anda terbakar dengan semangat yang kudus dan ucapan syukur, dan Anda merasakan keharuan ketika membaca Firman Tuhan atau menyanyikan pujian. Anda siap pergi ke bagian dunia yang terjauh untuk memberitakan Injil, apapun yang terjadi. Akan tetapi tidak lama semangat dan antusiasme itu mendingin. Anda tidak lagi bersemangat seperti dulu. Anda mulai menyadari kelemahan dan kegagalan-kegagalan Anda. Anda mulai merasakan perjuangan melawan dosa begitu sengit. Anda tidak lagi merasa pantas dikirim sebagai misionaris ke Tibet. Dan Anda merindukan pengalaman pertobatan mula-mula itu sekali lagi dan untuk memperoleh kembali semangat itu, karena nurani Anda dihentak dari mimbar ketika diingatkan lagi dan lagi bahwa Anda sudah meninggalkan kasih yang mula-mula.

Saudara yang terkasih, saya pikir Tuhan tidak sedang berbicara tentang kasih mula-mula semacam ini dalam Wahyu 2:4. Pertama-tama, Ia sedang berbicara kepada gereja, bukan kepada individu. Kedua, sementara kita harus meratapi kurangnya semangat dalam diri kita dan keadaan hati kita yang dingin, dan kurangnya keyakinan adalah dosa, saya berkata bahwa adalah normal bagi setiap orang Kristen untuk melalui fase pendinginan setelah kegembiraan yang mula-mula. Kasih mula-mula seorang percaya yang baru seringkali lebih bersifat emosional daripada dewasa. Ketika seseorang pertama menjadi Kristen, ia masuk ke dalam semacam ketegangan rohani di mana realitas kondisi rohaninya sendiri menjadi kabur. Namun segera, realitas mulai nyata dan kasih yang didasarkan atas perasaan berangsur-angsur menghilang. Dalam perumpamaan mengenai penabur, tanah berbatu memiliki pengalaman yang sama, tapi kemudian terhilang. Di lain pihak, bagi seorang percaya sejati, kasih yang didasarkan atas perasaan digantikan dengan kasih yang dewasa, lebih kokoh, dan dalam, yang berakar dalam hati dan didasarkan atas kehendak yang dikuduskan. Orang percaya yang dewasa mengerti keterbatasannya dan kerusakan naturnya. Ia memandang salib Kalvari dan bersyukur kepada Tuhan atas segala yang dikerjakan-Nya untuknya, dan ia mendemonstrasikan kasihnya kepada Kristus dengan berusaha menaati perintah-perintah-Nya setiap saat. Tapi pada umumnya, ia tidak akan lagi memiliki semangat mula-mula yang tidak stabil yang didasarkan atas emosinya.

Jadi, cukup normal jika Anda tidak lagi memiliki semangat yang berapi-api untuk ingin menginjili dunia. Tapi sebelum kita menjadi terlalu nyaman, mari kita menyadari bahwa tidak semua kita yang telah memiliki kasih yang dewasa kepada Tuhan dalam Kristus, berlanjut dalam kasih itu dengan konstan. Dalam setiap orang yang telah mengalami panggilan efektual, ada kerusakan yang tinggal sehingga selalu ada kecenderungan untuk meninggalkan jalan Tuhan. Sisa korupsi ini semakin dimatikan melalui pekerjaan pengudusan Roh Kudus. Akan tetapi selama kita tinggal dalam daging, akan ada peperangan yang berkelanjutan dan tidak dapat didamaikan: Daging bernafsu melawan Roh, dan Roh melawan daging (Gal. 5:17). Peperangan ini akan ada dan akan berakhir pada kemenangan yang final dan mutlak dari Roh Kudus ketika kita meninggalkan tubuh dosa ini dan diangkat ke dalam kemuliaan.

Akan tetapi, pengalaman mengajarkan kita bahwa sangat sering, seorang anak Tuhan, setelah masa awal yang penuh semangat dapat masuk ke dalam sikap yang puas diri di mana pertumbuhan rohaninya berhenti atau menurun. Kedurhakaan mulai bertambah sementara kasih kepada Kristus menjadi dingin (bdk. Mat. 24:12). Akhirnya, hati dikeraskan oleh kebohongan dosa (Ibr. 4:11); dunia dan kenyamanan hidup sekarang ini mulai menjadi lebih berprioritas daripada Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya (1Yoh. 2:15; 2Tim. 4:10); kepuasan yang saleh digantikan oleh keserakahan dan kecemburuan; dan ibadah rohani yang sungguh-sungguh digantikan oleh formalisme kosong dan kemunafikan (2Tim. 3:5). Ketika ini terjadi, jiwa telah melangkah keluar dari jalan hidup yang sempit dan mulai berjalan di atas jalan lebar yang menuju kehancuran. Jiwa mulai kembali lagi ke jalan yang sesat. Dan jika ia berlanjut dalam keadaan tidur rohani tersebut tanpa pulih kembali, akan menjadi jelas bahwa ia tidak pernah menjadi anak Tuhan yang sejati. Malah, mungkin bagi orang seperti itu untuk akhirnya menyangkali imannya dan menjadi tidak peduli terhadap Injil. Tapi celakalah orang seperti itu. Thomas Watson sungguhlah benar ketika ia berkata bahwa, “Ia yang jatuh ke belakang jatuh paling dalam ke dalam neraka” (bdk. Ibr. 6:4-6; Mat. 11:20-24).

Bagaimana seorang anak Tuhan bisa mengalami kemerosotan sampai pada keadaan yang begitu berbahaya? Tentulah karena dosa dan pengabaian atau penyalahgunaan alat-alat kasih karunia. Tapi ini tidak terjadi semalam. Biasanya ini terjadi melalui suatu masa kemerosotan, di mana orang tersebut mungkin bahkan tidak sadar bahwa ia sedang mengalami kemerosotan atau kekerasan rohani. Gejala-gejala kemerosotan rohani, akan tetapi, mudah diidentifikasi; dan jika kita akan membahas obatnya, kita harus mulai dari menyadari gejala-gejala ini. Apa saja kalau begitu gejala-gejalanya? Perkenankan saya memberikan 25 gejala, beberapa agak tumpang tindih. Harap diingat bahwa daftar ini tidak menyeluruh, tapi kalau lebih banyak gejala menggambarkan Anda, mungkin Anda lebih merosot, dan haruslah Anda lebih prihatin untuk kembali ke jalan yang menuju hidup. Perkenankan saya menyarankan Anda membaca daftar ini disertai doa, dengan pena di tangan untuk melingkari apa yang menggambarkan Anda.

1. Ketika Anda lebih memilih membaca surat kabar ketimbang Alkitab, menghabiskan banyak waktu di hal yang satu tanpa merasa lelah, tapi mengantuk di yang lain; dan lagi, pembacaan Alkitab dilakukan secara rutinitas dan dengan terpaksa.
2. Ketika Anda memilih dan menghabiskan banyak waktu untuk menonton televisi ketimbang membaca buku Kristen yang berarti.
3. Ketika Anda memilih kenyamanan daripada ketaatan, meskipun Anda tahu apa yang dituntut oleh Firman Allah; atau ketika Anda tahu kewajiban tertentu tapi menolak untuk melakukannya karena alasan apa pun.
4. Ketika Anda ingin melakukan sesuatu dalam gereja bukan karena kasih kepada Kristus, tapi untuk menenangkan nurani yang bersalah atau supaya dilihat sebagai orang yang saleh.
5. Ketika Anda berdoa hanya jika Anda punya waktu luang atau ketika Anda ingin terlihat saleh oleh orang lain; dan lagi doa Anda mekanis dan umum.
6. Ketika dalam pengakuan dosa Anda, Anda tidak hanya mengecilkan keseriusan dosa Anda dengan membenarkan tindakan-tindakan Anda, tapi gagal meninggalkan dosa tersebut.
7. Ketika Anda suka mengkritik khotbah, mengeluh karena khotbah tersebut terlalu bersifat teknis atau terlalu simpel; dan membenci ketika khotbah tersebut menyingkapkan dosa Anda atau menusuk nurani Anda, meskipun Anda tidak digerakkan olehnya.
8. Ketika Anda menganggap membosankan khotbah-khotbah yang berbicara tentang kemuliaan Kristus atau keagungan Allah karena khotbah-khotbah tersebut tidak secara langsung menjawab kebutuhan manusia; dan ketika khotbah-khotbah tentang penderitaan Kristus tidak menggerakkan Anda sama sekali.
9. Ketika Anda tertidur selama kebaktian bukan karena kelelahan fisik yang beralasan seperti karena usia lanjut, pengobatan, atau karena menjaga seorang bayi malam sebelumnya.
10. Ketika Anda berusaha menyenangkan manusia daripada Tuhan karena Anda menginginkan pujian manusia yang dapat didengar oleh manusia yang lain daripada pujian Tuhan yang tidak didengar manusia; atau ketika Anda membenarkan kompromi munafik Anda atas nama diplomasi atau menjaga damai.
11. Ketika Anda tidak mempedulikan janji dan komitmen yang telah Anda buat dan siap untuk melanggar itu semua karena alasan yang paling ringan.
12. Ketika Anda lebih peduli dengan penampilan luar Anda daripada hiasan tersembunyi manusia rohaniah Anda.
13. Ketika Anda merasa terancam oleh keketatan orang lain dan berusaha membenarkan kelonggaran Anda dengan melabel orang itu ekstrem atau legalistik.
14. Ketika Anda benci untuk dikoreksi, dan ketika nyata bahwa orang yang menuduh Anda benar, Anda selalu punya alasan buat tindakan-tindakan Anda.
15. Ketika Anda secara diam-diam merasa senang dengan jatuhnya orang-orang percaya yang lain, ketimbang bersedih bersama-sama mereka.
16. Ketika Anda cepat menyalahkan orang lain atau menghakimi mereka ketika konflik atau pertengkaran muncul, tapi tidak bersedia disalahkan sedikitpun.
17. Ketika Anda merasa tidak nyaman berada di dekat mereka yang Anda anggap lebih suci daripada Anda, tapi senang berada dekat mereka yang Anda anggap kurang ketat dalam agama daripada Anda.
18. Ketika Anda sangat nyaman dalam percakapan duniawi atau percakapan yang tidak berarti, tapi menjadi diam atau tidak nyaman dalam percakapan keagamaan.
19. Ketika Anda memberi prioritas untuk mengejar hal-hal duniawi daripada mengejar Kristus dan kebenaran-Nya, dan karena itu memilih kemajuan karir meskipun Anda sepenuhnya sadar bahwa itu akan sangat berefek terhadap devosi Anda kepada Kristus dan tujuan-Nya.
20. Ketika Anda dengan mudah dihambat dari ibadah Sabat; dan dengan diam-diam merasa senang karena Anda punya alasan untuk diam di rumah, meskipun alasannya mungkin sepele.
21. Ketika Anda absen dari pertemuan doa atau ibadah sore bukan karena terpaksa, tidak mampu, atau kesulitan, melainkan karena pilihan Anda.
22. Ketika Anda biasanya tepat waktu dalam pekerjaan atau janji-janji personal, tetapi selalu lambat dalam kebaktian atau pertemuan-pertemuan gereja.
23. Ketika Anda dapat mendiskusikan perbedaan antara supralapsarianisme dan infralapsarianisme atau perbedaan antara kovenantalisme dan dispensasionalisme, tapi muak untuk memberikan traktat kepada seorang yang tidak percaya.
24. Ketika di bawah pukulan sementara dari Tuhan, Anda lebih peduli dengan kesakitan dan kerugian Anda daripada menyelidiki apa yang mungkin menjadi maksud Tuhan atas penderitaan Anda.
25. Ketika Anda harus dipaksa oleh seseorang untuk membaca daftar ini karena Anda merasa bahwa subjek kemerosotan rohani tidak penting atau tidak berkenaan dengan Anda; atau ketika Anda merasa bahwa daftar semacam ini tidak realistis dan menuntut terlalu banyak dari seorang anak Tuhan.

Saudara yang terkasih, bagaimana dengan Anda? Kebanyakan dari kita, saya percaya, akan gagal di poin-poin tertentu, paling tidak. Tapi jangan putus asa. Masih ada harapan untuk mengatasinya jika Anda tidak bersikap masa bodoh terhadap apa yang telah dinyatakan daftar ini mengenai Anda. Berikutnya, kalau Tuhan menghendaki, kita akan melihat beberapa pengobatan yang dapat kita aplikasikan bagi pengudusan kita. Tapi untuk sekarang, tidakkah Anda ingin, yang terkasih, segera berpaling kepada Tuhan untuk pertolongan dan pemulihan-Nya? Tuhan telah berkata: “Umat-Ku betah dalam membelakangi Aku” (Hos. 11:7); namun Ia juga berjanji, “Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka” (Hos. 14:4). Apa yang Tuhan katakan tentang Gereja, Ia tentu katakan kepada setiap anak Tuhan yang sejati. Karena itu, “Ambillah tempatmu di jalan-jalan dan lihatlah, tanyakanlah jalan-jalan yang dahulu kala, di manakah jalan yang baik, tempuhlah itu, dengan demikian jiwamu mendapat ketenangan” (Yer. 6:16a). Jangan menjadi seperti Israel dahulu kala, yang digambarkan dalam akhir ayat ini, berkata, "Kami tidak mau menempuhnya!” (Yer. 6:16b). Amin.