12 January 2012

Bagian 5: Karunia Iman (1Kor. 12:9)

MENGENAL KARUNIA-KARUNIA ROH KUDUS

Bagian 5: Karunia Iman (1Kor. 12:9)

oleh: Denny Teguh Sutandio

Karunia ketiga yang disebutkan Paulus adalah karunia iman. Kata Yunani untuk “iman” di ayat ini adalah πστις (pistis) yang bisa berarti kepercayaan, iman, komitmen, dll. Namun dalam konteks ini, “iman” tentu tidak berarti kepercayaan kepada Kristus yang dimiliki semua orang percaya (iman yang menyelamatkan atau saving faith), tetapi “iman” di sini lebih berarti karunia percaya kepada Allah yang bekerja secara dahsyat di luar kemampuan manusia. Prof. Gordon D. Fee, Ph.D., D.D. menyebutnya supernatural faith (iman supranatural),[1] sedangkan Prof. David E. Garland, Ph.D. menyebutnya internal trust in God (kepercayan internal di dalam Allah).[2]

Karunia iman ini mengingatkan kita akan karunia iman yang dimiliki oleh seorang George Muller dari Bristol, Inggris yang terus beriman kepada Allah yang pasti memelihara pelayanannya kepada anak-anak yatim piatu. Dr. Billy Graham menceritakan, “Muller menolak untuk minta uang bahkan serupiah pun kepada orang lain, tetapi ia berdoa agar Tuhan menyediakan uang baginya.”[3]



[1] Gordon D. Fee, God’s Empowering Presence: The Holy Spirit in the Letters of Paul (Peabody, Massachusetts: Hendrickson Publishers, 1994), hlm. 168.

[2] David E. Garland, Baker Exegetical Commentary on the New Testament: 1 Corinthians (Grand Rapids, Michigan: Baker Academic, 2007), hlm. 581

[3] Billy Graham, Roh Kudus: Kuasa Allah dalam Hidup Anda, terj. Susie Wiriadinata (Bandung: Lembaga Literatur Baptis, 2002), hlm. 243.