24 June 2012

Resensi Buku-173: MENCINTA HINGGA TERLUKA (Pdt. Julianto Simanjuntak, M.Div., M.Si. dan Dra. Roswitha Ndraha, M.A.)

Apa itu cinta? Dunia kita menawarkan beragam definisi cinta yang notabene bersifat egois atau mementingkan diri sendiri. Akibatnya, makin seseorang mencintai orang lain, ia makin mengambil manfaat dari orang yang dicintainya dengan mengorbankan mereka demi memenuhi keinginan orang yang mencintai tersebut. Lalu, apa arti cinta sebenarnya?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
MENCINTA HINGGA TERLUKA:
Kekuatan Cinta yang Memulihkan Hati dan Memperkaya Relasi


oleh:
Pdt. Julianto Simanjuntak, M.Div., M.Si. dan
Dra. Roswitha Ndraha, M.A.


Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009



Di dalam buku ini, Pdt. Julianto Simanjuntak dan istri mengupas tuntas apa arti cinta dari perspektif yang benar yaitu Alkitab. Beliau menguraikan bahwa di dalam cinta harus ada pengorbanan, yaitu terluka kalau yang dicintai tidak sesuai dengan harapan kita. Dan terluka itu indah karena membawa kita makin dewasa di dalam karakter dan tentunya iman. Meskipun terluka, cinta sejati memimpin kita untuk mengampuni orang yang telah melukai kita. Cinta juga membawa kita untuk sabar, tangguh menghadapi kesulitan hidup, dan juga keras menegakkan disiplin. Di bagian akhir buku ini, mereka berdua menceritakan pengalaman mereka berdua dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Biarlah buku ini dapat menjadi berkat bagi para pembaca khususnya orang Kristen yang memiliki iman sejati di dalam Kristus, sehingga mereka makin memaknai cinta dan pengorbanan dalam perspektif yang benar yang berpusat kepada Allah.



Rekomendasi:
“Buku ini mengajarkan kita kekuatan cinta dalam pengampunan yang menghidupkan dan memulihkan.”
Agung Adiprasetyo
(CEO Kelompok Kompas Gramedia)

“Buku ini luar biasa. Kekuatan buku ini tidak sekadar berteori tetapi bertutur tentang hidup, yang sarat contoh nyata, dan membangun keimanan kita.”
Prof. Irwanto, Ph.D.
(Guru Besar Psikologi di Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta)



Profil Pdt. Julianto Simanjuntak dan istri:
Pdt. Julianto Simanjuntak, B.Th., S.Th., M.Div., M.Si. yang lahir di Tanjung Balai Karimun, 25 Juli 1963 adalah Pemimpin dari Yayasan Peduli Konseling Indonesia (Pelikan) dan Institut Konseling Lembaga Konseling Keluarga dan Karier (LK3) sekaligus menjadi Direktur Pelaksana Magister Konseling Jaffray. Beliau menamatkan studi Bachelor of Theology (B.Th.) di Sekolah Tinggi Theologi I-3, Batu, Malang; Sarjana Theologi (S.Th.) bidang Konseling Pastoral di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga; Master of Divinity (M.Div.) bidang Konseling di Sekolah Tinggi Theologi Reformed Injili Indonesia (STTRII) Jakarta; dan Magister Sains (M.Si.) dalam bidang Sosiologi Agama di UKSW, Salatiga. Beliau menikah dengan Dra. Roswitha Ndraha, M.A. pada tanggal 8 November 1991 dan dikaruniai dua putra: Josephus Theo Nugraha Simanjuntak (lahir 20 Agustus 1993) dan Moze Flavi Prometheus Simanjuntak (lahir: 28 Juli 1997).

Dra. Roswitha Ndraha, M.A. lahir pada tanggal 17 Maret 1962. Beliau menamatkan studi S-1 Publikasi di IISIP Jakarta dan Master of Arts (M.A.) dalam bidang Konseling di Institut Filsafat Theologi Kepemimpinan (IFTK) Jaffray, Jakarta. Beliau membantu pelayanan suami di Institut Konseling LK3 dan memimpin E-Learning Konseling Berbasis Parenting di Yayasan Pelikan.

17 June 2012

Resensi Buku-172: KERENDAHAN HATI: KEBESARAN YANG SEJATI (Rev. C. J. Mahaney)

Orang Kristen sejati sesuai dengan istilah Kristen adalah pengikut Kristus dan Kristus yang diikuti tersebut adalah sosok Kristus yang rendah hati. Di dalam Alkitab pun, Allah mengasihi orang yang rendah hati (Yes. 66:2b). Dengan kata lain, kerendahan hati adalah hal penting yang seharusnya dimiliki dan dilakukan oleh orang Kristen sejati. Namun, apa itu rendah hati? Bagaimana kita bisa rendah hati dalam kehidupan kita sehari-hari?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
KERENDAHAN HATI: KEBESARAN YANG SEJATI
(HUMILITY: True Greatness)


oleh: Rev. Charles Joseph (C. J.) Mahaney

Prakata: Rev. Joshua E. Harris

Penerbit: Lembaga Literatur Baptis, Bandung, 2010

Penerjemah: Doreen Widjana



Di dalam bukunya, Rev. C. J. Mahaney mengupas tuntas kerendahan hati yang Alkitab ajarkan. Dimulai dari 2 bab awal di bagian I, beliau menguraikan bahwa pentingnya kerendahan hati di tengah zaman yang mengindoktrinasi banyak manusia dengan kehebatan manusia, dll. Karena begitu pentingnya kerendahan hati, melalui pengalaman pribadi, Rev. C. J. Mahaney mengemukakan akan betapa bahayanya suatu kesombongan. Kemudian, di bagian II, beliau menjelaskan apa definisi kebesaran menurut dunia vs Alkitab? Dari kedua bagian ini, beliau menggabungkan bagaimana sebenarnya kerendahan hati adalah suatu kebesaran sejati di mata Allah. Konsep ini diaplikasikannya dalam bagian III ketika beliau menguraikan tentang bagaimana mempraktikkan kerendahan hati di dalam kehidupan kita sehari-hari: memulai setiap hari, mengakhiri setiap hari, berhubungan dengan orang lain (khususnya dalam berkata-kata), dan terakhir mengajar anak memiliki sikap rendah hati. Biarlah buku sederhana namun mendalam ini menyadarkan banyak orang Kristen akan pentingnya suatu kerendahan hati sejati yang sesuai dengan Alkitab, karena itulah yang dikehendaki Allah.



Rekomendasi:
“Dalam komunitas Kristen pun, kerendahan hati adalah sesuatu yang jarang dipikirkan. Dengan cara yang bagus sekali, C. J. Mahaney membangunkan kesadaran kita akan pentingnya tema ini. Saya sangat merekomendasikan buku ini.”
Jerry Bridges, D.D.
(anggota staf di Navigators dan penulis buku The Pursuit of Holiness yang telah terjual lebih dari satu juta kopi, dll yang dianugerahi gelar Doctor of Divinity—D.D. dari Westminster Theological Seminary, U.S.A.)

“Sahabat saya, C. J. Mahaney membahas tema yang teramat penting ini. Tuhan menentang orang yang sombong dan memberi kasih karunia kepada orang yang rendah hati. Jadi, adakah yang lebih penting daripada memahami, memiliki, dan menumbuhkan kerendahan hati? Buku tulisan C. J. ini Alkitabiah, jujur, dan penuh pandangan mendalam yang bermanfaat. Yang kita perlukan dalam gereja masa kini bukan egomania, melainkan kerendahan hati dan orang yang berhati hamba. Semoga Tuhan memakai buku ini untuk mengingatkan kita bahwa ‘hanya orang yang rendah hati sajalah yang berpikiran jernih.’”
Rev. Randy Alcorn
(Pendiri dan Direktur dari Eternal Perspective Ministries (EPM) dan penulis Heaven and The Grace and Truth Paradox)

“Setiap hari kita perlu diingatkan bahwa Tuhan menentang orang yang sombong. Sekali lagi, kita perlu diingatkan akan arti kebesaran di mata Tuhan. Ini penting bagi para pemimpin di gereja, di rumah tangga, dan penting bagi siapa saja yang ingin menjalani kehidupan berkualitas tinggi – kehidupan yang menyenangkan hati Tuhan. Saya bersyukur atas kejujuran  dan akurasi C. J. Mahaney dalam membahas perkara dosa ‘yang sudah diterima’ ini. Biarkanlah kebenaran yang dijelaskan dalam buku ini mengoyak-oyak kesombongan Anda dan menuai dari diri Anda aroma harum kerendahan hati yang menyukakan Tuhan. Tuhan menentang orang yang sombong, tetapi meninggikan orang yang rendah hati.”
Rev. John F. MacArthur, Jr., Litt.D., D.D.
(Pendeta dan Pengajar di Grace Community Church, Sun Valley, California, U.S.A. dan Rektor dan Professor of Pastoral Ministries di Master's Seminary, Santa Clarita, California yang meraih gelar: Bachelor of Arts—B.A. dari Los Angeles Pacific College; Master of Divinity—M.Div. dari Talbot Theological Seminary; Doctor of Letters—Litt.D. dari Grace Graduate School; dan Doctor of Divinity—D.D. dari Talbot Theological Seminary)

“C. J. Mahaney tidak rendah hati. Paling tidak, itulah yang akan dikatakannya kepada Anda. Dan itu salah satu sebabnya mengapa ia sangat memenuhi syarat untuk menulis buku ini. Saya sudah membaca buku ini. Sikap rendah hati tercermin dari kehidupannya dan dari kehidupan orang-orang didikannya. Kalau Anda sedang bergumul dengan masalah kesombongan – seperti saya – Anda juga perlu membaca buku ini. Dan kalau Anda tidak sedang bergumul melawan kesombongan dalam hidup Anda, buku ini justru sangat perlu Anda baca!”
Rev. Mark E. Dever, Ph.D.
(Pendeta Senior di Capitol Hill Baptist Church, Washington D.C., U.S.A., Direktur Eksekutif dari 9Marks Ministries, dan salah satu anggota dari dewan di the Alliance of Confessing Evangelicals yang menyelesaikan studi: B.A. magna cum laude di Duke University; M.Div. summa cum laude di Gordon-Conwell Theological Seminary; Master of Theology—Th.M. di The Southern Baptist Theological Seminary; dan Doctor of Philosophy—Ph.D. dalam bidang Sejarah Gereja di Cambridge University, U.K.)

“Ini buku yang tepat dari orang yang tepat pada waktu yang tepat. Lebih daripada orang-orang lainnya yang saya kenal, C. J. Mahaney mengajar saya apa yang dinamakan kerendahan hati. Kerendahan hati yang ada pada C. J. Mahaney merupakan karunia bagi jemaat di gerejanya. Ia tahu bahwa kerendahan hati adalah suatu kekuatan, dan bahwa dengan penuh kuasa, Tuhan memakai orang yang rendah hati. Ia paham akan bahaya kecongkakan dan mengimbau kita untuk ‘mengejar’ kebesaran yang sejati – kebesaran yang menunjukkan kemuliaan Allah kepada dunia. Ia mengarahkan kita pada pandangan yang terfokus pada Salib – pandangan yang akan mentransformasi setiap dimensi kehidupan kita.”
Prof. R. Albert Mohler, Jr., Ph.D.
(Rektor dan Profesor Theologi Kristen di The Southern Baptist Theological Seminary, Louisville, Kentucky, U.S.A., anggota dewan dari Focus on the Family dari James Dobson, dan anggota Board of Reference di Council on Biblical Manhood and Womanhood yang menyelesaikan studi: B.A. di Samford University; M.Div. dan Ph.D. dalam bidang Theologi Sistematika dan Historika di The Southern Baptist Theological Seminary, U.S.A.; website beliau: www.AlbertMohler.com)

“Buku yang sangat bagus, bersifat menyadarkan, membuat kita berendah hati – buku yang berdasarkan Alkitab, berfokus pada Tuhan – buku yang membahas tentang kerendahan hati, ditulis oleh penulis yang benar-benar sudah mengcontohkannya dalam kehidupannya sendiri. Saya sangat menghargai saran Mahaney kepada kita untuk mengikuti langkah-langkah yang akan membantu kita menumbuhkan kerendahan hati di hadapan Tuhan. Pesan yang tersirat dalam buku ini akan mencegah kita dan gereja-gereja dari kehancuran yang disebabkan oleh keangkuhan, di samping membuat kita bersyukur atas berkat sehari-hari yang kelihatannya biasa-biasa saja. Buku ini akan mendekatkan kita kepada Tuhan.”
Prof. Wayne Grudem, Ph.D.
(Profesor Riset bidang Alkitab dan Theologi di Phoenix Seminary, U.S.A. yang menyelesaikan studi: B.A. di Harvard University; M.Div. di Westminster Theological Seminary; dan Ph.D. di the University of Cambridge, U.K.)

“Dalam buku Humility: True Greatness, C. J. Mahaney menyajikan sebuah manual yang mudah dimengerti dan bermanfaat bagi kelangsungan pertumbuhan rohani orang percaya – sebuah manual bagi pertumbuhan pribadi melawan kesombongan, dan bagi pertumbuhan kerendahan hati. C. J. bukan orang yang awam dalam hal itu. Dalam kerendahan hatinya – secara individual – maupun secara kolektif, ia dan jemaat di gerejanya mencerminkan pekerjaan Tuhan yang penuh rahmat. Mereka juga mencerminkan kesungguhan dalam menangani masalah kesombongan. Orang Kristen yang sombong merupakan sesuatu yang bertentangan dengan kualitas yang seharusnya dimiliki seorang Kristen. Saya berdoa agar Tuhan yang penuh kemuliaan, yang merendahkan diri-Nya sampai mati di kayu salib, memakai buku ini untuk mematikan kesombongan di dalam diri Anda, dan membentuk di dalam diri Anda kebesaran yang sejati – kebesaran yang mencerminkan hati seorang hamba dan penyangkalan diri.”
Rev. J. Ligon Duncan, III., Ph.D.
(Senior Minister at First Presbyterian Church, Jackson, Mississippi, U.S.A., Adjunct Professor of Theology di Reformed Theological Seminary, U.S.A., dan Presiden dari Alliance of Confessing Evangelicals yang menyelesaikan studi: B.A. di Furman University; M.Div. dan Master of Arts—M.A. di Covenant Theological Seminary; belajar Theologi Sistematika di the Free Church of Scotland College di bawah Prof. Donald Macleod, D.D.; dan Ph.D. di the University of Edinburgh, Skotlandia)



Profil penulis:
Rev. Charles  Joseph (C. J.) Mahaney adalah Pendiri dan Presiden dari Sovereign Grace Ministries. Beliau melayani di the Council of the Alliance of Confessing Evangelicals dan The Council on Biblical Manhood and Womanhood. Beliau juga melayani di the Christian Counseling and Educational Foundation (CCEF). Selama 27 tahun, beliau menggembalakan Covenant Life Church di Gaithersburg, Maryland. Beliau menulis banyak buku, di antaranya: The Cross-Centered Life; Christ, Our Mediator, Sex, Romance, and the Glory of God: What Every Christian Husband Needs to Know. Beliau juga telah mengedit atau menulis bersama 4 buku dalam seri buku the Pursuit of Godliness yang diterbitkan oleh Sovereign Grace Ministries: Why Small Groups?, This Great Salvation, How Can I Change?, and Disciplines for Life. Selain itu, beliau juga menjadi coauthor dalam buku Preaching the Cross. Beliau dan istrinya, Carolyn dikaruniai 3 putri yang telah menikah dan seorang putra. Mereka tinggal di Gaithersburg, Maryland.

10 June 2012

Resensi Buku-171: 19 KARUNIA ROH (DR. LESLIE B. FLYNN)

Setiap orang Kristen yang telah dilahirbarukan Roh Kudus pasti diberi karunia-karunia Roh Kudus. Apa saja karunia-karunia Roh Kudus tersebut? Masihkah itu berlaku bagi orang Kristen di zaman sekarang? Bagaimana kita menemukan karunia-karunia Roh Kudus itu di dalam diri kita?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
19 KARUNIA ROH

oleh: Dr. Leslie B. Flynn

Penerbit: Gospel Press, Batam, 2001

Penerjemah: Jennifer E. Silas, S.T.



Di dalam buku ini, Dr. Flynn mengemukakan dengan teliti 19 karunia-karunia Roh Kudus. Sebelumnya, di 3 bab awal, beliau menguraikan definisi karunia Roh (bedanya dengan bakat) dan jumlahnya dalam Alkitab. Kemudian, di bab-bab berikutnya, beliau menguraikan tuntas 19 karunia-karunia Roh Kudus dengan penjelasan Alkitab yang komprehensif dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru, lalu penerapannya bagi orang Kristen di zaman sekarang. Sebagai penerapannya ini, beliau memberikan beberapa contoh praktis dari kesaksian beberapa tokoh. Lalu, di bab terakhir buku ini, Dr. Flynn mengajak pembaca untuk menyelidiki karunia Roh Kudus apa yang ada di dalam setiap kita yang termasuk umat pilihan-Nya dengan cara mencoba melayani Tuhan di berbagai aspek. Dari situ, akan nampak karunia-karunia Roh apa yang kita miliki. Biarlah melalui buku ini, setiap orang Kristen dibangunkan kembali tentang pentingnya karunia Roh Kudus yang Alkitabiah di dalam setiap diri orang Kristen.





Profil Dr. Leslie B. Flynn:
Dr. Leslie B. Flynn adalah mantan gembala dari Grace Conservative Church, Nanuet, New York, di mana beliau telah melayani selama 40 tahun. Beliau telah menulis lebih dari 30 buku, di antaranya adalah buku ini dan The Twelve.

03 June 2012

Resensi Buku-170: UCAPAN PAULUS YANG SULIT (Prof. Manfred T. Brauch, Ph.D.)

Rasul Paulus adalah rasul Kristus yang paling banyak menulis surat di dalam seluruh Perjanjian Baru dan surat-suratnya itu bervariasi tujuannya, yaitu untuk menggembalakan, mengajar, dll. Surat-surat itu ditujukan kepada jemaat maupun kepada beberapa anak rohaninya, seperti: Timotius dan Titus. Namun, sejujurnya, ada beberapa bagian dari surat-surat yang ditulis Paulus itu yang membingungkan banyak orang Kristen. Apa saja problematika yang membingungkan itu? Bagaimana memecahkannya?

Ikutilah pembahasan yang teliti dalam:
Buku
UCAPAN PAULUS YANG SULIT

oleh: Prof. Manfred T. Brauch, Ph.D.

Penerbit: Literatur Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT), Malang, 2009

Penerjemah: Dra. Fenny Veronica



Di dalam buku ini, Dr. Brauch memaparkan 48 problematika ayat yang membingungkan dalam surat-surat Paulus dari Surat Roma s/d Titus. Setiap problematika diuraikan dengan jelas, cukup singkat, dan sederhana. Keunikan penguraian dari Dr. Brauch adalah beliau menguraikan problematika ayat tersebut dan mengaitkannya dengan konteks keseluruhan di mana ayat itu ada, lalu memperhatikan latar belakang budaya kitab tersebut, dan kesesuaiannya dengan kitab-kitab lain baik dari surat-surat Paulus, keseluruhan Perjanjian Baru, dan seluruh Alkitab baik PL dan PB. Dengan prinsip-prinsip penafsiran Alkitab yang ketat, maka hampir semua permasalahan ajaran Paulus yang membingungkan dapat diatasi. Biarlah buku ini dapat menolong kita memahami pengajaran Paulus dengan tepat.





Profil Prof. Dr. Manfred T. Brauch:
Prof. Manfred T. Brauch, Th.M., Ph.D. adalah Emeritus Professor of Biblical Theology di the Palmer Theological Seminary (dulu bernama: Eastern Baptist Seminary), Eastern University, Wynnewood, PA. Beliau menyelesaikan studi Master of Theology (Th.M.) di Princeton Theological Seminary, U.S.A. dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) di McMaster University, Ontario, Canada.