27 January 2013

Resensi Buku-204: GROUNDED IN THE GOSPEL (J. I. Packer, D.Phil. dan Gary A. Parrett, Ed.D.)

Di zaman kita, banyak orang Kristen yang memiliki iman dan praktik hidup yang tidak ada bedanya dengan orang non-Kristen. Apa penyebabnya? Karena mereka kurang dididik dengan iman Kristen yang beres. Lalu, bagaimana solusinya?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
GROUNDED IN THE GOSPEL
MEMBANGUN ORANG PERCAYA DENGAN GAYA LAMA


oleh: Prof. J. I. Packer, D.Phil. dan Prof. Gary A. Parrett, Ed.D.

Penerbit: Literatur Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT) Malang, 2011

Penerjemah: Ina Elia Gani



Di dalam bagian awal bukunya, Dr. Gary A. Parrett memaparkan kondisi merosotnya Kekristenan di abad ini yang dipengaruhi oleh memudarnya pengajaran iman Kristen melalui katekisasi, lalu Dr. Parrett menjelaskan sedikit makna katekisasi. Di bab berikutnya, Dr. Packer dan Dr. Parrett membuktikan dari PL dan PB bahwa gagasan katekisasi itu sangat Alkitabiah dengan eksegesis yang teliti. Setelah itu, pembahasan beralih ke dalam penelusuran historis tentang katekisasi yang dimulai sejak zaman para bapa gereja, kemudian meredup di abad pertengahan, mulai muncul kembali pada zaman reformasi, kemudian meredup kembali, lalu muncul kembali di zaman Puritan dengan tokoh-tokoh Richard Baxter, hingga sekarang katekisasi meredup kembali. Oleh karena itu, katekisasi sangat diperlukan bagi Kekristenan di zaman sekarang. Signifikansi katekisasi tersebut dijelaskan di bab-bab berikutnya tentang sumber dan bahan bagi katekisasi tersebut yang bersumber pada Injil Kristus. Namun pengajaran iman Kristen tentu saja tidak berhenti sebagai prasyarat untuk ikut dalam sakramen baptisan, tetapi setelah dibaptis pun, orang Kristen harus ikut katekisasi (dalam arti pengajaran iman Kristen) agar mereka dapat bertumbuh makin serupa Kristus. Di bab 8, dijelaskan pentingnya katekis (pengajar katekisasi) memilah dan memilih materi-materi katekisasi yang tepat bagi jemaat yang ingin dikatekisasi: membedakan mana ajaran Kristen yang primer, sekunder, dan tersier, lalu setelah itu, katekis mengarahkan katekumen (orang yang menerima katekisasi) untuk menentukan posisi. Di bab terakhir, para penulis mengarahkan kita untuk mengaplikasikan katekisasi di dalam masing-masing gereja. Di bagian apendiks, dicantumkan lagu-lagu himne yang berisi katekisasi yang digubah oleh Dr. Gary A. Parrett.


Rekomendasi:
“Pada ulang tahunnya yang ke-80, J. I. Packer berkata bahwa tantangan terbesar bagi gereja abad XXI adalah mengatekisasi ulang dan memuridkan orang percaya. Sumbangsih-sumbangsih dari dua pemikir Kristen terbaik kita menolong kita melakukan dengan tepat apa yang Packer anggap butuhkan. Ini akan menolong Anda melihat bagaimana bukan hanya menciptakan petobat melainkan, seperti yang Yesus perintahkan pada kita, murid.”
Charles W. Colson
(Pendiri dari Prison Fellowship)

“Tak ada yang mungkin lebih praktis daripada hikmat yang sangat dibutuhkan yang J. I. Packer dan Gary Parrett sampaikan dalam buku ini. Selain merupakan seruan untuk mengembalikan suatu praktik yang terabaikan selama ini, “Grounded in the Gospel” terlebih menyampaikan nasihat yang konkrit kepada kita semua untuk mempersembahkan diri kembali pada kegiatan menanamkan kebenaran-kebenaran iman yang agung pada generasi selanjutnya.”
Rev. Prof. Michael Horton, Ph.D.
(J. Gresham Machen Professor of Theology di Westminster Seminary, California dan pelayan Tuhan di the United Reformed Churches of North America; Bachelor of Arts—B.A. dari Biola University; Master of Arts—M.A. dari Westminster Seminary California; dan Doctor of Philosophy—Ph.D. dari University of Coventry and Wycliffe Hall, Oxford)

“Sesudah sebelumnya terbentuk oleh praktik-praktik katekisasi Lutheran, saya sepenuh hati mendukung upaya-upaya J. I. Packer dan Gary Parrett dalam mendorong para penginjil untuk meneladani prosedur-prosedur serupa yang melatih kaum muda maupun kaum lanjut usia dalam unsur-unsur iman yang hakiki. Saya ingin mendesak kaum rohaniwan dari seluruh denominasi untuk mendengarkan seruan dan proposal-proposal membangun dari Packer dan Parrett untuk lebih baik dalam memperlengkapi orang yang baru percaya. Ini adalah buku yang sangat dibutuhkan.”
Prof. Marva J. Dawn, Ph.D.
(Teaching Fellow dalam bidang Theologi Spiritual di Regent College, Vancouver, BC, Canada dan penulis buku Is it a Lost Cause? dan Talking the Walk; B.A. dalam bidang Theologi/Bahasa Inggris, Musik Gereja/Secondary Education dari Concordia Teachers College, River Forest, IL; M.A. dalam bidang Bahasa Inggris dari the University of Idaho, Moscow, ID; Master of Divinity—M.Div. dalam bidang Perjanjian Baru dari Western Evangelical Seminary, Portland, OR; Master of Theology—Th.M. dalam bidang Perjanjian Lama dari Pacific Lutheran Theological Seminary, Berkeley, CA; M.A. dan Ph.D. dalam bidang Etika Kristen dan Alkitab dari University of Notre Dame, IN.)

“Akhirnya, terbitlah suatu buku yang menyampaikan kepada gereja-gereja setempat tentang bagaimana menggenapi seluruh Amanat Agung! Penting bagi kita untuk ‘pergi’ dan kita ‘menjadikan murid’, tetapi penting juga kita ‘mengatekisasi’ orang percaya baru dan menolong mereka bertumbuh dalam iman. Saya sangat menganjurkan buku ini dipakai oleh para pendeta dan pemimpin gereja yang mau meningkatkan kepandaian dan kedewasaan Kristen dalam jemaat mereka.”
Rev. Warren W. Wiersbe
(Penulis rangkaian tafsiran “BE”; alumni: Indiana University, Roosevelt University, and the Northern Baptist Theological Seminary)

“Buku ini menganggap salah satu dari ‘cara-cara kuno’ sebagai hal penting bagi kesehatan jemaat masa kini maupun yang akan datang namun menekankan dua faktor penting: belajar itu penting dan katekisasi adalah mengembangkan secara utuh seluruh umat Allah. Belajar secara Kristiani diperlukan untuk melakukan suatu penelaahan kembali di dalam gereja. Buku ini akan menolong.”
Dr. Linda Cannell
(Dekan akademis di North Park Theological Seminary)

“J. I. Packer dan Gary Parrett memberikan suatu diagnosis dan resep utnuk mengobati iman dan praktik kita yang dangkal. Sekalipun resepnya mungkin tidak populer bagi kita masing-masing, budaya jemaat masa kini yang serba ‘mandiri,’ sesungguhnya ini merupakan obat yang tepat yang dibutuhkan untuk mengatasi wabah spiritualitas narsistis dan kelesuan yang sedang melanda gereja.”
Dr. Walt Mueller
(Pendiri dan Presiden dari Center for Parent/Youth Understanding; B.A. dalam bidang Sosiologi dari Geneva College, Beaver Falls, PA; M.Div. {summa cum laude} dari Gordon-Conwell Theological Seminary, South Hamilton, MA; dan doktor dalam bidang generasi postmodern dari Gordon-Conwell Theological Seminary)

“Banyak analis Kristen yang prihatin menemukan adanya ketidakdewasaan dan gaya berpikir Alkitabiah di kalangan sebagian besar orang Kristen sebagai salah satu masalah yang paling serius hari ini di gereja di seluruh dunia. Sebagian dari mereka pernah mempersembahkan penanggulangan konkrit atas masalah ini seefektif yang dilakukan J. I. Packer dan Gary Parrett dalam buku ini”
Ajith Fernando, D.D.
(Direktur nasional dari Youth for Christ, Sri Lanka, dosen di Colombo Theological Seminary dan Lanka Bible College, visiting lecturer di Tyndale Seminary (Canada) dan Trinity Evangelical Divinity School (US), dan wakil ketua dari South Asia Graduate School of Theology; alumni Asbury Theological Seminary dan Fuller Seminary)

“Packer dan dan Parrett berpendapat bahwa memulihkan praktik pengajaran bisa mengarah pada pemulihan Kekristenan yang sakit-sakitan. Buku yang berakar pada Alkitab dan struktur theologis ini pasti telah menempuh perjalanan panjang, hingga dapat menolong para penginjil untuk membangkitkan kembali praktik jemaat mula-mula ini.”
Mark Galli
(Pemimpin editor senior di Christianity Today; B.A. dalam bidang Sejarah dari the University of California di Santa Cruz; M.Div. dari Fuller Theological Seminary; dan menyelesaikan beberapa karya doktoral di U.C. Davis)



Profil Rev. Dr. J. I. Packer dan Dr. Gary A. Parrett:
Rev. Prof. James Innell Packer, B.A., M.A., D.Phil. yang lahir di Gloucester, Inggris, 22 Juli 1926 adalah Board of Governors’ Professor of Theology at Regent College di Vancouver, Canada. Beliau juga adalah kontributor dan editor eksekutif majalah Christianity Today. Beliau juga terlibat sebagai salah satu yang menandatangani Chicago Statement on Biblical Inerrancy yang menegaskan ketidakbersalahan Alkitab. Selain itu, beliau juga melayani sebagai editor umum Alkitab English Standard Version (ESV). Beliau menyelesaikan studi Bachelor of Arts (B.A.); Master of Arts (M.A.); dan Doctor of Philosophy (D.Phil.) di Corpus Christi College, Oxford University, U.K. Buku-buku yang pernah beliau tulis, di antaranya:
•    Fundamentalism and the Word of God (1958; reprinted 1984)
•    Keep In Step With The Spirit: Finding Fullness In Our Walk With God (1984, dicetak ulang 2005)
•    Knowing God (1973, dicetak ulang 1993) ISBN 0-8308-1650-X
•    Evangelism and the Sovereignty of God (1961 by Inter-Varsity Fellowship) (dicetak ulang 1991)
•    A Quest for Godliness: The Puritan Vision of the Christian Life (1994)
•    Concise Theology: A Guide to Historic Christian Beliefs (2001)
•    One Faith: The Evangelical Consensus bersama Thomas Oden (2004)
•    Collected Shorter Writings in four volumes
•    The Redemption and Restoration of Man in the Thought of Richard Baxter (2003, berdasarkan disertasi beliau di Oxford pada tahun 1954)
•    Christianity: The True Humanism bersama Thomas Howard (1985)

Prof. Gary A. Parrett, Ed.D. adalah Professor of Educational Ministries and Worship di Gordon-Conwell Theological Seminary, U.S.A. Beliau juga adalah anggota dan bekas wakil ketua dari the North American Professors of Christian Education. Beliau menyelesaikan undergraduate studies di Multnomah School of the Bible; menyelesaikan studi Bachelor of Arts (B.A.) di Faith Evangelical Lutheran Seminary; Master of Divinity (M.Div.) di Regent College di Vancouver, Canada; dan Doctor of Education (Ed.D.) di Columbia University. Beliau menikah dengan Holly dan tinggal di Wenham, MA. Mereka dikaruniai seorang putri, Alisa yang saat ini adalah seorang mahasiswi. Mereka sekeluarga beribadah dan melayani Tuhan di Highrock Covenant Church, Arlington, MA sejak tahun 2003.

20 January 2013

Resensi Buku 203: CULTURE MAKING (Andy Crouch, M.Div.)

Sebagai makhluk berbudaya, setiap kita pasti bersentuhan dengan kebudayaan dan kita pasti berespons terhadap kebudayaan itu. Pertanyaan selanjutnya, bagaimana kita khususnya orang Kristen meresponi kebudayaan? Apa dasar pikirnya?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
CULTURE MAKING
(MENCIPTAKAN KEBUDAYAAN):
Menemukan Kembali Panggilan Kreatif Kita


oleh: Andy Crouch, M.Div.

Penerbit: Literatur Perkantas, Jatim, 2011

Penerjemah: Paul Hidayat, M.Th.



Di dalam bagian awal bukunya, Andy Crouch menjelaskan berbagai sikap orang Kristen terhadap kebudayaan: mengutuk, mengkritik, memakai, dan meniru. Kemudian, beliau menjelaskan berbagai kelemahan dari keempat sikap tersebut dan mengusulkan sikap yang tepat orang Kristen terhadap kebudayaan yaitu menciptakan kebudayaan. Agar kita dapat mencipta kebudayaan, kita perlu memelihara dan mengembangkan kebudayaan yang kita miliki. Lalu, bagaimana cara kita menciptakan kebudayaan? Di bagian kedua bukunya, Crouch menjelaskan dasar pijak orang Kristen dalam menciptakan kebudayaan yaitu Alkitab PL dan PB mulai kisah di Taman Eden hingga kitab Wahyu yang menjelaskan kebudayaan mula-mula, kejatuhan kebudayaan, penebusan kebudayaan, dan pemulihan kebudayaan. Dan terakhir di bagian ketiga, Crouch memberi tantangan kepada kita bagaimana mengintegrasikan Alkitab dengan panggilan kita dalam menciptakan kebudayaan dengan menyadari bahwa panggilan tersebut merupakan anugerah Allah yang perlu diterapkan mulai dari komunitas kecil hingga nanti berdampak besar. Biarlah buku ini dapat menyadarkan kita akan panggilan Kekristenan terhadap kebudayaan dengan prinsip Alkitab yang tepat yang dilengkapi dengan contoh praktis.

Rekomendasi:
“Haruskah orang Kristen menentang budaya? Atau melindungi diri dari suatu budaya tertentu? Atau berada ‘dalam’ budaya tanpa menjadi bagian ‘dari budaya’? Dalam buku menyegarkan dan sangat cerdas ini, Andy Crouch mengganti dasar-dasar percakapan tadi, dengan mendorong orang Kristen untuk menciptakan kebudayaan. Saya terdorong untuk menyatakan bahwa buku ini perlu lebih banyak dibaca oleh orang Kristen abad dua puluh satu ini.”
Lauren Frances Winner, Ph.D.

asisten Profesor Spiritualitas Kristen di Duke Divinity School dan penulis buku Girl Meets God; Bachelor of Arts—B.A. dari Columbia University; Master of Philosophy—M.Phil. dari Clare College, Cambridge; Master of Divinity¬—M.Div. dari Duke Divinity School; dan Doctor of Philosophy—Ph.D. dari Columbia University

“Culture Making tulisan Andy Crouch memodelkan apa yang ia anjurkan bahwa imajinasi kerajaan Allah yang dengan kaya dan serius menerima hidup inkulturasi memerlihatkan bahwa anugerah itu riil, imanen, dan menarik adanya. Sungguh panggilan ini harus ada di pusat panggilan Allah!”
Prof. Mark Adkins Labberton, Ph.D.
Lloyd John Ogilvie Associate Professor of Preaching dan Director of the Lloyd John Ogilvie Institute of Preaching di Fuller Theological Seminary, U.S.A., mantan pendeta di First Presbyterian Church, Berkeley, dan penulis buku Bahaya Ibadah Sejati; B.A. dari Whitman College; M.Div. dari Fuller Theological Seminary; dan Ph.D. dari Cambridge University

“Dalam bukunya yang dahsyat ini Andy Crouch memberikan alasan untuk pemuridan secara budaya dengan memberikan kita suatu penelusuran menarik dari drama penciptaan, kejatuhan, dan pembaruan. Dan sepanjang penelusuran ini, ia menawarkan hikmat tentang realitas sangat riil yang kita hadapi sebagai orang Kristen abad dua puluh satu.”
Prof. Richard J. Mouw, Ph.D.
Presiden dan Profesor Filsafat Kristen di Fuller Theological Seminary, U.S.A.; B.A. dari Houghton College; M.Div. dari Western Theological Seminary; Master of Arts—M.A. dari University of Alberta; dan Ph.D. dalam bidang Filsafat dari University of Chicago

“Buku baik entah cemerlang atau bermanfaat, tetapi buku terbaik mengandung kedua sifat itu – dalam Culture Making, Andy Crouch telah mencapai kombinasi langka gabungan kedua sifat utama tadi. Sebagai seorang Kristen, ayah, dan pemimpin suatu organisasi, saya ingin membuat perubahan dalam dunia. Crouch tidak saja membuat saya mengerti dari mana dorongan itu berasal, tetapi bagaimana mengembangkannya dengan gairah, komitmen, kekuatan, dan kewarasan spiritual. Culture Making adalah suatu hadiah cerdas yang menyukakan dan rangsangan praktis untuk orang Kristen yang berpikir.”
Gary Haugen
Presiden International Justice Mission dan penulis buku Good News About Injustice dan Just Courage

“Dalam Culture Making, Andy Crouch memberikan kita suatu visi untuk kreativitas yang tidak diuntukkan hanya bagi para praktisi seni tinggi, tetapi yang memaparkan harkat di dalam kebanyakan ciptaan budaya yang biasa saja. Buku ini memberikan suatu visi transformatif yang menginspirasi tindakan dan – dalam kenyataan begitu banyakannya kegagalan yang tak terelakkan – ia juga mendorong ketekunan. Pada akhirnya, kreativitas budaya bukan suatu karunia yang kita miliki, lakukan, dan kembangkan, melainkan sesuatu yang kita terima dan kembangkan – dan melaluinya kita belajar mengenal anugerah.”
David Neff
editor dan wakil presiden Christianity Today Media Group

“Ini bukan buku bagus, sebab ia menantang dan menusuk, membakar dan menginspirasi. Buku ini menaruh Anda ke perjalanan tak nyaman, melawan status quo dan mempertanyakan perspektif yang berlaku. Ia menawarkan suara baru dengan pemikiran tajam, mendorong Anda untuk mengebaskan debu-debu yang menempel di pakaian kecenderungan kita. Ia bergema kuat di dalam Anda, bahkan tentang hal yang Anda pertanyakan. Ia berbicara ke inti tantangan masa kini. Bukan, buku ini bukan buku. Ini buku dahsyat.”
Rev. Prof. James Emery White, Ph.D.
Pendiri dan Pendeta senior di Mecklenburg Community Church in Charlotte, North Carolina; President of Serious Times, adjunct Professor of Theology and Culture di Gordon-Conwell Theological Seminary, dan penulis banyak buku; Bachelor of Science—B.S. dalam bidang public relation dan bisnis dari Appalachian State University; M.Div. dan Ph.D. dari The Southern Baptist Theological Seminary; dan studi bidang American religious history di Vanderbilt University dan di Oxford University, U.K.

“Orang Kristen selama beberapa ratus tahun silam terlalu mudah mengutuk, mengritik, meniru, dan menggunakan kebudayaan. Lebih sulit bagi mereka untuk secara aktif dan imajinatif menciptakan kebudayaan. Andy Crouch tampil untuk mengubahnya. Saya meragukan apakah orang Kristen akan menyambut tantangan ini. Tetapi saya terdorong oleh paparan yang Crouch buat bahwa panggilan Kristen memang menuntut hal ini. Inilah suara yang harus didengar dengan sangat serius.”
Prof. Christian Smith, Ph.D.
William R. Kenan, Jr. Professor of Sociology dan Direktur the Center for the Study of Religion and Society di University of Notre Dame; B.A. dari Gordon College; M.A. dan Ph.D dari Harvard University

“Culture Making adalah satu dari sedikit buku yang membuat diskusi tentang Kekristenan dan kebudayaan memasuki tahapan baru. Buku ini merupakan suatu gabungan langka antara teori dan praktik, batasannya bernuansa tetapi tidak abstrak, dan berbagai ayunan pukulannya sangat indah dan seimbang. Saya sangat merekomendasikan buku ini.”
Rev. Timothy J. Keller, D.Min.
Pendeta di Redeemer Presbyterian Church, New York City dan penulis buku The Reason for God; B.A. dari Bucknell University; M.Div. dari Gordon-Conwell Theological Seminary; dan Doctor of Ministry—D.Min. dari Westminster Theological Seminary, U.S.A.

“Mereka yang bergumul dengan dikotomi “sakral-sekular” akan mendapatkan buku ini menghidupkan; setiap orang Kristen yang tertarik untuk mengubah dunia harus membacanya.”
Publishers Weekly
resensi dengan penghargaan, 26 Mei 2008

“Andy dengan terampil membukakan kerumitan unsur pembentuk kebudayaan dan memberikan kita alat untuk mengembangkan serta menciptakan kebudayaan. Buku penting yang sekaligus merupakan model dari premisnya ini, pasti akan menjadi seruan untuk terbentuknya suatu generasi baru orang Kristen yang kreatif secara kultural.”
Staf Perkantas Amerika, Juli 2008



Profil Andy Crouch:
Andy Crouch, M.Div. adalah direktur editorial untuk The Christian Vision Project di Christianity Today International dan eksekutif produser dari film dokumenter: “Where Faith and Culture Meet and Round Trip”. Beliau juga adalah salah satu anggota dewan redaksi dari Books and Culture dan anggota senior dari International Justice Mission (IJM) Institute. Beliau belajar klasik di Cornell University dan menyelesaikan studi Master of Divinity (M.Div.) dengan predikat summa cum laude di Boston University, School of Theology, U.S.A. Beliau juga adalah seorang musisi klasik terlatih yang juga dapat memainkan berbagai jenis musik, seperti pop, folk, jazz, dan rock. Selama sepuluh tahun ia melayani di kampus dengan InterVarsity Christian Fellowship (Perkantas Amerika) di Universitas Harvard. Dia adalah salah satu anggota dewan redaksi dari Books & Culture dan anggota senior International Justice Mission IJM Institute. Tulisannya telah muncul dalam beberapa edisi The Best Christian Writing and The Best Spiritual Writing. Website: http://culture-making.com.

13 January 2013

Resensi Buku-202: MEMAHAMI PERJANJIAN BARU: Pengantar Historis-Theologis (Prof. John Drane, Ph.D.)

Alkitab orang Kristen terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Khususnya Perjanjian Baru, apa yang membedakannya dari Perjanjian Lama? Apa isi masing-masing kitabnya? Apa theologi di dalam Perjanjian Baru?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
MEMAHAMI PERJANJIAN BARU:
Pengantar Historis-Teologis


oleh: Prof. John Drane, Ph.D.

Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2011 (cetakan kesepuluh)

Penerjemah: P. G. Katoppo



Di dalam bukunya, Dr. John Drane memaparkan seluruh prinsip tentang Perjanjian Baru mulai dari latar belakang, theologi, penjelasan singkat para penulisnya, hingga pengantar masing-masing kitab di dalam Perjanjian Baru. Buku ini dibagi menjadi 7 bagian. Di bagian I, Dr. Drane menjelaskan latar belakang memahami Perjanjian Baru mulai dari permulaan Kekristenan, pengaruh Yunani dan Yahudi di dalam Perjanjian Baru, dunia Palestina dan rakyatnya, hingga aliran-aliran keagamaan dalam Yudaisme yang dipaparkan baik di dalam Perjanjian Baru. Di bagian akhir, beliau mencantumkan studi khusus tentang tulisan-tulisan apokaliptik. Kemudian, di bagian II, Dr. Drane menjelaskan tentang pribadi Yesus Kristus mulai dari kelahiran-Nya, gelar-Nya (Mesias, Anak Manusia, dll), kematian-Nya, dan kebangkitan-Nya. Penjelasan Yesus mengarahkan kita untuk mengerti tentang Kerajaan Allah yang pertama kali diberitakan oleh Kristus, sehingga topik Kerajaan Allah menjadi fokus pembahasan Dr. Drane di bagian III. Di bagian ini, beliau menguraikan makna Kerajaan Allah, gambaran kerajaan tersebut melalui perumpamaan, kuasa kerajaan itu melalui mukjizat yang Yesus lakukan, dan dampak kerajaan yaitu melalui ajaran Kristus tentang etika. Mulai bagian IV, Dr. Drane mulai menjelaskan kitab-kitab di dalam PB, yaitu mulai dari kitab-kitab Injil. Di bagian ini, beliau menjelaskan tentang asal-usul keempat kitab Injil, penyusunannya, dan pengantar masing-masing keempat Injil mulai dari penulis, ciri khas, waktu penulisan, dan tujuannya. Dari pembahasan tentang keempat Injil, Dr. Drane mengarahkan kita untuk memahami bagian V tentang jemaat mula-mula dengan menjelaskan apa yang dikisahkan oleh dr. Lukas di kitab Kisah Para Rasul dan bagaimana memahami kitab ini. Pada bagian VI, Dr. Drane menjelaskan siapa Paulus dan perjalanan misionernya ditambah pengantar terhadap surat-surat Paulus selama perjalanannya tersebut. Dan di bagian terakhir, Dr. Drane menjelaskan perkembangan jemaat tentang konsep iman Kristen, jemaat, surat-surat terakhir kepada jemaat Kristen dengan unsur Yahudi, dan kitab Wahyu. Biarlah buku yang ditulis dengan penjelasan yang mudah dimengerti ini dapat menolong kita memahami PB dan mencintai PB, serta tidak lupa mengaplikasikannya.



Profil Dr. John Drane:
Prof. John William Drane, Ph.D. adalah adjunct professor dalam bidang Perjanjian Baru dan Theologi Praktika di Fuller Theological Seminary, California, Visiting Scholar di Spurgeon's College di London, dan Visiting Fellow of St John's College, Durham. Beliau belajar di the University of Aberdeen di mana beliau menjadi murid dari Prof. I. Howard Marshall, Ph.D. dan menyelesaikan studi Doctor of Philosophy (Ph.D.) di the University of Manchester, di mana mentor beliau adalah Prof. F. F. Bruce, D.D.  Beliau menikah dengan Olive Fleming Drane dan dikaruniai 3 orang anak.
Beliau menulis buku-buku dan artikel-artikel:
•  Introducing the Bible, 2nd edition (Minneapolis: Fortress Press 2011)
•  Introducing the Old Testament, 3rd edition (Oxford: Lion/Minneapolis: Fortress Press 2011).
•  ‘Resisting McDonaldization: will Fresh Expressions of church inevitably go stale?’, in Viggo Mortensen & Andreas Osterlund Nielsen (eds), Walk Humbly with the Lord: Church and Mission engaging Plurality (Grand Rapids: Eerdmans 2011), pp. 150-166.
•  Introducing the New Testament, 3rd edition (Oxford: Lion/Minneapolis: Fortress Press 2010).
•  The World of the Bible, Oxford: Lion, 2009.
•  After McDonaldization: Mission, Ministry and Christian Discipleship in an Age of Uncertainty, London: Darton, Longman & Todd, 2008.
•  “What does maturity in the emerging church look like?”, dalam Steven Croft (ed), Mission-shaped Questions: defining issues for today’s church (London: Church House Publishing 2008), hlm. 90–101.
•  co-authored with O M Fleming Drane, "Worship and Preaching", in Janet Wootton (ed), This is our Story: Free Church Women’s Ministry (Peterborough: Epworth Press 2007), hlm. 50–67.
•  “Alpha and Evangelism in Modern and Post-Modern Settings,” dalam The Alpha Phenomenon, Andrew Brookes ed., London: CTBI, 2007, hlm. 370–384.
•  Celebrity Culture, Edinburgh: Rutherford House, 2006.
•  “From Creeds to Burgers: religious control, spiritual search, and the future of the world”, in James R Beckford & John Walliss, Theorising Religion (London: Ashgate 2006), pp. 120–131. Also in abbreviated form in George Ritzer, McDonaldization: the Reader 2nd edition (Thousand Oaks: Pine Forge Press, 2006), hlm. 197–202.
• “Post-modernity, Truth, and the rise of the Documentary”, dalam Theology Notes and News 52/2 (2005), hlm. 16–21.
•  Do Christians Know How to be Spiritual? The Rise of New Spirituality and the Mission of the Church, London: Darton, Longman & Todd, 2005.
•  Introducing the Bible: with CD-ROM, Minneapolis: Fortress Press, 2005.
•  ditulis bersama O. M. Fleming Drane, Family Fortunes: Faith-full Caring for Today’s Families (London: Darton Longman and Todd 2004).
•  “Contemporary culture and the reinvention of sacramental spirituality”, dalam Geoffrey Rowell & Christine Hall (eds), The Gestures of God: explorations in sacramentality (London: Continuum 2004), hlm. 37–55.
•  “Community, mystery, and the future of the church", in Simon Holt & Gordon Preece (eds), The Bible and the Business of Life: essays in honour of Robert J Banks’s 65th birthday (Adelaide: ATF Press 2004), hlm. 87–100.
•  ditulis bersama Ross Clifford & Philip S. Johnson, Beyond Prediction: The Tarot and Your Spirituality, Oxford: Lion Publishing, 2001.
•  Introducing the New Testament, rev. ed., Minneapolis: Fortress Press, 2001.
•  Introducing the Old Testament, rev. ed., Minneapolis: Fortress Press, 2001.
•  Cultural Change and Biblical Faith: The Future of the Church. Biblical and Missiological Essays for the New Century. Carlise: Paternoster Press, 2000.
•  The McDonaldization of the Church: Spirituality, Creativity, and the Future of the Church, London: Darton, Longman & Todd, 2000.
•  What is the New Age Still Saying to the Church?, London: HarperCollins, 1999

06 January 2013

Resensi Buku-201: PENGINJILAN DAN KEDAULATAN ALLAH (Rev. Prof. James I. Packer, D.Phil.)

Banyak orang Kristen mendikotomikan antara kedaulatan Allah dan tanggung jawab manusia, sehingga mereka berpikir bahwa jika segala sesuatu sudah ada di dalam kedaulatan Allah (dipredestinasi), untuk apa memberitakan Injil? Benarkah demikian?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
PENGINJILAN DAN KEDAULATAN ALLAH
oleh: Prof. James Innell Packer, D.Phil.

Penerbit: Momentum Christian Literature, Surabaya, 2010

Penerjemah: Helda Siahaan



Di dalam bukunya, Dr. J. I. Packer menguraikan kaitan erat antara kedaulatan Allah dan tanggung jawab manusia khususnya penginjilan. Di bagian awal, beliau menjelaskan kedaulatan Allah, kemudian mengaitkan kedaulatan Allah dan tanggung jawab manusia. Kemudian, di bab 3, beliau menjelaskan apa itu penginjilan: definisi, isi, motif, dan metode. Dan di bab terakhir, beliau mengaitkan antara kedaulatan Allah dan penginjilan di mana kedaulatan Allah menjadi dasar kita dapat memberitakan Injil. Mengapa? Karena dengan kedaulatan Allah sebagai dasar, maka ketika kita memberitakan Injil, kita percaya bahwa Allah akan memimpin mereka yang merupakan umat-Nya agar dapat meresponi Injil. Jika Allah tidak mempredestinasikan seseorang, maka kita sia-sia memberitakan Injil, karena kita memberitakan Injil kepada orang yang berdosa yang mustahil bisa bertobat dengan sendirinya. Biarlah buku ini dapat membakar semangat kita memberitakan Injil dengan dasar kedaulatan Allah bahwa Allah telah memilih beberapa manusia menjadi umat-Nya dan menolak sisanya.



Profil Dr. J. I. Packer:
Rev. Prof. James Innell Packer, D.Phil. yang lahir di Gloucester, Inggris, 22 Juli 1926 adalah Board of Governors’ Professor of Theology di Regent College di Vancouver, Canada. Beliau juga adalah kontributor dan editor eksekutif majalah Christianity Today. Beliau juga terlibat sebagai salah satu yang menandatangani Chicago Statement on Biblical Inerrancy yang menegaskan ketidakbersalahan Alkitab. Selain itu, beliau juga melayani sebagai editor umum Alkitab English Standard Version (ESV). Beliau menyelesaikan studi Bachelor of Arts (B.A.); Master of Arts (M.A.); dan Doctor of Philosophy (D.Phil.) di Corpus Christi College, Oxford University, U.K. Buku-buku yang pernah beliau tulis, di antaranya:
•    Fundamentalism and the Word of God (1958; reprinted 1984)
•    Keep In Step With The Spirit: Finding Fullness In Our Walk With God (1984, dicetak ulang 2005)
•    Knowing God (1973, dicetak ulang 1993) ISBN 0-8308-1650-X
•    Evangelism and the Sovereignty of God (1961 by Inter-Varsity Fellowship) (dicetak ulang 1991)
•    A Quest for Godliness: The Puritan Vision of the Christian Life (1994)
•    Concise Theology: A Guide to Historic Christian Beliefs (2001)
•    One Faith: The Evangelical Consensus bersama Thomas Oden (2004)
•    Collected Shorter Writings in four volumes
•    The Redemption and Restoration of Man in the Thought of Richard Baxter (2003, berdasarkan disertasi beliau di Oxford pada tahun 1954)
Christianity: The True Humanism bersama Thomas Howard (1985)