14 October 2012

Resensi Buku-189: DOA BAPA KAMI: Formula Kehidupan Orang Percaya (Pdt. Erastus Sabdono, D.Th.)

Hari-hari ini, banyak orang Kristen sedang tergila-gila dengan Doa Yabes, seolah-olah doa ini adalah doa paling mujarab. Padahal di Alkitab, doa Yabes hanya dicatat 2 ayat. Di dalam Perjanjian Baru, kita mengenal doa yang Tuhan Yesus ajarkan sendiri yaitu Doa Bapa Kami, sebuah doa yang sangat agung di mata Allah, namun dianggap “hina” di mata manusia. Seberapa agung doa ini? Apa signifikansinya?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
DOA BAPA KAMI:
Formula Kehidupan Orang Percaya


oleh: Pdt. Erastus Sabdono, D.Th.

Penerbit: Rehobot Literature, 2011



Di dalam pendahuluannya, Pdt. Erastus menjabarkan pentingnya doa Bapa Kami ini bukan sekadar rutinitas yang diucapkan, tetapi sebagai formula kehidupan orang percaya sebagai anak-anak Allah. Dari pemikiran ini, beliau menguraikan masing-masing isi dalam Doa Bapa Kami dari segi studi kata dan integrasinya dengan seluruh Alkitab disertai aplikasi praktisnya. Meskipun dalam beberapa hal berkaitan dengan penafsirannya, terkesan ada penafsiran alegoris dan beberapa doktrin yang kurang saya setujui, namun saya cukup mengapresiasi buku ini sebagai buku bagus yang sarat dengan penyelidikan Alkitab dan integrasinya dengan theologi beserta aplikasi yang tegas dan jelas. Biarlah buku ini dapat menolong kita untuk menjadikan pola doa Bapa Kami sebagai formula kehidupan kita sehari-hari bergaul bersama Allah.


Profil Penulis:
Pdt. Erastus Sabdono, S.Th., M.Th., D.Th. yang dilahirkan di Surakarta tahun 1959 adalahgembala sidang Rehobot Ministry di Jakarta, pengkhotbah, pembicara seminar, KKR, TV, dan radio, penulis buku, sekaligus penanggung jawab majalah dan renungan harian TRUTH. Beliau mengambil keputusan untuk melayani Tuhan sepenuh waktu ketika berusia 17 tahun. Beliau menyelesaikan studi Sarjana Theologi (S.Th.) di Institut Theologi dan Keguruan Indonesia (ITKI/Seminari Bethel Jakarta); Master of Theology (M.Th.) di Sekolah Tinggi Theologi Jakarta; dan Doctor of Theology (D.Th.) di Sekolah Tinggi Theologi Baptis Indonesia (STBI) Semarang. Beliau menikah dengan Suharni Liberty dan dikaruniai 2 orang anak: Stephen dan Stephanie.