27 December 2015

Video Seminar: "HYPER GRACE" (Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.)

Hyper Grace Gospel adalah salah satu ajaran baru yang cukup marak di dalam Kekristenan dewasa ini. Ajaran ini mengklaim menekankan anugerah. Apakah ajaran ini sesuai dengan Alkitab?


Temukan jawabannya dalam

Seminar:
“HYPER GRACE”

Pembicara:
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.


dengan mengklik dan mendownload link di bawah ini:
Bagian 1:

Bagian 2:



Tolong sebarkan informasi ini kepada sebanyak mungkin orang Kristen. Kiranya Tuhan Yesus memberkati. Soli Deo Gloria.

26 December 2015

BENARKAH ORANG KRISTEN ADALAH ANAK YESUS? (Denny Teguh Sutandio)

BENARKAH ORANG KRISTEN ADALAH ANAK YESUS?

oleh: Denny Teguh Sutandio


Belakangan ini saya menemukan ada dua orang Kristen yang mengatakan bahwa kita (orang Kristen) adalah anak Yesus. Saya tidak tahu dasar Alkitab mana yang mereka pakai untuk mengajarkan bahwa orang Kristen adalah anak Yesus. Benarkah orang Kristen adalah anak Yesus? Tentu tidak.

Alkitab PB tidak pernah mengajar bahwa kita adalah anak Yesus. Sebaliknya kita adalah anak-anak Allah. Paulus mengajarkan bahwa Roh Kudus bersaksi bersama roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah (Rm. 8:16). Paulus mengulangi hal ini di pasal 8 sebanyak 2x lagi yaitu di ayat 19 dan 21. Di surat Paulus lainnya, ia juga mengajarkan, “Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.” (Gal. 3:26) Di 1 Yohanes, rasul Yohanes mengajarkan bahwa kita adalah anak-anak Allah sebanyak 4x yaitu: 3:1, 2, 10; 5:2. Kita adalah anak-anak Allah dalam arti kita diadopsi menjadi anak-anak-Nya melalui kuasa Roh Kudus yang melahirbarukan kita, sehingga kita dapat beriman kepada Kristus (bdk. 1Kor. 12:3b).

Jika orang Kristen masih bersikeras mengatakan bahwa Yesus adalah Allah, maka kita menjadi anak-anak Allah sama dengan kita menjadi anak-anak Yesus, maka saya akan menjawab:
Pertama, Yesus memang adalah Allah, namun permasalahannya kata “Allah” (Yun.: theos) bisa merujuk pada Allah Bapa (Mrk. 13:19; Luk. 20:37; Yoh. 17:3; dst) dan juga Tuhan Yesus (Yoh. 1:1, 18; 20:28; Ibr. 1:8; 2Ptr. 1:1). Bagaimana kita mengerti bahwa kata theos merujuk pada Bapa atau Yesus? Konteks yang menentukan. Saya akan menjelaskannya di jawaban kedua.
Kedua, meskipun Yesus adalah Allah, Alkitab PB dengan jelas mengajarkan bahwa Kristus adalah kakak sulung umat pilihan Allah. Mari kita berpikir secara menyeluruh dari kitab-kitab PB. Kita mengakui bahwa Tuhan Yesus adalah Anak Sulung Allah (Ibr. 1:6) atau Anak Tunggal Allah (Yoh. 3:18) dan kita sebagai umat pilihan-Nya diadopsi menjadi anak-anak Allah (children of God). Di dalam bahasa Inggris, kita dapat membedakan: Kristus adalah Anak Allah (Son of God), sedangkan umat pilihan-Nya adalah anak-anak Allah (children of God atau sons of God). Ini berarti bahwa Kristus adalah Allah sekaligus Kakak Sulung bagi umat pilihan-Nya. Sekarang mari kita analisis konsep kita adalah anak-anak Yesus: jika kita adalah anak-anak Yesus, maka itu berarti kita adalah anak-anak dari Anak Sulung Allah. Jika demikian, bagi Bapa, kita bukan lagi anak-anak-Nya, tetapi “cucu-cucu”-Nya. Namun Alkitab tidak pernah mengajar hal demikian.
Namun mungkin ada orang Kristen yang bertanya bahwa di Yohanes 13:33, mengapa Tuhan Yesus menyebut para murid-Nya sebagai “Anak-anak-Ku”? Kata “anak” di ayat ini menggunakan kata Yunani teknía yang berasal dari kata tekníon yang merupakan kata benda berbentuk vokatif (panggilan) dan jamak. Kata ini jelas berbeda dengan kata-kata Yunani tekna di Roma 8:16-17 yang juga diterjemahkan “anak-anak” yang merupakan kata benda berbentuk nominatif (berfungsi sebagai subjek). Perbedaan ini menyadarkan kita bahwa ketika Yesus memanggil para murid-Nya sebagai anak-anak-Nya, maka itu tidak berarti para murid-Nya benar-benar adalah anak-anak Yesus. Lalu apa maksudnya? Panggilan “anak-anak” yang Yesus pakai merupakan panggilan umum seorang guru kepada murid rohaninya. Bukan hanya Tuhan Yesus yang menggunakan kata ini, rasul Yohanes pun menggunakannya (1Yoh. 2:12; 2:28; 3:7,18; 4:4; 5:21). (Theological Dictionary of the New Testament)
Ketiga, jika kita adalah anak-anak Yesus, mengapa Tuhan Yesus sendiri menyebut kita adalah anak-anak Bapa (Mat. 5:45)? Kata Yunani “anak-anak” adalah huioì yang berasal dari kata huis yang merupakan kata benda nominatif di mana kata Yunani ini juga muncul di Roma 8:14 (sudah dijelaskan di atas). Ini berarti Alkitab dengan jelas mengajar bahwa kita adalah anak-anak Bapa yang diadopsi-Nya karena Roh Kudus yang melahirbarukan kita untuk percaya kepada Kristus sekaligus menolak konsep bahwa kita adalah anak-anak Yesus.

Biarlah studi singkat ini menyadarkan kita tentang status kita yang termasuk umat pilihan-Nya adalah anak-anak Allah Bapa yang telah Bapa pilih sebelum dunia dijadikan, dilahirbarukan Roh Kudus untuk percaya dan taat kepada Kristus (1Kor. 12:3b; 1Ptr. 1:2). Selain itu, konsep ini juga menyadarkan kita agar kita tidak sembarangan mengucapkan satu konsep yang tidak memiliki dasar Alkitabiah yang dapat dipertanggung jawabkan. Amin. Soli Deo Gloria.


23 December 2015

Video Youtube Seminar: "BIBIT, BEBET, BOBOT, DAN BIBLIKA" (Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.)

Bibit, Bebet, Bobot merupakan kriteria penting mayoritas orang tua pada umumnya dalam memilihkan pasangan untuk anak-anaknya. Bahkan beberapa orang tua Kristen pun menggunakan standar ini. Apakah Bibit, Bebet, Bobot ini? Benarkah kriteria ini merupakan satu-satunya kriteria pasti bagi orang tua Kristen dalam memilihkan pasangan untuk anak-anak mereka? Apa kata Alkitab tentang hal ini?


Tonton dan dengarkan rekaman

Seminar Marriage Meeting (M2):
“BIBIT, BEBET, BOBOT, DAN BIBLIKA”

Pembicara:
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.


dengan mendownload link di bawah ini:
Bagian 1:

Bagian 2:



Tolong bantu sebarluaskan informasi ini. Terima kasih. Kiranya Tuhan memberkati. Soli Deo Gloria.