02 November 2014

Resensi Buku-292: TUJUH HARI YANG MEMBAGI DUNIA (Prof. John C. Lennox, Ph.D., D.Phil., D.Sc.)

Konsep penciptaan adalah konsep yang telah lama diajarkan Alkitab sejak kitab Kejadian, namun pengertian konsep penciptaan sering kali menjadi perdebatan yang tak pernah habis. Apakah 6 hari penciptaan (ditambah hari terakhir di mana Allah beristirahat) dimengerti secara harfiah atau simbolis?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
SEVEN DAYS THAT DIVIDE THE WORLD
(TUJUH HARI YANG MEMBAGI DUNIA):
Permulaan Dunia Menurut Kitab Kejadian dan Sains

oleh: Prof. John C. Lennox, Ph.D., D.Phil., D.Sc.

Penerjemah: Paksi Ekanto Putro

Penerbit: Literatur Perkantas Jawa Timur, Surabaya, 2013



Di Bab 1 bukunya, Dr. John C. Lennox memaparkan fakta perdebatan tak habis-habis antara konsep penciptaan yang memahami masing-masing hari penciptaan secara harfiah, simbolis, dan logis (bukan secara kronologis). Mana yang benar? Sebelumnya, di Bab 2, Dr. Lennox membahas prinsip dasar penafsiran Alkitab terakit dengan menafsirkan kitab Kejadian, di mana beliau menegaskan bahwa jangan menafsirkan Alkitab berpegang pada sains, nanti akibatnya seperti yang dilakukan oleh gereja Katolik Roma yang menghukum mati Galileo Galilei karena tidak setuju dengan dogma Katolik Roma bahwa matahari mengelilingi bumi. Di sisi lain, kita juga jangan mengabaikan sains, karena sains adalah respons manusia terhadap penyataan diri Allah secara umum. Lalu, perdebatan tentang usia bumi ini dijawab satu per satu oleh Dr. Lennox mulai Bab 3 di mana Dr. Lennox memahaminya secara harfiah sesuai dengan penafsiran PL khususnya Kitab Kejadian, namun proses di antara hari-hari tersebut dipercaya Dr. Lennox cukup panjang. Kemudian Di bab 4, Dr. Lennox mengkhususkan manusia sebagai ciptaan istimewa Allah dan dosa yang masuk ke dalam diri manusia. Dan di bab terakhir, Dr. Lennox memaparkan pesan-pesan dari kitab Kejadian 1 yang merupakan dasar cara pandang Kristen yaitu Penciptaan yang meliputi: adanya Allah sebagai permulaan segala sesuatu, Allah berbeda dari ciptaan-ciptaan-Nya, Allah sumber terang, hari Sabat, dll. Di bagian lampiran, terdapat 5 lampiran yang ditambahkan Dr. Lennox yang berisi: latar belakang singkat kitab Kejadian, pandangan bait kosmis, permulaan dunia menurut kitab Kejadian dan sains, apakah Kejadian 1 dan 2 merupakan 2 kisah kejadian, dan pandangan evolusi teistik. Biarlah melalui buku yang ditulis oleh ilmuwan dan orang Kristen yang taat ini, orang Kristen dapat mengerti konsep penciptaan yang Alkitabiah namun tidak meniadakan bukti-bukti sains.



Endorsement:
“Buku yang sangat bagus! Profesor Lennox jelas tahu ap yang ia bicarakan; ia juga memiliki kemampuan yang mengagumkan dalam membuat hal-hal yang rumit menjadi sederhana. Ini adalah buku terbaik yang bisa diperoleh dari ranah agama dan sains.”
Prof. Alvin Carl Plantinga, Ph.D.
Profesor Emeritus Filsafat John A. O’Brien di University of Notre Dame yang menyelesaikan studi Doctor of Philosophy (Ph.D.) di Yale University, U.S.A.

“Buku yang luar biasa dari John Lennox ini adalah buku yang telah saya nanti-nantikan untuk direkomendasikan! Pendekatannya terhadap Kejadian 1 dan 2 dalam hubungannya dengan sains modern dan budaya Timur Dekat kuno sangat mudah dimengerti, luas, berimbang, dan mendamaikan. Lennox telah menulis sebuah karya yang bijak dan kaya akan informasi, sehingga buku ini layak dibaca oleh banyak orang.”
Prof. Paul Copan, Ph.D.
Profesor dan Pledger Family Chair bidang Filsafat dan Etika di Palm Beach Atlantic University, West Palm Beach, Florida yang menyelesaikan studi Bachelor of Arts (B.A.) dalam bidang Studi Biblika di Columbia International University, Columbia, South Carolina; Master of Arts (M.A.) bidang Filsafat Agama dan Master of Divinity (M.Div.) di Trinity International University, Deerfield, Illinois, U.S.A.; dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) bidang Filsafat Agama di Marquette University, Milwaukee, Wisconsin.

“Dengan caranya sendiri yang sulit ditiru, John Lennox berhasil membahas kontroversi yang panas ini dengan penuh kasih, humor, dan kerendahan hati. Dia mampu membedah argumen akademis yang ketat dan menyajikannya, dari sisi ilmiah maupun alkitabiahnya, dalam untaian kata yang menarik dan mudah dibaca. Saya telah belajar banyak dari rekan saya ini, Profesor Lennox, bagaimana menghadapi kritikus yang paling sulit dengan kasih dan keterusterangan. Saya yakin bahwa para pembaca akan mendapati bahwa karyanya ini sangat memuaskan. Dengan penuh antusiasi saya merekomendasikan buku ini.”
Ravi Zacharias, D.D. (HC), LL.D. (HC)
Presiden dari Ravi Zacharias International Ministries (RZIM) dan Distinguished Visiting Professor of Religion and Culture di Southern Evangelical Seminary, U.S.A. yang menyelesaikan studi Bachelor of Arts (B.A.) di University of New Delhi; Bachelor of Theology (B.Th.) di Ontario Bible College; M.Div. di Trinity Evangelical Divinity School, Deerfield, Illinois, U.S.A.; dan dianugerahi gelar: Doctor of Divinity (D.D.) baik dari Houghton College, NY, maupun dari Tyndale College and Seminary, Toronto dan Doctor of Laws (LL.D.) dari Asbury College di Kentucky.



Profil Dr. John C. Lennox:
Prof. John C. Lennox, Ph.D., D.Phil., D.Sc. adalah Profesor Matematika di the University of Oxford, Fellow in Mathematics and the Philosophy of Science, dan Pastoral Advisor di Green Templeton College, Oxford. Beliau juga adjunct Lecturer di Wycliffe Hall, Oxford University dan di the Oxford Centre for Christian Apologetics sekaligus melayani sebagai Senior Fellow di the Trinity Forum. Selain itu, beliau mengajar untuk Oxford Strategic Leadership Programme di the Executive Education Centre, Said Business School, Oxford University. Beliau mengenyam pendidikan di the Royal School Armagh, Northern Ireland dan menjadi Exhibitioner and Senior Scholar di Emmanuel College, Cambridge University di mana beliau menyelesaikan studi Master of Arts (M.A.), Master of Mathematics (M.Math.), dan Doctor of Philosophy (Ph.D.). Beliau telah bekerja selama bertahun-tahun di the Mathematics Institute di the University of Wales in Cardiff, sehingga beliau dianugerahi gelar Doctor of Science (D.Sc.) untuk riset yang beliau lakukan. Beliau juga meraih gelar M.A. dan Doctor of Philosophy (D.Phil.) dari Oxford University dan M.A. dalam bidang Bioethics dari the University of Surrey. Beliau pernah berdebat dengan Richard Dawkins tentang subjek: ‘The God Delusion’ di the University of Alabama (2007) dan ‘Has Science buried God?’ di the Oxford Museum of Natural History (2008). Selain itu beliau juga pernah berdebat dengan Christopher Hitchens tentang subjek: Atheisme Baru (Edinburgh Festival, 2008) dan pertanyaan ‘Is God Great?’ (Samford University, 2010) dan juga dengan Peter Singer tentang topik ‘Is there a God?’ (Melbourne, 2011). Selain buku “Tujuh Hari yang Membagi Dunia”, beliau juga menulis buku-buku lain, yaitu: God’s Undertaker: Has Science Buried God? (2009), God and Stephen Hawking, respons terhadap buku The Grand Design (2011), Gunning for God, yang membahas atheisme baru (2011). Beliau menikah dengan Sally dan dikaruniai 3 anak dan 5 cucu yang tinggal dekat Oxford.