26 December 2015
BENARKAH ORANG KRISTEN ADALAH ANAK YESUS? (Denny Teguh Sutandio)
BENARKAH
ORANG KRISTEN ADALAH ANAK YESUS?
oleh:
Denny Teguh
Sutandio
Belakangan
ini saya menemukan ada dua orang Kristen yang mengatakan bahwa kita (orang
Kristen) adalah anak Yesus. Saya tidak tahu dasar Alkitab mana yang mereka
pakai untuk mengajarkan bahwa orang Kristen adalah anak Yesus. Benarkah orang
Kristen adalah anak Yesus? Tentu tidak.
Alkitab PB
tidak pernah mengajar bahwa kita adalah anak Yesus. Sebaliknya kita adalah
anak-anak Allah. Paulus mengajarkan bahwa Roh Kudus bersaksi bersama roh kita
bahwa kita adalah anak-anak Allah (Rm. 8:16). Paulus mengulangi hal ini di
pasal 8 sebanyak 2x lagi yaitu di ayat 19 dan 21. Di surat Paulus lainnya, ia
juga mengajarkan, “Sebab kamu semua
adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.” (Gal. 3:26) Di
1 Yohanes, rasul Yohanes mengajarkan bahwa kita adalah anak-anak Allah sebanyak
4x yaitu: 3:1, 2, 10; 5:2. Kita adalah anak-anak Allah dalam arti kita diadopsi
menjadi anak-anak-Nya melalui kuasa Roh Kudus yang melahirbarukan kita,
sehingga kita dapat beriman kepada Kristus (bdk. 1Kor. 12:3b).
Jika orang
Kristen masih bersikeras mengatakan bahwa Yesus adalah Allah, maka kita menjadi
anak-anak Allah sama dengan kita menjadi anak-anak Yesus, maka saya akan
menjawab:
Pertama,
Yesus memang adalah Allah, namun permasalahannya kata “Allah” (Yun.: theos) bisa merujuk pada Allah Bapa
(Mrk. 13:19; Luk. 20:37; Yoh. 17:3; dst) dan juga Tuhan Yesus (Yoh. 1:1, 18;
20:28; Ibr. 1:8; 2Ptr. 1:1). Bagaimana kita mengerti bahwa kata theos merujuk pada Bapa atau Yesus?
Konteks yang menentukan. Saya akan menjelaskannya di jawaban kedua.
Kedua,
meskipun Yesus adalah Allah, Alkitab PB dengan jelas mengajarkan bahwa Kristus
adalah kakak sulung umat pilihan Allah. Mari kita berpikir secara menyeluruh
dari kitab-kitab PB. Kita mengakui bahwa Tuhan Yesus adalah Anak Sulung Allah (Ibr.
1:6) atau Anak Tunggal Allah (Yoh. 3:18) dan kita sebagai umat pilihan-Nya
diadopsi menjadi anak-anak Allah (children
of God). Di dalam bahasa Inggris, kita dapat membedakan: Kristus adalah
Anak Allah (Son of God), sedangkan
umat pilihan-Nya adalah anak-anak Allah (children
of God atau sons of God).
Ini berarti bahwa Kristus adalah Allah sekaligus Kakak Sulung bagi umat
pilihan-Nya. Sekarang mari kita analisis konsep kita adalah anak-anak Yesus:
jika kita adalah anak-anak Yesus, maka itu berarti kita adalah anak-anak dari
Anak Sulung Allah. Jika demikian, bagi Bapa, kita bukan lagi anak-anak-Nya,
tetapi “cucu-cucu”-Nya. Namun Alkitab tidak pernah mengajar hal demikian.
Namun mungkin
ada orang Kristen yang bertanya bahwa di Yohanes 13:33, mengapa Tuhan Yesus
menyebut para murid-Nya sebagai “Anak-anak-Ku”? Kata “anak” di ayat ini menggunakan
kata Yunani teknía yang berasal dari
kata tekníon yang merupakan kata
benda berbentuk vokatif (panggilan) dan jamak. Kata ini jelas berbeda dengan
kata-kata Yunani tekna di Roma
8:16-17 yang juga diterjemahkan “anak-anak” yang merupakan kata benda berbentuk
nominatif (berfungsi sebagai subjek). Perbedaan ini menyadarkan kita bahwa
ketika Yesus memanggil para murid-Nya sebagai anak-anak-Nya, maka itu tidak
berarti para murid-Nya benar-benar adalah anak-anak Yesus. Lalu apa maksudnya?
Panggilan “anak-anak” yang Yesus pakai merupakan panggilan umum seorang guru
kepada murid rohaninya. Bukan hanya Tuhan Yesus yang menggunakan kata ini,
rasul Yohanes pun menggunakannya (1Yoh. 2:12; 2:28; 3:7,18; 4:4; 5:21). (Theological Dictionary of the New Testament)
Ketiga, jika
kita adalah anak-anak Yesus, mengapa Tuhan Yesus sendiri menyebut kita adalah
anak-anak Bapa (Mat. 5:45)? Kata Yunani “anak-anak” adalah huioì yang berasal dari kata huis
yang merupakan kata benda nominatif di mana kata Yunani ini juga muncul di Roma
8:14 (sudah dijelaskan di atas). Ini berarti Alkitab dengan jelas mengajar
bahwa kita adalah anak-anak Bapa yang diadopsi-Nya karena Roh Kudus yang
melahirbarukan kita untuk percaya kepada Kristus sekaligus menolak konsep bahwa
kita adalah anak-anak Yesus.
Biarlah studi
singkat ini menyadarkan kita tentang status kita yang termasuk umat pilihan-Nya
adalah anak-anak Allah Bapa yang telah Bapa pilih sebelum dunia dijadikan,
dilahirbarukan Roh Kudus untuk percaya dan taat kepada Kristus (1Kor. 12:3b;
1Ptr. 1:2). Selain itu, konsep ini juga menyadarkan kita agar kita tidak
sembarangan mengucapkan satu konsep yang tidak memiliki dasar Alkitabiah yang
dapat dipertanggung jawabkan. Amin. Soli Deo Gloria.
Subscribe to:
Posts (Atom)