27 May 2012

Resensi Buku-169: KEHIDUPAN YANG BERDOA (Paul E. Miller, M.Div.)

Setiap orang Kristen pasti berdoa, namun apakah doa itu? Banyak orang Kristen mendefinisikan doa hanya sebagai rutinitas belaka di gereja atau di sisi lain sebagai mantra ajaib untuk memaksa Tuhan, sehingga makin mreka berdoa, mereka makin berdosa. Lalu, apa arti sebenarnya dari doa?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
KEHIDUPAN YANG BERDOA:
Berhubungan dengan Tuhan di Tengah Dunia yang Sibuk


oleh: Paul E. Miller, M.Div.

Prakata: David W. Powlison, Ph.D.

Penerjemah: Lily Endang Joeliani

Penerbit: OMID Publishing House, Jakarta, 2011



Di dalam bukunya, Paul E. Miller, M.Div. menjelaskan pentingnya doa dan aplikasi praktisnya. Hal ini dimulai dari sikap hati kita ketika kita berdoa yaitu berdoa seperti kanak-kanak yang datang kepada Bapa dengan hati yang tulus dan murni tanpa topeng, belajar untuk tidak berdaya di hadapan Bapa, dan terus mengarahkan hati kepada Bapa untuk mengalahkan kekuatiran di dalam hidup. Dengan berdoa, kita belajar bergantung dan berharap kepada Allah dengan tulus dan hal ini dibedakan oleh Paul Miller dengan prinsip dunia kita yang sekuler yang berpikir segala hal bisa terjadi dengan sendirinya tanpa Allah. Karena pikiran sekuler inilah, akibatnya beberapa orang Kristen (dan banyak orang dunia) enggan meminta kepada-Nya di dalam doa, karena mereka berpikir bahwa mereka bisa melakukannya sendiri. Dengan cara pikir demikian, mereka hidup terpisah dari Allah. Namun di sisi lain, ada kecenderungan beberapa (atau mungkin banyak) orang Kristen yang terlalu sering meminta kepada-Nya dengan memaksa Allah untuk mengabulkan doa-doanya. Di antara dua ekstrem demikian, Paul E. Miller mengajar kita bahwa kita boleh dan bahkan harus meminta kepada Allah di dalam doa karena ada janji-janji Yesus yang luar biasa tentang doa, tetapi kita harus mengerti bahwa ketika kita meminta kepada-Nya, kita harus berserah penuh kepada kedaulatan-Nya yang bekerja di dalam doa kita. Apa pun jawaban Allah terhadap doa kita biarlah itu menjadi pelajaran berharga buat kita, sehingga ketika Allah tidak mengabulkan doa kita, pasti ada maksud Allah tersembunyi yang hendak Ia ajarkan kepada kita, maka menurut Paul Miller, sudah saatnya kita memahami pola ceritanya.
Doa ternyata menurut Paul Miller sangat berkaitan erat dengan kehendak dan pimpinan Allah, sehingga beliau mengaitkan doa dalam kehidupan nyata. Beliau mencontohkan pentingnya kita menggunakan kartu doa untuk mendoakan orang-orang yang kita kasihi sesuai dengan firman Tuhan agar mereka hidup sesuai kehendak-Nya. Kita pun juga perlu mendengarkan suara-Nya di dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan firman Tuhan. Dan tentunya, kita pun harus melihat bagaimana sebuah kisah yang tak terselesaikan (=doa yang tak terjawab) dapat dipakai Allah untuk mendatangkan kemuliaan bagi-Nya sendiri dan berdampak bagi kita. Hampir di setiap bab dalam buku ini, Paul Miller menyertakan kesaksian dan pengalaman pribadi dan orang-orang di sekitarnya, sehingga materi yang diuraikannya di dalam setiap bab menjadi materi pelajaran yang hidup. Biarlah melalui buku ini, kita diajar tentang pentingnya berdoa yang sesuai dengan kehendak Allah.




Rekomendasi:
“Doa; konsep dan praktiknya; mengungkapkan keraguan dan kerinduan kita yang terdalam akan Allah. Paul Miller menangkap bahwa doa menjanjikan suatu karunia yang menghubungkan kita dengan hati Allah dan sebagai jalan untuk mengubah dunia. Paul Miller menuliskan pergumulannya dengan jujur untuk menjalani hidup yang dipenuhi oleh doa. Kesukaannya yang bagaikan kanak-kanak dalam mendengar hati Allah, mengajak kita untuk bersyukur dan membuat kita terpanggil untuk berbicara terbuka pada Allah kita. Buku ini akan membuat kita seolah merasakan hembusan nafas Allah di belakang kita. Biarkan hal itu mengangkat Anda kepada suatu harapan baru.”
Prof. Dan B. Allender, Ph.D.
(salah satu pendiri, mantan Presiden, dan Profesor Konseling di Mars Hill Graduate School dan penulis buku To Be Told dan Leading with a Limp; Master of Divinity—M.Div. dari Westminster Theological Seminary, dan Doctor of Philosophy—Ph.D. dalam bidang Psikologi Konseling dari Michigan State University)

“A Praying Life adalah kesaksian yang sangat menyentuh tentang kuasa Allah dalam doa. Paul Miller membagikan hidup dan hikmat-hikmat Firman Allah untuk menanamkan ke dalam diri kita, pembaca-pembacanya, ‘hati yang menjadi pabrik doa’—yaitu kesukaan untuk berbicara kepada Allah dengan jujur, sehingga hidup kita akan diubahkan, demikian juga orang-orang yang kita doakan.”
Prof. Tremper Longman III, Ph.D.
(Robert H. Gundry Professor of Biblical Studies di Westmont College, Santa Barbara, California dan penulis buku Reading the Bible with Heart and Mind dan Dictionary of the Old Testament: Wisdom, Poetry & Writings.; Bachelor of Arts—B.A. in Religion dari Ohio Wesleyan University; M.Div. dari Westminster Theological Seminary, U.S.A.; dan Master of Philosophy—M.Phil. dan Ph.D. dari Yale University)

“Jika Yesus, atau anugerah penyelamatan Yesus hanyalah suatu hal yang abstrak bagi Anda, Paul Miler akan sangat menolong Anda mengalami kasih Allah supaya menjadi sesuatu yang nyata di dalam hati Anda.”
Rev. Prof. Timothy J. Keller, D.Min.
(pendeta senior di Redeemer Presbyterian Church, New York, U.S.A., Adjunct Professor of Practical Theology di Westminster Theological Seminary, U.S.A., dan penulis buku laris menurut versi New York Times: The Reason for God; Bachelor of Arts—B.A. dari Bucknell University; M.Div. dari Gordon-Conwell Theological Seminary; dan Doctor of Ministry—D.Min. dari Westminster Theological Seminary, U.S.A.)

“Paul Miller menolak untuk memisahkan kehidupan rohani dari kehidupan sehari-hari kita. Dalam buku A Praying Life, ia menunjukkan bagaimana komunikasi yang terus-menerus dengan Kristus dapat membuat perbedaan dalam pengalaman hidup kita, khususnya dalam kehidupan keluarga kita. Buku ini akan menolong Anda menjadikan doa sebagai suatu bagian yang lebih penting lagi dalam kisah hidup Anda dengan menyatukannya ke dalam rutinitas hidup sehari-hari.”
Rev. Philip Graham Ryken, D.Phil.
(Pendeta senior di Tenth Presbyterian Church, Philadelphia, Pennsylvania dan penulis buku The Message of Salvation; B.A. dari Wheaton College, Illinois, U.S.A.; M.Div. dari Westminster Theological Seminary, Philadelphia, U.S.A.; dan Doctor of Philosophy—D.Phil. dari University of Oxford, U.K.)

“Buku ini lebih dari sekadar sebuah buku yang bagus tentang doa. Ini adalah sebuah kisah pergumulan sejati dalam menghidupi iman bahwa Bapa Sorgawi sungguh mengasihi kita. Jika demikian iman kita, maka tidak akan ada yang dapat menghalangi kita untuk berkomitmen berdoa dengan sungguh-sungguh setiap harinya. Paul Miller memaparkan pergumulan-pergumulan yang dialami secara meyakinkan, menyadarkan, dan memberi semangat. Ini adalah sebuah buku tentang doa yang benar-benar membuat Anda ingin berdoa!”
Rev. Prof. Paul David Tripp, D.Min.
(Pendeta di Tenth Presbyterian Church di Philadelphia, Pennsylvania, Professor of Pastoral Life and Care di Redeemer Seminary {dari Westminster Theological Seminary} di Dallas, Texas, dan Presiden dari Paul Tripp Ministries; B.A. dari Columbia Bible College; M.Div. dari Reformed Episcopal Seminary {sekarang: Philadelphia Theological Seminary} di Philadelphia, U.S.A. dan D.Min. dalam bidang Biblical Counseling dari Westminster Theological Seminary, Philadelphia, U.S.A.)

“Di perpustakaan pribadi saya, mungkin ada lebih dari dua puluh judul buku tentang doa, tetapi tidak satu pun yang menawan hati saya dan mendorong saya kepada suatu persekutuan yang menyegarkan dengan Bapa kita, sebesar buku A Praying Life. Akhirnya, ada juga sebuah buku yang menerapkan dampak radikal dari Injil kasih karunia Allah ke dalam doa! Dengan kekaguman yang bagaikan kanak-kanak, hikmat orang bijak, dan ketulusan yang murni, Paul menunjukkan kepada kita bahwa berdoa adalah melihat Yesus secara lebih jelas dan agar kita bertemu Dia secara lebih teratur dalam setiap aspek dan momen yang terjadi dalam hidup kita hari itu. Terima kasih, temanku, untuk mengingatkanku akan hal yang benar-benar penting.”
Rev. Scott W. (Scotty) Smith, M.A.R., D.Min. (Cand.)
(Pendeta dalam bidang Preaching, Teaching and Worship di Christ Community Church, Franklin, Tennessee, U.S.A. dan Adjunt Professor of Practical Theology di Covenant Theological Seminary, U.S.A.; Bachelor of Arts—A.B. dari University of North Carolina, U.S.A.; Master of Arts in Religion—M.A.R. dari Westminster Theological Seminary, U.S.A.; dan kandidat Doctor of Ministry—D.Min. di Covenant Theological Seminary, U.S.A.)

“Kata-kata dan tulisan Paul Miller telah membawa dampak besar bagi saya, tepat pada waktunya. Kini dengan buku A Praying Life, lagi-lagi hadir sebuah karya yang pas pada saat dibutuhkan! Buku ini mengungkapkan bahwa rahasia hidup yang dipenuhi oleh doa adalah memahami benar kisah kehidupan seperti apa yang sedang Anda jalani. Dalam setiap kisah, ada doa; dalam setiap doa, ada kisahnya.”
Charlie Peacock
(Penyanyi dan penulis lagu, wakil sutradara Art House America, dan penulis buku New Way to be Human)

“Seperti orang Kristen lainnya, saya juga berjuang untuk memiliki kehidupan doa yang berarti. Sering kali doa saya terburu-buru, dangkal, dan asal-asalan. Lewat buku A Praying Life, Paul Miller membagikan sebuah cara yang menginspirasi dan dapat menolong kita semua yang ingin dapat berdoa dengan lebih baik lagi. Kisah-kisah di dalamnya begitu menggugah, disertai referensi kitab suci yang kuat, dan prinsip-prinsip Alkitabiah yang membuka wawasan; dengan menjelaskan terlebih dahulu mengenai perihal berdoa, kemudian memberikan saran-saran praktis tentang cara berdoa. Anda akan menikmati membaca buku ini, dan kemudian, saya rasa, akan menjadi takjub menyadari betapa jauh lebih berartinya kehidupan doa Anda sekarang.”
Bob Russell
(Pendeta senior yang telah pensiun di Southeast Christian Church, Louisville, Kentucky dan penulis buku When God Build a Church; alumni Cincinnati Bible Seminary)

“Charles Spurgeon menulis: ‘Doa tidak serta merta membuat kita mampu melakukan sebuah pekerjaan yang lebih besar; pekerjaan yang lebih besarnya, ya doa itu sendiri.’ Buku Paul Miller yang istimewa ini mengajak kita kembali kepada ‘pekerjaan yang lebih besar’, juga mengingatkan kita akan sukacita yang akan kita temukan di dalam hadirat Tuhan dan memperlengkapi kita dengan hal-hal yang praktis mengenai bagaimana cara menangkap kembali keintiman dan kuasa kehidupan yang berdoa.”
Ken Sande
(Presiden dari Peacemaker Ministry)

“Buku yang menyegarkan! Jika Anda bosan dengan permainan doa yang agamawi dan doa hafalan yang berhenti di langit-langit rumah, atau jika Anda curiga bahwa Allah sedang berlibur di suatu tempat, buku ini akan mengubah hidup Anda. Dan jika Anda berpikir unutk menyerah dan berhenti berdoa, jangan lakukan itu! Setidaknya, tundalah sampai Anda membaca buku ini. Jika Anda sudah membacanya, Anda akan berterima kasih kepada saya karena telah menyarankannya bagi Anda.”
Prof. Steve Brown, Litt.D.
(Adjunct Professor of Preaching di Reformed Theological Seminary, U.S.A. dan pernah menggembalakan selama 17 tahun di Key Biscayne Presbyterian Church; B.A. dari High Point College; Bachelor of Sacred Theology—S.T.B. dari Boston University School of Theology; dan Doctor of Letters—Litt.D. dari King College)

“Jujur, realistis, matang, bijaksana, mendalam. Direkomendasikan dengan tulus.”
Prof. J. I. Packer, D.Phil.
(Emerius Professor of Theology di Regent College, Canada; B.A., Master of Arts—M.A., dan D.Phil. dari Corpus Christi College, University of Oxford, U.K.)




Profil Paul E. Miller:
Paul E. Miller, M.Div. adalah direktur dari seeJesus.net, suatu organisasi yang mengembangkan bahan-bahan penelaahan Alkitab interaktif bagi kelompok-kelompok kecil. Beliau menamatkan studi Master of Divinity (M.Div.) di Biblical Theological Seminary, U.S.A. Beliau menulis buku di antaranya: Love Walked Among Us (NavPress), The Prayer Life Study, dan The Person of Jesus Study, suatu bahan pendalaman Alkitab interaktif tentang keajaiban Yesus dan kasih-Nya. Beliau juga banyak bepergian dan mengajar dalam Jesus Weekends, seminar-seminar Person of Jesus, dan seminar-seminar Prayer Life. Paul dan istrinya, Jill memiliki enam anak (Courtney and Ashley yang adalah seorang ibu muda yang sibuk, dua anak laki-laki: John dan Andrew yang telah menikah; anak keempat, Kim mengalami autism; dan anak bungsu, Emily yang sedang studi keperawatan) dan 7 orang cucu.