27 May 2013

KUPAS TUNTAS 1 KORINTUS 12-14 di GKRI Exodus, Surabaya

Karunia-karunia roh selalu menjadi topik yang hangat untuk dibicarakan. Bagaimanapun, tidak banyak yang membahasnya secara biblika berdasarkan teks Alkitab yang terkait.



Mari beribadah bersama dalam

Kebaktian Umum
Gereja Kristus Rahmani Indonesia (GKRI) Exodus, Surabaya:


KUPAS TUNTAS 1 KORINTUS 12-14

oleh: Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.



Setiap hari Minggu ke-4, Pkl. 08.00; 17.00 WIB
Mulai 26 Mei 2013: Sesi Pertama
di Jln. Nginden Intan Timur II/5-9, Surabaya



Profil Pembicara:
Pdt. Yakub Tri Handoko, S.Th., M.A., Th.M., yang lahir di Semarang, 23 November 1974, adalah gembala sidang Gereja Kristus Rahmani Indonesia (GKRI) Exodus, Surabaya (www.gkri-exodus.org) dan dosen di  Sekolah Tinggi Theologi Injili Abdi Allah (STT-IAA) Pacet serta dosen tetap di Sekolah Theologi Awam Reformed (STAR) dari GKRI Exodus, Surabaya. Beliau menyelesaikan studi Sarjana Theologi (S.Th.) di Sekolah Tinggi Alkitab Surabaya (STAS); Master of Arts (M.A.) in Theological Studies di International Center for Theological Studies (ICTS), Pacet–Mojokerto; dan Master of Theology (Th.M.) di International Theological Seminary, U.S.Doctor of Philosophy (Ph.D.) part time di Evangelische Theologische Faculteit (ETF), Leuven–Belgia. Pada tanggal 27 Maret 2011, beliau ditahbiskan menjadi pendeta di sinode GKRI.

A. Mulai tahun 2007, beliau sedang mengambil program gelar

26 May 2013

Resensi Buku-221: THE RADICAL DISCIPLE (Rev. DR. JOHN R. W. STOTT, C.B.E.)

“Kristen” berarti pengikut Kristus. Dengan kata lain, menjadi orang Kristen, kita harus mengikut Kristus. Nah, ketika kita mengikut Kristus, kita harus menjadi murid di mana Kristus sebagai Tuhan sekaligus Guru yang dari-Nya kita harus meneladani-Nya. Apa saja yang harus diperhatikan sebagai murid Kristus?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
THE RADICAL DISCIPLE
(MURID YANG RADIKAL):

Beberapa Aspek yang Sering Diabaikan Orang Kristen


oleh: Rev. DR. JOHN R. W. STOTT, C.B.E.

Penerbit: Literatur Perkantas Jatim, 2011 (cetakan ke-2)

Penerjemah: Ev. Perdian K. M. Tumanan, M.Div.



Di dalam bagian pendahuluan buku ini, Dr. John Stott menjelaskan pentingnya kita sebagai orang Kristen menjadi murid Kristus. Kemudian, dari bab 1 s/d 8, beliau menjelaskan 8 aspek menjadi murid Kristus yang radikal, yaitu: non-konformitas, keserupaan dengan Kristus, kedewasaan, kepedulian terhadap ciptaan, kesederhanaan, keseimbangan, kebergantungan, dan kematian. Kedelapan konsep tersebut dijelaskan secara cukup mendetail, disertai dengan pembahasan Alkitab yang ketat dan bertanggungjawab, dan diakhiri dengan aplikasi yang segar dan penuh dengan pengalaman pribadi penulis. Dan di bagian akhir, beliau menyampaikan beberapa salam perpisahan, karena buku ini ditulis menjelang hari kematian beliau.



Endorsement:
“Siapa yang lebih baik dibanding John Stott, dengan komitmen seumur hidupnya untuk hidup sebagai pengikut Yesus, yang menjelaskan panggilan kekal untuk memperhatikan pengajaran Yesus secara serius? Dengan putus asa, dunia sangat mengharapkan bahwa ada cara lain untuk hidup, namun terlalu sering orang-orang Kristen justru berupaya untuk menyepadankan dirinya dengan pola-pola masyarakat dibandingkan mendemontrasikan kekhususan yang Yesus tuntut dari kita. Jika memperhatikannya, niscaya panggilan ini sanggup untuk menghidupkan kembali kesaksian dari Gereja Tuhan.
John Grayston
(Direktur Theologi dari Scripture Union)

“Selama hampir enam puluh tahun, pencerahan-pencerahan John Stott yang tajam dan sangat Alkitabiah telah memberi pencerahan dalam banyak isu menantang yang dihadapi oleh Gereja Tuhan secara global. Buku ini mengantar semua tahun-tahun pengalaman, refleksi, dan studi beliau ke dalam sederetan pertanyaan yang ia yakini sering kita abaikan. Hal itu saja seharusnya membuat kita mendengar dengan seksama, bahkan sekalipun ia tidak memberi tahu bahwa ini akan menjadi buku terakhirnya. Lebih jauh lagi, buku ini memberi kita pandangan yang amat jarang dan personal dari pemuridan penuh pengorbanan yang telah menandai hidupnya dengan amat dalam—itu adalah salah satu alasan lain bagi kita untuk belajar dari seorang pemimpin langka nan sejati ini.”
Peter Harris
(Pendiri dari A Rocha)

“Sebuah buku perpisahan dari salah seorang raksasa pada zaman kita. Di dalamnya John Stott memberi garis besar tentang delapan aspek pemuridan dengan kejelasan luar biasa. Secara khusus, betapa menggetarkan dan mendalam pembahasannya dalam dua bab terakhir tentang kebergantungan dan kematian. Jangan melewatkannya.”
Amy Boucher Pye
(editor dan kolumnis)

“Ini merupakan sebuah seruan langsung yang sangat indah untuk membangun kembali kehidupan pertobatan yang sejati di tengah-tengah sub-kultur Kristen kontemporer yang dicemari oleh keegoisan zaman. Ini adalah karya John Stott yang sangat bernas dan merupakan refleksi terbaiknya. Pemikirannya sangat padat, tajam, dan secara utuh menggambarkan bagaimana seharusnya para pengikut Yesus hidup secara otentik. Yesus tidak hanya menyentil hidup kita namun membangunnya kembali dari dasar… Inilah buku yang menginspirasi kita untuk memiliki pertobatan  yang sejati. Bacalah buku ini dan temukan seperti apa sosok pengikut Yesus sepenuh hati itu.”
Rev. Dominic Smart
(Pelayan di Gilcomston South Church of Scotland, Aberdeen, visiting lecturer di Highland Theological College, dan Ketua Dewan Direktur di International Christian College, Glasgow, Skotlandia)

“Buku ini adalah buku yang setia kepada Alkitab, relevan, sangat menantang, dan menggetarkan—sebuah karakteristik dari penyelidikan luar biasa yang terlalu mudah untuk kita abaikan. Saya tidak dapat membayangkan guru sebaik John Stott yang sanggup membahas tema ini, yang mana komitmen pribadi seumur hidupnya kepada kemuridan yang radikal terpancar dalam setiap halaman dari buku ini.”
Rev. Dr. David A. Stone
(Team Rector of Newbury; alumni Oxford University, U.K.)

“Saya senantiasa bersedih tatkala membayangkan bahwa Paman John pada akhirnya akan pergi, sebab ia akan membawa serta banyak hal bersama dengannya…. Ia telah menangkap esensi apa arti menjadi murid yang radikal, dan menuliskannya bagi kita dengan sebuah sentuhan ringan… Dalam karya ini, kita mendapatkan sebuah cuplikan dari apa yang Paman John yakini merupakan emas… Saya yakin menulis pokok ini, sambil membagikan karya hidup yang luas dan dalam tanpa cacat dengan bahasa yang ringkas namun bernas…, ini juga merupakan demonstrasi yang sangat kuat dari perintah sederhana yang merupakan inti Injil…. Inilah buku yang akan selalu saya simak, berulang-ulang, untuk mendapatkan pertolongan.”
Brian Draper
(associate lecturer di the London Institute for Contemporary Christianity dan penulis dari buku Spiritual Intelligence)



Profil Rev. DR. JOHN R. W. STOTT:
(alm.) Rev. DR. JOHN ROBERT WALMSLEY STOTT, CBE adalah seorang pemimpin Kristen dari Inggris dan pendeta gereja Anglikan yang tercatat sebagai seorang pemimpin dari gerakan Injili di seluruh dunia. Beliau terkenal sebagai salah seorang penulis terpenting dari the Lausanne Covenant pada tahun 1974. Beliau lahir di London pada tahun 1921 dari Sir Arnold dan Lady Stott. Stott belajar modern languages di Trinity College, Cambridge di mana beliau lulus dengan dua gelar dalam bidang bahasa Prancis dan Theologi. Di universitas, beliau aktif di the Cambridge inter-collegiate Christian Union (CICCU).
Setelah ini, beliau berpindah ke Ridley Hall Theological College (juga the University of Cambridge) sehingga beliau dapat ditahbiskan menjadi pendeta Anglikan pada tahun 1945 dan menjadi pembantu pendeta di the Church of All Souls, Langham Place (1945-1950) (website: www.allsouls.org) kemudian Pendeta (1950-1975). Beliau dipilih menjadi Pendeta bagi Ratu Inggris Elizabeth II (1959-1991) dan Pendeta luar biasa pada tahun 1991. Beliau menerima CBE pada tahun 2006 dan menerima sejumlah gelar doktor kehormatan dari sekolah-sekolah di Amerika, Inggris dan Kanada. Salah satunya adalah Lambeth Doctorate of Divinity pada tahun 1983.

19 May 2013

Resensi Buku-220: BAPTISAN ANAK (Drs. J. J. Schreuder)

Banyak gereja Reformed melangsungkan praktik baptisan anak di dalam gerejanya. Banyak gereja yang tidak menyetujui praktik ini. Sebenarnya mengapa praktik baptisan anak ini ada di dalam gereja? Apa dasar Alkitab bagi praktik baptisan anak?

Temukan jawabannya dalam:
Buklet Seri Pembinaan Jemaat
BAPTISAN ANAK

oleh: Drs. J. J. Schreuder

Penerbit: Momentum Christian Literature, Surabaya, 1999

Penerjemah: Pdt. Gerrit Riemer



Di dalam bukunya, Drs. J. J. Schreuder menjelaskan prinsip-prinsip Alkitab dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru tentang baptisan anak. Baptisan adalah tanda sekaligus materai perjanjian Allah bagi umat-Nya. Tanda dan materai perjanjian itu pertama kali bagi Abraham melalui sunat, kemudian dilanjutkan bagi umat pilihan-Nya di segala usia dan jenis kelamin. Setelah itu, di dalam Perjanjian Baru, Alkitab mengajarkan tanda sunat diganti menjadi baptisan sebagai tanda dan materai janji Allah bagi umat-Nya tanpa memandang usia, jenis kelamin, bangsa, status sosial, dll. Karena janji Allah diberikan kepada seluruh umat-Nya tanpa pandang bulu, maka anak-anak kecil pun juga mendapat berkat perjanjian tersebut, sehingga tidak salah jika mereka dibaptis. Namun, yang perlu diperhatikan adalah baptisan bukan jaminan manusia pasti dibenarkan, karena sekali lagi, baptisan hanya tanda dan materai perjanjian Allah. Jadi, meskipun manusia, khususnya anak-anak, sudah dibaptis, orangtua perlu mengajar mereka untuk beriman. Jika anak-anak yang telah dibaptis, namun ketika beranjak dewasa, mereka melawan Allah, maka mereka tidak menerima berkat perjanjian Allah itu. Biarlah buklet sederhana yang dilengkapi dengan penjelasan ayat-ayat Alkitab yang cukup dan bertanggung jawab memimpin kita untuk mengerti praktik baptisan anak yang sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab secara integratif.

12 May 2013

Book Description-219: WITNESSING WITHOUT FEAR (DR. BILL BRIGHT)

In Matthew 28:19, Lord Jesus taught, “Go therefore and make disciples of all nations, baptizing them in the name of the Father and of the Son and of the Holy Spirit,” (ESV) To fulfill His command, as Christians, we should preach the Gospel of Christ to others. The problem is most Christians are afraid and fear to share our faith. So, how can we share our faith to others without fear?

Find the answer in the:
Book
WITNESSING WITHOUT FEAR:
How to Share Your Faith With Confidence


by: Dr. Bill Bright

Foreword: Dr. Billy Graham

Publisher: Campus Crusade for Christ, Singapore, 1993



In the first chapter in this book, President of Campus Crusade for Christ International, Dr. Bill Bright tells us about his previous experience for receiving Christ in the first time and the next step of his life in sharing the Gospel of Christ to others. Based on his previous experience of sharing the Gospel to his family and friends, Dr. Bright explains why Christians should witness as a way of life and three barriers in witnessing the Gospel. Before explaining steps how to be a successful witness, Dr. Bright explains that success and failure in witnessing the Gospel is relating what we have done in witnessing to the will of God as a result. This concept affects us to witness the Gospel without fear. Then, how do we can witness the Gospel without fear? First, pray. Second, introduce Jesus Christ into the conversation to others by using simple language or giving him some booklets. Third, listen and answer the questions from others with love. After witnessing the Gospel to others, we should responsible what we have done by discipling new Christians by giving them some booklets or introducing them to the church. In the appendixes, Dr. Bright gives some explanation about a letter that can be used to witness the Gospel, articles about how to be filled with and walk in the Spirit, and resources for witnessing, follow-up, and discipleship produced by Campus Crusade for Christ. I recommend this simple book as a guide to witness the Gospel with confidence by the guidance of the Holy Spirit.



Endorsement:
“This is a book I with Bill Bright had written years ago, for if every church and every Christian individual were to put these proven methods to work on a daily basis, it could change the entire approach to world evangelization.”
Dr. William F. (Billy) Graham
(President of Billy Graham Evangelistic Association)

“I can think of no one better equipped and experienced—and burdened—to address this vital theme than my friend, Dr. Bill Bright. This is the most practical book on personal evangelism I have seen.”
Ted Engstrom
(President of World Vision)

“So many are paralyzed by fear when it comes to confidently sharing their faith in Christ. Bill Bright cracks those barriers of fear with helpful advice and guidelines. WITNESSING WITHOUT FEAR is a valuable training tool for anyone who wants to effectively share Christ with others.”
Joni Eareckson Tada
(Joni and Friends)

“The witnessing methods explained in this book are what a man used to intruduce me to Christ in Washington, D. C. Since then, I have succesfully applied these principles in my own witnessing opportunities. I can’t speak highly enough of Bill Bright and the training he has provided the Christian world through this book.”
Senator Bill Armstrong
(U. S. Senate, Washington, D.C.)

“Without realizing it, Christians often make their gospel presentation so cumbersome and boring that the message falls by the wayside. I heartily recommend WITNESSING WITHOUT FEAR as an effective back-to-the-basics approach that yields positive results.”
Pat Robertson
(Chairman of TBN)

“In addition to a very credible approach to sharing Christ, WITNESSING WITHOUT FEAR contains one of the most practical chapters on praying for non-Christian friends and loved ones that I have ever seen. If you’re praying for an unbelieving friend, neighbor or loved one, this book is for you.”
Rev. Charles Frazier Stanley, Th.D.
(Senior Pastor of First Baptist Church, Atlanta, Georgia and the founder and president of In Touch Ministries; Master of Theology—Th.M. and Doctor of Theology—Th.D. from Luther Rice Seminary)

“In his gentle yet compelling presentation of Christ’s command to tell His good news, Bill Bright effectively puts in our grasp the tools to be Christ’s witnesses.”
Dr. Paul Franklin Crouch
(President of TBN; graduated from the Central Bible Institute and Seminary in Springfield, Missouri; received three honorary doctorates: Doctor of Litterarum—D.Litt from the California Graduate School of Theology, Glendale, California; Doctor of Divinity—D.D. from the American Christian Theological Seminary, Anaheim, California; and Doctor of Laws—LL.D. from Oral Roberts University, Tulsa, Oklahoma)

“Is anyone as creative in leading people to Jesus as Bill Bright? His chapter on “Conquering the Fear of Failure’ is worth the price of the book. Every Christian fearful or nervous about witnessing must read this book!”
Ann Kiemel Anderson
(Author and Speaker)

“Every Christian knows that he should witness for Christ; most are paralyzed by fear. WITNESSING WITHOUT FEAR will prove a tremendous boon to all such Christians and will no doubt help to make vocal the silent majority.”
Rev. D. James Kennedy, D.D., D.Sac.Lit., Ph.D., Litt.D., D.Sac.Theol., D.Humane Let.
(Coral Ridge Presbyterian Church, Ft. Lauderdale, Florida; Bachelor of Arts—B.A. from the University of Tampa; Master of Divinity—M.Div. from Columbia Theological Seminary (cum laude); Th.M. from Chicago Graduate School of Theology (summa cum laude); and Doctor of Philosophy—Ph.D. from New York University)



Biography of Dr. Bill Bright:
William R. “Bill” Bright, LL.D. (HC), D.D. (HC), Litt.D. (HC) (October 19, 1921 – July 19, 2003) is founder and chairman of Board of Campus Crusade for Christ. In 1944, while attending the First Presbyterian Church, Hollywood, Bright became an Evangelical Christian. He immediately began intensive Biblical studies which led him to graduate studies at Princeton and Fuller Theological Seminaries (although he never completed a degree at either). It was while he was a student at Fuller that he felt what he regarded as the call of God to help fulfill Christ's Great Commission (Matthew 28:19) by sharing his faith, beginning with students at UCLA. This gave birth to the Campus Crusade for Christ movement. From a small beginning in 1951, Campus Crusade for Christ now has ministry presence in 196 countries and utilizes more than 25.000 full-time and 500.000 trained voluenteer staff. Dr. Bright has authored more than 100 books, booklets, videos, and audiotapes, as well as thousands of articles and pamphlets. He holds five honorary doctorates: Doctor of Laws (LL.D.) from the Jeonbuk National University of Korea; Doctor of Divinity (D.D.) from John Brown University; Doctor of Letters (Litt.D.) from Houghton Seminary; D.D. from the Los Angeles Bible College and Seminary; LL.D. from Pepperdine University. Also, he has received numerous other awards, including the 1996 Templeton Prize for Progressin Religion and the 2001 ECPA Gold Medallion Lifetime Achievement. Dr. Bright and his wife, Vonette reside in Florida and they have two sons: Zachary and Brad.

05 May 2013

Resensi Buku-218: MENYELIDIKI KESEJARAHAN YESUS: Pencarian Seorang Sejarawan (John Dickson, Ph.D.)



Yesus Kristus adalah sosok yang sangat dikenal oleh banyak orang di dunia ini, khususnya orang Kristen. Pertanyaan selanjutnya, benarkah Yesus Kristus pernah hidup di dunia? Bagaimana kita mengetahuinya?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
MENYELIDIKI KESEJARAHAN YESUS:
Pencarian Seorang Sejarawan

oleh: John Dickson, Ph.D.

Penerbit: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, Jakarta, 2011

Penerjemah: Doni Jaya dan tim redaksi



Di dalam bukunya, John Dickson, Ph.D. menelusuri bagaimana Yesus diselidiki dan dicari mulai dari masa-masa awal (dr. Lukas), zaman pencerahan, hingga abad XXI ini. Penyelidikan dan pencarian tersebut ada yang benar, namun banyak yang salah. Banyak pencari Yesus yang salah menyelidiki dan mencari Yesus bukan untuk menemukan Yesus yang sejati (First Quest of Jesus dan Second Quest of Jesus), tetapi Yesus menurut pemikiran manusia yang memisahkan Yesus dari dunia zaman-Nya (Yahudi). Baru pencarian Yesus yang ketiga mencari Yesus dengan tepat karena melihat Yesus yang berkaitan dengan dunia sekeliling-Nya ketika Ia hidup, yaitu Yahudi. Bagaimana mereka mencari Yesus? Mereka yang tergabung dalam pencarian Yesus yang ketiga (Third Quest of Jesus) mencari Yesus berdasarkan bukti-bukti historis mulai dari Injil-injil Gnostik yang kebanyakan palsu (diduga beberapa perkataan Kristus di dalam Injil Tomas itu otentik), sumber-sumber non-Kristen tentang Yesus dari abad pertama dan kedua entah dari beberapa orang Yahudi maupun Yunani-Romawi, catatan tentang Yesus di dalam Perjanjian Baru khususnya surat-surat Paulus, dan catatan kitab-kitab Injil (Markus, Lukas, Matius, dan Yohanes). Terakhir, melalui kitab-kitab Injil lah, kita dapat membaca perkataan dan tindakan Yesus selama di dunia dan media inilah yang menjadi sorotan Dr. John Dickson di dalam 2 bab terakhir. Di 2 bab terakhir, Dr. Dickson memaparkan beberapa pengujian yang membuktikan bahwa kitab-kitab Injil dapat dipercaya secara historis. Di bagian kesimpulan, meskipun sejarah bisa saja merupakan kemungkinan, namun banyak sejarawan baik Kristen maupun non-Kristen sepakat mengakui bahwa pribadi Yesus Kristus ada di dalam sejarah karena begitu banyak bukti yang mendukungnya. Keistimewaan buku ini adalah John Dickson memberikan gambar-gambar menarik tentang penyelidikan sejarah yang beliau lakukan.



Profil Dr. John Dickson:
John Dickson, Ph.D. adalah seorang penulis dan sejarawan Australia yang melayani sebagai pendeta di St Andrew’s Anglican Church, Roseville, Australia sekaligus Senior Research Fellow di Fakultas Ancient History di Macquarie University, Sydney. Beliau menjadi pendiri bersama dan direktur the Centre for Public Christianity. Beliau menyelesaikan studi Doctor of Philosophy (Ph.D.) dalam bidang ancient history di Macquarie University. Buku-buku yang beliau tulis, antara lain:
·                Promoting the Gospel: the Whole of Life for the Cause of Christ (Aquila)
·                If I Were God, I'd End All the Pain (Matthias Media, 2001)
·                If I Were God, I'd Make Myself Clearer (Matthias Media)
·                Simply Christianity: A Modern Guide to the Ancient Faith (Matthias Media) Australian Christian Book of the Year, 2000
·                A Spectator’s Guide to World Religions: An Introduction to the Big Five (Blue Bottle Books) Australian Christian Book of the Year, 2005
·                A Spectator's Guide to Jesus: An Introduction to the Man from Nazareth (Blue Bottle Books)
·                The Christ Files: How Historians Know What They Know about Jesus (2006, Blue Bottle Books)
·                James: the Wisdom of the Brother of Jesus (Aquila, 2006)
·                Vital Signs: the Wisdom of James for a Life of Faith (Aquila), with Simon Smart
·                666 and All That: The Truth About the Future (Aquila), with Greg Clarke
·                Jesus: A Short Life (Lion, 2008)
·                Mission-Commitment in Ancient Judaism and in the Pauline Communities (Paul Mohr Verlag)
·                Life of Jesus: Who He Is and Why He Matters (Zondervan, 2010)
·                A Hell of a Life: From Manger to Megastar (Matthias Media)
·                Hanging in There (Matthias Media)
A Sneaking Suspicion (Matthias Media)