28 October 2012

Resensi Buku-191: DOKUMEN-DOKUMEN PERJANJIAN BARU (Prof. F. F. Bruce, D.D., F.B.A.)

Buku-buku sekuler seperti The Da Vinci Code, Misquoting Jesus, dll mencoba mendongkel Kristus dan kitab-kitab Perjanjian Baru dari fakta sejarah dengan mencoba mengarang sesuatu yang tidak berdasarkan data sejarah apa pun. Benarkah Kristus itu ada di dalam sejarah? Apakah Perjanjian Baru bisa diandalkan keakuratannya?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
DOKUMEN-DOKUMEN PERJANJIAN BARU

oleh: Prof. F. F. Bruce, D.D., F.B.A.

Penerjemah: Dr. R. Soedarmo

Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2006 (cetakan keenam)



Di dalam buku ini, Dr. F. F. Bruce memaparkan bahwa Perjanjian Baru yang dimiliki orang Kristen hari ini bisa diandalkan keakuratannya. Pembahasan beliau dimulai dari penjelasan tentang dokumen-dokumen Perjanjian Baru, waktu, dan kesaksian tentang dokumen-dokumen tersebut. Kemudian, beliau menjelaskan perihal kanon Perjanjian Baru secara historis. Tiga bab selanjutnya merupakan penjelasan beliau tentang dapat dipercayanya kitab-kitab Injil, mujizat-mujizat di dalamnya, dan pengakuan Paulus akan Injil. Setelah itu, Dr. Bruce memaparkan dapat dipercayanya catatan seorang sejarawan yang bernama dr. Lukas yang menulis Injil Lukas dan kitab Kisah Para Rasul. Tiga bab terakhir menjelaskan bukti arkeologi tentang dapat dipercayanya Perjanjian Baru baik dari penemuan para arkeolog, penulis Yahudi kuno (seperti Josephus), dan para penulis non-Yahudi (seperti: Tacitus, dll). Biarlah buku kecil dapat menguatkan iman kita bahwa Perjanjian Baru dapat diandalkan keakuratannya, meskipun harus menghadapi serangan dari orang-orang non-Kristen dewasa ini.



Profil Penulis:
Prof. Frederick Fyvie (F. F.) Bruce, D.D., F.B.A. dilahirkan tanggal 12 October 1910 di Elgin, Skotlandia, Inggris. Beliau menempuh studi dalam bidang Classics di University of Aberdeen dan Cambridge University, kemudian pindah ke University of Vienna untuk menempuh studi Doctor of Philosophy (Ph.D.). Namun di tengah studinya, beliau dipanggil menjadi asisten pengajar di Edinburgh University (1935-1938). Beliau menikah dengan Betty Davidson. Kemudian, beliau mengajar bahasa Yunani di Leeds University (1938-1947). Setelah itu, beliau dipilih menjadi ketua dalam bidang studi Biblika di Sheffield University (1947-1959) dan kemudian Rylands Professor of Biblical Criticism and Exegesis di Manchester (1959-1978). Pada tahun 1957, beliau menerima gelar Doctor of Divinity (D.D.) dari the University of Aberdeen. Beliau menulis beberapa buku, antara lain: Paul: Apostle of the Heart Set Free (terbitan Amerika), The Books and the Parchments, Biblical Exegesis in the Qumran Texts, Israel and the Nations, Paul and his Converts, Biblical Exegesis in the Qumran Texts, dll. Beliau juga melayani sebagai editor pada The Evangelical Quarterly dan the Palestine Exploration Quarterly. Beliau terpilih sebagai: Fellow of the British Academy (F.B.A.) dan juga menjabat Presiden dari the Society for Old Testament Study dan juga Presiden dari the Society for New Testament Study. Beliau juga menulis beberapa buku tafsiran atas surat: Roma, Kisah Para Rasul, 1 & 2 Korintus, Galatia, Injil dan Surat Yohanes, dan Surat Ibrani. Beliau meninggal tanggal 11 September 1990.

25 October 2012

Buku ke-15: GOD, LOVE, AND RELATIONSHIP: Membangun Hubungan Cinta yang Sehat Di Dalam Tuhan (Denny Teguh Sutandio)



Cinta dan pacaran bikin anak muda galau abiz. Jadian, putus, jadian, putus, dst. It’s so complicated. Kenapa bisa gitu? Karena banyak anak muda membangun konsep cinta dan pacaran dari prinsip dunia, ya pantez aja. So, gimana solusinya?

Temukan jawabannya dalam
Buku
GOD, LOVE, AND RELATIONSHIP:
Membangun Hubungan Cinta yang Sehat Di Dalam Tuhan

oleh: Denny Teguh Sutandio

Penerbit: Sola Scriptura

Harga: Rp 50.000, 00/buku + ongkos kirim (tergantung lokasi)

Berminat?
Segera dapatkan buku ini dengan membelinya di:
Denny Teguh Sutandio (0878-5187-3719)



Apa kata mereka tentang buku ini?
“… Firman Tuhanlah yang seharusnya menjadi referensi wajib bagi setiap anak muda yang sedang jatuh cinta dan buku ini akan membantu pembacanya untuk bisa menemukan, mengerti, dan menghidupi cinta yang benar sesuai dengan yang Tuhan mau.”
Ev. Davy Edwin Hartanto, M.Div.
Pembimbing Komisi Muda GKA Elyon Satelit, Surabaya

“… kaum muda perlu diperlengkapi dengan Firman Tuhan agar kehidupan mereka boleh diberkati dan menjadi berkat. Salah satu area yang penting untuk kaum muda adalah masalah relasi dan pacaran. Denny Teguh Sutandio memberikan sebuah penjelasan yang baik, terutama dengan bahasa yang cocok dengan anak muda kontemporer, untuk masalah yang penting ini. … Kiranya buku ini dapat memperlengkapi para pelayan Tuhan dan sobat muda untuk memahami seluk beluk sebuah relasi dan membangun hubungan dengan Allah dan sesama secara benar.”
Pdt. David Santoso Kosasih, M.Div.
Gembala Sidang Gereja Kristen Kalam Kudus Jemaat Kemayoran Baru – Surabaya

God, Love and Relationship adalah upaya penulis untuk mengeksplorasi relasi dari tiga hal: Allah, Cinta, dan Relasi yang sering kali terabaikan oleh kaum muda.  …   Saya menghargai keberanian penulis, yang juga masih berusia muda, untuk melakukan eksplorasi relasi ini.  …”
Pdt. Wahyu Pramudya, M.Th.
Pendeta jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Ngagel, penulis, dan pengkhotbah

“Berpacaran menggunakan standar firman Tuhan memang tidak mudah. Namun, bila berpacaran dilakukan di luar prinsip kebenaran, pasti akan menuju kehancuran. … Buku ini hadir untuk mengingatkan Anda agar hidup dalam kekudusan tanpa harus menjadi jadul. Bagi saya, buku ini sangat bagus!”
Pdt. Manati I. Zega, S.Th.
Pendeta Jemaat Gereja Injili Agape (GRIA) Jemaat Sola Fide, Surakarta dan Redaktur Pelaksana (Redpel) Majalah Rohani Populer BAHANA

21 October 2012

Resensi Buku-190: HERMENEUTIK: Bagaimana Menafsirkan Firman Tuhan Dengan Tepat? (Prof. Gordon D. Fee, Ph.D., D.D. dan Prof. Douglas K. Stuart, Ph.D.)

Alkitab adalah firman Allah yang menjadi satu-satunya sumber kebenaran bagi orang Kristen. Namun, faktanya adalah Alkitab meskipun ditulis dengan bahasa manusia tetap susah dimengerti dan ditafsirkan, mengapa? Bagaimana kita menafsirkan Alkitab dengan tepat?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
HERMENEUTIK:
Bagaimana Menafsirkan Firman Tuhan dengan Tepat?


oleh:
Prof. Gordon D. Fee, Ph.D., D.D. dan
Prof. Douglas K. Stuart, Ph.D.


Penerbit: Gandum Mas, Malang, 2009 (cetakan kesepuluh)



Di dalam buku ini, 2 pakar Alkitab baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru mengajar orang Kristen untuk menafsirkan Alkitab dengan tepat. Di 2 bab awal, mereka menjelaskan pentingnya kita menafsirkan Alkitab karena meskipun Alkitab ditulis bagi kita, Alkitab juga memiliki konteks budaya di mana para penulis Alkitab menuliskan bagiannya. Kemudian, mereka juga menjelaskan pentingnya orang Kristen memilih terjemahan Alkitab yang baik sesuai dengan teks asli Alkitab dan pentingnya kritik teks untuk menentukan teks asli Alkitab yang tepat. Mulai bab 3 s/d 13, mereka menjabarkan metode-metode menafsirkan Alkitab secara eksegesis (teori) dan hermeneutik (praktis) tentang berbagai jenis literatur Alkitab, baik: surat-surat kiriman, hikayat-hikayat Perjanjian Lama, Kisah Para Rasul, kitab-kitab Injil, Perumpamaan, Taurat, Kitab Nabi-nabi, Mazmur, Kebijaksaan (Pengkhotbah, Amsal, dan Ayub), dan terakhir Kitab Wahyu. Masing-masing metode disertai dengan contoh praktis dari satu bagian Alkitab yang dibahasnya. Biarlah buku ini dapat menolong kita agar berhati-hati dalam menafsirkan Alkitab sesuai dengan maksud asli penulis, khususnya maksud asli Allah ketika mewahyukan firman-Nya.



Profil Penulis:
Rev. Prof. Gordon Donald Fee, Ph.D., D.D.  yang lahir pada tahun 1934 di Ashland, Oregon, dari ayah, Donald Horace Fee (1907–1999) dan ibu, Gracy Irene Jacobson (1906–1973) adalah theolog Kristen Amerika-Kanada dan pendeta yang ditahbiskan di Gereja Sidang Jemaat Allah, Amerika Serikat. Sekarang, beliau menjabat sebagai Profesor Emeritus bidang Studi Perjanjian Baru di Regent College, Vancouver, Kanada. Beliau menyelesaikan studi Bachelor of Arts (B.A.) dan Master of Arts (M.A.) di Seattle Pacific University dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) di the University of Southern California. Pada tanggal 21 April 2010, beliau dianugerahi gelar Doctor of Divinity (D.D.) dari Northwest University, Kirkland, Washington, di mana Fee pernah mengajar di sana. Beliau disebut sebagai ahli terkemuka di bidang pneumatologi (doktrin Roh Kudus) dan kritik teks Perjanjian Baru. Beliau adalah anggota dari CBT (Committee on Bible Translation) yang menerjemahkan the New International Version (NIV) dan revisinya the Today's New International Version (TNIV). Beliau juga melayani sebagai dewan penasihat di the International Institute for Christian Studies.

Rev. Prof. Douglas K. Stuart, Ph.D. adalah Profesor Perjanjian Lama (khususnya bahasa dan literatur Assyria dan Babilonia) di Gordon-Conwell Theological Seminary, South Hamilton, Massachusetts sekaligus pendeta senior di Linebrook Church in Ipswich, Massachusetts. Beliau menyelesaikan studi B.A. di Harvard University; graduate studies di Yale Divinity School; dan Ph.D. di Harvard University. Beliau mahir berbahasa: Arab, Aram, Assyria, Babilonia, Mesir, Inggris, Prancis, Jerman, Yunani, Ibrani, Italia, Latin, Romania, Siria, Targumic Aramaic, dan Ugaritic. Beliau juga aktif di berbagai organisasi, seperti: The Evangelical Theological Society, the International Organization for Septuagint and Cognate Studies, dan the Society of Biblical Literature. Beliau menulis buku-buku: Old Testament Exegesis: A Primer for Students and Pastors, Studies in Early Hebrew Meter, dan berbagai tafsiran Alkitab termasuk tafsiran kitab Hosea, Yehezkiel, Maleakhi, dan Ayub.

14 October 2012

Resensi Buku-189: DOA BAPA KAMI: Formula Kehidupan Orang Percaya (Pdt. Erastus Sabdono, D.Th.)

Hari-hari ini, banyak orang Kristen sedang tergila-gila dengan Doa Yabes, seolah-olah doa ini adalah doa paling mujarab. Padahal di Alkitab, doa Yabes hanya dicatat 2 ayat. Di dalam Perjanjian Baru, kita mengenal doa yang Tuhan Yesus ajarkan sendiri yaitu Doa Bapa Kami, sebuah doa yang sangat agung di mata Allah, namun dianggap “hina” di mata manusia. Seberapa agung doa ini? Apa signifikansinya?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
DOA BAPA KAMI:
Formula Kehidupan Orang Percaya


oleh: Pdt. Erastus Sabdono, D.Th.

Penerbit: Rehobot Literature, 2011



Di dalam pendahuluannya, Pdt. Erastus menjabarkan pentingnya doa Bapa Kami ini bukan sekadar rutinitas yang diucapkan, tetapi sebagai formula kehidupan orang percaya sebagai anak-anak Allah. Dari pemikiran ini, beliau menguraikan masing-masing isi dalam Doa Bapa Kami dari segi studi kata dan integrasinya dengan seluruh Alkitab disertai aplikasi praktisnya. Meskipun dalam beberapa hal berkaitan dengan penafsirannya, terkesan ada penafsiran alegoris dan beberapa doktrin yang kurang saya setujui, namun saya cukup mengapresiasi buku ini sebagai buku bagus yang sarat dengan penyelidikan Alkitab dan integrasinya dengan theologi beserta aplikasi yang tegas dan jelas. Biarlah buku ini dapat menolong kita untuk menjadikan pola doa Bapa Kami sebagai formula kehidupan kita sehari-hari bergaul bersama Allah.


Profil Penulis:
Pdt. Erastus Sabdono, S.Th., M.Th., D.Th. yang dilahirkan di Surakarta tahun 1959 adalahgembala sidang Rehobot Ministry di Jakarta, pengkhotbah, pembicara seminar, KKR, TV, dan radio, penulis buku, sekaligus penanggung jawab majalah dan renungan harian TRUTH. Beliau mengambil keputusan untuk melayani Tuhan sepenuh waktu ketika berusia 17 tahun. Beliau menyelesaikan studi Sarjana Theologi (S.Th.) di Institut Theologi dan Keguruan Indonesia (ITKI/Seminari Bethel Jakarta); Master of Theology (M.Th.) di Sekolah Tinggi Theologi Jakarta; dan Doctor of Theology (D.Th.) di Sekolah Tinggi Theologi Baptis Indonesia (STBI) Semarang. Beliau menikah dengan Suharni Liberty dan dikaruniai 2 orang anak: Stephen dan Stephanie.

11 October 2012

DVD Seminar: "KEKRISTENAN DI TENGAH PLURALISME AGAMA" (Ev. Bedjo Lie, M.Th.)



Oprah Winfrey berkata, “Saya adalah orang Kristen yang percaya penuh bahwa ada banyak jalan menuju pada Allah selain dari Kekristenan.” Pernyataan yang merupakan isi dari theologi pluralisme agama ini tidak asing di telinga kita bahkan dipopulerkan oleh beberapa pendeta dan theolog “Kristen” dari beberapa gereja arus utama, salah satu yang terkenal adalah John Hick. Benarkah semua agama itu sama dan menuju kepada Allah?

Temukan jawabannya dalam DVD Seminar:
KEKRISTENAN DI TENGAH PLURALISME AGAMA

Pembicara: Ev. Bedjo Lie, Th.M.

DVD Seminar ini terbagi menjadi 2 keping. Di dalam DVD 1, Ev. Bedjo Lie menguraikan 7 wawasan dunia yang terdapat di dalam masing-masing agama dan di dalam DVD 2, beliau menganalisa konsep theologi pluralisme agama dan perspektif Kristen terhadap agama-agama lain.

DVD Seminar ini merupakan rekaman Seminar dalam bahasa Indonesia yang dipimpin oleh Ev. Bedjo Lie di New Life Baptist Church of Los Angeles, U.S.A.



Harga: Rp 45.000, 00/DVD (sudah termasuk hand out seminar)
+ ongkos kirim



Info, hubungi:
Denny Teguh Sutandio (087851873719)



Profil Pembicara:
Ev. Bedjo Lie, S.E., M.Div., Th.M. saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Kerohanian (Pusroh) dan dosen Christian Worldview di Universitas Kristen Petra, Surabaya. Beliau menamatkan studi Sarjana Ekonomi (S.E.) di UK Petra, Surabaya; Master of Divinity (M.Div.) di Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT) Malang; dan Master of Theology (Th.M.) dalam bidang Theologi Sistematika di Talbot School of Theology, Biola University, U.S.A.

07 October 2012

Resensi Buku-188: PANDANGAN KONTEMPORER DALAM ESKATOLOGI (Prof. Millard J. Erickson, Ph.D.)

Doktrin akhir zaman adalah salah satu doktrin Kristen yang paling digemari oleh banyak orang Kristen dan pemimpin gereja saat ini. Berbagai pandangan akhir zaman ditawarkan oleh beberapa theolog bagi orang Kristen mengakibatkan banyak orang Kristen bingung dengan akhir zaman. Apa saja pandangan-pandangan tentang akhir zaman yang ditawarkan mereka? Siapa pencetus dan penganutnya? Apa kelebihan dan kekurangan masing-masing pandangan?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
PANDANGAN KONTEMPORER DALAM ESKATOLOGI:
Sebuah Studi tentang Milenium


oleh: Prof. Millard J. Erickson, Ph.D.

Penerbit:
Literatur Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT) Malang. 2009 (cetakan ketiga)

Penerjemah: Fenny Veronica



Sebelum membahas doktrin akhir zaman, di Bagian 1, Dr. Millard J. Erickson membahas pandangan-pandangan mengenai latar belakang perspektif terhadap akhir zaman, yaitu dari Albert Schweitzer dan Charles Dodd, kemudian disusul di bab 2: Rudolf Bultmann dan Jurgen Moltmann. Kemudian, di Bagian 2, di buku ini, Dr. Erickson memaparkan 3 pandangan utama tentang akhir zaman, yaitu: postmillenialisme, amillenialisme, dan premillenialisme. Kemudian, di Bagian 3, beliau khusus menjelaskan turunan dari Premillenialisme yaitu Tribulasional: Dispensasionalisme, Pretribulasionisme, Posttribulasionisme, dan Midtribulasionisme (posisi tengah). Ketujuh pandangan di atas dianalisa dengan cermat: tinjauan terhadap masing-masing pandangan, sejarah munculnya pandangan tersebut, ajaran-ajarannya, dan sisi positif dan negatif dari masing-masing pandangan dengan perspektif penelitian penafsiran Alkitab yang akurat. Di bagian Kesimpulan, meskipun Dr. Erickson sendiri mengambil pandangan Posttribulasionisme, beliau mengingatkan para pembaca akan berbagai perbedaan pendapat tentang akhir zaman dan biarlah perbedaan itu mengakibatkan kita saling menghormati bukan berdebat, karena kedatangan Kristus itu sendiri menurut Paulus seharusnya menjadi penghiburan bagi orang percaya (1Tes. 4:13-18), bukan perdebatan. Biarlah melalui buku ini dapat menjadi studi banding dalam mengenal doktrin akhir zaman yang berdasarkan eksegese teks Alkitab yang dapat dipertanggung jawabkan sambil tetap menghargai pandangan akhir zaman lainnya.



Profil Penulis:
Prof. Millard J. Erickson, B.A., B.D., M.A., Ph.D. yang lahir tahun 1932 adalah Distinguished Professor of Theology di Western Seminary, Portland, Oregon. Beliau menyelesaikan studi Bachelor of Arts (B.A.) di University of Minnesota; Bachelor of Divinity (B.D.) di Northern Baptist Theological Seminary; Master of Arts (M.A.) di The University of Chicago; dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) di North Western University. Beliau telah menulis beberapa buku, antara lain: The Living God, Man’s Need and God’s Gift, The New Life, Christian Theology, God in Three Persons, dan The Word Became Flesh.

03 October 2012

Buku ke-14: "LAGU-LAGU ROHANI: LAMA ATAU BARU?" (Denny Teguh Sutandio)



Perbedaan antara lagu-lagu rohani lama (himne) dan baru (kontemporer) mengakibatkan “peperangan” yang terus berkelanjutan di kalangan Kekristenan hari-hari ini. Para penganut lagu-lagu rohani lama memblame lagu-lagu rohani kontemporer sebagai lagu-lagu yang terlalu emosional dan tidak Alkitabiah, sebaliknya para penganut lagu-lagu rohani kontemporer memblame lagu-lagu rohani himne sebagai lagu-lagu yang ketinggalan zaman. Bagaimana iman Kristen menyoroti lagu-lagu rohani? Haruskah kita membuang semua lagu rohani lama atau di sisi lain mengabaikan lagu-lagu rohani kontemporer?

Temukan jawabannya dalam buku:
LAGU-LAGU ROHANI: LAMA ATAU BARU?
oleh: Denny Teguh Sutandio

Di dalam buku ini, penulis memaparkan sejarah lagu-lagu rohani sejak Perjanjian Lama hingga abad ini yang disusul dengan pengamatan terhadap perkembangan lagu-lagu rohani dewasa ini. Di bab berikutnya, penulis memaparkan beragam pandangan terhadap jenis lagu-lagu rohani: penganut lagu rohani lama (himne) dan baru (kontemporer) serta “peperangan” di antara keduanya. Lalu, bagaimana iman Kristen mengerti lagu-lagu rohani? Di bab berikutnya, penulis memaparkan dasar theologis dan filosofis untuk menguji lagu-lagu rohani disertai dengan aplikasi penggunaan lagu-lagu rohani dalam ibadah gereja.

Harga: Rp 45.000, 00/buku + ongkos kirim (tergantung lokasi)

Berminat?
Segera dapatkan buku ini dengan membelinya di:
Denny Teguh Sutandio (0878-5187-3719)



Apa kata mereka tentang buku ini?
“… Denny menyadarkan kita untuk menjadi orang Kristen yang cerdas dalam memilah dan memilih lagu rohani demi kemuliaan Allah serta formasi rohani kita sendiri. Secara khusus, saya setuju dengan Denny yang mengingatkan kita untuk tidak melupakan keindahan dan kebijaksanaan lagu-lagu rohani yang lebih kuno. Adalah kerugian di pihak kita bila kita mengabaikan lagu-lagu rohani dari generasi pendahulu kita. Pada akhirnya, saya berpendapat bahwa buku ini berguna untuk dibaca oleh baik pecinta maupun praktisi musik Kristen.”
Ev. Jimmy Setiawan, S.Psi., M.T.S.
Pendiri dan Direktur Mentoring Center for Worship Renewal (MCWR)

“… Semoga buku ini bisa digunakan oleh para pemimpin dalam jemaat dan juga jemaat secara luas untuk semakin memahami dan mengalami ibadah yang sejati, khususnya melalui pemilihan lagu yang baik.
Melalui buku ini, Denny Teguh Sutandio menolong kita mengerti prinsip “Jangan menolak lagu yang baru dan jangan membuang lagu yang lama.””
Ev. Alex Nanlohy, S.Sos., M.A.
Pemimpin Cabang Persekutuan Antar Universitas (Perkantas) Jakarta