23 February 2014

Resensi Buku-256: KETIKA ALLAH MELAKUKAN SESUATU YANG TIDAK MASUK AKAL (Prof. James C. Dobson, Ph.D.)


Setiap manusia, termasuk orang Kristen, pasti mengalami penderitaan, misalnya pasangan atau orangtua kita mengalami sakit keras dan/atau meninggal, bencana alam, dll. Sebagai reaksi terhadap penderitaan, banyak orang termasuk beberapa orang Kristen  tidak tahan menghadapinya, lalu mengutuki Allah. Benarkah sikap demikian? Bagaimana sikap orang percaya menghadapi penderitaan khususnya memahami Allah yang berdaulat di balik penderitaan?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
KETIKA ALLAH MELAKUKAN SESUATU YANG TIDAK MASUK AKAL

oleh: Prof. James Dobson, Ph.D.

Penerbit: Gospel Press, Batam, 2006

Penerjemah: Luciana S. Wihardja, S.S.



Di dalam buku ini, konselor keluarga terkenal abad ini, Dr. James Dobson mengajar kita bahwa di tengah penderitaan, kita harus percaya pada Allah yang tetap masuk akal, meskipun Ia melakukan sesuatu yang tidak masuk akal bagi kita, misalnya dari antara 2 orang anak yang sama-sama sakit, Ia menyembuhkan anak yang satu, sedangkan Ia membiarkan anak lainnya sakit dan akhirnya meninggal. Di sini, Dr. Dobson mengajar kita tentang kedaulatan Allah di balik penderitaan. Allah bukan masa bodoh dengan penderitaan, meskipun kita sering menganggapnya demikian. Allah adalah Allah yang berdaulat sekaligus peka terhadap penderitaan yang kita alami, tetapi Ia tidak selalu memberi penjelasan akan penderitaan yang menimpa kita. Ia memiliki rencana tersendiri yang indah bagi umat-Nya, meskipun Ia tidak perlu selalu menjelaskan makna penderitaan itu. Oleh karena itu, sebagai umat-Nya, reaksi yang tepat terhadap penderitaan bukanlah putus asa, lalu mengutuki Tuhan, tetapi menerima penderitaan itu dengan tetap beriman kepada-Nya sambil menyadari bahwa salah satu penyebab penderitaan adalah dosa. Biarlah buku yang disertai dengan berbagai kesaksian baik dari Dr. Dobson sendiri maupun dari orang percaya lain dapat menguatkan iman kita di dalam menghadapi penderitaan hidup sambil tetap percaya pada Allah yang sangat masuk akal, meski terlihat tidak masuk akal bagi kita.



Rekomendasi:
“Ini merupakan sebuah karya yang sangat luar biasa dalam menjawab pertanyaan tentang penderitaan. Dr. Dobson mengemukakan berbagai pergumulan emosional yang sangat dalam antara kita dengan Allah ketika luka dan penderitaan menerpa.”
Rev. R. C. Sproul, Ph.D.
Pendiri dan Ketua dari Ligonier Ministries, pendeta yang melayani di siaran radio Renewing Your Mind baik di Amerika Serikat maupun secara internasional, Pendeta Senior bidang Preaching and Teaching di Saint Andrews Chapel, Sanford, Florida, dan anggota dewan dari the Alliance of Confessing Evangelicals yang meraih gelar Bachelor of Arts—B.A. dari Westminster College, Pennsylvania; Master of Divinity—M.Div. dari Pittsburgh-Xenia Theological Seminary; Doktorandus—Drs. dari the Free University of Amsterdam; dan Doctor of Philosophy—Ph.D. dari Whitefield Theological Seminary

“Realistis dan agung … ini adalah sebuah buku yang sangat saya rekomendasikan di dalam perusahaan mana pun.”
Rev. Prof. J. I. Packer, D.Phil.
Emerius Professor of Theology di Regent College, Canada yang meraih gelar Master of Arts—M.A. dan Doctor of Philosophy—D.Phil. dari University of Oxford, U.K.




Profil Dr. James Dobson:
Prof. James Clayton (Jim) Dobson, Ph.D. adalah Pendiri dan Ketua Focus on the Family. Beliau menyelesaikan studi Doctor of Philosophy (Ph.D.) dalam bidang child development di University of Southern California, U.S.A. Beliau mendapat anugerah gelar: Doctor of Laws (LL.D.) dari Pepperdine University; Doctor of Humanities (D.Hum.) dari Franciscan University of Steubenville, Ohio; Doctor of Humane Letters (L.H.D.) dari Seattle Pacific University; L.H.D. dari Asbury Theological Seminary; L.H.D. dari MidAmerica Nazarene College; Doctor of Letters (Litt.D.) dari Liberty University; L.H.D. dari Campbell University; L.H.D. dari Point Loma Nazarene College; Doctor of Literature dari Biola University; D.Hum. dari Abilene Christian University; L.H.D. dari Huntington College; Doctor of Public Service dari Greenville College; L.H.D. dari William Tyndale College; Doctor of Humanities dari Harding University; Doctor of Humanities dari Olivet Nazarene University; L.H.D. dari Indiana Wesleyan University; dan D.D. dari Southern Evangelical Seminary.

16 February 2014

Resensi Buku-255: MEMBENTUK KEROHANIAN ANAK MUDA DI ZAMAN POSTMODERN (Rev. Richard R. Dunn, Ph.D.)


Anak muda di zaman postmodern merupakan generasi muda yang makin lama makin rusak. Lalu, bagaimana kita dapat membentuk kerohanian mereka dengan cara yang tepat?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
MEMBENTUK KEROHANIAN ANAK MUDA DI ZAMAN POSTMODERN

oleh: Rev. Richard R. Dunn, Ph.D.

Prakata: Doug Fields
(Penulis Buku “Purpose Driven Youth Ministry”

Penerbit: Literatur Perkantas Jatim, 2012

Penerjemah: Tim Literatur Perkantas Jatim



Di awal buku ini, Rev. Dr. Richard R. Dunn mengajar kita bahwa membentuk kerohanian bagi anak muda di zaman postmodern dengan cara melangkah bersama mereka (memahami mereka) dan membimbing mereka kepada Kebenaran. Setelah menjelaskan hal ini, Dr. Dunn menggambarkan situasi tentang kaum muda di zaman postmodern melalui contoh-contoh. Dari situasi ini, Dr. Dunn mulai mengaplikasikan konsep melangkah bersama, kemudian membimbing ini dengan menjelaskan theologinya, kemudian praktik-praktiknya mulai dengan mendengar/menyimak sebelum membimbing, mengatakan kebenaran di dalam kasih, menghadapi dan mengatasi konflik, memupuk moral dalam diri anak muda, dan menciptakan ruang bagi perjalanan rohani mereka. Dan terakhir, bagi pemimbing rohani sendiri, mereka harus menjaga kesehatan rohani pribadi mereka sendiri, agar mereka terus menjadi saksi bagi anak-anak muda yang dibimbingnya.



Rekomendasi:
“Richard Dunn adalah seorang yang tangguh, dengan mengamati isi dari buku ini, setiap pembaca ditarik untuk melihat pengalamannya dalam menangani pelayanan anak muda selama puluhan tahun, baik sebagai praktisi maupun pengajar. Para pelayanan anak muda dan orang tua akan menemukan banyak wawasan praktis yang dia berikan secara menantang dan mendorong. Saya khususnya sangat menyukai bagian “Merenungkan Perjalanan Anda” yang berada di setiap akhir bab. Sebuah sumber bacaan yang sangat berharga bagi setiap kita yang mencintai anak muda dan berharap agar mereka mencintai Yesus lebih lagi.”
Prof. Duffy Robbins, D.Min.
Profesor Pelayanan Anda Muda di Eastern University dan penulis buku The Ministry of Nurture yang menyelesaikan studi Bachelor of Arts (B.A.) di University of North Carolina; Master of Divinity (M.Div.) di Gordon Conwell Theological Seminary; dan Doctor of Ministry (D.Min.) di Fuller Theological Seminary, U.S.A.

“Membentuk Kerohanian Anak Muda memberikan berbagai wawasan penting untuk menuntun para pembimbing rohani agar dapat sukses menangani gelombang perubahan yang terjadi pada anak-anak muda di zaman postmodern. Richard Dunn melibatkan pembaca dengan berbagai kisah yang akan mencerahkan kita. Ia juga memberikan pemahaman dan pengertian praktis yang akan memancing berbagai pertanyaan melalui sudut pandangnya yang akan menantang kita dalam menolong anak muda abad ke-21 hingga mencapai kedewasaan rohani. Semua pertanyaan dan saran di setiap akhir bab akan menolong dan menantang Anda. Membentuk Kerohanian Andak Muda akan menjadi bacaan wajib bagi pelayan anak muda dan siapa saja yang serius melayani anak muda.”
Jana Sundene, M.A.
Associate Professor of Christian Ministries di Trinity International University yang menyelesaikan studi B.A. di Wheaton College dan M.A. di Northern Illinois University dan Trinity Evangelical Divinity School, U.S.A.




Profil Rev. Dr. Richard R. Runn:
Rev. Richard R. Dunn, Ph.D. adalah gembala sidang Fellowship Evangelical Free Church di Knoxville, Tennessee, sebagian besar jemaatnya adalah anak-anak muda. Beliau juga adalah mantan ketua dari pelayanan pendidikan di Trinity Evangelical Divinity School, Illinois, U.S.A. Beliau menyelesaikan studi Doctor of Philosophy (Ph.D.) di Trinity Evangelical Divinity School, Deerfield, Illinois, U.S.A. 

09 February 2014

Resensi Buku-254: MEMAHAMI INJIL-INJIL DAN KISAH PARA RASUL (Prof. Joel B. Green, Ph.D.)


Pada zaman sekarang, beberapa orang Kristen mulai bingung ketika mereka membaca halaman-halaman dalam keempat Injil. Kebingungan mereka disebabkan karena ketidakmengertian mereka yang disebabkan oleh perbedaan budaya antara budaya mereka dengan budaya masyarakat di sekitar Tuhan Yesus dan di zaman para penulis Injil. Bagaimana kita dapat mengerti Injil dan Kisah Para Rasul?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
MEMAHAMI INJIL-INJIL DAN KISAH PARA RASUL

oleh: Prof. Joel B. Green, Ph.D.

Penerbit: Persekutuan Pembaca Alkitab, Jakarta, 2005

Penerjemah: James C. Pantou



Di bagian awal bukunya, Dr. Joel B. Green menjelaskan beberapa problematika dalam memahami Injil dan Kisah Para Rasul, salah satunya karena adanya perbedaan budaya antara budaya pembaca modern dengan budaya sekitar Tuhan Yesus dan budaya di sekitar para penulis Injil. Problematika itu dapat diatasi dengan pertama, mengerti Injil sebagai satu berita Injil yaitu pribadi, perkataan, dan tindakan Tuhan Yesus di dalam 4 cara penceritaan dan kedua, mengerti sejarah di mana Tuhan Yesus hidup waktu itu, yaitu konteks sejarah Israel pada waktu Kristus hidup, 4 macam golongan Yahudi, dll. Dari pengantar ini, Dr. Green membawa kita untuk mengerti hakikat dari Injil, yaitu: Injil sebagai Kabar Baik, Sejarah, dan Theologi. Dari ketiga bagian ini, beliau menggabungkan jenis literatur dan isi dari keempat Injil sebagai berita, sejarah yang dapat dipertanggungjawabkan, dan theologi yang berpusat pada Kristus. Hakikat Injil mengarahkan kita untuk memahami berita Injil di mana Injil sebagai suatu cerita. Bagaimana memahami Injil sebagai cerita? Di bab 8, Dr. Green menjelaskan beberapa prinsip memahami cerita dalam Injil, salah satunya dengan memperlakukannya sebagai narasi dan jangan dialegorikan. Selain cerita, Injil juga berisi perkataan-perkataan Kristus berupa perumpamaan, hiperbola, ironi, dll. Khusus tentang perumpamaan, di bab 10, Dr. Green menjelaskan tentang perumpamaan-perumpamaan dalam pengajaran Kristus dan cara kita menafsirkan perumpamaan tersebut bagi pembaca modern. Akhirnya, Dr. Green menutup pembahasan seluruhnya dengan menghadirkan inti berita Injil yaitu Kerajaan Allah yang dimengerti suatu kondisi di mana Allah bertakhta dan itu diwujudkan melalui umat-Nya yaitu gereja-Nya. Biarlah buku ini dapat menolong kita mengerti Injil dan Kisah Para Rasul, lalu menafsirkannya dengan tepat.



Profil Prof. Dr. Joel B. Green:
Prof. Joel B. Green, Ph.D. adalah Associate Dean for the Center for Advanced Theological Studies dan Profesor Tafsir Perjanjian Baru di Fuller Theological Seminary, U.S.A. Beliau menyelesaikan studi Bachelor of Science (B.S.) di Texas Tech University; Master of Theology (M.Th.) di Perkins School of Theology; dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) di University of Aberdeen, U.K.

02 February 2014

SEKOLAH THEOLOGI AWAM REFORMED (STAR) Periode: Februari-Juni 2014


SEKOLAH THEOLOGI AWAM REFORMED (STAR)
(untuk orang Kristen awam yang berhasrat ingin mendalami kebenaran firman Tuhan yang bertanggung jawab)

Pendiri: Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.

Alamat:
Jln. Nginden Intan Timur II/5, Surabaya
Telp.: (031) 5998458
Website: www.star-exodus.org
E-mail: star_exodus@yahoo.com

Biaya kuliah bersifat sukarela sesuai kemampuan finansial dan komitmen masing-masing mahasiswa.
Pembayaran dapat dilakukan setiap bulan atau sekali dalam satu semester, bisa tunai maupun melalui bank (BCA Cab. Veteran No. 0101827827 a/n Irwan Lesmana)



Jadwal Kuliah Februari-Juni 2014

Pembukaan Semester dan Ceramah
(Untuk Umum):
“HUMOR DI DALAM ALKITAB”

Sebagian orang memandang Alkitab sebagai sebuah buku yang sangat serius, tanpa humor di dalamnya sama sekali. Kesalahpahaman populer ini mengaburkan keindahan sastra dan dinamika Alkitab. Walaupun topik yang dikupas Alkitab adalah serius (tentang kehidupan dan kematian), hal itu bukan berarti bahwa cara penyampaiannya juga kering dan monoton. Mari bersukacita bersama, bukan hanya karena isi Alkitab yang indah, melainkan juga cara komunikasinya yang kreatif.

oleh: Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.

Selasa, 11 Februari 2014; Pkl. 19.00-21.15 WIB



Kuliah Reguler:
“DOKTRIN KESELAMATAN: T.U.L.I.P”
Dosen: Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.
Setiap Selasa, Pkl. 18.30-21.30 WIB
18 Februari, 4 Maret, 18 Maret, 8 April, 22 April, 6 Mei, 20 Mei, 10 Juni 2014

Hampir semua orang Kristen mungkin mengetahui bahwa keselamatan adalah anugerah. Persoalannya, tidak semua orang memahami cakupan dari anugerah ini. Mata kuliah Doktrin Keselamatan (TULIP) menganalisa lima pilar keselamatan berdasarkan anugerah:
Keberdosaan semua manusia, pilihan kekal Allah yang tanpa syarat, penebusan Kristus yang efektif bagi orang-orang pilihan, kekuatan anugerah Roh Kudus yang tak tertolakkan, dan kesetiaan Allah dalam memampukan orang percaya untuk bertahan dalam keselamatan.
Argumen filosofis dan biblical, pro dan kontra, akan dipaparkan dan dikritisi secara mendalam dalam kelas ini.

Pdt. Yakub Tri Handoko, S.Th., M.A., Th.M. adalah gembala sidang Gereja Kristus Rahmani Indonesia (GKRI) Exodus, Surabaya dan dosen di Sekolah Tinggi Theologi Injili Abdi Allah (STT IAA). Beliau menyelesaikan studi Sarjana Theologi (S.Th.) di Sekolah Tinggi Alkitab Surabaya (STAS); Master of Arts (M.A.) in Theological Studies di International Center for Theological Studies (ICTS), Pacet; dan Master of Theology (Th.M.) di International Theological Seminary, Los Angeles, U.S.A. Sejak tahun 2007, beliau sedang menyelesaikan studi Doctor of Philosophy (Ph.D.) secara paruh waktu di Evangelische Theologische Faculteit (ETF), Leuven, Belgia.



EKSPOSISI 1 KORINTUS 1-5
Dosen: Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.
Setiap Selasa, Pkl. 18.30-21.30 WIB
25 Februari, 11 Maret, 1 April, 15 April, 29 April, 13 Mei, 3 Juni, dan 17 Juni 2014

Salah satu keunikan surat 1 Korintus terletak pada keragaman isu pastoral yang dibahas oleh Paulus. Apa yang terjadi pada jemaat Korintus adalah cerminan dari sebagian besar situasi gereja modern sekarang.
Bagaimana Paulus menyikapi persoalan seputar perselisihan horizontal antar jemaat, konflik vertikal antara jemaat dan pemimpin mereka, dan dosa seksual yang begitu memprihatinkan dalam jemaat Korintus? Apakah artinya “selamat tetapi seperti dari dalam api” (3:15), “menjadi tontonan bagi dunia, malaikat-malaikat, dan manusia” (4:9), dan “diserahkan kepada iblis sebagai bentuk disiplin gereja” (5:5)?
Mata kuliah Eksposisi 1 Korintus 1-5 bukan hanya memberikan jawaban atas isu-isu ini, tetapi sekaligus membimbing mahasiswa untuk mengaplikasikan prinsip hermeneutika secara detail dan mendalam.



Kuliah Intensif:
“PENGANTAR PERJANJIAN BARU I”

Slogan “Sola Scriptura” (hanya Alkitab saja) tidak meniadakan nilai penting dari pengetahuan seputar latar belakang Alkitab. Penafsir tetap perlu memahami situasi politis, kultural, sosial, dan religius di sekitar Alkitab, karena Alkitab tidak ditulis dalam kevakuman. Semua ini akan diuraikan secara komprehensif dalam kelas ini. Di samping itu, kelas ini juga akan membahas tujuan penulisan, karakteristik sastra, struktur kitab, dan theologi dari lima kitab pertama dalam Perjanjian Baru (Injil Matius s/d Kisah Para Rasul) sehingga mahasiswa mengalami keunikan masing-masing kitab sesuai dengan maksud Roh Kudus dalam pengilhaman.

oleh: Pdt. Hendry Ongkowidjojo, Th.M.

Senin-Jumat, 24-28 Maret 2014; Pkl. 18.30-21.15 WIB

Profil Pembicara:
Pdt. Hendry Ongkowidjojo, S.E., M.Div., Th.M. lahir di Surabaya pada tahun 1975. Beliau menyelesaikan studi Sarjana Ekonomi (S.E.) di Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya; Master of Divinity (M.Div.) di Sekolah Tinggi Theologi Reformed Injili Internasional (d/h Institut Reformed), Jakarta; dan Master of Theology (Th.M.) bidang Perjanjian Baru di Trinity Evangelical Divinity School, Deerfield, Illinois, U.S.A. Saat ini beliau melayani sebagai pendeta di Gereja Kristen Abdiel (GKA) Elyon Pregolan, Surabaya. Beliau menikah dengan Shirley Liz M. T. M. dan telah dikaruniai seorang putra yang bernama Lincoln Abraham.

Resensi Buku-253: INJIL BAGI KEHIDUPAN (DR. JERRY BRIDGES)


Setiap orang Kristen pasti mengetahui simbol salib dan mendengar kata “Injil”, namun pertanyaan selanjutnya, apakah mereka mengerti signifikansi salib Kristus dan Injil sejati khususnya bagi kehidupan Kristen mereka? Bagaimana cara kita mengerti signifikansi salib Kristus dan Injil bagi kehidupan Kristen? 

Temukan jawabannya dalam:
Buku
THE GOSPEL FOR REAL LIFE
(INJIL BAGI KEHIDUPAN)

oleh: DR. JERRY BRIDGES

Penerbit: Pionir Jaya, Bandung, 2012

Penerjemah: Yakob Riskihadi



Di dalam buku ini, Dr. Jerry Bridges mengajar kita tentang pentingnya salib Kristus dan Injil bagi kehidupan Kristen kita, sehingga beliau terus menekankan di beberapa bukunya, selain buku ini, pentingnya kita mengkhotbahkan Injil kepada diri kita sendiri. Mengapa salib Kristus dan Injil begitu penting? Melalui 16 bab dalam buku ini, Dr. Bridges menjelaskan secara terstruktur dan terkait satu sama lain mulai dari kekayaan yang tak terduga yang kita temukan di dalam salib Kristus hingga panggilan kita untuk memberitakan Injil yang berisi kematian dan kebangkitan Kristus. Di bab awal, beliau menjelaskan realitas banyak orang Kristen tidak benar-benar mengerti Injil dengan cara menggemari kebaktian gereja yang tidak benar-benar mengabarkan Injil (hanya sekadar pemuasan psikologis) atau mengerti Injil hanya sebatas tiket untuk masuk Sorga. Kemudian, beliau menjelaskan pentingnya mengerti Injil bukan dengan pengertian rasional, tetapi dengan membuka hati kita. Dasar ini mengarahkan kita untuk mengerti signifikansi salib Kristus yang dibahas beliau di bab 2. Mengapa Ia rela mati disalib? Melalui penjelasan Alkitab, di Bab 3, Dr. Bridges memimpin kita untuk memahami akan kasih Allah melalui kerelaan Kristus yang mati disalib. Kemudian, mulai bab 4 s/d 8, beliau menguraikan makna penting salib Kristus: keadilan Allah ditegakkan, murka Allah diredakan, dosa kita ditimpakan kepada-Nya, kita ditebus dari kuasa dosa bagi Allah, dan hubungan kita dengan Allah dipulihkan. Lima bab tentang signifikansi salib Kristus mengarahkan kita untuk menghidupi hidup Kristen yang baru dan berkemenangan, yaitu mempunyai hubungan baik dengan Allah, menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru, beriman (yang merupakan anugerah Allah), menjadi anak-anak Allah, memiliki kepastian keselamatan, menjadi serupa dengan Kristus, mengalami pengudusan definitif (pada waktu kita percaya kepada Kristus) dan progresif (terus-menerus setelah kita percaya), dan mengobarkan semangat kita untuk mengabarkan Injil. Biarlah buku ini dapat mencerahkan hati dan pikiran kita untuk makin menghidupi salib Kristus dan Injil di dalam kehidupan Kristen kita, sehingga nama Tuhan dipermuliakan.



Rekomendasi:
“‘Mengenal Kristus berarti mengenal kebaikan-Nya’ – demikian kata para reformator besar abad 16. Jerry Bridges menganut pandangan ini saat menggabungkan kebenaran-kebenaran yang paling mendalam dari iman Kristen dengan hasil-hasil praktis dalam kehidupan Kristen. Fokusnya selalu pada Yesus Kristus, satu-satunya Penebus dan Tuhan kita. Dia harus menjadi yang terutama bagi setiap orang percaya!”
Rev. Prof. Timothy George, Th.D.
Dekan dan Professor of Divinity di Beeson Divinity School of Samford University, editor eksekutif Christianity Today, dan Dewan Direktur Lifeway Christian Resources of the Southern Baptist Convention yang menyelesaikan studi Bachelor of Arts (A.B.) di University of Tennessee at Chattanooga; Master of Divinity (M.Div.) di Harvard Divinity School; dan Doctor of Theology (Th.D.) di Harvard University, U.S.A.

“Dengan bahasa yang jelas dan ringkas, buku ini menguraikan keseluruhan Injil dengan cara yang bukan hanya memberikan informasi kepada pikiran, melainkan juga menguatkan jiwa untuk memuji Allah. Tubuh Kristus patut berterima kasih kepada Jerry Bridges atas pemaparan rencana keselamatan yang sangat penting ini.”
Rev. Robert M. Norris, Ph.D.
Pendeta senior di Fourth Presbyterian Church, Bethesda, Maryland yang menyelesaikan studi B.A. di Kings College, London dan Master of Theology (M.Th.) dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) di University of St. Andrews, Skotlandia. 

“Jerry Bridges mempunyai kemampuan luar biasa untuk memasukkan Injil ke pikiran kita – dengan cara yang tak mudah kita lupakan. Seperti John Bunyan, pendahulunya, ia melihat kita bergelimang lumpur padahal ada mahkota emas di kepala kita. Masalah kita sebagai orang Kristen sederhana saja: kita tidak percaya dan tidak mengerti Injil dengan baik. Hanya itu. Dibutuhkan tindakan yang radikal. Bacalah buku ini baik-baik. Anda akan melihat hasilnya!”
Rev. Prof. Sinclair B. Ferguson, Ph.D., D.D.
Pendeta di St. George’s-Tron Church, Glasgow, Skotlandia, anggota dewan dari Alliance of Confessing Evangelicals, dan Distinguished Visiting Professor of Systematic Theology di Westminster Theological Seminary, Dallas, Texas, U.S.A. yang menyelesaikan studi Ph.D. di University of Aberdeen dan dianugerahi gelar Doctor of Divinity (D.D.) dari Erskine University.

“Gereja Kristen mendapat manfaat setiap kali Jerry Bridges mengambil bolpennya dan menulis buku, The Gospel for Real Life tidak terkecuali karena ia menguraikan dengan jelas apa yang dilakukan Kristus untuk kita. Ia membuat pembaca bersyukur dan rindu melayani lebih lagi di Kerajaan-Nya.”
Rev. R. C. Sproul, Ph.D.
Direktur dan Kepala Ligonier Ministries yang menyelesaikan studi B.A. di Westminster College, Pennsylvania; M.Div. di Pittsburgh-Xenia Theological Seminary; Doktorandus (Drs.) dari the Free University of Amsterdam; dan Ph.D. di Whitefield Theological Seminary.



Profil Dr. Jerry Bridges:
Jerry Bridges, D.D. (HC) adalah anggota staf dari The Navigators. Beliau adalah penulis banyak buku laris, di antaranya: the Pursuit of Holiness (sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia juga oleh Penerbit Pionir Jaya), the Gospel for Real Life, Trusting God, Transforming Grace, The Joy of Fearing God, dan the Discipline of Grace (sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia juga oleh Penerbit Pionir Jaya). Pada tahun 2005, beliau menerima gelar kehormatan Doctor of Divinity (D.D.) dari Westminster Theological Seminary, U.S.A. Beliau dan istrinya, Jane tinggal di Colorado Springs, Colorado, U.S.A. dan mereka dikaruniai 2 orang anak yang sudah dewasa dan 5 orang cucu.