20 July 2008

CARA SETAN MEMPERDAYA MANUSIA (Pdt. Effendi Susanto, S.Th.)

Ringkasan Khotbah Mimbar di Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII) Sydney tgl 13 Juli 2008

CARA SETAN MEMPERDAYA MANUSIA

oleh: Pdt. Effendi Susanto, S.Th.
(gembala sidang GRII Sydney yang meraih gelar Sarjana Theologi dari Seminari Alkitab Asia Tenggara—SAAT Malang)



Nats: 2 Kor. 2:11; 4:3; 11:13-14



Paulus berkata, ”...supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita sebab kita tahu apa maksudnya…” (2 Kor. 2:11), atau di dalam bahasa aslinya lebih mempunyai pengertian seperti ini: jangan biarkan Iblis melakukan manuver sehingga dia menggunakan strategi mendahului langkah kita, sebab kita tahu apa taktik dia. Hari ini saya akan mengajak saudara melihat aspek dari si Jahat yang berusaha membuat orang tidak bisa menerima Injil. Setan menggunakan berbagai cara untuk terus menghalangi dan membutakan mata orang. Setan bekerja dengan cara melakukan manuver, dengan cara menimbulkan kekaburan dan pembutaan.

Dari tiga ayat yang kita baca ini Paulus sekaligus membongkar tiga cara yang dipakai oleh si Jahat dengan 3 istilah yang penting sekali. Yang pertama, outwit. Setan melakukan manuver yang kadang-kadang mendahului langkah kita. Kita kalah strategi terus-menerus sama dia. Yang kedua, Setan melakukan cara pembutaan rohani, penipuan rohani, pengkaburan rohani sehingga orang tidak melihat kebenaran Injil Yesus Kristus yang adalah gambaran Allah yang sejati. Yang ketiga, Setan melakukan cara penyamaran, disguise, menyamar seolah-olah dia adalah malaikat terang, seolah-olah dia adalah hamba Tuhan yang sejati, padahal dia adalah setan, dia adalah rasul palsu, dia adalah nabi palsu. Paulus mengatakan, kita tahu strategi dia, kita tahu taktik dia, kita tahu cara yang dipakai oleh si Jahat. Namun pertanyaan selanjutnya adalah sanggupkah dan dapatkah kita bisa mengerti cara itu dan belajar bagaimana meneliti segala taktik yang dipakai oleh Setan mendatangkan pencobaan dan penipuan kepada kita? Pada waktu Paulus mengatakan, kita tahu taktiknya, saya memikirkan kalimat ini untuk bagaimana kita mengerti, waspada, dan bagaimana kita antisipasi manuver dia.

Paulus mengatakan, hati-hati terhadap Iblis karena kita tahu cara-cara yang dipakai oleh Setan yang kadang-kadang membawa kita kepada pencobaan. Ada dua bagian firman Tuhan di mana Setan diekspose sungguh-sungguh sehingga kita bisa mengerti taktik dia. Yang pertama, pada waktu Setan datang mencobai Tuhan Yesus. Yang kedua adalah waktu Setan datang mencobai manusia pertama, yaitu Hawa di dalam Kej. 3 yang akan kita teliti hari ini. Melalui bagian ini saya melihat beberapa langkah taktik Setan yang ingin menjatuhkan kita. Kita berjalan di situ, kita pasti akan terjerumus ke dalam pencobaan. Menghadapi pencobaan bukanlah dosa. Menerima pencobaan bukanlah dosa. Yesus sendiri dicobai oleh Setan. Hidup kita tidak akan lepas dibawa terus untuk masuk ke dalam pencobaan. Itu sebab Tuhan Yesus mengajar kita berdoa “Bapa, janganlah membawa kami ke dalam pencobaan tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat.” Tetapi kalaupun akhirnya kita menghadapi kesulitan dan pencobaan, jangan sampai kita jatuh dan terjerat oleh pencobaan itu. Setan akan mem-blindfold mata kita dan Setan akan disguise himself untuk mengelabui kita.

Langkah Setan yang pertama, dia berkata kepada Hawa, “Tentulah Allah berfirman semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Langkah pertama, Setan tidak akan datang kepada kita dalam rupa Setan yang menakutkan. Tetapi Setan akan datang sebagai theologian. Setan akan datang dalam rupa seorang pengajar theologi membawa kita kepada penyesatan. Dalam percakapan dengan Hawa, Setan mengatakan, “tentulah Allah berfirman…” artinya Setan dengar firman Tuhan, Setan belajar firman Tuhan. Setan akan memasukkan kita ke dalam pencobaan dengan cara menjadi seorang hamba Tuhan yang ahli pelintir firman Tuhan. Dia akan menjadi seorang ahli theologi yang men-twist apa yang Tuhan katakan. Jangan lupa Setan adalah salah satu kepala malaikat. Kalau dia pernah menjadi salah satu kepala malaikat, berarti Setan pernah memiliki akses yang free kepada Tuhan, pernah memiliki persekutuan yang intim dengan Tuhan, pernah menikmati segala pengetahuan mengenai siapa Tuhan. Tetapi pengetahuan yang dimiliki oleh Setan mengenai siapa Tuhan bukan menjadi pengetahuan yang membuat dia menjadi hormat dan takut dan setia kepada Tuhan, justru sebaliknya menjadi firman yang dipakai untuk melawan Tuhan. Paulus mengatakan, “Jangan heran, karena Setan juga bisa menyamar sebagai malaikat terang.” Di dalam tradisi orang Yahudi menafsir Kej. 3 mereka mengatakan Setan datang menyamar bukan sebagai ular yang menakutkan melainkan Setan datang kepada Hawa dalam nyanyian yang memuji Tuhan. Dari situ kita bisa mengerti kalimat Paulus ini, dia bisa datang menyamar seperti malaikat terang.

Saya minta saudara juga perlu hati-hati di dalam gereja. Saya percaya kalimat Paulus mengenai dua cara pelayanan rasul-rasul palsu ini bisa menjadi pelayanan yang mirip dengan apa yang terjadi di dalam gereja sekarang. Kita akan ketemu dengan banyak pendeta yang merangkap sebagai paranormal. Mereka berani bilang Tuhan mengatakan kepada mereka mengenai masa depanmu sepuluh tahun yang akan datang. Mereka berani bilang kepada dua orang yang sedang pacaran bahwa Tuhan mengatakan kepada dia, you tidak cocok dengan dia. Hati-hati dengan pendeta yang berkata-kata seperti itu. “Tuhan bicara kepada saya, kamu berjodoh dengan pria ini.” Hati-hati dengan pendeta yang bicara seperti itu. Kalau saudara membaca Alkitab dengan teliti, saudara akan menemukan hanya satu kali indikasi saja Roh Kudus berbicara mengenai suatu masa depan secara pribadi kepada seseorang yaitu kepada Paulus. Di dalam Kis. 21 dicatat bahwa Roh Kudus memberi peringatan kepada Paulus kalau dia pergi ke Yerusalem, di situ dia akan menghadapi marabahaya. Hanya itu. Selebih dari itu kalau kita bicara mengenai pimpinan Tuhan, maka pegang prinsip ini: Alkitab firman Tuhan memimpin hidup anak Tuhan. Prinsip yang kedua, Tuhan memimpin anak Tuhan step by step. Kalau ada pendeta mengatakan dia bisa melihat masa depanmu, dia sedang praktek ‘kuamia’ Kristen. Hati-hati, karena cara Tuhan tidak bekerja seperti itu. Setan mengutip dan Setan berbicara seolah-olah dia mengerti dengan jelas firman Tuhan. Saudara baca kembali bagaimana dia memberikan pencobaan kepada Tuhan Yesus, dia mengutip firman Tuhan, bukan? Maka hal yang pertama, Setan membawa kita kepada pencobaan dengan memberikan firman Tuhan yang di-twist di sana-sini.


Yang kedua, Setan merubah perintah menjadi pertanyaan. Tuhan berfirman, “Jangan makan buah pohon pengetahuan yang baik dan jahat…” Itu adalah suatu perintah, suatu command. Tetapi oleh Setan ini kemudian God’s command kemudian diubah menjadi question. Kepada Hawa dia berkata, “Apakah benar Tuhan mengatakan seperti itu?” Hawa memang tidak mendengar langsung dari Tuhan mengenai perintah ini, maka pertanyaan Setan membawa kebingungan bagi dia. Apa benar ini perintah Tuhan, atau sebenarnya ini hanya usul saja, bukan perintah? Atau mungkin kamu salah tafsir?

Kenapa Setan datang memberikan pencobaan itu kepada Hawa? Bagi saya bukan karena perempuan itu lebih mudah jatuh ke dalam pencobaan dibanding laki-laki. Kalau mau jujur, saya rasa perempuan lebih tahan tidak jatuh ke dalam pencobaan daripada laki-laki. Jadi Setan datang mencobai Hawa karena Hawa bukan penerima pertama command itu melainkan Adam yang memberitahu Hawa mengenai hal itu. Namun kita menemukan di tengah transmisi pengetahuan itu, Setan tahu psikologinya dan menarik sekali di situ. Hawa mengatakan, “Tuhan berkata, jangan makan dan jangan pegang buah itu.” Apakah Tuhan melarang manusia memegang buah pohon pengetahuan baik dan jahat? Tidak. Setan bukan saja pengerti pengetahuan mengenai siapa Tuhan, Setan juga mengerti dan mengetahui psikologi manusia karena ini memang bagian aspek yang sangat tricky sekali.

Tuhan menciptakan kita menurut gambar dan rupa Dia. Maka kita memiliki segala potensi yang Tuhan taruh di dalam diri kita menjadi kreator-kreator kecil yang mengusahakan dan memelihara alam semesta ini. Tetapi gampang sekali manusia bisa jatuh di situ, tidak menyadari pemberian kuasa itu adalah hal yang diberi, bukan ada secara intrinsik di dalam diri kita. Kita harus bertanggung jawab kepada Dia yang memberi kuasa itu. Saudara dan saya sebagai orang Kristen wajar bertanya, apakah benar pengajarannya, apakah sesuai dengan firman Tuhan. Tetapi merubah perintah Allah menjadi question adalah merupakan satu langkah dari Setan yang menyebabkan engkau dan saya masuk ke dalam langkah selanjutnya yang akan memimpin kita jatuh ke dalam jerat Setan.


Langkah ketiga, yaitu Setan berkata kepada Hawa, “Allah berfirman bukankah semua pohon di dalam taman ini tidak boleh kamu makan buahnya?” Sekarang Setan minta kita fokus kepada larangan Tuhan dan bukan kepada kemerdekaan yang Tuhan berikan. Paulus melawan Injil yang palsu yang datang kepada jemaat Korintus. Tuhan Yesus mengatakan “My truth will set you free.” Itu Injil yang sejati. Injil yang sejati adalah hanya oleh anugerah saja, tidak ada campur tangan dari jasa manusia, tetapi semata-mata anugerah Tuhan. Tidak ada kesalehan manusia yang membuatnya beroleh keselamatan. Itu arti Injil. Tetapi sebagian intruder mengatakan jangan makan makanan tertentu, mesti ikuti cara ibadah dari Perjanjian Lama, mesti melakukan ini dan itu untuk menjadi orang Kristen yang baik. Setan berkata, “Bukankah semua pohon di dalam taman ini tidak boleh kamu makan buahnya?” Akibatnya Setan meminta Hawa hanya fokus kepada satu larangan Tuhan yang membuat dia lupa bahwa Tuhan memberi kebebasan yang berlimpah dalam hal yang lain. Adam dan Hawa boleh makan semua buah yang ada di dalam taman, menikmati semua buah yang ada di dalam taman, kecuali yang satu itu. Seharusnya itu membuat mereka bersyukur kepada Tuhan dan menikmatinya. Tetapi Setan membuat Hawa fokus kepada larangan yang satu itu. Akhirnya ini membuat kebebasan yang lain dianggap menjadi tidak ada indahnya.

Saudara melihat cermin, saudara kecewa kepada satu tahi lalat yang posisinya tidak bagus di wajahmu, akhirnya saudara kehilangan sukacita dan kecantikan diri. Sayang sekali, bukan? Saudara perhatikan itu, berapa banyak kita bisa dibawa kepada pencobaan pada waktu kita berada dalam kehidupan tidak fokus kepada berapa banyak berkat yang sudah Tuhan kasih, tetapi hanya fokus kepada satu larangan. Dan karena itu akhirnya kita menghancurkan semua yang ada. Akhirnya Setan membuat manusia berpikir bahwa Tuhan itu adalah a control freak, menjadi orang Kristen tidak boleh ini dan itu, dsb. Itu penipuan Setan. Kembali kepada apa yang Tuhan sudah katakan, everything you can enjoy and take as a blessing from God. Itu yang Paulus angkat di dalam 2 Tim.4:4, bagaimana Paulus merestorasi konsep PL sebelum jatuh ke dalam dosa, khususnya berkaitan dengan enjoyment terhadap apa saja yang Tuhan ciptakan. Semua enjoyment di dalam creation dipulihkan kembali setelah kebangkitan Yesus Kristus menghancurkan dosa dan membalikkan kita kembali kepada keadaan sebelum manusia jatuh ke dalam dosa. “Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatupun tidak ada yang haram jika diterima dengan ucapan syukur, sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa.” Justru itulah kebebasan yang sejati. Allah menciptakan Adam dan Hawa, membawa mereka ke dalam aman Eden untuk bisa menikmati dengan syukur dan enjoyment dan sukacita bersama Tuhan. Semua boleh engkau makan, karena semua itu baik adanya. Kenapa buah yang satu itu tidak boleh dimakan? Karena itu merupakan bagian dari bagaimana engkau menikmati semua di dalam ketaatan kepada Tuhan. Di dalam mengikuti kebenaran-Ku, engkau akan menjadi orang Kristen yang bebas. Di dalam ketaatanmu kepada Tuhan, engkau tidak merasa diperbudak dan dikontrol habis oleh Tuhan. Engkau menjadi orang Kristen yang penuh dengan joy dan sukacita. Barangsiapa ikut Tuhan dan makin lama makin merasa Tuhan mengontrol hidup kita dan membuat kita kehilangan sukacita, itu adalah cara Setan mengelabui kita, ‘bukankah ikut Tuhan itu berarti tidak boleh makan semua? Bukankah ikut Tuhan itu membuatmu tidak bisa hidup dengan syukur dan memuji Tuhan?’ Ini cara yang ketiga, Setan pelan-pelan membawa manusia jatuh ke dalam pencobaan pada waktu kita hanya fokus kepada satu hal yang dilarang Tuhan dan kita lupa ratusan hal lain yang diberi dengan freely, diberi dengan sukacita kelimpahan dalam hidup kita. Cara yang keempat, dengan pertanyaan itu Setan membawa manusia meragukan motivasi dan kejujuran Tuhan. “Sebenarnya kalau engkau makan buah ini, matamu akan terbuka dan engkau akan menjadi sama seperti Tuhan” kata Setan. Artinya, Tuhan melarangmu makan sebab Tuhan tidak ingin engkau seperti dia. Berarti di balik dari larangan ini Tuhan memiliki maksud untuk melarang dengan motivasi mencegahmu menjadi lebih lengkap sebagai manusia. Manusia selalu akan gampang jatuh ke dalam pencobaan sampai kepada tangga keempat ini ketika kita ragu bahwa Tuhan itu baik dalam hidup kita, kita ragu motivasi Tuhan itu baik di dalam hidup kita. Setan bilang “tujuan Tuhan melarangmu supaya engkau dibatasi tidak mengerti potensimu sebagai manusia. Makan saja, expose yourself, menjadi seorang manusia yang bisa menikmati segala sesuatu, maka engkau baru tahu,” itulah tawaran Setan.

Seorang hamba Tuhan mengatakan kebahayaan besar yang masuk ke dalam gereja sekarang berkaitan dengan penipuan Setan ini adalah konsep dari Prosperity Theology dan Self-actualization di dalam gereja. Gereja tidak lagi mengajarkan konsep mengenai dosa, tetapi melulu “Be yourself.” Orang Kristen itu hidup berarti you mendapatkan sukacita dan kebebasan dan kemakmuran selama-lamanya dari Tuhan. Saya setuju dengan teguran keras ini. Konsep mengenai Self-actualization itu di belakangnya sebenarnya adalah konsep kebebasan manusia yang bersifat Libertanian.

Kereta api berjalan di atas rel, itu sebenarnya bebas atau terbatas? Bagi Libertanian, kereta api itu baru bebas sebebasnya kalau tidak ada force. Artinya saya mau berbuat seturut dengan apa yang saya mau, tidak ada yang boleh paksa, itu baru bebas yang sejati. Maka kereta yang berjalan di atas rel itu tidak bebas sebab dia dibatasi oleh dua rel. Maka dia baru bebas kalau tidak ada rel itu dan dia bisa jalan kemana saja yang dia mau. Buat saya itu bukan bebas, tapi merusak. Libertanian punya konsep seperti itu, yaitu Tuhan kalau kasih izin boleh makan semua, tetapi ada batasannya, itu bukan kebebasan yang sejati. Kebebasan yang sejati tidak boleh ada aturan dan tekanan yang menyuruh saya. Saya bebas sesuai dengan apa yang saya mau. Maka konsep ini muncul, “Makan saja, sebab waktu engkau makan, matamu akan terbuka...” Libertanian konsep membuat orang Kristen berpikir Tuhan tidak boleh campur tangan, saya mau melakukan apa saja seturut dengan yang saya mau.

Saya ingin mengajak saudara melihat perbedaan konsep kebebasan dari Libertanian dengan konsep yang diajarkan oleh Reformed Theology, bahwa kebebasan yang kita terima adalah kebebasan yang punya compatibility. Kebebasan kompatibilitas adalah kebebasan yang bukan saja saya bebas, tetapi saya bebas seturut dengan kompatibilitas, dengan kemampuan dan keinginan yang compatible dengan kebebasan saudara. Itu namanya bebas. Sebab kalau saudara bebas tetapi tidak punya compatibility dengan kemampuan, itu bukan bebas.

Contoh, saudara bebas untuk terjun dari lantai tingkat 10. Tetapi apakah itu namanya kebebasan? Bukan, sebab tidak ada compatibility-nya. Tidak sesuai dengan kemampuan, keinginan, dan kemauan di situ. Manusia bebas, tetapi tidak boleh bebas melawan Tuhan karena kebebasan kita adalah kebebasan di dalam ketaatan kepada Tuhan. Sebab kita dicipta oleh Tuhan, hidup kita diberi awal oleh-Nya, itu sebab Dia berhak untuk memberi prinsip dan aturan. Itu sebab Yesus berkata, “My truth will set you free.” Itu namanya kebebasan yang compatible.

Film Kungfu Panda memberi contoh bagus mengenai hal ini. The Master bilang kepada Po, “You free to eat this dumpling.” Tetapi waktu Po mau ambil, gurunya menghalangi. Po bilang, “You said I’m free to eat.” Benar, engkau bebas untuk makan, tetapi apakah engkau punya ability untuk ambil?

Dosa tidak merubah kebebasan manusia. Kebebasan itu tetap sama, sebelum jatuh dalam dosa dan sesudah jatuh dalam dosa. Tetapi dosa merusak keinginan, motivasi manusia. Sehingga di dalam Reformed Theology dikatakan dosa tidak merusak freedom manusia, dosa merusak ability manusia. Manusia punya freedom to obey God dan compatibility-nya sesuai dengan desire yang Tuhan tanam di dalam diri manusia, manusia punya keinginan untuk mengasihi Tuhan. Tetapi dosa menyebabkan freedom itu tetap ada, tetapi desire yang ada bukan lagi desire untuk obey kepada Tuhan melainkan desire untuk melawan Tuhan. Sehingga manusia berdosa still free to do good, tetapi manusia sudah kehilangan desire to do good. Manusia sudah kehilangan ability to do good. Dosa membuat hati manusia lari menjauh dari Tuhan. Meragukan motivasi dan kejujuran Tuhan untuk membuat manusia menjadi lebih utuh mengasihi Tuhan dengan menaati Dia, akibatnya maka jatuhlah manusia ke dalam pencobaan. Kita menolak semua yang benar dari Tuhan, itulah dosa.

Paulus bilang, kita tahu cara Setan bekerja. Setan bisa memberikan penipuan di dalam pengajaran, melalui penipuan itu Setan membuat engkau dan saya hanya fokus kepada hal yang dilarang oleh Tuhan dan kita lupa anugerah dan berkat Dia yang berkelimpahan di dalam hidup kita. Sehingga membuat saudara menjadi ragu apakah Tuhan itu betul-betul baik di dalam hidup saudara, apakah betul firman-Nya jujur atau tidak. Manusia berpikir semua yang Tuhan katakan itu hal yang tidak benar.

Melalui firman Tuhan ini saya mengajak saudara untuk waspada, seperti yang Paulus katakan, Setan bisa outwit, Setan bisa manuver, jangan kita tidak mengerti taktik dia. Dan mari kita belajar pada waktu dia memberikan penipuan dan godaan seperti ini, biarlah firman Tuhan menjadi pegangan bagi kita.(kz)




Sumber:
http://www.griisydney.org/ringkasan-khotbah/2008/2008/07/13/cara-setan-memperdaya-manusia/