09 February 2012

Bagian 9: Karunia Pembedaan Roh (1Kor. 12:10)

MENGENAL KARUNIA-KARUNIA ROH KUDUS

Bagian 9: Karunia Pembedaan Roh (1Kor. 12:10)

oleh: Denny Teguh Sutandio

Setelah membicarakan karunia nubuat, Paulus mendaftarkan karunia berikutnya yaitu membedakan bermacam-macam roh. Kata “membedakan” dalam teks Yunaninya διακρσεις (diakriseis) yang merupakan kata benda yang berfungsi sebagai subjek kalimat (nominatif), berbentuk feminin dan jamak dari kata δικρισις (diakrisis) yang berarti perbedaan. Kata Yunani ini juga dipakai di dalam Ibrani 5:14 di mana LAI menerjemahkannya sebagai “membedakan.” Kemudian kata “bermacam-macam roh” dalam teks Yunaninya πνευμτων (pneumatōn) berbentuk kata benda, berfungsi sebagai kepemilikan (genitif), netral dan jamak dari kata πνεμα (pneuma). Kata πνευμτων (pneumatōn) ini berarti roh-roh. Jadi, dari studi kata ini, terjemahan yang lebih tepat adalah pembedaan roh-roh.[1]

Lalu, apa arti karunia pembedaan roh-roh? Prof. Gordon D. Fee, Ph.D., D.D. menafsirkan karunia ini dengan mengaitkannya dengan karunia nubuat di poin 6 di atas dengan referensi 1 Korintus 14:29.[2] Prof. Dr. David L. Baker mengungkapkan hal serupa dengan menyatakan kaitannya secara langsung,

Setiap nabi harus diuji kebenarannya, baik dari segi teologi maupun berdasarkan etika… Namun sebenarnya kedua asas tersebut bersifat agak umum dan tidak selalu cukup untuk menentukan sumber suatu nubuat. Belum pasti setiap nabi yang berteologi tepat dan berlaku baik adalah nabi benar. Oleh sebab itu Tuhan memberi karunia “pembedaan roh-roh” (diakresis pneumatōn), yang berfungsi membedakan antara ilham yang berasal dari Roh Kudus dan ilham yang berasal dari roh-roh lain…[3]

Sedangkan Rev. Prof. D. A. Carson, Ph.D. menafsirkannya sebagai karunia pembedaan antara kuasa dari roh setan dari Roh Kudus (1Yoh. 4:1-6).[4]

Saya pribadi lebih memilih menggabungkan dua tafsiran di atas. Pertama-tama, tentu saja karunia pembedaan roh-roh menunjuk pada pembedaan antara roh setan vs Roh Kudus, karena kalau kita memperhatikan konteksnya khususnya di 1 Korintus 12:3, Paulus menjelaskan bahwa kuasa Roh Kudus berkaitan dengan pengakuan bahwa Kristus sebagai Tuhan. Dan kalau kita kembali melihat pengajaran Kristus, maka kita belajar bahwa Roh Kudus datang untuk bersaksi tentang dan memuliakan Kristus (Yoh. 15:26; 16:14), sehingga siapa pun yang mengaku diilhamkan “Roh Kudus” tetapi tidak memuliakan Kristus, berarti orang itu jelas tidak dipenuhi Roh. Pembedaan roh juga didasarkan pada sisi kemanusiaan Kristus, di mana roh yang tidak mengakui Kristus juga datang dari Allah dalam daging, maka itu adalah roh setan, sedangkan roh yang mengakui kemanusiaan Kristus adalah Roh Kudus (1Yoh. 4:1-3).

Kedua, pembedaan roh-roh juga berkaitan dengan nubuat. Sebagaimana telah saya paparkan panjang lebar tentang konsep nubuat di poin 6 di atas di dalam Perjanjian Lama di mana ada nabi asli vs nabi palsu, maka nubuat pun ada yang asli dan palsu, dan karunia pembedaan roh-roh ini dimaksudkan untuk membedakan manakah nubuat yang asli vs palsu. Paulus mengulang hal ini, seperti yang dipaparkan oleh Dr. Fee, di dalam 1 Korintus 14:29, “Tentang nabi-nabi baiklah dua atau tiga orang di antaranya berkata-kata dan yang lain menanggapi apa yang mereka katakan.” Kita mungkin bingung: di dalam ayat ini, kita tidak menemukan kata “membedakan”, lalu bagaimana mungkin ayat ini berkaitan dengan karunia pembedaan roh-roh? Jika kita membaca terjemahan Indonesia, kita tidak akan mendapatkan kata “membedakan”, namun ketika mencoba melihat dari teks Yunaninya, kita menemukan ada kata Yunani: διακριντωσαν (diakrinetōsan) di mana kata ini berbentuk kata kerja dan berbentuk perintah (imperatif) dari kata διακρνω (diakrinō). Kata ini di dalam teks LAI diterjemahkan, “menanggapi”, yang seharusnya diterjemahkan “membedakan.” Dengan kata lain, maksud ayat ini adalah seseorang yang mendapat karunia nubuat, minimal 2 dan maksimal 3 orang yang berkata-kata, lalu orang yang lain yang hadir membedakan apakah yang dikatakan berasal dari Roh Kudus atau roh setan.



[1] KJV dan YLT: “discernings of spirits.” New American Standard Bible (NASB): “the distinguishing of spirits.” New International Version (NIV): “distinguishing between spirits.” Dalam hal ini, English Standard Version (ESV) dan Revised Standard Version (RSV) salah menerjemahkannya, “the ability to distinguish between spirits”, karena kata Yunani yang dipakai untuk “distinguish” adalah kata benda, bukan kata kerja.

[2] Gordon D. Fee, God’s Empowering Presence, hlm. 171-172.

[3] David L. Baker, Roh dan Kerohanian Dalam Jemaat: Tafsiran Surat 1Kor. 12-14 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009), hlm. 64.

[4] D. A. Carson, Showing the Spirit, hlm. 31.