27 October 2013

Resensi Buku-241: TIDAK MISKIN, TETAPI JUGA TIDAK KAYA (Prof. Craig L. Blomberg, Ph.D.)


Dunia ini dipenuhi dengan berbagai macam orang dengan berbagai strata ekonomi, ada yang miskin dan ada juga yang kaya. Perbedaan ini makin kentara ketika orang kaya terus menekan orang miskin dan orang miskin makin menderita. Menanggapi hal ini, di dalam Kekristenan, lahirlah “theologi” pembebasan yang ingin membela kaum miskin dengan memberontak terhadap orang-orang kaya. Di sisi lain, “theologi” kemakmuran muncul dengan penekanan pada berkat-berkat materi. Di tengah ketidakseimbangan ini, apa kata Alkitab tentang kaya dan miskin?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
TIDAK MISKIN, TETAPI JUGA TIDAK KAYA:
Teologi Alkitab tentang Kepemilikan

oleh: Prof. Craig L. Blomberg, Ph.D.

Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2011

Penerjemah: Wenas Kalangit



Di dalam bukunya, salah satu pakar Biblika Perjanjian baru, Dr. Craig L. Blomberg mengajar kita bahwa cara orang Kristen menanggapi isu kaya dan miskin bukan membela salah satunya, namun melihat pengajaran Alkitab yang seimbang mengajar bahwa orang Kristen boleh kaya dan boleh miskin, asalkan kekayaan dan kemiskinan itu dipakai untuk memuliakan Allah. Tesis ini diuraikan oleh Dr. Blomberg melalui penelusuran teliti di dalam Alkitab baik dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru berkenaan dengan kepemilikan (isu kaya dan miskin), mulai dari kitab-kitab Taurat, kitab-kitab hikmat, kitab-kitab nabi, Injil-injil Sinoptik, Surat Yakobus, Kisah Para Rasul, surat-surat Paulus, dan surat-surat non-Paulus. Penelusuran ini disertai dengan penafsiran teks-teks Alkitab dengan melihat konteks sosial dan ekonomi masing-masing kitab. Selain itu, beliau juga menjelaskan kondisi sosial ekonomi pada masa antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sebagai dasar memahami konteks dan latar belakang (khususnya sosial dan ekonomi) kitab-kitab dalam Perjanjian Baru. Ketujuh bab di atas disimpulkan di bab 8 beserta aplikasi bagi orang Kristen zaman ini untuk menjembatani jurang antara kaya dan miskin. Biarlah buku yang sarat dengan pengajaran Alkitab yang teliti dapat mencerahkan kita pentingnya keseimbangan dalam Kekristenan: tidak miskin, namun juga tidak kaya.



Profil Dr. Craig L. Blomberg:
Prof. Craig L. Blomberg, B.A., M.A., Ph.D. yang lahir pada tahun 1957 adalah Distinguished Professor of the New Testament di Denver Seminary, U.S.A. Beliau menyelesaikan studi Bachelor of Arts (B.A.) dengan predikat summa cum laude di Augustana College; Master of Arts (M.A.) di Trinity Evangelical Divinity School, Deerfield, Illinois, U.S.A.; dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) dalam bidang Perjanjian Baru khusus tentang perumpamaan dan kepenulisan Lukas-Kisah Para Rasul di University of Aberdeen, Skotlandia. Beberapa buku yang ditulis oleh beliau:
Gospel Perspectives, vol. 6, The Miracles of Jesus (diedit bersama D. Wenham), 1986, repr. 2004
The Historical Reliability of the Gospels, 1987, rev. 2007
Interpreting the Parables, 1990
Matthew - The New American Commentary, 1992
Introduction to Biblical Interpretation, with W. W. Klein and R. L. Hubbard, 1993, rev. 2004
1 Corinthians - The NIV Application Commentary, 1994
Jesus and the Gospels: An Introduction and Survey, 1997, rev. 2009
How Wide the Divide?: A Mormon and an Evangelical in Conversation, with S. Robinson, 1997
Neither Poverty Nor Riches: A Biblical Theology of Material Possessions, 1999
Heart, Soul and Money, 2000
The Historical Reliability of John's Gospel: Issues and Commentary, 2001
Two Views on Women in Ministry, co-ed. with J. R. Beck, 2001, rev. 2005
Making Sense of the New Testament: Three Important Questions, 2004
Preaching the Parables: From Responsible Interpretation to Powerful Proclamation, 2004
Contagious Holiness: Jesus' Meals With Sinners, 2005
From Pentecost to Patmos: An Introduction to Acts Through Revelation, 2006
James - Zondervan Exegetical Commentary on the New Testament, ditulis bersama M. J. Kamell, 2008
A Case for Historical Premillennialism, co-ed. with S. W. Chung, 2009

26 October 2013

Kuliah Khusus: "BIBLICAL ARAMAIC" (Prof. Takamitsu Muraoka, Ph.D.)


Sekolah Tinggi Theologi (STT) Aletheia

menyelenggarakan

Kuliah Khusus:
“BIBLICAL ARAMAIC”
oleh:  Prof. Takamitsu Muraoka, Ph.D.


17-20 Februari 2014:
17 Februari: 10.30-12.15 dan 15.00-18.00
18 Februari: 07.30-09.15; 10.30-12.15; dan 15.00-18.00
19-20 Februari: 08.30-10.20; 10.30-12.15; dan 15.00-18.00
di kampus STT Aletheia,
Jln. Argopuro No. 28-34 Lawang

Kuliah khusus ini tidak dikenakan biaya untuk kuliah,konsumsi,dan akomodasi. Peserta dapat mendaftar di Suwandi (085646397274-SMS) atau di Sdri. Merry (0341-426617) atau melalui email dengan alamat di sttaletheia@yahoo.com. Pendaftaran ditutup tanggal 31 Januari 2014.



Biodata Pembicara:
Prof. Takamitsu Muraoka, Ph.D. yang lahir di Hiroshima pada tahun 1938 adalah seorang ahli Ibrani dari Jepang. Beliau adalah Ketua Ibrani, Israel Antiquities, dan Ugarit di Universitas Leiden, Belanda, dan emeritus sejak 2003 dan paling terkenal untuk studi bahasa Ibrani dan Aram (termasuk Suryani) linguistik dan terjemahan kuno Alkitab, terutama dari Septuaginta.
Setelah mempelajari linguistik umum dan bahasa Alkitab di bawah M. Sekine di Tokyo Kyoiku University, ia belajar di Hebrew University, Yerusalem dan menyelesaikan disertasinya “Penekanan dalam Alkitab Ibrani ” dengan mendiang C. Rabin sebagai pengawas, dan memperoleh gelar Doctor of Philosophy (Ph.D.) pada tahun 1970. Beliau mengajar bahasa Semit, termasuk Ibrani modern sebagai Dosen di Universitas Manchester, Inggris (1970-1980), Profesor Studi Timur Tengah di Melbourne University (1980-1991), Australia, kemudian pindah pada tahun 1991 ke Leiden.
Publikasi utama Muraoka ini (monograf dan diterbitkan dalam bahasa Inggris hanya disebutkan) meliputi:
ü   Emphatic Words and Structures in Biblical Hebrew (1985),
ü   Modern Hebrew for Biblical Scholars (1982, 1995),
ü   A Greek-Hebrew/Aramaic Index to I Esdras (1984),
ü   Classical Syriac for Hebraists (1987, 2nd reviesed ed. 2013),
ü   A Grammar of Biblical Hebrew [tata bahasa P. Joüon yang diterjemahkan dari bahasa Prancis dan direvisi dan diperbarui] (1991, 2006),
ü   A Greek-English Lexicon of the Septuagint (Dua Belas Nabi-nabi) (1993),
ü   Classical Syriac: A Basic Grammar with a Chrestomathy (1997, 2005) dengan B. Porten,
ü   A Grammar of Egyptian Aramaic (1998, 2003),
ü   A Hebrew/Aramaic-Greek Index Keyed to Hatch and Redpath's Septuagint Concordance (1998),
ü   A Greek-English Lexicon of the Septuagint (Secara khusus dari Pentateukh dan Dua Belas Nabi) (2002),
ü   A Greek-English Lexicon of the Septuagint [meliputi semua Septuaginta] (2009),
ü   A Greek-Hebrew/Aramaic Two-way Index to the Septuagint (2010),
ü   A Grammar of Qumran Aramaic (2011),
ü   An Introduction to Egyptian Aramaic (2012).

Beliau juga menulis artikel-artkel dalam:
ü   G. Khan (ed.), Encyclopaedia of Hebrew and Hebrew Linguistics, 2013, Leiden: “Community Rule (1QS),” I.493a-95b;
ü   “Copula: Biblical Hebrew,” I 623a-24b; “Emphatic Lamed,” I 820b-821a;
ü   “Existential: Biblical Hebrew,” I.881b-884b; “Isaiah Scroll (1Isaa),” II.343b-348a;
ü   “Neuter,” II.822b-23b; “Phrasal verb: Pre-modern Hebrew,” III.141b-42a;
ü   “Prepositional verbs,” III.219a-20a;
ü   “Prophetic perfect,” III 279a-80a.
Selain itu, beliau adalah editor Abr- Nahrain (sekarang: Studi Timur Dekat Kuno) 1980-92 dan juga mengedit bersama beberapa seri dari Ancient Hebrew Semantics, Qumran Aramaic, dan Qumran Hebrew. Beliau sekarang sedang mengerjakan sintaks komprehensif dari bahasa Yunani Septuaginta.
Beliau adalah anggota dari Australian Academy of Humaniora dan sejak tahun 2006 Honorary Fellow of the Academy of the Hebrew Language.
Sejak pensiun pada tahun 2003 dari kursi Leiden, ia telah mengunjungi setiap tahun, mengajar bahasa alkitabiah dan Septuaginta sebagai sukarelawan minimal lima minggu di negara-negara Asia yang menderita di bawah militerisme Jepang dari abad ke-20.

20 October 2013

Resensi Buku-240: SPIRAL HERMENEUTIKA (Prof. Grant R. Osborne, Ph.D.)


Setiap orang Kristen percaya bahwa Alkitab adalah firman Allah dan mereka yang ingin mencari kehendak Allah menemukannya di dalam firman-Nya, yaitu Alkitab. Masalahnya adalah meskipun banyak orang Kristen telah membaca Alkitab, faktanya tidak semua mengerti Alkitab. Lalu, bagaimana kita dapat mengerti Alkitab? Tidak ada jalan lain kecuali kita menafsirkan Alkitab itu dengan prinsip-prinsip yang tepat. Bagaimana cara menafsirkan Alkitab?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
SPIRAL HERMENEUTIKA:
Pengantar Komprehensif bagi Penafsiran Alkitab

oleh: Prof. Grant R. Osborne, Ph.D.

Penerbit: Momentum Christian Literature, Surabaya, 2012

Penerjemah: Elifas Gani



Di dalam bukunya, Dr. Grant R. Osborne menjelaskan prinsip-prinsip penafsiran Alkitab baik secara umum maupun khusus (analisis setiap jenis literatur kitab dalam Alkitab). Sebagai pendahuluan, Dr. Osborne menguraikan tentang makna hermeneutika/penafsiran Alkitab, kaitannya dengan inspirasi dan otoritas Alkitab, sifat-sifat Alkitab, seperti kesederhanaan dan kejelasan; dan kesatuan dan keanekaragaman, kedudukan pembaca dalam penafsiran, dan pentingnya khotbah ekspositori. Di Bagian I, Dr. Osborne menjelaskan tentang prinsip-prinsip hermeneutika umum yang harus memperhatikan: konteks (konteks sejarah dan konteks logis), tata bahasa, semantik, sintaksis, dan latar belakang sejarah dan budaya di balik setiap kitab dalam Alkitab. Kemudian di Bagian II, Dr. Osborne menjelaskan hermeneutika khusus yang meliputi definisi dan prinsip-prinsip menafsirkan Alkitab sesuai dengan jenis literaturnya, yaitu: hukum Perjanjian Lama, narasi, puisi, hikmat, nubuat, apokalipsis, perumpamaan, surat-surat rasuli (epistle), dan penggunaan Perjanjian Lama dalam Perjanjian Baru. Hermeneutika bukan hanya sekadar eksegese akademis, tetapi juga untuk diaplikasikan. Oleh karena itu, kedua bagian ini diarahkan oleh Dr. Osborne ke bagian III yang berbicara tentang Hermeneutika Terapan di mana hermeneutika Alkitab dikaitkan dengan theologi Biblika, theologi sistematika, kontekstualisasi, dan theologi praktika (homiletika/ilmu berkhotbah). Dr. Osborne bukan hanya menguraikan hermeneutika Biblika, namun juga membahas hermeneutika di bidang filsafat. Penjelasannya dapat dibaca di 2 apendiks belakang yang membahas sejarah hermeneutika dan solusi yang tepat. Saya mengapresiasi karya Dr. Osborne ini sebagai gabungan antara theologi Biblika, theologi sistematika, kapabilitas pastoral (terlihat dalam paparannya tentang homiletika), dan filsafat.



Endorsement:
“Spiral Hermeneutika akan menjadi buku pegangan standar seminari dan buku yang wajib ada di setiap toko buku akademis.”
John R. Kohlenberger III, M.A.
Penulis atau editor bersama dari 4 lusin buku referensi Alkitab dan studi Alkitab, termasuk NIV Exhaustive Concordance dan The NIV Bible Commentary yang menyelesaikan studi Bachelor of Theology (Th.B.) di Multnomah Bible College dan Master of Arts (M.A.) di Western Seminary, U.S.A.

“Spiral Hermeneutika adalah buku pengantar terbaik praktik penafsiran Alkitab sampai bertahun-tahun yang akan datang.”
Ted Doorman
JETS



Profil Dr. Grant R. Osborne:
Prof. Grant R. Osborne, B.A., M.A., Ph.D. adalah Profesor Perjanjian Baru di Trinity Evangelical Divinity School, Deerfield, Illinois, U.S.A. dan anggota dari: the Society of Biblical Literature, the Evangelical Theological Society, dan the Institute of Biblical Research. Beliau menyelesaikan studi Bachelor of Arts (B.A.) bidang misi dan pelatihan pastoral di Fort Wayne Bible College; Master of Arts (M.A.) dalam bidang Perjanjian Baru di Trinity Evangelical Divinity School; Doctor of Philosophy (Ph.D.) bidang Perjanjian Baru di the University of Aberdeen, Skotlandia, U.K.; dan menyelesaikan riset akademis di the University of Cambridge, Inggris dan the University of Marburg, Jerman. Selain buku Spiral Hermeneutika, beliau menulis buku-buku lain, seperti: The Resurrection Narratives (Baker, 1984) dan Three Crucial Questions about the Bible (Baker, 1994, 2007). Beliau juga menulis tafsiran-tafsiran untuk kitab Wahyu (seri Baker Exegetical, 2002), surat Roma (seri IVP, 2004), dan Injil Yohanes (seri Cornerstone, akan datang). Beliau juga menulis bersama buku-buku: Handbook for Bible Study (Baker, 1979) dan The Bible in the Churches (Paulist, 1984). Selain itu, beliau juga menjadi editor seri the IVP New Testament Commentary, the Life Application Bible Commentary (Baker), dan The Face of New Testament Studies (Baker Academic, 2004). Beliau baru saja menyelesaikan tafsiran Injil Matius bagi Zondervan. Beliau dan istrinya, Nancy tinggal di Libertyville, Illinois dan dikaruniai dua orang anak.

13 October 2013

Resensi Buku-239: LIVING PROOF (Jim Petersen)


Sesuai amanat agung di dalam Matius 28:19-20, maka kita (sebagaimana para murid-Nya) diperintahkan Kristus untuk menjadikan segala bangsa di dunia menjadi murid Kristus. Cara memuridkan segala bangsa adalah dengan menyaksikan Injil kepada mereka. Bagaimana caranya?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
LIVING PROOF
(SAKSI HIDUP):
Membagikan Injil Secara Alami

oleh: Jim Petersen

Penerbit: Pionir Jaya, Bandung, 2012

Penerjemah: Yakob Riskihadi



Menjadi saksi hidup dari Injil Kristus diawali dengan kepekaan kita memahami zaman di mana kita hidup, bagaimana dunia kita sedang mengalami perubahan, begitu juga orang-orang di dalamnya. Hal ini dijelaskan oleh Jim Petersen di bagian satu bukunya ini. Di bagian satu ini, kita melihat bagaimana Yesus memberitakan Injil pada orang-orang sezaman-Nya untuk menjadi teladan kita memberitakan Injil di zaman kita. Dari teladan ini, kita mencoba menemukan berita apa yang harus disaksikan kepada orang-orang di zaman kita. Di dalam menyampaikan berita Injil tersebut, hindari isolasi dengan dunia luar dan kembangkan komunikasi yang sehat dan relasional dengan orang-orang luar. Kemudian, di bagian kedua, Jim Petersen menjelaskan dua sisi penginjilan yaitu memberitakan Injil dan meneguhkan Injil. Di dalam memberitakan Injil, kita menggunakan kesaksian lisan yang menyuarakan Injil kepada orang lain, sedangkan di dalam meneguhkan Injil, kita menggunakan kesaksian melalui perbuatan kita kepada orang lain (kesaksian hidup). Dua bagian ini menjadi dasar kita masuk ke dalam aplikasi memberitakan Injil. Di bagian ketiga, Jim Petersen menjelaskan bagaimana kita berperan sebagai utusan dalam memberitakan Injil, yaitu dengan menjadi terang, menyelaraskan hidup dan keyakinan kita (kesaksian perbuatan), memberitakan Injil dengan jelas, membuat orang lain merasa nyaman tatkala kita memberitakan Injil (tidak memaksa dan tidak terlalu mendesak), dan tidak melupakan kesaksian tubuh Kristus sebagai satu kesatuan dengan kesaksian hidup/perbuatan dan kesaksian lisan. Sebagai utusan dalam memberitakan Injil, maka sudah seharusnya kita menjadikan penginjilan sebagai gaya hidup kita dengan memperhatikan kesatuan tubuh Kristus sebagai kesaksian tim/bersama, membimbing orang-orang non-Kristen untuk mengenal Injil secara bertahap dengan bersandar penuh pada Alkitab, takluk kepada Allah melalui firman-Nya, dan menyadari peran Allah Roh Kudus dan Alkitab dalam memberitakan Injil. Lalu, bagaimana cara membimbing orang-orang non-Kristen tersebut? Dengan menggunakan media-media di atas, kita dapat membimbing mereka dengan mengajaknya mengikuti pendalaman Alkitab di rumah kita atau di rumah orang itu, membuka Alkitab, dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepadanya seputar teks Alkitab yang dibaca. Jim Petersen mengusulkan membahas Injil Yohanes terlebih dahulu. Setelah membimbing mereka, biarkan Roh Kudus mengerjakan pertobatan sejati di dalam orang-orang tersebut dan kita sabar menunggu prosesnya. Biarlah melalui buku yang ditulis oleh seorang yang telah lama berkecimpung di dalam pemberitaan Injil ini dapat menginspirasi kita prinsip dan aplikasi praktis memberitakan Injil secara pribadi kepada orang lain.



Profil Jim Petersen:
Jim Petersen saat ini tergabung dalam tim eksekutif yang beranggotakan empat orang yang memimpin pekerjaan internasional The Navigators. Ia dibesarkan dalam keluarga Kristen di Minneapolis, Minnesota dan lulus dari Universitas Minnesota. Ia juga belajar di Sekolah Alkitab Northwestern dan Sekolah Alkitab Bethel. Pada tahun 1972-1985, ia menjadi Direktur Divisi Navigators Amerika Latin. Pada tahun 1988, ia mulai memimpin proyek pengembangan kepemimpinan internasional, yakni Scriptural Roots of Ministry (SRM). Selain buku ini, Jim Petersen juga menulis buku Church Without Walls (NavPress, 1992) dan Lifestyle Discipleship (NavPress, 1993). Ia dan istrinya dikaruniai 4 orang anak: Michelle, Todd, Raquel, dan Rochelle.

06 October 2013

Resensi Buku-238: HATI DAN WAJAH KRISTEN (Bishop Dr. N. T. Wright, D.Phil., D.D.)


Apa saja yang dipercaya oleh Kekristenan? Bagaimana iman Kristen menjawab krisis zaman?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
HATI DAN WAJAH KRISTEN:
Terwujudnya Kerinduan Manusia dan Dunia

oleh:
Bishop Dr. Nicholas Thomas (N. T.) Wright, D.Phil., D.D.

Penerbit: Waskita Publishing, Jakarta, 2012

Penerjemah: Ev. Paul Santoso Hidayat, M.Th.



Di bagian awal bukunya, salah satu pakar Biblika khususnya dalam bidang Perjanjian Baru (surat-surat Paulus), Dr. N. T. Wright menjelaskan tentang 4 krisis dunia kita yang digambarkan seperti gema-gema dari suatu suara, yaitu ketidakadilan, haus akan spiritualitas, hilangnya relasi, dan hilangnya konsep keindahan. Lalu, bagaimana memecahkan krisis tersebut? Beliau menjawabnya dengan mengarahkan pembaca untuk melihat matahari, yaitu Allah dan mencerminkan citra-Nya. Dengan melihat matahari, yaitu Allah, kita mengerti siapa pusat hidup kita dan bersatunya sorga dan bumi. Di bagian ini, Dr. Tom Wright menjelaskan tentang siapa Allah, Israel, Kristus, Roh Kudus, dan hidup oleh Roh. Setelah mengerti prinsip-prinsip iman Kristen tersebut, beliau mengaplikasikannya ke dalam beberapa aspek, seperti: ibadah, doa, Alkitab, menafsirkan Alkitab, dan ciptaan baru. Kesemuanya ini menjawab permasalahan dunia yang berkutat dengan ketidakadilan, spiritualitas, relasi, dan keindahan demi hormat dan kemuliaan Allah Trinitas.



Rekomendasi:
“Hati dan Wajah Kristen melampaui karya klasik C. S. Lewis Mere Christianity. Karyanya ini sungguh menentukan, dapat mengubah kehidupan orang. Buku ini akan menjadi sebuah karya klasik.”
Anne Rice
Penulis buku Christ the Lord: Out of Egypt

“Wright hidup secara imajinatif di perjumpaan antara pemikiran kritis dan iman gereja. Pembaca akan siap menyambut salah satu guru terbaik gereja masa kini.”
Rev. Prof. Walter Brueggemann, Th.D., Ph.D.
Profesor Emeritus di Columbia Theological Seminary, U.S.A. dan Pendeta di United Church of Christ, U.S.A. yang menyelesaikan studi Doctor of Theology (Th.D.) dari Union Theological Seminary, New York dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) dari St. Louis University.

“Bishop Wright yang cemerlang adalah salah satu karunia terbaik Allah untuk gereja masa kini yang sedang mengalami penyuraman, dan para calon pelajar dan pengajar iman akan mendapatkan manfaat sangat besar dari halaman-halaman sangat menarik ini.”
Rev. Prof. J. I. Packer, D.Phil.
Board of Governors’ Professor of Theology di Regent College, Vancouver, Canada; Bachelor of Arts (B.A.); Master of Arts (M.A.); dan Doctor of Philosophy (D.Phil.) dari Corpus Christi College, Oxford University, U.K.



Profil Dr. N. T. Wright:
Bishop Dr. Nicholas Thomas (N. T.) Wright, D.Phil., D.D. yang lahir pada tanggal 1 Desember 1948 di Morpeth, Northumberland, Inggris adalah Bishop di Durham, Inggris, anggota dari International Anglican Theological and Doctrinal Commission, Fellow di Institute for Christian Studies, Toronto, dan Research Professor of New Testament and Early Christianity di University of St Andrews, U.K. Beliau menyelesaikan semua studinya di Exeter College (dari 1975, Merton College), University of Oxford, U.K. dan meraih gelar: B.A. dalam bidang Literae Humaniores, B.A. dalam bidang Theologi, M.A., Doctor of Philosophy (D.Phil.), dan Doctor of Divinity (D.D.). Beliau dianugerahi gelar D.D. dari: Aberdeen University (2001), Nashotah House (2006), Wycliffe College di Toronto (2006), Durham University (2007), John Leland Center for Theological Studies, Washington DC (2008), dan St. Andrews University (2009). Beliau juga mendapat Honorary Fellow dari Downing College, Cambridge (2003) dan Merton College, Oxford (2004). Selain itu, beliau juga dianugerahi gelar Doctor of Humane Letters (L.H.D.) dari Gordon College, Massachusetts, U.S.A. pada tahun 2003. Beliau menikah tahun 1971 dengan Margaret Elizabeth Anne Fiske dan dikaruniai: 2 anak laki-laki, 2 anak perempuan, dan 3 cucu. Website beliau: www.ntwrightpage.com

01 October 2013

Buku ke-26: "PERCAYA YESUS PASTI KAYA?" (Denny Teguh Sutandio)



Sejak akhir abad XX, “theologi” kemakmuran yang menekankan berkat jasmani telah mempengaruhi Kekristenan di dalam berbagai denominasi gereja baik Protestan (Robert H. Schuller) maupun Pentakosta/Karismatik (Benny Hinn, Kenneth Copeland, Yonggi Cho, dll). Ajaran ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan Kekristenan. Apa sebenarnya kata Alkitab tentang kemakmuran? Benarkah “theologi” kemakmuran ini Alkitabiah?


Temukan jawabannya dalam
Buku
PERCAYA YESUS PASTI KAYA?:
Tinjauan Kritis Alkitabiah Terhadap “Theologi” Kemakmuran

oleh: Denny Teguh Sutandio

Prakata:
Pdt. Hadi P. Sahardjo, Th.M., D.Th.
Dosen Sekolah Tinggi Theologi Studi Alkitab untuk Pengembangan Pedesaan Indonesia (STT SAPPI) Cianjur dan Penulis Buku Laris, “Konseling Krisis dan Terapi Singkat”

Penerbit: Sola Scriptura

Harga: Rp 75.000, 00/buku + ongkos kirim (tergantung lokasi)


Berminat?
Segera dapatkan buku ini dengan membelinya di:
Denny Teguh Sutandio (0878-5187-3719)

NB: Buku akan dikirimkan ke alamat pemesan setelah pemesan melakukan transfer biaya pesanannya paling lambat satu minggu setelah pemesan mendapat SMS balasan dari saya



Apa kata mereka tentang buku ini?
“… Pemunculan bangunan rumusan theologi atas Alkitab—bisa bersifat Induktif (Eksegese – Alkitab menjelaskan dirinya sendiri) dan Deduktif (Eisegese – Alkitab dijelaskan sesuai filosofi tertentu)—akan terus mewarnai dunia pertheologian. … dalam buku ini, tersaji informasi dan pembahasan, sekitar kreasi produk theologi antroposentrik—yang menggelisahkan—khususnya bagi para theolog Induktif. Namun juga bisa dijadikan materi studi perbandingan theologi dan prinsip pendekatan dalam pertumbuhan gereja, demi untuk mengasah geliat kerohanian dan pengetahuan umat-Nya, dalam membangun Tubuh Kristus.”
Pdt. Juanda, M.Th., M.Mis., D.Th. (Cand.)
Pengkhotbah, Penulis Buku, dan Dosen di beberapa Sekolah Alkitab (STT) di Indonesia

“Pemahaman yang komprehensif mengenai Kekristenan dan praksisnya dalam kehidupan akan menolong orang percaya untuk tetap berada dalam ajaran yang sehat. … Denny Teguh mencoba untuk menganalisa ajaran-ajaran theologi kemakmuran dari perspektif yang berbeda. Sebagai sebuah usaha untuk memberikan sebuah gambaran mengenai bahaya dari theologi ini, kiranya kita perlu mengapresiasi kelugasan buku ini.”
Pdt. Henoch Edi Haryanto, M.Th., D.Th.
Gembala Gereja Bethel Tabernakel (GBT) Kristus Alfa Omega - Ngesrep, Semarang dan Dosen di beberapa Sekolah Theologi di Indonesia