30 June 2013

Resensi Buku-225: KEKUDUSAN ALLAH (Rev. R. C. Sproul, Ph.D.)

Allah yang Mahakudus adalah pengajaran iman Kristen yang jarang diajarkan di dalam banyak gereja Kristen hari-hari ini, karena kebanyakan mereka sudah dipengaruhi ajaran bahwa Allah itu Mahakasih. Apa arti Allah yang Mahakudus? Bagaimana sikap kita sebagai orang Kristen terhadap kekudusan Allah tersebut?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
THE HOLINESS OF GOD
(KEKUDUSAN ALLAH)


oleh: Rev. R. C. Sproul, Ph.D.

Penerjemah: Ir. Hari Suminto

Penerbit: Gospel Press, Batam, 2002



Di dalam bukunya, Rev. R. C. Sproul, Ph.D. menguraikan kekudusan mulai dari pengalaman nabi Yesaya bertemu dengan kekudusan Allah di Yesaya 6. Dari contoh itu, beliau mengutip perkataan Rudolph Otto bahwa kekudusan adalah suatu mysterium tremendum atau misteri yang menakutkan. Selain itu, kekudusan Allah juga meliputi keadilan-Nya. Konsep ini akhirnya mengarahkan kita untuk memikirkan bagaimana para tokoh Alkitab dalam Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru yaitu: Yakub, Ayub, Habakuk, Saulus, dll bertemu dengan Allah yang Mahakudus dan Mahaadil dan meresponinya melalui perubahan hidup yang mereka hasilkan. Selain itu, konsep ini juga mempengaruhi seorang reformator gereja, Dr. Martin Luther mereformasi gereja di abad XVI dan seorang pengkhotbah kebangunan rohani, Rev. Jonathan Edwards, A.M. melalui khotbahnya yang terkenal, “Orang-orang Berdosa Di Tangan Allah yang Murka”. Biarlah melalui pembahasan Alkitab dan teladan sejarah, kita sebagai orang Kristen makin dibukakan pengertian akan kekudusan Allah dan itu berdampak dalam kehidupan rohani dan praktis kita sehari-hari.



Rekomendasi:
“Isi buku ini mendorong saya untuk berlutut dan secara dramatis mengubah kehidupan Kristen saya. Ditulis oleh salah satu pemikir yang paling cemerlang pada zaman kita, buku ini benar-benar merupakan bacaan yang mendesak bagi setiap orang Kristen.”
Charles “Chuck” Wendell Colson, J.D.
(Pendiri Prison Fellowship, Ketua Wilberforce Forum, dan Penulis buku Loving God; Bachelor of Arts—B.A. dari Brown University dan Juris Doctor—J.D. dari George Washington University)


Profil Rev. Dr. R. C. Sproul:
Rev. Robert Charles Sproul, B.A., M.Div., Ph.D. lahir pada tahun 1939 di Pittsburgh, Pennsylvania, U.S.A. Beliau adalah Pendiri dan Ketua dari Ligonier Ministries dan pelayanan beliau dapat didengar sehari-hari melalui siaran radio Renewing Your Mind baik di Amerika Serikat maupun secara internasional. Selain itu beliau juga menjadi Pendeta Senior bidang Preaching and Teaching di Saint Andrews Chapel, Sanford, Florida dan anggota dewan dari the Alliance of Confessing Evangelicals. Beliau meraih gelar Bachelor of Arts (B.A.) dari Westminster College, Pennsylvania pada tahun 1961; Master of Divinity (M.Div.) dari Pittsburgh-Xenia Theological Seminary pada tahun 1964; Doktorandus (Drs.) dari the Free University of Amsterdam pada tahun 1969; dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) dari Whitefield Theological Seminary pada tahun 2001. Beliau menikah dan dikaruniai 2 orang anak: seorang putri, Sherrie Sproul Dick dan putra, Rev. R. C. Sproul, Jr., D.Min.

23 June 2013

Resensi Buku-224: THE HOLINESS OF GOD (Rev. R. C. Sproul, Ph.D.)

Allah yang Mahakudus adalah pengajaran iman Kristen yang jarang diajarkan di dalam banyak gereja Kristen hari-hari ini, karena kebanyakan mereka sudah dipengaruhi ajaran bahwa Allah itu Mahakasih. Apa arti Allah yang Mahakudus? Bagaimana sikap kita sebagai orang Kristen terhadap kekudusan Allah tersebut?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
THE HOLINESS OF GOD
(KEKUDUSAN ALLAH)


oleh: Rev. R. C. Sproul, Ph.D.

Penerjemah: Ir. Hari Suminto

Penerbit: Gospel Press, Batam, 2002



Di dalam bukunya, Rev. R. C. Sproul, Ph.D. menguraikan kekudusan mulai dari pengalaman nabi Yesaya bertemu dengan kekudusan Allah di Yesaya 6. Dari contoh itu, beliau mengutip perkataan Rudolph Otto bahwa kekudusan adalah suatu mysterium tremendum atau misteri yang menakutkan. Selain itu, kekudusan Allah juga meliputi keadilan-Nya. Konsep ini akhirnya mengarahkan kita untuk memikirkan bagaimana para tokoh Alkitab dalam Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru yaitu: Yakub, Ayub, Habakuk, Saulus, dll bertemu dengan Allah yang Mahakudus dan Mahaadil dan meresponinya melalui perubahan hidup yang mereka hasilkan. Selain itu, konsep ini juga mempengaruhi seorang reformator gereja, Dr. Martin Luther mereformasi gereja di abad XVI dan seorang pengkhotbah kebangunan rohani, Rev. Jonathan Edwards, A.M. melalui khotbahnya yang terkenal, “Orang-orang Berdosa Di Tangan Allah yang Murka”. Biarlah melalui pembahasan Alkitab dan teladan sejarah, kita sebagai orang Kristen makin dibukakan pengertian akan kekudusan Allah dan itu berdampak dalam kehidupan rohani dan praktis kita sehari-hari.




Rekomendasi:
“Isi buku ini mendorong saya untuk berlutut dan secara dramatis mengubah kehidupan Kristen saya. Ditulis oleh salah satu pemikir yang paling cemerlang pada zaman kita, buku ini benar-benar merupakan bacaan yang mendesak bagi setiap orang Kristen.”
Charles “Chuck” Wendell Colson, J.D.
(Pendiri Prison Fellowship, Ketua Wilberforce Forum, dan Penulis buku Loving God; Bachelor of Arts—B.A. dari Brown University dan Juris Doctor—J.D. dari George Washington University)


Profil Rev. Dr. R. C. Sproul:
Rev. Robert Charles Sproul, B.A., M.Div., Ph.D. lahir pada tahun 1939 di Pittsburgh, Pennsylvania, U.S.A. Beliau adalah Pendiri dan Ketua dari Ligonier Ministries dan pelayanan beliau dapat didengar sehari-hari melalui siaran radio Renewing Your Mind baik di Amerika Serikat maupun secara internasional. Selain itu beliau juga menjadi Pendeta Senior bidang Preaching and Teaching di Saint Andrews Chapel, Sanford, Florida dan anggota dewan dari the Alliance of Confessing Evangelicals. Beliau meraih gelar Bachelor of Arts (B.A.) dari Westminster College, Pennsylvania pada tahun 1961; Master of Divinity (M.Div.) dari Pittsburgh-Xenia Theological Seminary pada tahun 1964; Doktorandus (Drs.) dari the Free University of Amsterdam pada tahun 1969; dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) dari Whitefield Theological Seminary pada tahun 2001. Beliau menikah dan dikaruniai 2 orang anak: seorang putri, Sherrie Sproul Dick dan putra, Rev. R. C. Sproul, Jr., D.Min.

16 June 2013

Resensi Buku-224: KESEMBUHAN YANG AJAIB (Rev. Henry W. Frost, D.D.)

Dewasa ini, kesembuhan ilahi sedang digandrungi oleh banyak orang Kristen. Banyak orang Kristen yang menekankannya, namun beberapa orang Kristen menolaknya. Pertanyaan selanjutnya, apakah kesembuhan ilahi masih berlaku hingga saat ini? Jika ya, apa yang perlu kita pelajari berkenaan dengan kesembuhan ilahi di zaman sekarang yang sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
KESEMBUHAN YANG AJAIB:
Mengapa Allah Menyembuhkan Beberapa Orang dan Tidak Menyembuhkan yang Lainnya?


oleh: Rev. Henry W. Frost, D.D.

Penerbit: Visi Press, Bandung, 2009

Penerjemah: Maria Fennita



Di dalam bukunya, Rev. Dr. Henry W. Frost menjelaskan bahwa semua kesembuhan itu adalah kesembuhan ilahi, baik yang menggunakan obat-obatan maupun tidak. Bedanya kesembuhan ilahi yang tanpa menggunakan obat-obatan disebut sebagai kesembuhan ajaib. Dr. Frost memulai bukunya dengan menjelaskan kesaksian pembuka kapankah ia bertobat menjadi pengikut Kristus disusul 2 bab berikutnya mengenai kesaksian baik dari dirinya maupun orang-orang di sekitarnya tentang mereka yang mendapatkan mukjizat kesembuhan ajaib (Bab 2) dan mereka yang tidak mendapatkan mukjizat tersebut (Bab 3). Dari 2 bab itu, beliau menyimpulkan beberapa prinsip penting dari kedua kesaksian tersebut di Bab 4. Fakta ini mengarahkan beliau untuk menganalisa pendapat-pendapat dari Dr. A. J. Gordon dan Dr. A. B. Simpson tentang kesembuhan ilahi yang ajaib dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sekaligus kritikan di Bab 5 dan 6. Kemudian di Bab 7, Dr. Frost menjelaskan dasar-dasar pikir para pencetus kesembuhan ilahi dan menganalisanya secara Alkitabiah. Dari pemikiran ini, maka di Bab 8, Dr. Frost menjelaskan apa sebenarnya mukjizat-mukjizat Ilahi dan tujuannya dari perspektif Alkitab. Lalu, di Bab 9, Dr. Frost juga mengaitkan kesembuhan ilahi yang ajaib tersebut dengan kedaulatan Kristus di mana seperti Kristus berdaulat memilih tempat dan waktu apa Dia inkarnasi, maka Ia pun berdaulat menyembuhkan atau tidak menyembuhkan penyakit seseorang. Prinsip-prinsip dari Bab 6 s/d 9 mengarahkan beliau untuk memberikan berbagai macam deduksi dan kesimpulan yang logis dan Alkitabiah di Bab 10 dan 11, kemudian ia mengakhirinya dengan kesaksian penutup tentang kesembuhan anak laki-lakinya di Bab 12.



Rekomendasi:
“Ini adalah sebuah buku yang mudah dicerna dan tidak dapat dibandingkan, yang pernah saya baca tentang topik ini.”
Dr. David Martyn Lloyd-Jones (20 Desember 1899–1 Maret 1981)
(dijuluki “The Doctor”, salah satu dari Penginjil Terbaik Inggris di abad ke-20 dan pendeta dari Westminster Chapel, London)

“Memangkas semak belukar dan kesalahpahaman untuk memberikan salah satu diskusi yang terjelas mengenai kesembuhan yang ajaib yang saya ketahui.”
Dr. (HC) Joni Eareckson Tada, D.D. (HC), L.H.D. (HC)
(Penulis Kristen Injili, penyiar radio, dan pendiri dari Joni and Friends, sebuah organisasi Kristen yang melayani komunitas penyandang cacat; dianugerahi beberapa gelar kehormatan: Bachelor of Letters—B.Litt. dari Western Maryland College; Doctor of Humanities—D.Hum. dari Gordon College; Doctor of Humane Letters—L.H.D. dari Columbia International University; Doctor of Divinity—D.D. dari Westminster Theological Seminary; D.D. dari Lancaster Bible College; Doctor of Humanitarian Services dari California Baptist University; dan L.H.D. dari Indiana Wesleyan University)



Profil Dr. Henry W. Frost:
Rev. Henry W. Frost, D.D. lahir pada tanggal 7 Januari 1858. Beliau bertanggung jawab mendirikan kantor pusat sekaligus Direktur Nasional pertama dari China Inland Mission (CIM; lembaga yang didirikan oleh J. Hudson Taylor di Great Britain pada tahun 1865) di Amerika. Pada tahun 1965, CIM berganti nama menjadi: the Overseas Missionary Fellowship (OMF). Sejak tahun 1974, kantor pusat OMF berada di Robesonia, Pennsylvania.

09 June 2013

Resensi Buku-223: SELALU ADA HARAPAN: Bagaimana Allah Menjamah dan Memakai Orang-orang Bermasalah (Rev. Prof. J. I. Packer, D.Phil.)

“Pengharapan” adalah kata yang sering kali tidak disadari oleh banyak manusia di dunia. Banyak manusia tidak memiliki pengharapan yang pasti atau kalau pun memiliki pengharapan, mereka berharap kepada sesuatu yang salah. Mereka tidak berpengharapan karena mereka tidak menemukan pengharapan sejati di dalam Allah saja. Lalu, apa yang bisa kita temukan di dalam pengharapan di dalam Allah tersebut? Bagaimana itu mempengaruhi iman dan kehidupan Kristen kita?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
SELALU ADA HARAPAN:
Bagaimana Allah Menjamah dan Memakai Orang-orang Bermasalah

oleh: Rev. Prof. James I. Packer, D.Phil. dan Carolyn Nystrom

Penerbit: Waskita Publishing, Jakarta, 2011

Penerjemah: Ev. Paul S. Hidayat, M.Th.



Di awal buku ini, Dr. J. I. Packer menjelaskan pentingnya pengharapan di dalam hidup Kristen, karena pengharapan adalah karunia dari Allah. Orang Kristen dapat berharap kepada Allah karena Kristus telah mati dan bangkit bagi kita. Pengharapan inilah yang mengakibatkan para umat pilihan di dalam Alkitab dapat menjalani hidup yang berkenan di hadapan Allah, meskipun melewati banyak tantangan dan kelemahan. Pendahuluan ini mengarahkan kita untuk melihat 8 pribadi dalam Alkitab baik dalam Perjanjian Lama mupun Perjanjian Baru yang merupakan pribadi-pribadi yang memiliki kelemahan-kelemahan, namun mereka dipakai-Nya dan diproses-Nya agar makin berkenan di hadapan-Nya. Dr. J. I. Packer menjelaskan kedelapan tokoh ini dari awal hingga akhir kehidupan mereka. Masing-masing karakter tersebut dijelaskan sesuai dengan konteks dan latar belakang waktu itu dan aplikasinya bagi orang Kristen di zaman sekarang. Biarlah buku sederhana dan aplikatif ini dapat mengoreksi kerohanian Kristen, supaya kita makin berharap pada Allah saja.



Rekomendasi:
“Buku ini mengubah pepatah, ‘Sementara ada hidup, ada harapan,’ menjadi ‘Hanya sementara ada harapan, ada hidup.’ … Sangat menarik dan efektif… Enak dibaca.”
Publishers Weekly

“Kami mengusulkan ‘Selalu Ada Harapan’ kepada Anda. Gunakan ini untuk devosi pribadi Anda. Lalu gunakan ini dalam kelompok kecil, supaya kekayaan kebenaran yang dibicarakannya dapat beriak keluar ke komunitas umat Allah.”
Critique



Profil Dr. J. I. Packer dan Carolyn Nystrom:
Rev. Prof. James Innell Packer, D.Phil. yang lahir di Gloucester, Inggris, 22 Juli 1926 adalah Board of Governors’ Professor of Theology at Regent College di Vancouver, Canada. Beliau juga adalah kontributor dan editor eksekutif majalah Christianity Today. Beliau juga terlibat sebagai salah satu yang menandatangani Chicago Statement on Biblical Inerrancy yang menegaskan ketidakbersalahan Alkitab. Selain itu, beliau juga melayani sebagai editor umum Alkitab English Standard Version (ESV). Beliau menyelesaikan studi Bachelor of Arts (B.A.); Master of Arts (M.A.); dan Doctor of Philosophy (D.Phil.) di Corpus Christi College, Oxford University, U.K. Buku-buku yang pernah beliau tulis, di antaranya:
•    Fundamentalism and the Word of God (1958; dicetak ulang 1984)
•    Keep In Step With The Spirit: Finding Fullness In Our Walk With God (1984, dicetak ulang 2005)
•    Knowing God (1973, dicetak ulang 1993) ISBN 0-8308-1650-X
•    Evangelism and the Sovereignty of God (1961 by Inter-Varsity Fellowship) (dicetak ulang 1991)
•    A Quest for Godliness: The Puritan Vision of the Christian Life (1994)
•    Concise Theology: A Guide to Historic Christian Beliefs (2001)
•    One Faith: The Evangelical Consensus bersama Thomas Oden (2004)
•    Collected Shorter Writings dalam 4 volume
•    The Redemption and Restoration of Man in the Thought of Richard Baxter (2003, berdasarkan disertasi beliau di Oxford pada tahun 1954)
•    Christianity: The True Humanism bersama Thomas Howard (1985)

Carolyn Nystrom adalah penulis lepas yang tinggal di suburban Chicago yang telah menulis lebih dari 70 buku dan bahan Penelaahan Alkitab.

02 June 2013

Resensi Buku-222: MEMBACA DAN MEMAHAMI KITAB WAHYU (Pdt. David Iman Santoso, D.Min.)

Kitab Wahyu adalah kitab terakhir dalam Perjanjian Baru yang paling menimbulkan banyak tafsiran dan perdebatan doktrinal. Bagaimana kita sebagai orang Kristen dapat memahami kitab ini?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
MEMBACA DAN MEMAHAMI KITAB WAHYU:
Pesan Kristus kepada Gereja-Nya


oleh: Pdt. David Iman Santoso, D.Min.

Penerbit: Literatur Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT) Malang, 2006



Di bagian awal buku ini, dengan bahasa yang sederhana namun jelas, Pdt. Dr. David Iman Santoso memaparkan latar belakang penulisan kitab Wahyu, struktur penulisan, dan 4 pendapat tentang cara membaca kitab Wahyu. Dari pendahuluan ini, beliau mengarahkan pembaca untuk memahami pesan Kristus kepada Gereja-Nya melalui 7 surat kepada jemaat di Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia, dan Laodikia di Wahyu 2:1-3:22. Kemudian, beliau menjelaskan tentang prinsip Kerajaan 1000 Tahun mulai dari 4 pandangan tentang Kerajaan 1000 Tahun, beberapa alasan untuk tidak menafsir Kerajaan 1000 Tahun Secara Harfiah seperti pandangan Premillenialisme, dan beberapa makna Kerajaan 1000 Tahun dan relevansinya bagi orang Kristen di zaman sekarang. Meskipun tidak menjelaskan seluruh kitab Wahyu, namun buku ini sudah cukup menjelaskan poin-poin penting kitab Wahyu dengan bahasa yang mudah dimengerti disertai aplikasi praktisnya bagi orang Kristen di zaman sekarang. Biarlah buku ini dapat mengajar kita untuk memahami kitab Wahyu dengan lebih bertanggung jawab.



Profil Pdt. Dr. David Iman Santoso:
Pdt. David Iman Santoso, S.H., M.Th., D.Min. dilahirkan dalam keluarga Kristen di mana ayahnya juga seorang pendeta. Beliau menyelesaikan studi Sarjana Hukum (S.H.) bidang Hukum Internasional di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Karena panggilan Tuhan, beliau bertekad mendalami Firman Tuhan dan Theologi Perjanjian Baru di Bible College of New Zealand (BCNZ) di bawah bimbingan Dr. David Stewart; Ridley College, Australia di bawah bimbingan Dr. Leon Morris, dosen kebanggaannya. Kemudian, beliau menyelesaikan studi Master of Theology (M.Th.) bidang Perjanjian Baru di Princeton Theological Seminary, U.S.A. pada tahun 1974. Di Princeton, beliau belajar di bawah bimbingan Dr. Bruce Metzger sebagai supervisor-nya. Sejak itu, beliau mengajar di Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT) Malang. Pada tahun 1979, beliau kembali ke BCNZ khusus mendalami Perjanjian Baru juga di bawah bimbingan Dr. David Stewart, dosen kesukaannya. Pada waktu itu, beliau juga mengajar sebagai Visiting Lecturer di BCNZ. Pada tahun 1985 melanjutkan studi di School of World Mission, Fuller Theological Seminary dan menyelesaikan program gelar Doctor of Ministry (D.Min.) pada tahun 1987. Setelah itu, beliau sekali lagi mendalami Perjanjian Baru di Golden Gate Baptist Theological Seminary, San Francisco, U.S.A.
Sesudah mengajar di SAAT selama 17 tahun, beliau diundang untuk mengajar di Sekolah Tinggi Theologi Iman, Jakarta dan menjabat sebagai pimpinan di sana selama 11 tahun (1991-2002). Pada tahun 1998, beliau berkunjung ke Regent College, Vancouver, Canada sebagai Visiting Scholar dan mempunyai kesempatan untuk berinteraksi dengan Dr. J. I. Packer dan Dr. Gordon Fee di sana. Kini beliau kembali mengajar di SAAT dan menjadi Kepala Program Pendidikan Theologi Mandarin.