13 April 2014
Buku ke-30: "PENGANTAR MENGENAL AGAMA-AGAMA INDONESIA" (Denny Teguh Sutandio)
Di Indonesia, kita mengenal 6
agama yang diakui oleh pemerintah, yaitu: Islam, Kristen Protestan, Kristen
Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Sebagai orang Kristen (baik Protestan
maupun Katolik), kita perlu mengenal keempat agama non-Kristen. Apa yang
diajarkan oleh agama Islam, Hindu, Buddha, dan Khonghucu? Bagaimana iman
Kristen menyoroti semuanya?
Temukan jawabannya dalam:
Buku
“PENGANTAR MENGENAL AGAMA-AGAMA INDONESIA”
oleh: Denny Teguh Sutandio
Prakata:
Pdt.
Ramly D. B. Lumintang, D.Th.
Ketua Admisi
dan Mission Network dan Dosen Theologi
Sistematika dan Biblika di Sekolah Tinggi Theologi Bandung
Penerbit: Sola Scriptura
+ ongkos kirim
(tergantung lokasi)
Berminat?
Segera dapatkan buku ini dengan membelinya di:
Denny Teguh Sutandio (0878-5187-3719)
NB:
Buku akan dikirimkan ke alamat pemesan setelah pemesan melakukan transfer biaya pesanannya paling lambat satu minggu setelah pemesan mendapat SMS balasan dari saya.
Apa
kata mereka tentang buku ini?
“... Semoga buku ini
dapat memperkaya literatur mengenai theologi agama-agama di setiap perpustakaan
Sekolah-sekolah Theologi di Indonesia. ...”
Pdt. Dr. Ir. Ronald Prawira Daniel, M.Th.
Gembala sidang GBI
Sola Fide Surabaya, dosen Theologi Sistematika dan Sejarah Gereja di beberapa
STT di Indonesia
“...
Buku berjudul, “Pengantar Mengenal Agama-agama Indonesia” membantu
pembaca untuk mengenal, mengerti, dan dapat menerima warga lain yang berbeda
agama. Penulis sudah berusaha memaparkan letak perbedaan agama-agama, tetapi
sesuai judulnya, tulisan ini masih merupakan pengantar, sehingga masih perlu
kajian lain yang lebih mendalam, namun buku ini layak untuk menjadi pustaka
bacaan masa kini.”
Pdt. Arnold Tindas, D.Th.
Direktur
Pascasarjana Harvest International Theological Seminary (HITS) Lippo Village
Karawaci, Tangerang; Ketua Dewan Penasihat Sinode GMPU; Ketua Bidang Pendidikan
dan Theologi Pengurus Pusat PGLII; Anggota MPL-PGI; dan Wakil Ketua Umum
Persekutuan Sekolah Theologi Injili Indonesia (PASTI)
“Buku
yang ada di tangan Anda ini merupakan panduan untuk mengenal sekilas tentang
agama-agama di Indonesia dalam perspektif iman Kristen. Dengan sketsa pemahaman
tersebut, Anda dapat menemukan starting
point bagi pemberitaan Injil. ...”
Pdm. F. Abigail Susana, D.Th.
Ketua Sekolah Tinggi Alkitab
Surabaya (STAS), dosen di beberapa Sekolah Tinggi Theologi (STT), Pembicara di
beberapa seminar, dan Konselor Kristen
Resensi Buku-263: IA ADA DI SANA DAN IA TIDAK DIAM (DR. FRANCIS A. SCHAEFFER)
Di dunia ini, kita mendapati berbagai macam pola pikir manusia baik yang percaya kepada Allah maupun tidak. Beberapa penemuan membuktikan bahwa Allah itu tidak ada. Jika demikian, apakah Allah itu eksis? Masuk akalkah percaya kepada-Nya? Bagaimana kita mengetahui dan mengenal Allah?
Temukan jawabannya dalam:
Buku
IA ADA DI SANA DAN IA TIDAK DIAM
oleh: DR. FRANCIS A. SCHAEFFER
Penerbit: Momentum Christian Literature, Surabaya 2012
Penerjemah: Junedy Lee
Di dalam bukunya, Dr. Francis A. Schaeffer menjelaskan beragam perspektif dunia baik Pantheisme, naturalisme, eksistensialisme, dll dan implikasinya dengan metafisika, moral, dan epistemologi. Beliau menjelaskan bahwa semua filsafat dunia mengalami jalan buntu dalam memahami metafisika, moral, dan cara berpikir, karena mereka tidak kembali kepada Allah dan firman-Nya (Alkitab). Tidak ada jalan lain, melalui buku kecil ini, Dr. Francis A. Schaeffer menjelaskan pentingnya iman Kristen mempercayai wahyu proposisional Allah yaitu Alkitab sebagai sumber kita melihat segala sesuatu: metafisika, moral, epistemologi, dan bahasa. Di bagian apendiks, Dr. Schaeffer khusus menjelaskan bahwa wahyu proposional Allah itu bukanlah omong kosong dan sangat masuk akal bagi manusia yang hati dan pikirannya terbuka.
Profil Dr. Francis A. Schaeffer:
Francis August Schaeffer, D.D. (HC), Litt.D. (HC), LL.D. (HC) adalah theolog, filsuf Kristen Injili, sekaligus pendeta di gereja Presbyterian. Ia mendirikan L’Abri community di Switzerland. Ia lahir pada tanggal 30 Januari 1912 di Germantown, Pennsylvania dari orangtua: Franz A. Schaeffer III dan Bessie Williamson. Pada tahun 1935, ia lulus dengan predikat magna cum laude dari Hampden-Sydney College. Pada tahun yang sama, ia menikahi Edith Seville, putri dari orangtua misionaris dari China Inland Mission yang didirikan oleh Hudson Taylor. Ia kemudian pindah ke Westminster Theological Seminary dan belajar di bawah Cornelius Van Til (tokoh apologetika presuposisional) dan J. Gresham Machen (doktrin inerrancy). Kemudian pada tahun 1937, ia pindah ke Faith Theological Seminary dan lulus tahun 1938. Ia adalah lulusan pertama dari Faith Theological Seminary dan ditahbiskan di Bible Presbyterian Church. Ia melayani sebagai gembala di Pennsylvania (Grove City dan Chester) dan St. Louis, Missouri. Kemudian ia meninggalkan BPC dan bergabung dengan Reformed Presbyterian Church, sinode Injili.
Pada tahun 1948, ia bersama keluarga pindah ke Switzerland dan pada tahun 1955, mendirikan komunitas yang disebut L’Abri (bahasa Prancis yang artinya “tempat perlindungan”). Pada tahun 1954, ia dianugerahi gelar Doctor of Divinity (D.D.) dari Highland College di Long Beach, California. Selanjutnya, pada tahun 1971, ia juga menerima anugerah gelar Doctor of Letters (Litt.D.) dari Gordon College di Wenham, Massachusetts. Dan pada tahun 1982, John Warwick Montgomery melantik Schaeffer dengan gelar kehormatan Doctor of Laws (LL.D.) yang dianugerahkan pada tahun 1983 di the Simon Greenleaf School of Law, Anaheim, California atas karyanya di bidang tulisan dan pelayanan apologetika. Ia meninggal karena limfoma pada 15 Mei 1984 di Rochester, Minnesota.
Subscribe to:
Posts (Atom)