01 July 2010

Bab 1: Sekilas Gerakan Reformasi dan Reformed

QUO VADIS REFORMED??
Arah dan Sikap Gerakan Reformed (Injili) di Indonesia
oleh: Denny Teguh Sutandio
BAB 1
SEKILAS GERAKAN REFORMASI DAN REFORMED



Ketika mendengar kata Reformed, kita mungkin bingung, Reformed itu apa? Dari mana asalnya? Pada bab 1 ini, kita akan mempelajari sejarah singkat tentang gerakan Reformasi dan Reformed.
I. Reformed: Gerakan atau Gereja?
Sebelum membahas sejarah gerakan Reformed, saya ingin mempertajam ruang lingkup pembahasan dalam artikel ini. Mengapa saya mengatakan gerakan Reformed ketimbang gereja Reformed? Karena gerakan Reformed TIDAK dibatasi oleh denominasi gereja Reformed. Pdt. Dr. Stephen Tong menyatakan bahwa gerakan Reformed BUKAN milik gereja Reformed, namun milik semua gereja yang mau setia kepada Alkitab. Sejarah membuktikan perkataan beliau. Rev. Charles H. Spurgeon yang dijuluki Pangeran Pengkhotbah adalah seorang pendeta yang bertheologi Reformed namun berasal dari gereja Baptis. Begitu juga dengan Rev. Augustus Hopkins Strong, D.D. (3 Agustus 1836–29 November 1921). Arthur Walkington (A. W.) Pink juga seorang theolog Reformed Baptis. Selain itu, Rev. George Whitefield yang adalah seorang pendiri gerakan Methodis adalah pendeta yang bertheologi Reformed. Di zaman sekarang, kita mengenal sosok theolog ternama, Prof. James I. Packer, D.Phil. adalah theolog Reformed yang berasal dari gereja Anglikan. Oleh karena itulah, maka saya menspesifikkan artikel ini pada gerakan Reformed bukan gereja Reformed.




II. Sejarah Gerakan Reformed[1]
Theologi Reformed sebenarnya berasal dari gerakan Reformasi yang dipromotori oleh Dr. Martin Luther (10 November 1483–18 Februari 1546), seorang mantan rahib Katolik yang mengadakan reformasi gereja tepat pada tanggal 31 Oktober 1517. Gerakan ini sebenarnya dimulai dahulu oleh John Wycliffe (1324-31 Desember 1384), seorang theolog Inggris, pengkhotbah awam, penerjemah, reformator, dan dosen di Oxford University yang mereformasi gereja di Inggris dan kemudian diikuti oleh John Huss (1372-6 Juli 1415), seorang imam, filsuf, reformator, dan guru dari Cekoslowakia di Charles University, Prague. John Huss waktu itu dibakar oleh gereja Katolik karena dianggap bidat. John Wycliffe dan John Huss mempengaruhi Dr. Martin Luther ketika mereformasi gereja Katolik pada waktu itu yang berani menjual surat pengampunan dosa untuk mengumpulkan uang demi pembangunan Basilika St. Petrus di Roma. Dr. Luther menerbitkan edaran yang berisi 95 tesisnya yang menolak otoritas Paus dan praktik-praktik gereja Katolik Roma. Akibatnya, dia diekskomunikasikan oleh gereja Katolik dan terancam hendak dibunuh oleh Paus pada waktu itu. Puji Tuhan, Ia memelihara hamba-Nya, sehingga Luther berhasil mereformasi Jerman dan menerjemahkan Alkitab dari bahasa Ibrani dan Yunani ke dalam bahasa Jerman.

Semangat Dr. Luther diteruskan oleh para penerusnya, yaitu Ulrich Zwingli dan Philip Melanchthon. Tuhan memakai 3 reformator ini luar biasa, namun Ia sedang mempersiapkan 1 lagi reformator besar yang benar-benar mereformasi gereja dan masyarakat. Reformator tersebut bernama Dr. John Calvin (10 Juli 1509–27 Mei 1564). Dr. John Calvin bukan seorang yang mengenyam pendidikan theologi seperti Dr. Luther, namun Dr. Calvin adalah seorang yang menguasai bahasa-bahasa asli Alkitab. Ditambah pendidikan Dr. Calvin adalah di bidang hukum, jadi dia mampu menafsirkan Alkitab dengan tingkat kedisiplinan yang akurat. Buku yang ditulisnya menjadi buku terkenal dan berpengaruh, yaitu Institutes of the Christian Religion (Institutio Christiane Religionis). Reformasi yang dilakukan oleh Calvin pun berpengaruh di Geneva. Di Geneva, Calvin berkhotbah 2 kali pada hari Minggu dan 3 kali seminggu. Situs Wikipedia mencatat di dalam setiap khotbah, Calvin menggunakan waktu lebih dari 1 jam dan khotbahnya tidak menggunakan catatan khotbah.[2] Selain di Geneva, karya dan tulisan Calvin berpengaruh di Switzerland, Skotlandia, Hungaria, Jerman, dll. Para pengikut Calvin ini nantinya disebut Calvinis atau Reformed. Dengan kata lain, akar theologi Reformed dibangun di atas dasar pengajaran dari Dr. John Calvin yang menekankan kedaulatan Allah. Gerakan Reformed diteruskan oleh sahabatnya, Dr. Theodore Beza. Gerakan Reformed mempengaruhi reformasi di berbagai negara di Eropa. Di Inggris, kaum Puritan mereformasi gereja Inggris supaya gereja di Inggris lebih cocok dengan gereja Reformed di Geneva. Di Skotlandia, Tuhan memakai reformator John Knox yang akhirnya menjadi Church of Scotland. Di Prancis, Tuhan memakai para Hugenot untuk memperjuangkan iman Reformed mereka. Di Belanda, orang Reformed mendirikan Dutch Reformed Church, sebuah gereja Protestan pada tahun 1560-an. Selain, Reformed juga berpengaruh di Hungaria pada sekitar abad XVI. Kemudian Reformed mempengaruhi terjadinya Kebangunan Besar (Great Awakening). Great Awakening dibagi menjadi tiga dan Great Awakening pertama yang benar-benar bersejarah dimulai oleh Rev. Jonathan Edwards, A.M., seorang Reformed/Calvinis yang memimpin kebangunan rohani pada tahun 1742 dengan judul khotbah yang telah dijadikan buku, Sinners in the Hand of an Angry God (Pendosa Di Tangan Allah yang Murka). Great Awakening kedua menghasilkan tokoh-tokoh seperti Charles G. Finney, dll yang nanti melahirkan Gerakan Kekudusan (Holiness Movement). Great Awakening ketiga menghasilkan tokoh-tokoh seperti D. L. Moody, Ira D. Sankey, William Booth, dan yang paling terkenal, Rev. Charles Haddon Spurgeon, seorang Reformed Baptis yang dijuluki Pangeran Pengkhotbah (Prince of The Preachers). Reformed mempengaruhi para theolog dari Princeton di Amerika Serikat, di antaranya Archibald Alexander, Charles Hodge, A. A. Hodge, dan Dr. Benjamin B. Warfield. Kemudian dilanjutkan oleh Geerhadus Vos, Dr. J. Gresham Machen yang kemudian mendirikan Westminster Theological Seminary, disusul Dr. Cornelius Van Til (pencetus apologetika metode presuposisionalis), Dr. Osward T. Allis, Dr. Robert Dick Wilson, dan Dr. John Murray. Selain itu, di Belanda, theolog Reformed yang sangat berpengaruh adalah Prof. Dr. Ds. Abraham Kuyper (29 Oktober 1837(1837-10-29)-8 November 1920), mantan perdana menteri Belanda di mana buku terkenalnya Lectures on Calvinism merupakan kumpulan ceramah beliau di Princeton University, Princeton, U.S.A. Dialah yang menjadi promotor pertama Neo-Calvinisme yang mengemukakan ide common grace (anugerah umum) di dalam theologi Reformed.

Kemudian, gerakan Reformed dipakai Tuhan luar biasa di setiap zaman dengan munculnya para hamba Tuhan yang setia kepada Alkitab. Sebut saja Carl F. H. Henry, Th.D., Ph.D., salah seorang tokoh Injili yang Reformed. Juga seorang dokter bernama David Martyn Lloyd-Jones (20 Desember 1899–1 Maret 1981) yang berkhotbah di Westminster Chapel, London, U.K. Kemudian, Tuhan memakai Francis August Schaeffer, D.D., Litt.D., LL.D. (30 Januari 1912–15 Mei 1984) untuk mendirikan L’Abri Fellowship pada tahun 1955. Di abad XX, kita mengenal banyak theolog dan hamba Tuhan yang bertheologi Reformed di seluruh dunia. Ada hamba Tuhan/theolog Reformed namun dari Anglikan, sebut saja namanya Prof. James I. Packer, D.Phil. yang terkenal melalui bukunya Knowing God[3]. Ada juga theolog/hamba Tuhan yang bertheologi Reformed namun dari gereja Baptis, sebut saja namanya Rev. John S. Piper, D.Theol., seorang pendeta pengkhotbah di Betlehem Baptist Church, U.S.A. yang terkenal baik melalui slogannya, “God is most glorified in us when we are most satisfied in Him.” (=Allah paling dimuliakan di dalam kita ketika kita paling dipuaskan di dalam-Nya), bukunya Desiring God (Mendambakan Allah)[4], dan pelayanannya melalui media yang bernama Desiring God Ministries (www.desiringGod.org). Theolog Reformed Baptis[5] lain di antaranya: Rev. Mark E. Dever, Ph.D. (gembala sidang Capitol Hill Baptist Church di Washington, D.C. dan Direktur Eksekutif dari 9Marks Ministries), Prof. R. Albert Mohler, Jr., Ph.D. (Presiden kesembilan dari Southern Baptist Theological Seminary, Louisville, Kentucky, U.S.A.), Prof. James R. White, Th.D., D.Min. (apologet Kristen dan Direktur dari Alpha and Omega Ministries), dll. Di abad XX, di Indonesia, Tuhan membangkitkan api gerakan Reformed melalui kehadiran hamba-Nya yang setia, Pdt. Dr. Stephen Tong untuk mendirikan Gerakan Reformed Injili di Indonesia.
Catatan kaki:
[1] http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_Protestantism
[2] http://en.wikipedia.org/wiki/John_calvin
[3] Buku ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Knowing God: Tuntutan Praktis Untuk Mengenal Allah oleh Yayasan ANDI.
[4] Buku ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Mendambakan Allah oleh Penerbit Momentum.
[5] Reformed Baptis adalah sebuah aliran theologi Baptis yang mendasarkan pemahaman doktrinnya pada theologi Reformed. Perbedaan utama theologi Reformed dengan theologi Reformed Baptis adalah theologi Reformed mengajarkan baptisan anak, sedangkan theologi Reformed Baptis tidak menerima doktrin baptisan anak. Namun masalah baptisan anak tidak perlu diperdebatkan. Penjelasan lebih lengkap silahkan baca bab 2.

No comments: