06 December 2009

Bagian 4

IV. KESIMPULAN DAN TANTANGAN
Setelah mengerti konsep lebay-isme dan pengobatannya, maka sebagai kesimpulan dan tantangan, saya akan mengusulkan bagaimana orang Kristen hidup normal. Orang Kristen yang beres adalah orang Kristen yang hidup secara normal yaitu hidup yang selalu berfokus pada Allah dan firman-Nya. Orang ini akan menyadari bahwa hidup ini adalah dari Allah, oleh Allah, dan untuk/bagi Allah, sehingga hidupnya akan dipakai bukan mengurus hal-hal yang tidak penting, namun hanya untuk kemuliaan Allah. Ia lebih mementingkan esensi ketimbang fenomena (meskipun TIDAK berarti harus membuang semua fenomena—jangan lebay lagi ya…). Ia juga akan mewarnai hidupnya makin lama makin bijaksana di dalam melihat segala sesuatu. Ia tidak akan langsung mengeneralisasi segala sesuatu dan sok tahu dengan segala sesuatu, namun ia akan hidup secara paradoks. Artinya, ia akan hidup berpegang pada prinsip yang tegas dari firman Tuhan, namun ia TIDAK menjadi aneh di mata dunia. Seluruh aspek hidupnya hanya tertuju pada Kebenaran Firman Tuhan, namun ia tidak kaku di dalam hidupnya. Ia seorang yang peka terhadap pimpinan Roh Kudus, peka terhadap kondisi zaman, peka terhadap segala sesuatu, dan terakhir (dan terpenting) peka juga menebus zamannya kembali kepada Kristus. Ia seorang Kristen yang cinta Tuhan, taat, namun tetap gaul (sesuai batas).

Bagaimana dengan kita? Apa yang menjadi respons kita setelah merenungkan tema lebay-isme ini? Masihkah kita lebay di dalam hidup kita? Ataukah kita sudah bertobat dari kebiasaan lebay ini? Biarlah Roh Kudus memimpin kita untuk lebih mengerti firman-Nya dan arti menjadi seorang Kristen yang beres, normal, dan bertanggungjawab di hadapan-Nya. Amin. Soli Deo Gloria.

No comments: