17 May 2009

Resensi Buku-72: MENGAPA AKU MENDERITA? (Prof. John D. Currid, Ph.D.)

…Dapatkan segera…




Buku
MENGAPA AKU MENDERITA?
(Penderitaan dan Kedaulatan Allah)


oleh: Prof. John D. Currid, Ph.D.

Penerbit: Visi Press, 2009

Penerjemah: Aileen P. Mamahit, M.A.R.E., M.K.
(Dosen Konseling di Seminari Alkitab Asia Tenggara—SAAT Malang)





Deskripsi dari Denny Teguh Sutandio:
Dunia kita adalah dunia yang penuh dosa dan dosa itu mengakibatkan berbagai penderitaan muncul silih berganti. Penderitaan itu menimpa semua orang. Apa sih arti penderitaan? Ada beragam opini mengenai penderitaan. Ada yang mengatakan bahwa penderitaan atau sesuatu yang jahat itu hanya merupakan akibat dari orang yang bertindak jahat, sedangkan orang baik tak mungkin mengalami penderitaan. Pendapat ini disebut oleh Dr. John D. Currid sebagai hikmat dogmatis, di mana contoh nyatanya adalah para sahabat Ayub (Ayb. 4:7-9). Konsep ini diterapkan di beberapa kalangan “Kristen” dengan ide bahwa yang mengikut Kristus pasti luput dari masalah, kaya, sukses, berkelimpahan, dll. Orang lain mengatakan bahwa penderitaan itu terjadi di luar kehendak Allah alias kebetulan saja. Benarkah pandangan-pandangan demikian?

Alkitab menyatakan bahwa penderitaan itu dialami baik oleh orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Kristus maupun oleh orang yang tidak percaya. Lalu, apa beda penderitaan yang dialami oleh orang Kristen Vs orang non-Kristen? Melalui bukunya Mengapa Aku Menderita?, Prof. John D. Currid, Ph.D. memaparkan arti penderitaan yang dikaitkan dengan kedaulatan dan karakter Allah. Lalu, beliau memaparkan perbedaan inti antara penderitaan yang dialami oleh umat pilihan Allah Vs penderitaan yang dialami oleh orang non-Kristen. Penderitaan yang dialami oleh umat pilihan Allah bermotivasi untuk mendidik mereka di dalam kedewasaan iman sehingga mereka makin mengenal Allah sekaligus menjadi berkat bagi orang Kristen lain maupun orang non-Kristen. Sedangkan penderitaan yang dialami oleh orang yang tidak percaya bermotivasi menghancurkan mereka kelak di kekekalan (dengan kata lain, penderitaan yang dialami oleh orang yang tidak percaya adalah cicipan hukuman kekal kelak). Kemudian, di 2 bab terakhir, Dr. Currid memberikan sikap orang Kristen di dalam penderitaan, yaitu sabar di dalam menanggung penderitaan sekaligus bersukacita di dalam menanggungnya, mengapa? Karena salib itu mengarahkan kepada mahkota kemenangan yang akan kita terima kelak. Di bab terakhir, beliau memaparkan dan menguji ketidakbertanggungjawaban ajaran kemakmuran (yang diimpor dari ajaran kafir) dengan merenungkan Mazmur 73; Pengkhotbah 6:1-7; dan Pengkhotbah 7 tentang kesalahan ajaran kemakmuran dan melihat ada sesuatu yang lebih berharga daripada kemakmuran versi duniawi, yaitu: integritas dan makna hidup di dalam kehendak Allah. Biarlah melalui buku kecil ini, Allah membukakan hati dan pikiran kita tentang makna penderitaan dan kekuatan yang dahsyat dari Allah di dalam menghadapi penderitaan yang kita alami. Amin. Soli Deo Gloria.






Profil Dr. John D. Currid:
Prof. John D. Currid, Ph.D. (jcurrid@rts.edu) adalah Carl W. McMurray Professor of Old Testament di Reformed Theological Seminary, Jackson, Mississippi, U.S.A. Beliau meraih gelar Bachelor of Arts (B.A.) dari Barrington College; Master of Arts (M.A.) dari Gordon-Conwell Theological Seminary, U.S.A.; dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) dalam bidang Syro-Palestinian Archaeology dari the Oriental Institute of the University of Chicago, U.S.A. Beliau pernah menjadi Direktur dari the Agricultural Project di Tel Halif, Israel; Field Archaeologist dari the UNESCO Project di penggalian Carthage, Tunisia; dan staf arkeolog di Tell el-Hesi dan Bethsaida, di Israel. Beliau telah menulis beberapa tafsiran Alkitab di EP Study Commentary Series dan melayani sebagai editor bagi seri tersebut. Beliau juga telah menulis dua buku dalam bidang arkeologi dan baru-baru ini telah menerbitkan buku lain tentang penderitaan. Beliau menikah dengan Nancy dan dikaruniai dua orang anak: Elizabeth dan David.

No comments: