oleh : Ev. Jeffrey Lim, M.Div. (Cand.)
Halo saudara-saudari di dalam Kristus! Apabila kita ikut persekutuan doa dan kemudian ada jemaat yang berdoa , “Tuhan, berkati gereja Tuhan supaya banyak orang boleh dibangunkan kerohaniannya dan berkati hamba Tuhan,”mungkin kita berkata “Ini doa yang rohani.” Kemudian kalau di persekutuan doa ada jemaat yang berdoa, “Tuhan, kami berdoa untuk penginjilan di Australia dan di seluruh dunia supaya banyak orang mengenal Tuhan Yesus Kristus dan diselamatkan,”mungkin anda berkata, “Inilah doa yang rohani dan sesuai dengan kehendak Tuhan.”Bagaimana kalau ada orang yang berdoa, “Tuhan, kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku,”mungkin anda berkata dalam hati,”Ini adalah doa yang egois sebab berpusat pada diri sendiri.”Apakah doa ini egois ? Apakah egois untuk minta berkat kepada Tuhan? Bukankah Yakub mencari berkat Allah dan berkata, “Saya tidak melepaskan Kamu jika Kamu tidak memberkati aku” (Kejadian 32:26) ? Bolehkah kita meminta berkat Allah yang berlimpah-limpah kepada diri kita ?
Dalam kesempatan ini, saya mau membahas mengenai Doa Yabes. Doa ini unik, mengapa ?
1. Banyak orang yang mempopulerkan doa Yabes ini di mana-mana. Di Indonesia, ada gerakan yang diadakan oleh WorldTeach Indonesia (WorldTeach adalah organisasi dunia yang salah satu ajarannya mengajarkan doa Yabes), gerakan ini cukup lumayan besar dan pelopor gerakan ini adalah seorang pendeta yang juga mempopulerkan Evangelism Explosion (EE) dimana EE ini meluas di banyak kota di Indonesia dan menjadi gerakan penginjilan besar yang dipakai Tuhan. Pendeta ini terus mempopulerkan dan menekankan Doa Yabes di dalam pelayanannya.
2. Banyak buku yang ditulis mengenai doa Yabes. Bagi anda yang berada di Australia dan gemar membaca buku rohani, pasti tahu buku “Prayer of Jabez” yang sekarang sedang populer.
3. Doa Yabes ini unik dan revolusionari karena doanya yang meminta berkat. Seringkali banyak orang yang menganut teologi sukses (prosperity gospel) yang mengajarkan hal ini. Bagaimana pandangan Presbyterian ? Bagaimana orang Reformed menganalisa gerakan ini dari kacamata Firman Tuhan ?
4. Yang juga perlu kita perhatikan yaitu doa ini hanya terdiri dari dua ayat namun dari dua ayat ini dibangun teologi yang bisa dijadikan satu buku dan dijadikan salah satu teologi mengenai prinsip doa orang Kristen. Dua ayat ini memuat informasi yang sangat sedikit. Bagaimana prinsip exegesis (penggalian Alkitab) dan hermeneutic (penafsiran Alkitab) terhadap dua ayat ini ? Apakah ini biblical ? Apakah sesuai dengan metode interpretasi yang baik ?
5. Mungkin anda selama ini belum pernah membaca dua ayat ini karena tersembunyi di dalam kitab Tawarikh yang banyak membahas sejarah dan juga silsilah, namun ayat ini juga dikothbahkan oleh pendeta ternama dari Reformed Baptist, Charles Haddon Spurgeon. Siapakah yang tidak mengenal dia sebagai pendeta yang luar biasa dan pengaruhnya bagi Kekristenan ?
Sebelum kita membahas analisa mengenai doa Yabes, mari kita lihat dua ayat yang menjelaskan doa ini yaitu dari 1 Tawarikh 4:9-10, “Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya; nama Yabes itu diberi ibunya kepadanya sebab katanya: “Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan.” Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya : "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tanganMu menyertai aku, dan melindungi aku daripada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku !" Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.” Inilah doa Yabes yang luar biasa di dalam Alkitab. Doa ini tercatat di dalam Alkitab dan ini perlu kita perhatikan. Doa pertama di dalam doa ini adalah, “Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah.” Luar biasa ! Saya cukup kagum dan tertegun dengan doa pertama Yabes karena dia meminta berkat Tuhan dengan berseru. Bukan sekedar minta berkat namun meminta berkat yang berlimpah-limpah (abundance). Apakah latar belakangnya dia meminta berkat ? Dia adalah seorang yang bernama Yabes (sakit) dan di dalam Alkitab, nama sering mendeskripsikan hidup seseorang seperti Yakub (penipu), Yesus (Allah menyelamatkan), Petrus (batu karang), dan lain-lain. Dan dia yang sakit-sakitan namun berseru kepada Tuhan langit dan bumi supaya dia diberi berkat. Doa keduanya berkaitan dengan doa pertamanya yaitu : “Perluaslah daerahku.”
Seringkali kaum Presbyterian agak anti dengan kata “berkat” karena kata ini dikaitkan dengan “teologi sukses” (prosperity gospel) yang diajarkan banyak gereja pada zaman ini. Teologi sukses mengajarkan bahwa Tuhan ingin memberkati kita dan membuat kita sukses. Bukankah kita anak Raja ? dan apakah anak raja itu miskin ? Dalam nama Tuhan Yesus, anda akan sukses dan kaya. Ini adalah ajaran yang salah. Namun pertanyaan pertama yang perlu direnungkan adalah :”Bolehkah kita meminta berkat kepada Tuhan ?” Sebelum kita menjawab kita harus tahu bahwa berkat itu definisinya adalah pemberian Allah (gift of God). Bolehkah kita meminta pemberian Tuhan (berkat). Kalau anda mengatakan tidak, tanyakan pada diri sendiri apa yang anda doakan buat keluarga anda, gereja anda, dan juga diri anda sendiri ! Bukankah kita sering meminta berkat, baik kesehatan, pemeliharaan, kepintaran, rohani, pasangan hidup, dan lain-lain ? Namun kita selidiki lagi yaitu apakah benar jika kita berdoa meminta berkat ? Apakah ini sesuai dengan Firman Tuhan ?
Mari kita lihat karakter Tuhan kita di dalam Firman Tuhan.
- “Tuhan, Tuhan Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasihNya dan setiaNya” (Keluaran 34:5-6)
- “Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. Demikianlah harus mereka meletakkan namaKu atas orang Israel, maka Aku akan memberkati mereka.” (Bilangan 6:22-27 )
- “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga” (Ef 1:3)
Di dalam Reformed Theology dijelaskan bahwa Tuhan memberikan anugerahNya kepada manusia dalam anugerah umum (common grace) dan bagi orang pilihan yaitu anugerah khusus (special grace). Anugerah itu pemberian Tuhan bagi manusia yang tidak layak mendapatkannya. Selain itu ada ayat-ayat dimana Tuhan sendiri mengajarkan kepada kita untuk meminta kepada Tuhan. (Mat 7:7-11 ; Yoh 15:7, dll) Sampai point ini kita simpulkan, bolehkah kita meminta berkat pada Tuhan ? Boleh ! Ya dan Amin !
Namun pengertian Firman Tuhan ini tidak hanya ini. Kita harus melihat perpektif Firman Tuhan dari seluruh Firman Tuhan agar kita mengerti kehendak Tuhan. Kita boleh meminta berkat kepada Tuhan, namun dalam perpektif apakah ? Sampai sini saya melihat ada kelemahan di dalam pembahasan Doa Yabes di dalam buku Prayer of Jabez, yaitu penulis tidak melihat dari perpektif total. Saya pribadi sebelum menulis artikel ini mengikuti retreat doa yang diadakan oleh pendeta yang saya sebut di artikel itu mengenai doa Yabes selama dua hari penuh. Kebenaran yang saya dapat yaitu kita boleh meminta berkat, namun ada perpektif lain yang sangat kurang dibahas sehingga menimbulkan kepincangan.
Prinsip mengerti kebenaran Firman Tuhan itu harus secara menyeluruh dan melihat semua prinsip totalnya. Bolehkah kita mengenal Allah yang Maha kasih dan menyelamatkan manusia dan menekankah hal itu tanpa menekankan keadilan Allah, kesucian Allah dan Allah yang murka akan dosa serta dosa manusia ? Bolehkah kita menekankan kasih karunia tanpa lebih dahulu mempunyai pengertian akan Taurat Tuhan?
Prinsip yang sangat kurang dibahas namun yang sangat penting adalah “Suffering Theology and Cross Theology” Teologi penderitaan dan teologi salib. Berkat harus dilihat dari penderitaan dan salib. Apa yang Tuhan Yesus ajarkan dalam hal mengikut Tuhan Yesus sebagai muridNya ? “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” (Mark 8:34) Apakah artinya menyangkal diri ? Apakah kita menyangkal keberadaan diri kita ? Bukan! Maksud dari menyangkal diri adalah bahwa kita menyangkal keinginan daging kita. Diri kita mempunyai keinginan daging yang harus kita sangkal. Natur dosa yang harus kita sangkal sebab kita sudah mati terhadap dosa dan hidup untuk Kristus.
Kita boleh meminta berkat. Ketika kita meminta berkat itu kita mempunyai keinginan, bukan ? Keinginan yang bagaimana ? Ini perlu dibahas dan jelas berkaitan dengan menyangkal diri. Yang diajarkan dalam doa Yabez yang saya dengar bahwa meminta berkat itu untuk kemuliaan nama Tuhan sendiri. Ini tentunya benar. Yaitu meminta berkat untuk kemuliaan nama Tuhan. Namun pertanyaannya yaitu bagaimana memuliakan Tuhan ? Tanyalah kepada diri sendiri apakah keinginan saya benar-benar untuk memuliakan Tuhan ? Ataukah itu keinginan daging ? Sebab saya rasa perpektif keinginan akan berkat itu perlu dijelaskan lagi. Apakah dalam hal jasmani dan materi ? Apakah Tuhan ingin kita berlimpah dalam hal jasmani ? Ataukah yang terutama dalam hal rohani ? Saya percaya bahwa yang terutama itu hal rohani.
1. Kita belajar dari sejarah bahwa manusia ingin berkat namun tidak ingin sumber berkat yaitu Tuhan sendiri. Cobalah belajar dari bangsa Israel! Bangsa Israel seringkali ingin makmur dan berkat namun tidak ingin Tuhan. Bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir dan mereka bersukacita namun mereka bersungut-sungut dan ingin kembali ke Mesir karena penderitaan dan ujian yang Tuhan berikan. Mereka merasa di Mesir lebih makmur daripada penyertaan Tuhan. (Keluaran 15, 17, dll). Bangsa Israel juga mendirikan anak lembu emas sebagai “allah” yang memimpin bangsa Israel keluar dari mesir. Selidikilah seluruh Alkitab dan di sana anda akan menemukan bahwa keinginan manusia akan berkat dan bukan sumber berkat. Kedua, kita juga belajar dari agama-agama bahwa agama itu manusia mencari berkat namun bukan Sumber berkat itu. Sebab Alkitab berkata tidak seorangpun yang mencari Allah (Mazmur 53). Sebab keinginan manusia adalah sia-sia (Pengkhotbah).
2. Tuhan Yesus juga mengajarkan kita untuk memikul salib dan mengikut Dia. Mari belajar dari doa Tuhan Yesus. Pertama doanya “Bapa kami yang di dalam surga, dikuduskanlah namamu. Datanglah kerajaanmu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di surga” (Mat 6:9-13). Perhatikanlah bahwa kehendak Tuhanlah yang utama dalam doa Tuhan Yesus. Perhatikan juga dalam doa penderitaan Tuhan Yesus di Getsemani “Ya BapaKu jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau Kehendaki” (Mat 26:39 ; Mark 14:36 ; Lukas 22:42). Lihatlah doanya yang berpusat pada Allah dan KehendakNya! Lihatlah teladan Dia yang menyangkal diriNya bahkan mati di kayu salib! Lihatlah diriNya yang memikul salib dan dosa dunia! Apakah Tuhan Yesus meminta berkat Allah dalam hal materi dan kenikmatan dunia ? Cobalah baca Yesaya 53 dan kita bisa menangis dengan tersedu-sedu : “Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan Tuhan dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah dan dipukul dan ditindas Allah; Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” (Yes 53:2-5)
Lihatlah orang yang mengikut Tuhan Yesus ! Lihatlah nabi Yesaya, Yeremia, Paulus, dan murid-murid Tuhan Yesus, bagaimana mereka menyangkal diri dan memikul salib ! Lihatlah apa doa Paulus !
Saya hanya menyimpulkan mengenai perpektif berkat dalam segi salib dan penderitaan. Dalam segi hermeneutic dan exegesis, coba anda pikirkan sendiri dengan kritis sesuai dengan prinsip penafsiran dan penggalian Firman. Sebelum saya tutup artikel ini saya mengemukakan pandangan pribadi saya mengenai Doa Yabez dan gerakan yang mengajarkan Doa Yabez:
1. Doa Yabez mengenai meminta berkat itu Alkitabiah
2. Permintaan kepada Tuhan harus dilihat dari perpektif mengikuti Tuhan yaitu sangkal diri, pikul salib dan ikut Kristus.
3. Ada bahaya besar bagi gerakan yang mengajarkan doa Yabez ini bila hanya memfokuskan diri pada doa yang terdiri dari dua ayat ini dan bukan pada seluruh Alkitab. Bahaya besar bisa terjadi karena beberapa hal yaitu :
a. teologi sukses sudah menjadi ajaran yang menggerogoti Kekristenan
b. keinginan dasar manusia yang mengingini berkat dan bukan sumber berkat
c. Bagi orang Chinese, mayoritas filsafat hidupnya adalah materialisme dan ajaran ini tentunya mudah masuk. Apakah Tuhan dianggap sebagai TUHAN atau seperti dukun atau dewa-dewa yang memberikan berkat ?
4. Anda perlu mendoakan gerakan ini dan menanggapi ajaran doa Yabes dari perpektif yang benar
Kiranya tulisan ini bisa menjadi berkat bagi saudara-saudari di dalam Kristus. Tuhan memberkatiSoli Deo Gloria
Jeffrey Lim
email : limpingen@gmail.com
Bibliography :
- Prayer of Jabez by Bruce Wilkinson
- Seminar Doa “Prayer of Jabez” by Pdt. Didi Tirtowidjojo, M.Th.
- Geneva Study Bible by R.C Sproul, dkk
- Alkitab LAI.
Sumber : http://limpingen.blogspot.com
No comments:
Post a Comment