07 April 2013
Resensi Buku-214: DISIPLIN ANUGERAH: Dari Rutinitas Rohani ke Pembaruan Rohani (Rev. T. M. Moore, M.Div., M.C.E.)
Rutinitas
menjadi sesuatu yang membosankan. Bagaimana jika sesuatu yang rohani menjadi
rutinitas? Bagaimana kita mengembalikan rutinitas rohani menjadi pembaruan
rohani?
Temukan jawabannya dalam:
Buku
DISIPLIN ANUGERAH:
Dari Rutinitas Rohani ke Pembaruan Rohani
oleh: Rev. T. M. Moore, M.Div., M.C.E.
Penerbit: Literatur SAAT Malang, 2004
Penerjemah: Satya Hedipuspita
Rev.
T. M. Moore membagi bukunya menjadi 2 bagian. Bagian pertama berisi pendahuluan
terhadap disiplin rohani dan tujuannya. Apa bedanya disiplin rohani dengan
rutinitas rohani? Apa akibat rutinitas rohani? Bagaimana membedakan kedua hal
tersebut? Di bagian ini, beliau mengarahkan kita untuk melihat bahwa disiplin
rohani bertujuan selain meningkatkan hubungan kita dengan Allah sekaligus
mengubah pribadi kita agar serupa dengan Kristus. Kemudian di bagian 2, Rev. T.
M. Moore memimpin kita untuk meninggalkan rutinitas rohani menuju kepada
disiplin anugerah yang Allah inginkan. Di bagian ini, beliau mulai menjabarkan
tentang pentingnya kita menempatkan prioritas dalam menjalankan disiplin rohani
kita, kemudian mengatur waktu kita untuk membangun relasi dengan Allah baik
melalui pembacaan dan perenungan Alkitab, doa, berpuasa, mengasihi sesama, dll.
Kemudian, kita juga perlu menemukan rekan sejiwa kita di dalam pertumbuhan
rohani kita agar kita sama-sama bertumbuh. Setelah itu, disiplin rohani ini
mengarahkan kita untuk memulihkan rutinitas yang biasa kita hadapi bersama
dengan berfokus kepada Allah, misalnya bagaimana kita mengaitkan antara makan
dan Tuhan, berkendaraan dengan Tuhan, dll. Dan terakhir, beliau mengarahkan
kita untuk berlomba dalam disiplin anugerah dengan sabar dengan cara melatih
disiplin pertobatan, iman dan kepatuhan, dan mengucap syukur.
Testimoni:
“Ini adalah buku yang
mengagumkan tentang hikmat rohani. T. M. Moore menarik kita ke dalam suatu
kehidupan yang mengabdi pada Kristus dengan menggunakan sumber-sumber dari
semua tradisi Kristen, mulai dari Tertullian kepada Jonathan Edwards, dari
Kristen Celtic sampai kepada pemikir Injili terkini. Tetapi dia selalu tetap
menjaga fokus kita pada tempat yang seharusnya, pada Tuhan Yesus Kristus yang
hidup dan wahyu sempurna Allah dalam Kitab Suci.”
Rev. Prof. Timothy
George, Th.D.
(Dekan di Beeson Divinity
School, Samford University; Bachelor of
Arts—B.A./A.B. dari University
of Tennessee at Chattanooga; Master of
Divinity—M.Div. dari Harvard Divinity School; dan Doctor of Theology—Th.D. dari Harvard University)
“Di sini Anda akan
diarahkan kepada praktik-praktik disiplin yang telah mengubah para pengikut
Kristus sepanjang abad-abad yang lalu. Sebuah buku praktikal, bijaksana, dan
berguna, khususnya bagi kelompok dan kelas pemuridan.”
John H.
Armstrong, D.Min.
“Jika Anda ingin bertumbuh
secara rohani, buku ini bagaikan penuntun yang akan menolong Anda. Ikuti
petunjuk-petunjuknya dan tuailah berkatnya. Buatlah buku Disiplin Anugerah sebagai dasar dari pembaruan rohani pribadi Anda.”
Luder G.
Whitlock, Jr., Ph.D.
(Senior
Fellow dari the Trinity Forum dan Presiden Excelsis; alumni: University of Florida,
Westminster Theological Seminary, dan Vanderbilt University)
“Setiap pengikut Kristus
mengalami saat kekeringan rohani. Itulah sebabnya mengapa buku T. M. Moore
sangat menolong; dia menunjukkan pada kita bagaimana cara untuk menemukan
sukacita dalam bertemu Tuhan tiap hati. Ini adalah buku penuntun praktikal
untuk menemukan suatu angin sejuk dalam perjalanan Anda bersama Tuhan.”
Whitney T.
Kuniholm
Profil Rev. T. M. Moore:
Rev. T. M. Moore, M.Div., M.C.E. adalah
Ketua The
Fellowship of Ailbe,
persekutuan rohani di dalam tradisi Kristen Celtic dan dekan dari the Centurions Program.
Beliau juga melayani sebagai Content
Manager bagi The
Chuck Colson Center for Christian Worldview dan Editor Umum bagi The Worldview Church.
Beliau menyelesaikan studi Bachelor of Arts (B.A.) di the University of Missouri dan Master of Divinity (M.Div.) dan Master of Christian Education (M.C.E.) di
Reformed Theological Seminary, U.S.A. Beliau mengambil studi tambahan di the
University of Pretoria, the University of Miami, dan the University of Wales. Beliau
dan istrinya, Susie, memiliki 4 orang anak dan 11 cucu dan mereka semua tinggal
di Hamilton, Virginia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment