Temukan jawabannya dalam:
Buku
BERDOA YANG BENAR:
Ajaran Doa Bapa Kami Dalam Injil Matius dan Implikasinya Bagi Umat dan Gereja Kristen Masa Kini
oleh: Ev. Toga R. Hutauruk, S.Th.
Penerbit: Mikhael Ministry, Surabaya, 2006
Di awal buku ini, mantan dosen saya bidang Pengantar Perjanjian Baru 2 di Sekolah Theologi Awam Reformed (STAR) memaparkan sejarah penafsiran dan penggunaan Doa Bapa Kami dari gereja mula-mula, abad pertengahan, reformasi, hingga abad modern. Kemudian, di bab berikutnya, beliau menjelaskan kritik redaksi Doa Bapa Kami di dalam Injil Matius dengan membandingkan dua naskah Doa Bapa Kami di dalam Injil Matius dan Lukas dengan Q (Quelle). Dari penyelidikan, Ev. Toga menyimpulkan bahwa meskipun Doa Bapa Kami di Injil Matius berkembang luas di era gereja mula-mula, teks doa ini sebenarnya peredaksian Matius dari Q dan Injil Lukas demi kepentingan liturgi. Kemudian, di bab ini pula, Ev. Toga menjelaskan masing-masing isi Doa Bapa Kami di dalam Injil Matius dengan pendekatan eksegetis Biblika. Setelah itu, di bab terakhir, beliau memberikan implikasi doa ini bagi komunitas di mana Injil Matius ini ditulis dan juga bagi orang Kristen di zaman ini. Meskipun bagi orang Kristen awam, buku ini termasuk buku yang rumit karena perlu studi kritik teks PB, namun buku ini bermanfaat bagi mereka yang menekuni studi Biblika PB dan juga aplikatif bagi orang Kristen di zaman ini.
Rekomendasi:
“Jika beberapa buku hanya menekankan makna kekinian Doa Bapa Kami dan beberapa buku yang lain hanya merupakan petunjuk meditasi saja, maka buku ini menawarkan sesuatu yang berbeda. Buku ini adalah yang keenam yang telah diterbitkan oleh Pelayanan Mandiri “Mikhael.” Dalam seri penulisan buku-buku theologis populer yang menjadi ciri khas Mikhael Ministry, isi buku ini termasuk ke dalam bidang studi Theologi Doa. Dengan demikian, diharapkan buku ini dapat dipakai sebagai salah satu bahan mengajar di sekolah-sekolah theologi atau kelompok-kelompok Pemahaman Alkitab di gereja di samping sebagai bahan bacaan populer. Kiranya kehadiran buku ini dalam kancah diskusi theologi di Indonesia menjadi berkat, khususnya bagi para hamba Tuhan yang bertanggung jawab untuk mengajarkan Doa Bapa Kami secara tepat dan benar kepada jemaatnya.”
Pdt. Ichwei Gusti Indra, Th.D.
(Direktur Mikhael Ministry, Surabaya)
“Doa Bapa Kami dalam Injil Matius merupakan sebuah doa yang penting. Doa ini menjadi sangat penting karena diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri, sehingga kita harus mengerti hal-hal apa yang menjadi keinginan hati Tuhan ketika kita datang berdoa kepada-Nya. Buku ini, yang ditulis oleh Toga R. Hutauruk, menunjukkan suatu usaha yang serius untuk menolong pembaca mengerti maksud dan tujuan yang mula-mula dari penulis Injil. Saya percaya bahwa buku ini akan menjadi sarana yang amat bermanfaat bagi setiap orang Kristen yang rindu untuk memahami ajaran Doa Bapa Kami secara tepat dan benar.”
Pdt. William Liem, D.Min.
(gembala sidang GKA Gloria, Surabaya)
“Banyak buku telah ditulis guna membahas Doa Bapa Kami, baik yang bersifat akademis maupun praktis, namun buku Berdoa yang Benar berhasil menawarkan sesuatu yang berbeda. Buku ini, yang merupakan modifikasi dari skripsi Toga, lahir dari sebuah kombinasi yang ideal antara penyelidikan akademis yang mendalam dan kepekaan terhadap kebutuhan spiritualitas sehari-hari. Dengan menggunakan pendekatan kritik redaksi, Toga berhasil menampilkan keunikan Doa Bapa Kami versi Matius. Karena itu, dengan penuh sukacita dan kebanggaan saya menyambut kehadiran buku ini.”
Ev. Yakub Tri Handoko, Th.M.
(gembala sidang Gereja Kristus Rahmani Indonesia—GKRI Exodus, Surabaya)
Profil Ev. Toga R. Hutauruk:
Ev. Toga Reynold Hutauruk, S.Th., M.Div. menyelesaikan studi Sarjana Theologi (S.Th.) di Sekolah Tinggi Theologi Injili Abdi Allah (STT-IAA), Pacet, Mojokerto tahun 2005 (ketika buku ini ditulis) dan telah menyelesaikan studi Master of Divinity (M.Div.) di Sekolah Tinggi Theologi Bandung. Beliau pernah mengajar di STTIAA dan Sekolah Theologi Awam Reformed (STAR), Surabaya. Saat ini, beliau melayani di Gereja Santapan Rohani Indonesia (GSRI) Kebayoran Baru, Jakarta. Beliau menikah dengan Rahmawaty Christina Siringoringo.
No comments:
Post a Comment