04 July 2010

Resensi Buku-99: STOP DATING THE CHURCH! (Rev. Joshua Eugene Harris)

...Dapatkan segera...




Buku
STOP DATING THE CHURCH!:
Menghentikan Kebiasaan Berpindah-pindah Gereja dan Menjadi Jemaat yang Berkomitmen


oleh: Rev. Joshua Eugene Harris

Penerbit: Gloria Graffa, 2006

Penerjemah: Andina M. Rorimpandey





Deskripsi singkat dari Denny Teguh Sutandio:
Orang Kristen disebut Kristen karena ia adalah pengikut Kristus atau “kristus-kristus” kecil. Karena disebut pengikut Kristus, maka orang Kristen sudah seharusnya hidupnya hanya bagi Kristus yang diikuti-Nya. Hidup bagi Kristus adalah hidup yang makin menyerupai Kristus. Untuk mencapai hidup yang makin menyerupai Kristus, diperlukan suatu proses pendewasaan iman dan karakter Kristen. Di dalam proses pendewasaan tersebut dibutuhkan peran serta Roh Kudus yang menggunakan Alkitab dan orang-orang seiman (gereja) untuk saling menguatkan, menegur, menghibur, dan mengajar. Itulah pentingnya gereja. Gereja dibagi menjadi dua: gereja kelihatan dan gereja yang tidak kelihatan (universal). Dengan alasan bahwa dirinya adalah gereja yang universal, maka beberapa (atau banyak) orang Kristen enggan berpartisipasi di dalam gereja yang kelihatan. Apa alasan mereka? Mengapa demikian? Seberapa signifikansikah berpartisipasi di dalam gereja yang kelihatan? Kesemuanya itu dibahas dengan sederhana namun jelas oleh Rev. Joshua Eugene Harris di dalam bukunya Stop Dating the Church! yang menguraikan bahwa orang Kristen harus menghentikan kebiasaan berpindah-pindah gereja dan bagaimana menjadi jemaat gereja yang berkomitmen. Di dalam buku ini, Rev. Joshua Harris menguraikan tentang 10 dasar memilih gereja dan bagaimana menghargai hari Minggu sebagai hari sakral untuk beribadah kepada Tuhan di gereja. Buku ini ditutup dengan tantangan dari Rev. Joshua Harris untuk menerapkan teori dari ke-6 bab yang sudah diuraikannya. Biarlah buku ini menjadi berkat bagi kita tentang mengerti signifikansi gereja yang kelihatan di dalam pembangunan tubuh Kristus.




Apresiasi:
“Bukannya menanyakan apa yang dapat mereka berikan atau bagaimana mereka dapat melayani, begitu banyak pengunjung gereja yang hanya tertarik dengan apa yang dapat mereka peroleh. Gereja layak mendapatkan jauh lebih banyak daripada sekadar komitmen setengah hati atau sikap acuh yang apatis, yang terlalu sering diterimanya. Sebenarnya, seperti yang diamati Harris dengan jeli, kehidupan Kristiani tidak dapat dijalani secara utuh apabila terpisah dari kerinduan yang sungguh-sungguh terhadap gereja. Inilah saatnya, orang percaya tidak menyepelekan gereja, dan inilah alasan mengapa pesan dari buku ini begitu penting.”
Rev. John F. MacArthur, Jr., Litt.D., D.D.
(Pendeta pengajar di Grace Community Church, Sun Valley, California, U.S.A., penulis, pembicara konferensi, Presiden dan Professor of Pastoral Ministries di The Master's College and Seminary; Bachelor of Arts—B.A. dari Los Angeles Pacific College; Master of Divinity—M.Div. dari Talbot Theological Seminary; dan mendapat anugerah gelar: Doctor of Letters—Litt.D. dari Grace Graduate School dan Doctor of Divinity—D.D. dari Talbot Theological Seminary)

“Orang Kristiani penginjil memiliki penekanan yang baik dan memadai atas keselamatan pribadi. Namun, penekanan itu tidak diimbangi dengan kehidupan Kristiani yang bersifat dasar menyatu. Orang Kristiani adalah milik gereja – satu-satunya tempat yang memungkinkan kita bertumbuh dan berkembang secara rohani. Dalam buku ini, Joshua Harris menguraikan hal ini dengan bijak, jelas, dan luwes.”
Charles W. Colson
(Prison Fellowship, Washington, D.C.)

“Joshua Harris mengingatkan kita akan tugas mulia surgawi yang telah hilang dari kehidupan kita ketika kita menghindari sentuhan pribadi yang terkait dengan komitmen mengenai konsep gereja sebagai ‘rumah’. Banyak orang ingin merasa nyaman dan kenyang tatkala berada di gereja, tetapi kehidupan bersama adalah masalah besar yang harus diselesaikan oleh hati kita. Melalui gereja, tulis Joshua Harris, ‘Kuasa Injil bukan sekadar mengubah pribadi manusia, tetapi sekaligus menciptakan jenis kemanusiaan baru.”
Sara Groves, B.Sc.
(Penyanyi/Penulis Lagu; Bachelor of Science—B.Sc. dalam bidang Sejarah dan Inggris dari Evangel University)

“Joshua Harris memiliki talenta menyampaikan isu yang sedang berkembang dengan cara yang jelas, tegas, dan mudah diingat. Stop Dating the Church! adalah bentuk tulisan yang dinanti-nantikan serta disukai para pembaca, karena apa yang dikatakannya benar-benar dan realistis. Dengan cara yang menarik ia menunjukkan buah pemikiran yang keliru dari orang-orang yang sekadar menginginkan persekutuan dengan Yesus, tetapi tidak menghendaki persekutuan dengan umat-Nya. Saya percaya Tuhan akan memakai buku ini untuk mengobarkan kasih terhadap apa yang Yesus kasihi: mempelai wanita-Nya, gereja-Nya, di dalam hati banyak orang.”
Rev. Prof. Donald S. Whitney, D.Min., Th.D. (Cand.)
(Associate Professor of Biblical Spirituality dan Senior Associate Dean of the School of Theology di Southern Baptist Theological Seminary, U.S.A.; B.A. dari Arkansas State University; M.Div. dari Southwestern Baptist Theological Seminary, Fort Worth, Texas, U.S.A.; Doctor of Ministry—D.Min. dari Trinity Evangelical Divinity School, Deerfield, Illinois; dan Doctor of Theology—Th.D. (candidate) dalam bidang Spiritualitas Kristen di University of South Africa; website beliau: www.BiblicalSpirituality.org)

“Apakah Anda pendeta yang sedang mencari buku bermutu untuk menolong para pengunjung gereja memahami alasan mereka harus bergabung dengan sebuah gereja? Inilah buku itu! Jelas, sederhana, digambarkan dengan baik, dan bersifat mendorong. Buku kecil ini mencerminkan kasih Kristus terhadap gereja dan menjelaskannya dengan istilah-istilah yang sederhana dan menarik. Bacalah dan manfaatkanlah.”
Rev. Mark E. Dever, Ph.D.
(Pendeta senior di Capitol Hill Baptist Church, Washington, D.C., Direktur Eksekutif dari 9Marks Ministries {dahulu dikenal sebagai the Center for Church Reform}, anggota dari Alliance of Confessing Evangelicals, dan memimpin the Alliance Forum; B.A. magna cum laude dari Duke University; M.Div. summa cum laude dari Gordon-Conwell Theological Seminary; Master of Theology—Th.M. dari The Southern Baptist Theological Seminary; dan Doctor of Philosophy—Ph.D. dalam bidang Sejarah Gereja dari Cambridge University, U.K.)

“Dalam Stop Dating the Church! Joshua Harris dengan semangat yang menyala-nyala mengomunikasikan perlunya umat Allah menjawab panggilan kita di dunia ini serta memberi kita peralatan untuk mulai mengerjakannya. Saya menghargai Josh yang tidak sekadar mengisi bukunya dengan berbagai petunjuk; ia menulisnya sebagai seseorang yang juga bergumul bersama kita untuk menemukan tempat di dalam tubuh Kristus.”
Derek Walsh Webb
(Penyanyi/Penulis Lagu)






Profil Rev. Joshua E. Harris:
Rev. Joshua Eugene Harris lahir pada tahun 1974 di Dayton, Ohio, U.S.A. dari orangtua: Gregg dan Sono Harris. Sejak tahun 2004, beliau menjadi Senior Pastor di Covenant Life Church (www.covlife.org), Gaithersburg, Maryland, U.S.A. Beliau juga adalah anggota dari Council on Biblical Manhood and Womanhood (CBMW) bersama Rev. John S. Piper, D.Theol., dkk. Beliau juga anggota dari the council of The Gospel Coalition. Pada tahun 1998, beliau menikah dengan Shannon dan dikaruniai 3 orang anak. Untuk memperoleh informasi tentang pekerjaan pelayanan Joshua, khotbah online, dan kisah-kisah dari para pembaca, kunjungilah website: www.joshharris.com.

No comments: