21 December 2009

Resensi Buku-86: GARAM DAN TERANG BAGI KELUARGA (Ev. Chang Khui Fa, S.E., M.Div.)

...Dapatkan segera...
Buku
GARAM DAN TERANG BAGI KELUARGA

oleh: Ev. Chang Khui Fa, S.E., M.Div.

Penerbit: Pionir Jaya, 2009





Deskripsi dari Denny Teguh Sutandio:
Dunia kita mengajar bahwa keluarga adalah bagian terkecil dari suatu masyarakat. Ketika keluarga beres, maka hidup bermasyarakat pun beres. Di dalam Kekristenan, keluarga menjadi hal utama. Namun sayang, dunia kita bahkan termasuk beberapa (atau bahkan mungkin banyak?) orang Kristen tidak mengerti signifikansi keluarga. Tidak heran, angka perceraian makin lama makin meningkat. Mengapa bisa terjadi perceraian? Apa yang sedang terjadi dengan keluarga di era postmodern ini? Bagaimana orang Kristen menyikapinya? Ikut arus ataukah melawan arus serta menjadi berkat bagi orang lain melalui kehidupan keluarga kita?

Dengan bahasa yang mudah dimengerti, enak dibaca, jelas, dan aplikatif, Ev. Chang Khui Fa, M.Div. yang telah menikah selama 9 tahun memaparkan kepada orang Kristen yang cinta Tuhan untuk menggarap kehidupan pernikahan Kristen yang sehat, agar menjadi: GARAM dan TERANG. Beliau bukan hanya memaparkan segudang teori untuk menjelaskan prinsip kehidupan pernikahan Kristen, tetapi juga disertai dengan aplikasi praktis dan pergumulan pribadi beliau bersama keluarganya. Hal ini yang membuat buku yang beliau tulis menjadi buku yang konseptual sekaligus aplikatif, tidak seperti buku-buku konseling pernikahan lain yang cenderung teoritis, di sisi lain ada yang terlalu menekankan sisi praktika (tanpa konsep). Sebagai aplikasi praktis dan pergumulan pribadinya, beliau tidak segan-segan memaparkan kesulitan-kesulitan di dalam pernikahan, misalnya: komunikasi, konflik, dll (di mana beliau sendiri mengalaminya) dan juga solusi mengatasinya, sehingga para pasutri muda maupun yang sudah bertahun-tahun mengalami indahnya pernikahan Kristen di dalam Tuhan.






Prakata dari Pdt. Caleb Tong, D.Min.:
Sebelum menjadi terang dunia, Tuhan mau kita menjadi pelita bagi keluarga terlebih dulu. Terang dan Garam yang tidak bersuara, namun diam-diam memberi pengaruh yang besar secara aktif, positif, dan berinisiatif.
Temperamen seseorang merupakan bawaan sejak lahir dan sulit berubah, namun tatkala berkembang menjadi sebuah personality, bila Tuhan campur tangan, mukjizat akan terjadi. Segala kekurangan dan kelemahan akan dibentuk kembali, sehingga karakter Kristianinya akan nampak indah sesuai dengan Imago Dei (kodrat citra ciptaan Allah) yang mulia.
Tuhan menghendaki kita semua menadi penyambung lidah dan perpanjangan tangan-Nya. Agar dapat menjangkau mereka yang jauh dari Tuhan, kembali kepada-Nya, supaya rencana agung penyelamatan dunia ini dapat terwujud, maka menjadi Garam dan Terang bagi dunia adalah panggilan mulia yang tak mungkin dielakkan.
Ev. Chang Khui Fa, rekan hamba Tuhan di GII Hok Im Tong, sudah lama dikenal melalui Program Siaran Radio “I Do” telah membuka cakrawala konsultasi bagi pasangan suami-istri yang ingin menanyakan hal-hal yang sedang dihadapi. Melalui pembahasan firman Tuhanlah, nilai-nilai Kristiani dapat ditegakkan.
Kini, ia meluncurkan buku “Garam dan Terang bagi Keluarga” dengan penegasan, sebuah pernikahan yang indah bagi keluarga harus dibangun di atas landasan kokoh yakni Firman Tuhan. Melalui kecakapan komunikasi guna membatasi timbulnya konflik tanpa pertentangan yang semu. Kemurahan hati dan kepercayaan yang meyakinkan antara suami-istri yang saling mengasihi dengan sikap dewasa dan romantis. Fleksibel, tidak mementingkan diri sendiri dalam keegoisan, kasih, dan harapan dalam iman akan bertumbuh menuju kesempurnaan nan indah. Perkara yang dikemukakannya merupakan hal-hal penting bagi setiap keluarga yang merindukan kebahagiaan.
Bila Tuhan telah menetapkan istri sebagai pendamping suami dan pengasuh anak, maka ia patut menjadi pelita keluarga dan mahkota suaminya. Jika Tuhan memanggil suami sebagai kepala keluarga, maka dia harus memimpin dengan baik, agar anak-anak terlindung dan terbina dengan sempurna. Akhirnya, anak-anak menadi sukacita orangtua, bagaikan anak panah di tangan seorang pahlawan serta menjadi kebanggaan keluarga. Karena itu, sebelum kita menjadi terang dan garam dalam dunia, seharusnya terlebih dahulu menjadi garam dan terang bagi keluarga.
Kiranya Tuhan sumber hikmat dan berkat memberi iman, kekuatan, dan keberanian kepada kita semua. Terlebih, buku ini dipakai Tuhan menjadi berkat bagi setiap pembaca yang mau taat kepada panggilan mulia-Nya untuk membahagiakan orang-orang yang Tuhan percayakan kepada kita.

Soli Deo Gloria, Pdt. Dr. Caleb Tong





Apresiasi:
(sebenarnya ada 31 orang yang memberikan apresiasi terhadap buku ini, namun saya hanya mengutip 4 apresiasi dari 4 orang)
“Semangat untuk mengembangkan diri adalah bagian integral dari pengalaman pribadi dengan Tuhan. Makna penulisan sebuah buku diberikan Tuhan bagi mereka yang telah dengan tulus melayani-Nya dalam motto Trust and Obey.
Bagi mereka yang hidup dalam iman yang sejati, “INFLUENCE adalah Fruits of Obedience.” Influence tidak boleh dicari dan atau diupayakan oleh orang-orang percaya, sebab spirit pelayanan Kristen adalah Striving for Excellence dan buka Striving for Superiority. Hanya mereka yang setia dengan “hal kecil, yang disediakan Tuhan baginya,” akan mengerjakan talenta yang Than berikan padanya.
BACALAH buku ini dan Anda akan menemukan apa yang saya MAKSUDKAN. Tuhan memberkati mereka yang haus akan kebenaran.”
Pdt. Yakub B. Susabda, Ph.D.
(Rektor Sekolah Tinggi Theologi Reformed Injili Indonesia—STTRII Jakarta; Sarjana Theologi—dari STT Jakarta; Master of Christian Education—M.C.E. dari Reformed Theological Seminary, Jackson, Mississippi, U.S.A.; Master of Theology—M.Th. dalam Psychology dan Counseling dari Trinity Evangelical Divinity School, Illinois, U.S.A.; dan Doctor of Philosophy—Ph.D. dari Biola University, U.S.A.)


“Buku keluarga yang wajib dibaca pasangan suami-istri dan mereka yang ingin menikah. Penuh dengan MUTIARA hikmat berdasarkan pergumulan pribadi serta pengolahan dari masukan teoritis dan dilandasi oleh Firman Tuhan.
Buku ini ditulis dengan bahasa renyah, sehingga enak dibaca dan mudah dicerna serta DIJAMIN TIDAK MEMBOSANKAN!”
Pdt. Paul R. Gunadi, Ph.D.
(Dosen Konseling di Seminari Alkitab Asia Tenggara—SAAT Malang; Bachelor of Arts—B.A. Psikologi dari Azusa Pacific College; Master of Arts—M.A. Konseling dari Denver Seminary; dan Ph.D. Psikologi Konseling dari University of Southern California)


“Buku yang BERKUALITAS, ditulis oleh orang yang berpengetahuan. Buku yang BERMANFAAT, ditulis oleh roang yang berpengalaman. Buku yang MENGUBAH HIDUP, ditulis oleh orang yang menulis dengan hati.
Chang Khui Fa memenuhi tiga kriteria ini dan mendorong kita semua untuk menjadikan tulisannya sebagai bagian dalam pertumbuhan keluarga dan pelayanan kita. Kiranya Tuhan memberkati baik penulis maupun para pembaca.”
Anne Kartawidjaja, M.Div.
(Ibu Rumah Tangga, Pencipta Pujian Sahabat Kristus 1,2,3, dan Pendiri Yayasan Eunike)


“Sekian lama mengenal Chang Khui Fa dan bergaul dengannya, sekian lama juga menunggu datangnya buku semacam ini yang ditulis olehnya. Akhirnya… Datang Juga! Sesuai dengan gayanya yang khas, buku ini praktis namun ada KERANGKA berpikir yang jelas. Bisa dikembangkan untuk menjadi bahan PA Pasutri atau KTB Married Couple. Pasti MENYESAL bila tidak membaca dan memanfaatkan buku ini.”
Pdt. Paulus Kurnia, C.B.A., D.Min.
(Anggota Dewan Penasihat dan Konselor Lifespring Counseling Center, Anggota Kehormatan Asosiasi Konselor Kristen Indonesia, dan Dosen Konseling Keluarga di STT Amanat Agung, Jakarta; B.A. dari Universitas Tarumanagara, Jakarta; S.Th. dari SAAT Malang; M.Th. dari International Theological Seminary, El Monte, California, U.S.A.; M.Th. dari Fuller Theological Seminary, Pasadena, California, U.S.A.; Doctor of Ministry—D.Min. dari Reformed Theological Seminary, Jackson, Mississippi, U.S.A.; dan C.B.A. dari Counseling Skills Counseling Care Centre, Singapore)








Profil Ev. Chang Khui Fa:
Ev. Chang Khui Fa, S.E., M.Div. lahir di Jakarta, 3 Juni 1972. Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi (S.E.) di Institut Bisnis Nusantara, Jakarta. Beliau pernah menggeluti dunia Auditor beserta Financial Statement-nya di Kantor Akuntan Publik Internasional KPMG dan terakhir sebagai Senior Auditor. Beliau juga menjabat sebagai Finance and Accounting Manager di PT. German Centre Indonesia. Beliau menyelesaikan studi theologi Master of Divinity (M.Div.) di STTRII, Jakarta pada tahun 2003 dan saat ini melayani penuh waktu di Gereja Injili Indonesia (GII) Hok Im Tong, Bandung. Beliau menikah dengan Liana pada tanggal 18 Mei 2000 dan dikaruniai 3 orang anak: Jostein Adams, Joylynne Adams, dan Joshen Adams. Beliau dapat dihubungi melalui e-mail: khuifa@gmail.com.

No comments: