13 May 2008

Resensi Buku-56: MUTIARA KEHIDUPAN KRISTEN (DR. JOHN CALVIN)

...Dapatkan segera...
Buku
GOLDEN BOOKLET OF CHRISTIAN LIFE
(Mutiara Kehidupan Kristen)

oleh: DR. JOHN CALVIN

Penerbit: Momentum Christian Literature (Fine Book Selection), 2007

Penerjemah: Grace Purnamasari.





Deskripsi dari Denny Teguh Sutandio:
Rasul Paulus di dalam Roma 12:2 mengajarkan, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Bagaimana agar hidup kita berpadanan dengan kehendak Allah? Caranya dengan membaharui akal budi kita sesuai dengan firman-Nya. Bagaimana caranya memperbaharui akal budi kita? Dengan menguji hati dan motivasi kita melalui kebenaran firman-Nya. Itulah sebabnya kita memerlukan suatu penuntun bagi hati kita agar hati kita murni di hadapan-Nya. Sebagai bahan penuntun praktis, Dr. John Calvin menulis buku “Mutiara Kehidupan Kristen” yang sebenarnya merupakan bagian dari buku besarnya The Institutes of the Christian Religion. Menurut Henry J. Van Andel dari Calvin College di dalam Pendahuluan buku ini memaparkan bahwa buku ini aslinya berjudul “Golden Booklet of the True Christian Walk” yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1550 dalam bahasa Latin dan Prancis dengan judul De Vita Hominis Christiani (bahasa Inggrisnya: On the Life of the Christian Man; Indonesianya: Mengenai Kehidupan Manusia Kristen), dan kemudian juga dalam bahasa Inggris (1594) dan Jerman (1857) dengan judul serupa. Buklet edisi sekarang ini merupakan terjemahan dari salinan Calvin yang sudah direvisi seluruhnya dan didasarkan pada teks-teks Golden Booklet dalam bahasa Prancis dan Latin (Inst. III, Bab 6 sampai 10, edisi keenam).

Isi buklet ini sangat menarik, karena menyajikan pengajaran-pengajaran praktis Dr. John Calvin dalam kehidupan Kristen yang diawali dari ketaatan yang sederhana dan keserupaan sejati dengan Kristus yang berdasarkan dan berpusat pada Alkitab dan meliputi kekudusan dan kemajuan rohani. Dilanjutkan dengan pembahasan Calvin di Bab 2 tentang tahap penyangkalan diri yang merupakan bentuk praktis dari ketaatan yang telah Calvin jelaskan di Bab 1. Penyangkalan diri ini meliputi mencari kemuliaan Allah, kerendahan hati dengan menghormati orang lain, berani berkorban bagi kebaikan orang lain, lalu dikaitkan dengan pemeliharaan dan berkat Allah. Di Bab 3, Calvin menguraikan tahap yang lebih tinggi daripada penyangkalan diri, yaitu kesabaran dalam memikul salib. Di 3.1., Calvin menyatakan bahwa memikul salib lebih sulit daripada menyangkal diri. Di dalam memikul salib, Calvin mendaftarkan 10 prinsip tentang memikul salib, yaitu Salib: menjadikan kita rendah hati, menjadikan kita berpengharapan, mengajarkan ketaatan, membuat kita hidup disiplin, membawa pertobatan, menghasilkan perkenan Allah, menghasilkan sukacita rohani, tidak seharusnya membuat kita menjadi tidak acuh (masa bodoh dengan kesulitan), menghasilkan ketundukan, dan mutlak diperlukan bagi keselamatan kita. Ketiga bab ini mengarah kepada pembahasan Calvin di 2 bab terakhir, yaitu mengenai pengharapan akan dunia yang akan datang dan bagaimana menjalani kehidupan Kristen sekarang dengan benar. Taat, menyangkal diri, dan memikul salib menuntun kita makin memahami apa artinya kita hidup di dunia sekarang ini dengan terus mengarahkan pandangan kita kepada masa depan yang penuh kemenangan bersama Kristus sambil tetap mensyukuri anugerah Tuhan di dalam dunia sekarang ini. Prinsip keseimbangan di dalam hidup inilah yang ditekankan Calvin. Kita tidak boleh terlalu membuang segala sesuatu bersifat jasmani, karena itu adalah pemberian Allah bagi hidup kita sekarang seperti seorang musafir yang sedang menuju kepada kehidupan kekal. Sebaliknya, kita tidak perlu terlalu tergiur oleh kenikmatan dunia. Cara supaya kita bisa hidup seimbang, menurut Calvin, adalah pertama, dengan menyadari bahwa hal-hal duniawi adalah pemberian Allah, di mana “penggunaan atas pemberian Allah tidak mungkin salah jika semuanya itu disesuaikan dengan tujuan Sang Pencipta dalam menciptakannya.” (hlm. 84) Cara kedua yaitu dengan kita bersyukur atas anugerah Allah. Dengan mensyukuri anugerah Allah, kita semakin dapat menjauhkan diri dari penyalahgunaan hal-hal jasmani yang Tuhan percayakan kepada kita. Cara ketiga yaitu kita hidup dengan penguasaan diri yaitu dengan “mengalihkan pandangan kita dari kehidupan yang sekarang dan merenungkan keabadian sorga.” (hlm. 87). Cara keempat yaitu bersabar dan mencukupkan diri dalam kesulitan. Calvin menuturkan hal sederhana, “orang yang tidak bersabar dalam kesulitan biasanya akan menunjukkan kebiasaan buruk yang sebaliknya ketika dia berada dalam kemewahan.” (hlm. 89) Cara terakhir yaitu dengan setia dalam panggilan Allah bagi perbuatan kita. Calvin menuturkan, “Orang yang tidak menghargai panggilannya tidak akan pernah mempertahankan jalan yang lurus dalam tugas-tugas pekerjaannya.” (hlm. 92) Sebagai penutup, dengan setia kepada panggilan Allah bagi hidup kita, Calvin menuturkan, “Jika kita menaati panggilan ilahi kita, kita akan menerima penghiburan yang luar biasa bahwa tidak ada pekerjaan yang begitu hina dan begitu kotor yang tidak tampak benar-benar terhormat dan sangat penting dalam pandangan Allah (Coram Deo!) (Kej. 1:28; Kol. 1:1 dst.)!” (hlm. 93)

Biarlah buklet kecil ini dapat berguna untuk mempertumbuhkan iman dan kerohanian kita makin memuliakan Tuhan. Soli Deo Gloria.






Profil Dr. John Calvin :
Dr. John Calvin (10 Juli 1509-27 Mei 1564) adalah theolog Protestan Prancis selama Reformasi Protestan dan seorang tokoh yang mengembangkan sistem theologi Kristen yang disebut Calvinisme atau theologi Reformed. Calvin lahir dengan nama Jean Chauvin (atau Cauvin, dalam bahasa Latin Calvinus) di Noyon, Picardie, Prancis, dari
Gérard Cauvin dan Jeanne Lefranc. Pada tahun 1523, ayah Calvin mengirimkan anaknya yang berusia 14 tahun itu ke Universitas Paris untuk belajar humanitas (humanities) dan hukum. Pada tahun 1532, beliau mencapai gelar Doctor of Laws di Orléans. Pada tahun 1539, beliau menikah dengan Idelette de Bure, seorang janda, yang telah memiliki seorang anak laki-laki dan perempuan dari pernikahannya dahulu dengan seorang Anabaptis di Strasbourg. Calvin dan Idelette memiliki seorang anak laki-laki yang meninggal setelah hanya 2 minggu. Idelette Calvin meninggal pada tahun 1549. John Calvin sendiri meninggal di Geneva pada tanggal 27 Mei 1564. Beliau dimakamkan di Cimetière des Rois. Karya tulisnya yang sangat terkenal: The Institutes of the Christian Religion (edisi pertama ditulis pada saat beliau berusia 26 tahun). Karya ini telah dipakai sebagai buku teks untuk dogmatika, etika, dan filsafat selama dua ratus tahun. Selain itu, karya tulis lainnya dari Calvin adalah buku-buku tafsirannya yang disebut Calvin Commentaries dan baru-baru ini tafsiran-tafsirannya dicetak ulang di Amerika.

No comments: