MUJIZAT KESEMBUHAN DALAM PENGINJILAN
oleh : Pdt. dr. Robby C. Moningka, S.Th., M.B.A.
Penerbit : Institut Filsafat Theologi dan Kepemimpinan Jaffray, Jakarta
Prakata oleh : Pdt. Yakob Tomatala, M.A., M.I.S., D.Miss.
Mujizat Kesembuhan merupakan suatu fenomena yang menarik dan unik dalam perjalanan sejarah keKristenan. Hal ini menarik, karena sejak zaman Perjanjian Lama telah menjadi bagian penting dalam karya keselamatan Allah. Contohnya, Sara yang telah lanjut usia dan mandul ternyata dapat hamil dan melahirkan Ishak. Fakta Alkitab telah membuktikan bahwa kuasa Allah mengatasi segala sesuatu, termasuk penyakit. Oleh karena itu, selama masih ada sakit penyakit, masalah Mujizat Kesembuhan menarik untuk diselidiki dan dipelajari, serta digumuli oleh setiap orang Kristen.
Mujizat Kesembuhan juga unik, sebab meskipun fakta Alkitab mencatat demikian banyak peristiwa yang ajaib tetapi tidak ada satupun yang bisa memberi suatu penjelasan yang pasti. Dalam hubungan dengan Penginjilan, Mujizat Kesembuhan mempunyai peranan yang penting. Kedua hal ini saling berkaitan, tetapi tetap ada garis pembatas yang membedakannya (tanpa memisahkannya), yaitu mujizat kesembuhan hanya sebagai pelengkap dalam penginjilan, yaitu bagian dari janji berkat Allah bagi umat-Nya (oleh karena itu, mujizat kesembuhan tidak memegang peranan yang utama)
Di dalam keKristenan, masalah ini menjadi sesuatu yang cukup pelik. Pihak liberalisme yang dipengaruhi oleh rasionalisme menyangkali adanya mujizat, karena itu tidak masuk akal, sedangkan mayoritas pihak Karismatik/Pentakosta terlalu “mendewakan” mujizat kesembuhan sehingga hampir meniadakan pemberitaan firman. Oleh karena itu, di dalam buku ini, Pdt. Robby C. Moningka memaparkan satu tesisnya bahwa Allah adalah sumber Kesembuhan yang berhak menyembuhkan seseorang secara langsung atau tidak langsung (melalui proses medis/kedokteran) atau Dia juga berhak tidak menyembuhkan sama sekali, apapun alasan-Nya. Dan untuk setiap keputusan yang Ia tetapkan, manusia sebagai umat-Nya patut menerima dengan ucapan syukur.
Profil Pdt. Robby Moningka :
Pdt. dr. Robby C. Moningka, S.Th., M.B.A. lahir di Jakarta, 15 Mei 1956. Beliau bertobat dan menerima Yesus Kristus menjadi Juruselamat ketika remaja dalam Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang dipimpin oleh Pdt. Dr. Stephen Tong di Gereja Kristus Ketapang. Beliau dibaptis dan menjadi anggota jemaat GKI Samanhudi oleh Pdt. Johanes Loing dan aktif dalam pelayanan remaja. Beliau menikah tanggal 14 September 1981 dengan Inawati Hadiwirawan (Inge). Pada tahun yang sama menyelesaikan studi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan memperoleh gelar Dokter umum. Sejak tahun 1983 sampai dengan tahun 1988 melayani sebagai tua-tua majelis bidang Pembinaan di GKI Cipinang Elok.
Tahun 1985-1988, beliau melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Theologia Jaffray cabang Jakarta (sekarang Institut Filsafat Theologi dan Kepemimpinan Jaffray), dan meraih gelar Sarjana Theologia (S.Th.) dalam bidang Pastoral dengan skripsi berjudul “Mujizat Kesembuhan Dalam Penginjilan” melalui bimbingan Pdt. Dr. Yakob Tomatala. Sejak tahun 1984, beliau aktif dalam kegiatan yang diprakarsai oleh Lembaga Reformed Injili Indonesia seperti Seminar Pembinaan Iman Kristen (SPIK), KKR Remaja Bagi Kristus, KKR Mahasiswa, KKR Anak-anak, dsb. Beliau juga menjabat sebagai sekretaris Badan Pengurus Harian LRII, di samping menjadi dokter dan staf pengajar di Sekolah Tinggi Theologia Reformed Injili Indonesia (STTRII). Beliau juga menjadi pengurus dari sinode Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII). Tahun 1990-1992, beliau mengikuti program Master of Business Administration (M.B.A.) di Institute of Business and Management Indonesia bidang General Business. Sejak tahun 1994, beliau menjadi pimpinan Divisi Marketing, Audiovisual dan Literatur LRII.
No comments:
Post a Comment