Life & Temptation (4)
oleh : Pdt. Sutjipto Subeno, M.Div.
Nats: Mat. 4:1-11
Adalah fakta, hari ini kita berada di tengah-tengah jaman yang begitu berat. Dunia semakin ke belakang semakin buruk baik secara totalitas maupun lokal, bukankah kita seringkali mendengar orang berpendapat bahwa dulu masih lebih baik dari sekarang. Hati-hati di saat situasi penuh tantangan, godaan iblis itu sangat berpotensi untuk menjatuhkan orang masuk dalam cobaan apalagi kalau orang itu dalam keadaan panik, itu menjadi sasaran empuk bagi iblis. Hal ini harusnya menyadarkan kita bahwa godaan iblis sangat riil dan berbahaya. Pencobaan bukanlah hal yang mudah untuk diatasi karena itu, dalam doa Bapa Kami yang diajarkan oleh Tuhan Yesus supaya kita memohon untuk dijauhkan dari pencobaan. Namun di saat yang sama, iblis juga mencobai kita, karena itu kita harus waspada senantiasa. Kristus pun tidak lolos dari pencobaan iblis, sepanjang pelayanan-Nya, Ia harus berhadapan dengan pencobaan iblis dan Kristus menang atas pencobaan sehingga hal ini menjadi teladan bagi kita.
Cara Kristus menghadapi suatu pencobaan berlawanan total dengan cara dunia. Ketika kesulitan datang orang berharap ada pertolongan supranatural, orang berharap Tuhan dengan cara yang ajaib segera menolong keluar dari kesulitan. Perhatikan, itu bukan cara Tuhan tapi cara iblis; iblis selalu menawarkan cara supranatural seperti mengubah batu jadi roti, melompat dari Bait Allah dan malaikat akan menatang. Perhatikan, di setiap pencobaan, Kristus tidak sekalipun melakukan mujizat. Namun sangatlah disayangkan, banyak orang yang tidak memahami prinsip ini dan tanpa sadar pemikiran-pemikiran satanic telah menyusup dalam perjalanan perkembangan gereja. Iblis sungguh giat bekerja, dia selalu mencari cara menjatuhkan manusia, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya ajaran sesat yang berkembang pesat. Tuhan Yesus mematahkan ketiga pencobaan iblis dengan Firman; kekuatan kuasa kebenaran mematahkan iblis. Jangan ikut dengan cara iblis yang memakai mujizat dalam menyelesaikan setiap permasalahan.
Hari ini kita akan merenungkan pencobaan ketiga dimana pencobaan ini menjadi klimaks dari upaya setan untuk menjatuhkan Tuhan Yesus. Iblis mengeluarkan senjata pamungkasnya untuk menjatuhkan Kristus. Sebab terbukti dengan cara ketiga ini sebagian besar manusia termasuk orang-orang yang paling kuat dalam Kekristenan pun dengan mudah dapat dijatuhkan.
1. Iblis menipu dengan materialisme
Iblis membawa Tuhan Yesus ke tempat tinggi dan menawarkan seluruh kerajaan dunia dan seluruh kemegahannya asal Tuhan Yesus mau menyembah iblis satu kali saja. Tawaran ini sangatlah menakutkan, manusia mudah sekali tergoda dengan hal-hal materi. Seluruh dunia termasuk mayoritas orang Kristen telah dikuasai oleh semangat materialisme yang sangat mendasar. Faktor materialisme telah menjadi dasar pemikiran utama agama-agama di dunia dan celakanya, konsep telah merasuk dalam Kekristenan. Hari ini banyak orang beragama karena alasan ingin mendapat keuntungan dan orang akan berpindah ke agama lain yang lebih menguntungkan kalau agama sebelumnya tidak lagi memberikan keuntungan dan kalau semua agama yang ada itu tidak menguntungkan maka orang menjadi atheis. Konsep berpikir bisnis yang selalu memperhitungkan untung rugi ini telah menguasai seluruh aspek kehidupan manusia termasuk aspek religiusitas. Orang telah dikuasai oleh materialisme. Celakanya, konsep ini telah mencengkeram pemikiran orang Kristen dan meruntuhkan sendi-sendi imannya.
Kekristenan mengajarkan manusia hidup bukan dari roti saja tetapi dari Firman yang keluar dari mulut Allah; hidup bukan melulu memikirkan untung rugi tetapi hidup sepenuhnya diatur oleh Kedaulatan Allah; hidup bukan semata-mata memikirkan ambisi tetapi hidup menggenapkan rencana Allah. Betapa indah hidup kita kalau konsep ini mengakar dalam kehidupan orang Kristen, kita tidak mudah diombang-ambingkan oleh berbagai godaan iblis. Namun sayang, kebenaran ini tidak mudah diterima bahkan orang Kristen sendiri sulit untuk menerimanya. Konsep materialisme ini telah mencengkeram dan merasuk dalam setiap aspek hidup manusia bahkan anak-anak pun sudah ditanamkan konsep materialisme ini. Dan iblis pikir Tuhan Yesus sama seperti manusia yang lain yang materialis sehingga ia menawarkan dunia dan isinya. Salah! Pertanyaannya sekarang bagaimana dengan kita? Kalau kita yang ditawari iblis seluruh dunia ini apakah kita akan menolaknya atau menerimanya dengan alasan rohani yang alkitabiah – Roh memang penurut tapi daging lemah? Tantangan materialisme ini begitu dahsyat mencengkeram hidup manusia. Orang tidak peduli lagi apakah yang ia kerjakan itu menyenangkan hati Tuhan atau tidak, mereka hanya pikir bagaimana mendapat materi sebanyak-banyaknya. Uang menjadi yang utama dan celakanya, Tuhan pun dihitung dari uang. Uang menjadi senjata pamungkas untuk menjatuhkan manusia. Sebagai anak Tuhan sejati, kita harus belajar mengalahkan konsep materialisme ini dan hal ini harus dimulai dari dalam diri kita sendiri, yakni dengan memberi, semakin besar presentasi yang engkau berikan buat Tuhan maka saat itu Tuhan menjadi yang utama, hati kita lepas dari materialisme.
2. Iblis menipu dengan berbagai slogan
Di dunia modern kita seringkali mendengar slogan: “dengan uang semua dapat diatur, semua dapat dibeli.“ Manusia lupa bahwa ada satu yang tidak bisa diatur, yaitu Tuhan Allah sebab di saat kita mau mengatur Dia maka itu titik kebinasaan kita. Hati-hati ini salah satu siasat iblis yang mau menjatuhkan manusia dengan menanamkan konsep yang seolah-olah kalau kita mempunyai banyak uang, kita akan mendapatkan banyak hal, total possibility, total power, total position, total authority. Sebaliknya, orang yang tidak punya uang maka hidupnya tidak berharga akibatnya orang menjadi minder. Sangatlah disayangkan, gereja yang seharusnya menjadi tempat dimana kebenaran dinyatakan - uang bukan segala-galanya ternyata juga telah tercemar. Gereja telah dikuasai oleh orang-orang kaya, orang-orang yang hanya memikirkan diri sendiri, memuaskan ambisi pribadi, hal ini jelas terlihat dengan adanya kesenjangan jarak antara si kaya dan si miskin. Orang yang berotoritas di dunia harusnya orang yang hidupnya cinta Tuhan dan mengutamakan Tuhan dalam hidupnya dan mungkin saja hidup yang berintegritas itu justru ada dalam diri orang miskin.
Slogan yang lain, yaitu: serve the devil and rule the world, layanilah setan dan kuasailah dunia, konsep ini seringkali membuat orang runtuh dalam iman karena orang takut kehilangan kuasa, orang takut kalau orang lain tidak menghormatinya. Perhatikan, pemegang kuasa kedaulatan tertinggi adalah Allah bukan iblis; barangsiapa menjadi anak Allah maka ia mempunyai kuasa, yakni kuasa menyatakan kebenaran di tengah dunia. Jadi, sebagai anak Tuhan kita harusnya berpengaruh dalam dunia, yakni memberitakan kebenaran. Mereka yang tidak berada dalam Tuhan maka kepadanya tidak diberikan kuasa itu. Biarlah gereja menjadi tempat dimana orang-orang yang mempunyai hati buat Tuhan itu duduk menjadi pimpinan. Selama gereja dipimpin dan diarahkan oleh orang-orang yang memikirkan apa yang terbaik bagi Tuhan maka seluruh tim yang ada akan melayani dengan sangat indah dan nama Tuhan dipermuliakan.
3. Iblis menipu dengan kebajikan palsu
Iblis sangat licik, ia datang ketika manusia dalam kesulitan dengan tawaran manis, sepertinya ia menjadi juruselamat. Tuhan belum menolong, iblis dengan sigap siap menolong kita; ketika kita merasa lapar, Tuhan belum bertindak, iblis memberikan solusi – mengubah batu jadi roti. Hati-hati semua tawaran itu palsu belaka sebab iblis tidak pernah memberi dengan gratis; di balik semua pemberian itu pasti ada keuntungan besar yang ia dapat. Iblis selalu memperhitungkan segala sesuatu dengan konsep bisnis – kalau kita bisa untung seribu kenapa harus untung lima ratus. Iblis tahu siapa yang ada di hadapannya, yakni Tuhan Yesus maka ia tidak menawarkan sebuah rumah atau sebuah mobil karena itu ia menawarkan seluruh dunia dan kemegahannya dan sebagai gantinya, Tuhan Yesus harus menyembah dia. Iblis tahu pasti kalau Tuhan Yesus mau tunduk kepada dia maka keuntungan yang ia dapatkan lebih besar daripada sebuah dunia dan kemegahannya. Pertanyaannya berapa harga yang harus iblis bayar supaya kita melepaskan iman? Satu Milyar ataukah sepuluh milyar? Seorang gadis cantik ataukah seorang lelaki tampan? Cobalah kita mengevaluasi diri kita sendiri, faktor apakah yang menjadikan kita begitu mudah melepaskan iman? Manusia sangat terbatas sehingga orang mudah sekali jatuh ketika dihadapkan dengan godaan ini. Orang rela melepaskan iman demi uang dengan alasan alkitabiah, yakni roh memang penurut tetapi daging lemah.
Firman Tuhan menegaskan hanya kepada Allah saja, engkau harus berbakti. Faktor apakah yang menjadi penentu langkah dan kebijakan kita. Cara yang sama dipakai oleh para penculik, dengan iming-iming mainan ia berusaha merebut hati seorang anak kecil, setelah berhasil mendapatkan si anak tentu saja ia mendapat keduanya, mainan plus anak. Demikian juga halnya dengan iblis, ia tidak pernah memberi gratis, pemberian itu hanyalah umpan untuk dia mendapat keuntungan lebih besar. Sebaliknya, Tuhan Yesus menyembuhkan banyak orang tapi Ia tak pernah mengharap balas. Kristus juga telah mati disalib berkorban demi menyelamatkan manusia berdosa dan Ia tidak menuntut balas bahkan Dia berdoa untuk orang-orang yang telah menganiaya Dia. Inilah kebajikan sejati, true goodness. Cara Tuhan bekerja berbeda dengan cara iblis. Karena itu, hendaklah kita waspada dengan siasat licik si iblis yang memalsukan semua pemberian dan kebaikan; khususnya disaat kita berada dalam kesulitan, iblis akan datang dengan tawaran yang manis.
4. Iblis menipu seolah-olah dia pemilik alam semesta dan semua isinya
Selesai memperlihatkan kerajaan dunia dengan kemegahannya, iblis dengan beraninya berkata,“Semua itu akan kuberikan kepadamu....“ Pernyataan ini seringkali memancing kita untuk mendebat balik, memang seluruh dunia milik siapa? Namun Tuhan Yesus memberikan telada indah, Dia tidak berdebat dengan iblis tetapi langsung mengusir si iblis. Setan itu bapaknya penipu. Ingat, seluruh dunia ini milik Allah dan iblis mencurinya dari Tuhan Allah. Tanpa kita sadari, tipuan semacam ini telah menjadi permainan dunia sekarang, orang menggunakan segala cara supaya ia tampak hebat secara fenomena, seolah-olah ia sebagai pemilik padahal ia tidak ada apa-apanya. Alkitab mencatat seluruh dunia dan isinya dijadikan oleh Allah – dari Firman yang keluar mulut Allah; tanpa Firman, dunia dan seluruh isinya tidak akan ada hari ini. Ironisnya, di depan Firman yang hidup itu, iblis berani mengklaim bahwa dunia sebagai milik kepunyaannya. Hendaklah waspada dan peka akan permainan iblis yang licik sehingga kita tidak terjeblos dalam suatu ilusi, seolah-olah dia sebagai pemilik dari segala sesuatu, seolah-olah dia mempunyai kapasitas besar untuk menolong kita, seolah-olah dia mempunyai kuasa besar sehingga kita harus tunduk padanya. Ingat, hanya kepada Tuhan sajalah kita harus berbakti dan tunduk mutlak. Hanya kebenaran Firman Tuhan satu-satunya yang menjadi kekuatan kita sehingga kita mempunyai kepekaan, kita tidak terjebak oleh tipuan iblis yang memperlihatkan fenomena palsu.
5. Iblis menipu seolah-olah dialah “allah sejati“
Iblis memerintahkan supaya Tuhan Yesus menyembah dia seolah-olah dialah “allah sejati.“ Hati-hati iblis sangat licik, ia melontarkan berbagai opini sedemikian rupa yang akhirnya membuat orang menjadi bias dan menerima dia sebagai “allah sejati.“ Dan perhatikan, cara iblis bekerja ini mulai dari cara yang paling halus dan terus meningkat menjadi makin kasar dan jelas, sejarah membuktikan akan hal ini dimana hari ini banyak orang yang mengaku sebagai “allah.“ Dan perhatikan, setiap ilah palsu biasanya akan memberikan berbagai tawaran menggiurkan yang menarik, logis dan menguntungkan supaya orang berpikir bahwa ia adalah “allah sejati“ dan orang mau menyembah dia. Iblis datang pada Tuhan Yesus dengan tawaran yang manis dan menarik asal Tuhan Yesus mau menyembah dia satu kali saja; ia berharap dengan tawaran itu, Kristus akan tergiur dan jatuh dalam pencobaan. Perhatikan, iblis hanya ingin Kristus satu kali menyembah dan untuk satu kali itu saja iblis mempertaruhkan semua kemampuan dan kuasanya karena iblis tahu, satu kali itu final. Sekali Tuhan Yesus jatuh maka selamanya ia akan mencengkeram. Tuhan Yesus peka akan akal licik si iblis ini maka tanpa berlama-lama, Dia mengusir iblis.
Celakanya, cara seperti ini dijalankan di dunia, supaya satu kali orang masuk dalam cengkeraman maka segala cara dihalalkan. Dalam dunia pendidikan, sekolah berlomba-lomba menarik anak sedini mungkin, mereka tidak peduli apakah usia anak sudah mencukupi untuk masuk sekolah/tidak sebab yang terpenting si anak sudah terikat dulu dengan sekolah dan tentu saja, pihak sekolah yang lebih diuntungkan. Cara bisnis seperti inilah yang hari ini dijalankan di dunia, orang tua tidak sadar bahwa tiga tahun pertama merupakan waktu untuk menanamkan first decree pada anak. Karena itu, sebelum kita memutuskan sesuatu apalagi yang menyangkut hidup maka kita harus memikirkan dengan bijaksana sebab sekali kita putuskan sulit bagi kita untuk lepas. Jangan terjebak dalam siasat licik si iblis. Iblis sungguh giat berjuang mati-matian supaya Tuhan Yesus mau satu kali saja menyembahnya sebab iblis ingin menjadi “allah palsu.“ Sejak kejatuhannya, yang menjadi ultimate goal iblis adalah menggantikan posisi Allah. Ingat, sekali kita pindah jalur, yakni jalur iblis maka sulit bagi kita untuk lepas dari belenggu iblis, sulit untuk kembali ke jalur yang benar; iblis akan memakai segala cara supaya anaknya tidak hilang. Maka tidaklah heran kalau kita menjumpai orang yang sulit menerima kebenaran Firman, setiap Firman sepertinya memental balik. Hanya kekuatan Tuhan Firmanlah yang dapat merobohkan tembok itu. Biarlah kita mengevaluasi diri benarkah Allah Tritunggal yang sejati ataukah iblis yang menjadi Tuhan atas hidupmu?
Biarlah perenungan kita tentang pencobaan membukakan mata dan hati kita, menjadikan kita lebih peka dan terus waspada akan segala siasat iblis. Iblis seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya; ia akan terus mencari cara untuk kembali mencobai manusia. Ingat, hanya kepada Tuhan Allah sajalah kita harus berbakti dan menyembah. Kita harus mengarahkan seluruh obyek iman kita hanya kepada Tuhan Allah dan menyerahkan seluruh hidup dibawah pimpinan-Nya secara mutlak maka hal itu sekaligus menjadi kekuatan kita untuk mengalahkan iblis. Biarlah kita dipakai Tuhan menjadi saksi yang memberitakan kebenaran dan biarlah kita dipakai menjadi alat yang dapat membawa mereka keluar dari cengkeraman iblis. Amin.
(Ringkasan khotbah ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)
Sumber :
Ringkasan Khotbah : 28 Januari 2007 (http://www.grii-andhika.org/ringkasan_kotbah/2007/20070128.htm)
No comments:
Post a Comment