26 January 2015
SEKOLAH THEOLOGI AWAM REFORMED (STAR) Periode Januari-Juni 2015
“Passion for Truth, Living
for It”
Visi:
Meletakkan kembali “Keimaman Seluruh Orang Percaya” pada
tempat yang semestinya.
Misi:
1.
Melengkapi jemaat awam dengan penyelidikan Alkitab yang
mendalam dan berguna bagi pertumbuhan rohani dan pelayanan.
2.
Memperlengkapi jemaat sebagai penyampai firman Tuhan yang
setia terhadap teks Alkitab dan memahami konteks modern di kebaktian,
persekutuan, maupun kelompok kecil.
3.
Mendidik jemaat awam menjadi mobilisator pelayanan dan
misi di gereja masing-masing.
Alamat:
Jln. Nginden Intan Timur II/5, Surabaya
Telp.: (031) 5998458
Informasi
dan Pendaftaran:
Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A.:
081233780070
Ibu Lusiana Budihardja: 08884935749
Biaya kuliah bersifat sukarela sesuai
kemampuan finansial dan komitmen masing-masing mahasiswa.
Pembayaran dapat dilakukan setiap bulan atau
sekali dalam satu semester, bisa tunai maupun melalui bank (BCA Cab. Veteran
No. 0101827827 a/n Irwan Lesmana)
Jadwal Kuliah Januari-Juni 2015
Pembukaan Semester
Bagaimana perspektif yang benar
mengenai kepemimpinan dalam ajaran Reformed? Bagaimana menjadi pemimpin dalam
dunia kerja yang memuliakan Tuhan?
Sekolah Theologi Awam Reformed (STAR)
bekerja sama dengan
Christian
Professional Community (CPC) GKRI Exodus
menyelenggarakan
Seminar Kepemimpinan Dunia Kerja:
“INTEGRATION BETWEEN DOCTRINE AND LEADERSHIP
IN BIBLICAL PERSPECTIVE”
oleh: Pdt. Amos Winarto Oei, Ph.D.
Selasa, 3 Februari 2015; Pkl. 18.30 WIB
di Gereja Kristus Rahmani Indonesia (GKRI) Exodus,
Jln. Nginden Intan Timur II/5, Surabaya
Pdt.
Amos Winarto Oei, S.Th., M.T.S., Ph.D.
adalah Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan sekaligus Dosen bidang: Etika,
Dogmatika, Historika (khususnya: Sejarah Gereja Indonesia) di Sekolah Tinggi
Theologi Aletheia, Lawang. Sejak Agustus 2013, beliau melayani sebagai Kepala
Departemen Dogma dan Riset di Sinode Gereja Kristus Tuhan. Beliau menyelesaikan
studi Sarjana Theologi (S.Th.) di STT
Aletheia dan Master of Theological
Studies (M.T.S.) dan Doctor of
Philosophy (Ph.D.) di Calvin Theological Seminary, U.S.A.
Kuliah Reguler:
“DOKTRIN ALLAH”
Dosen: Pdt. Novida Fitria
Lassa, M.Th.
Setiap Selasa, Pkl. 18.30-21.30 WIB
10 Februari, 24 Februari, 10 Maret, 24 Maret, 7 April, 21
April, 5 Mei, dan 19 Mei 2015
Doktrin Allah adalah bagian dari theologi
sistematika yang membahas tentang keberadaan Allah, sifat-sifat/atribut Allah,
rencana dan providensia Allah (termasuk election
dan reprobation), ke-Tritunggalan
Allah, keilahian masing-masing pribadi, karya-karya-Nya (penciptaan, dll), dan
isu-isu kontemporer seputar Allah guna memberikan kelengkapan dogmatika dasar
bagi mahasiswa sebelum mempelajari rangkaian pembelajaran doktrin selanjutnya
serta mematangkan konsep dan kerangka berpikir theologis yang benar sebagai
landasan kehidupan spiritualitas pribadi.
Pdt. Novida Fitria Lassa, M.Th. adalah gembala lokal Gereja Kristus
Rahmani Indonesia (GKRI) Exodus Nginden, Surabaya. Beliau menyelesaikan studi Sarjana Theologi (S.Th.) dan Magister Theologi (M.Th.) di Sekolah
Tinggi Theologi Injili Abdi Allah (STTIAA) Pacet. Beliau menikah dengan Pdt.
Reyco F. Wattimury, S.Th. Beliau bersama suami ditahbiskan menjadi pendeta oleh
sinode GKRI pada tanggal 13 Januari 2015.
“HINDU, BUDDHA, DAN GERAKAN ZAMAN BARU”
Dosen: Vincent Tanzil, S.Sn.
Setiap Selasa, Pkl. 18.30-21.30 WIB
17 Februari, 3 Maret, 17 Maret, 31 Maret, 14 April, 28
April, 12 Mei, dan 26 Mei 2015
Hindu, Buddha, dan Gerakan Zaman Baru (GZB) adalah
bagian dari pembelajaran perbandingan agama, apologetika, dan theologi sistematika
yang membahas secara khusus konsep ajaran Hindu, Buddha, dan GZB serta evaluasi
kritis dogmatika Kristen saat ini.
Tujuan instruksional umum pembelajaran ini
adalah guna memperlengkapi pemahaman yang komprehensif tentang berbagai ajaran
di luar Kekristenan untuk mendorong mematangkan sistem apologetika di tengah
kehidupan majemuk. Sedangkan tujuan instruksional khususnya adalah untuk
mematangkan konsep atau kerangka berpikir theologis yang benar sebagai landasan
kehidupan spiritualitas pribadi sebagai orang Kristen di tengah-tengah tantangan
dan pengaruh ajaran-ajaran yang ada di sekitar.
Sdr. Vincent Tanzil, S.Sn. adalah salah satu dosen Filsafat Agama di
Universitas Kristen Petra, Surabaya. Beliau menyelesaikan studi Sarjana Seni (S.Sn.) di UK Petra,
Surabaya dan saat ini sedang menyelesaikan studi Master of Divinity (M.Div.) di Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT)
Malang.
25 January 2015
Resensi Buku-304: "SACRED PATHWAYS: Menemukan Jalan Spiritual Anda Menuju Allah" (Rev. Gary L. Thomas, D.D.)
Setiap orang Kristen dipanggil-Nya untuk mengasihi-Nya. Bagaimana cara mengasihi Allah? Apa kata Alkitab?
Temukan jawabannya dalam:
Buku
SACRED PATHWAYS:
Menemukan Jalan Spiritual Anda Menuju Allah
oleh: Rev. Gary L. Thomas, D.D.
Penerbit: Gloria Graffa, Yogyakarta, 2013
Penerjemah: Arie Saptaji
Berbicara tentang spiritualitas, Rev. Gary Thomas, D.D. menjelaskan pentingnya orang Kristen mengasihi-Nya melalui berbagai cara spiritualitas. Cara-cara spiritualitas ini dijelaskan Dr. Thomas di Bagian 2 yang meliputi 9 jalan kudus yaitu: naturalis (mengasihi Allah di alam terbuka), indrawi (mengasihi Allah dengan panca indra), tradisionalis (mengasihi Allah melalui ritual dan simbol), askese (mengasihi Allah dalam keheningan dan kebersahajaan), aktivis (mengasihi Allah melalui konfrontasi), pemerhati (mengasihi Allah dengan mengasihi sesama), antusias (mengasihi Allah dengan misteri dan perayaan), kontemplatif (mengasihi Allah melalui pemujaan), dan intelektual (mengasihi Allah dengan pikiran). Masing-masing jalan kudus ini dijelaskan Dr. Thomas mulai dari definisi, dasar Alkitabnya, cara-cara, dan kelemahan-kelemahannya. Dan terakhir di bagian III, Dr. Thomas menantang orang-orang Kristen untuk menemukan jalan kudus masing-masing dan mengembangkannya dengan tujuan mengasihi-Nya. Biarlah buku kerohanian ini dapat menuntun kita mengasihi-Nya dengan tepat melalui berbagai jalan kudus yang sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab dan theologi orthodoks.
Profil Rev. Dr. Gary L. Thomas:
Rev. Gary L. Thomas, M.C.S., D.D. (HC) adalah Writer in Residence di Second Baptist Church, pendiri sekaligus direktur dari The Center for Evangelical Spirituality, dan adjunct faculty di Western Seminary, Portland, Oregon, U.S.A. Beliau menyelesaikan studi Bachelor of Arts (B.A.) dalam bidang English literature di Western Washington University; Master of Christian Studies (M.C.S.) dengan konsentrasi dalam bidang Theologi Sistematika di Regent College, Vancouver, B.C., di mana beliau belajar di bawah Dr. J. I. Packer, dan pada tahun 2006, beliau dianugerahi gelar Doctor of Divinity (D.D.) dari Western Seminary di Portland, Oregon. Beliau telah menikah dan dikaruniai 3 orang anak. Mereka tinggal di Houston, Texas, U.S.A. Beliau menulis buku-buku, termasuk Sacred Marriage, Sacred Parenting, Sacred Influence, Pure Pleasure, dan buku pemenang Gold Medallion Award “Authentic Faith”.
18 January 2015
Resensi Buku-303: KEBENARAN TOTAL (DR. NANCY RUDOLF PEARCEY, M.A.)
Seorang dosen Kristen pernah berkata kepada saya bahwa agama dan sains tidak ada hubungannya. Benarkah demikian? Apakah Kekristenan memang berkaitan dengan seluruh kehidupan manusia sehari-hari?
Temukan jawabannya dalam:
Buku
KEBENARAN TOTAL:
Membebaskan Kekristenan dari Tawanan Budaya
oleh: Dr. Nancy Rudolf Pearcey, M.A.
Kata Pengantar: Phillip E. Johnston
Penerbit: Momentum Christian Literature, Surabaya, 2013
Penerjemah: Liem Satya Limanta, M.A.
Dr. Nancy R. Pearcey, M.A. membagi buku ini menjadi 4 bagian, yaitu: Pertama, menjelaskan pentingnya wawasan dunia. Di bagian ini, Dr. Pearcey menguraikan fakta Kekristenan yang sering kali hanya berkutat tentang masalah kerohanian dan masa bodoh dengan akal budi. Akibatnya, banyak orang Kristen yang sejak kecil telah dididik dengan pengajaran Alkitab, kemudian menjadi atheis tatkala mereka kuliah. Mereka mengalami proses sekularisasi. Hal ini yang dialami oleh Dr. Pearcey tatkala ia menjadi seorang agnostik. Dari latar belakang inilah, Dr. Pearcey memanggil Kekristenan untuk lepas dari kungkungan budaya yang terus menekankan hal-hal spiritual saja dan kembali menempatkan agama pada tempatnya sebagai kebenaran total yang mencakup seluruh aspek kehidupan Kristen sehari-hari baik politik, ekonomi, sosial, dll dengan membangun wawasan dunia Kristen yang terdiri dari: Penciptaan, Kejatuhan, Penebusan, dan Penyempurnaan. Dengan wawasan dunia ini, kita dapat melihat segala sesuatu di dunia ini dari perspektif Allah. Hal ini diaplikasikan di Bagian 2 buku ini yang menjelaskan wawasan dunia Kristen tentang Penciptaan yang mengkritisi teori evolusi dan dampaknya. Kemudian, di Bagian 3 yang terdiri dari 4 bab, Dr. Pearcey menjelaskan bagaimana Kekristenan khususnya kaum Injili kehilangan pikiran kita dengan menguraikan sejarah singkat perkembangan kaum Injili baik dari golongan populis maupun ilmiah. Kaum Injili populis ini nantinya mempengaruhi Kekristenan kontemporer yaitu Pentakosta/Karismatik yang terus menekankan hal-hal kerohanian dan membuang fungsi akal budi. Jika demikian, adakah solusi terhadap kelemahan Injili ini? Di Bagian 4, Dr. Pearcey memaparkan bahwa pentingnya wawasan dunia Kristen yang dimulai dengan kerohanian Kristen yang berpusat pada salib Kristus. Di bagian ini, Dr. Pearcey mengarahkan kita bahwa wawasan dunia bukan sekadar debat filosofis-theologis, tetapi juga masalah hati dan kerohanian. Dengan kata lain, hati yang telah dikuduskan Allah mengakibatkan kita dapat mengoptimalkan akal budi kita demi kemuliaan-Nya. Di bagian apendiks, Dr. Pearcey memaparkan tentang asal usul politik Amerika menjadi tersekularisasi, Islam modern dan Gerakan Zaman Baru, perang panjang antara materialisme dan Kekristenan, dan cara praktis apologetika Dr. Francis A. Schaeffer. Biarlah buku ini dapat mencerahkan hati dan pikiran kita tentang pentingnya menyeimbangkan hati dan pikiran kita agar kita dapat menjadi berkat bagi sesama kita di masyarakat.
Endorsement:
“Buku yang menunjukkan kekhasan tulisan Nancy Pearcey yang jelas, mudah dibaca, dan memiliki kedalaman intelektual. Sangat sulit menemukan sebuah buku yang religius dan memiliki integritas intelektual, tetapi pada saat yang sama juga sangat mudah dibaca dan sangat bisa dinikmati.”
Prof. Albert Wolters, Ph.D.
Penulis buku Pemulihan Ciptaan dan Profesor Agama dan Theologi, dan Studi Naskah Kuno di Redeemer University College, Ancaster, Ontario, Kanada yang menyelesaikan studi Bachelor of Arts (B.A.) di Calvin College, U.S.A. dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) di Free University, Amsterdam, Belanda.
“Menunjukkan suatu penelitian yang mendalam dan cakupan yang luas yang sudah sewajarnya kita harapkan dari seorang Nancy Pearcey.”
Prof. J. P. Moreland, Ph.D.
Distinguished Professor of Philosophy di Talbot School of Theology di Biola University, La Mirada, California, U.S.A. yang menyelesaikan studi Bachelor of Science (B.S.) di University of Missouri, U.S.A; Master of Arts (M.A.) di University of California, Riverside, U.S.A.; Master of Theology (Th.M.) di Dallas Theological Seminary, U.S.A.; dan Ph.D. dalam bidang Filsafat dari University of Southern California, U.S.A.
“Enak dibaca, banyak anekdot, tetapi memiliki bobot intelektual yang baik. … Saya sangat merekomendasikan Kebenaran Total sebagai obat yang mujarab untuk apa yang saya sebut “pudarnya kebenaran.” Tutup televisi Anda, tutup permainan video Anda, singkirkan iPod Anda, dan baca buku ini, kalau bisa sekarang juga.”
Prof. Douglas R. Groothuis, Ph.D.
Profesor Filsafat di Denver Seminary, U.S.A. yang menyelesaikan studi Bachelor of Science (B.S.) di University of Oregon; M.A. dalam bidang Filsafat di University of Wisconsin–Madison; dan Ph.D. di University of Oregon.
Profil penulis:
Dr. (HC) Nancy Randolph Pearcey, M.A. yang lahir pada tahun 1952 adalah Francis A. Schaeffer Scholar di the World Journalism Institute, di mana beliau mengajar kelas worldview (wawasan dunia) dan editor Pearcey Report (http://www.pearceyreport.com/). Sebagai seorang mantan agnostik, Pearcey belajar violin di Heidelberg, Jerman pada awal 1970-an dan kemudian pindah ke Switzerland untuk belajar wawasan dunia Kristen di bawah Dr. Francis Schaeffer di L’Abri Fellowship. Setelah lulus dengan gelar Bachelor of Arts (B.A.) dalam bidang filsafat, bahasa Jerman, dan musik dari Iowa State University, beliau menyelesaikan studi Master of Arts (M.A.) dalam bidang Studi Biblika di Covenant Theological Seminary di St. Louis, kemudian studi pascasarjana bidang sejarah filsafat (dengan penekanan pada filsafat kuno dan Reformasi) di the Institute for Christian Studies in Toronto. Beliau dianugerahi gelar doktor kehormatan dari Philadelphia Biblical University. Pada September 2007, beliau ditunjuk sebagai Scholar bagi Studi Wawasan Dunia di the Center for University Studies di Philadelphia Biblical University, Langhorne, Pennsylvania. Pada tahun 2012, beliau menjadi Scholar in Residence di Houston Baptist University. Selain itu, beliau juga menjadi kolumnis bagi majalah konservatif Human Events. Beliau menulis artikel-artikel yang dimuat di berbagai jurnal dan majalah, seperti: theWashington Times, Human Events, First Things, Books & Culture, World, Pro Rege, Human Life Review, American Enterprise, The World & I, Homeschool Enrichment, Christianity Today, dan theRegent University Law Review. Dipuji sebagai “salah satu wanita intelektual dalam evangelikalisme” (The Evangelical Outpost), beliau telah menulis beberapa buku, yaitu: “The Soul Science: Christian Faith and Natural Philosophy” (bersama Charles Taxton), “How Now Shall We Live?” (bersama Charles Colson) yang memenangkan penghargaan ECPA Gold Medallion, dan “Saving Leonardo: A Call to Resist the Secular Assault on Mind, Morals, and Meaning”. Beliau tinggal bersama suaminya, John Richard Pearcey, M.Div., M.Phil.F. di Northern Virginia. Beliau dapat dihubungi di npearcey@worldji.com.
16 January 2015
Buku ke-33: "RENDAH HATI DAN KRITIS" (Denny Teguh Sutandio)
Ada dua macam orang Kristen, yaitu
ada orang Kristen yang mudah menerima saran dari orang lain, tetapi tidak
kritis, sebaliknya ada orang Kristen yang gemar mengkritik orang lain, namun
enggan ditegur kesalahannya. Di tengah sikap orang Kristen yang ekstrem,
Alkitab mengajar kita untuk seimbang antara rendah hati dan kritis. Bagaimana
caranya?
Temukan jawabannya dalam:
Buku
"RENDAH HATI DAN KRITIS"
oleh: Denny Teguh Sutandio
Penerbit: Sola
Scriptura
+ ongkos kirim (tergantung lokasi)
Berminat?
Segera dapatkan buku ini dengan membelinya di:
Denny Teguh Sutandio (0878-5187-3719)
NB:
Buku akan dikirimkan ke alamat pemesan setelah pemesan melakukan transfer biaya pesanannya paling lambat satu minggu setelah pemesan mendapat SMS balasan dari saya.
Apa
kata mereka tentang buku ini?
“Saya menyadari keseimbangan
adalah sebuah kunci penting dalam kehidupan dan Denny Teguh Sutandio telah
menunjukkan bagaimana seharusnya kita sebagai orang Kristen belajar seimbang antara
bersikap kritis dan tetap rendah hati. Sangat mudah sekali kita terjerumus
hanya ada di salah satu ujungnya saja, entah kritis lalu menjadi sombong atau
rendah hati tetapi bersikap acuh tak acuh terhadap dosa. Saya merekomendasikan
buku ini sebagai sebuah bacaan yang perlu buat setiap kita yang mau bertumbuh
dewasa dalam iman kita.”
Pdt.
David Santoso Kosasih, M.Div.
Pendeta di Bright Community
Service (BCS) Surabaya/Gereja Kristen Kalam Kudus (GKKK) Kemayoran, Surabaya
“Tema yang dibahas buku ini merupakan
tema yang penting tetapi sering kali terabaikan. Penulis mengajak kita untuk
bisa “kritis” bukan “apatis”, tetapi tetap “rendah hati” bukan “rendah diri”.
Sehingga ketika kita sudah selesai membaca buku ini dan mau mengaplikasikannya,
maka hidup kita akan berubah dan bisa berdampak bagi sesama.”
Ev. Davy Edwin Hartanto, M.Div.
Pembimbing Pemuda GKA Elyon Satelit, Surabaya
Ev. Davy Edwin Hartanto, M.Div.
Pembimbing Pemuda GKA Elyon Satelit, Surabaya
11 January 2015
Book Description-302: THE SPIRITUAL DANGER OF DOING GOOD (Peter K. Greer and Anna Haggard)
Many people are taught that we should do good things. That concept is true, but there is danger of doing good. What are there? How can we solve that danger?
Get the answers in:
Book
THE SPIRITUAL DANGER OF DOING GOOD
by:
Peter K. Greer, Ph.D. (HC) with
Anna Haggard
Publisher: Bethany House (Baker Publishing Group, Minneapolis, Minnesota)
Doing good things is not a false attitude, but the problem is why we do good things. Spiritual danger of doing good is experienced by the author, Dr. Peter K. Greer when he served God. He found many dangers, such as giving leftovers to loved ones, focusing on doing instead of being, justifying minor moral lapses for a good cause, using the wrong measuring stick to define success, elevating the sacred over the secular, etc. There are 14 spiritual dangers of doing good that is observed by Greer. Every danger is explained by telling Greer’s own previous experience and explaining what the Bible teaches us. In the last chapter, Greer challenges us to observe our heart while we serve God and purify it by spiritual discipline, like: prayer, meditating on God’s Word, etc.
Endorsement:
“Doing good can take its toll on our lives if we aren’t careful. The Spiritual Danger of Doing Good is an honest look at the dangers we all need to avoid as we seek to make a difference.”
Rev. Craig Groeschel, M.Div.
the founding and senior pastor of Life Church who earned Master of Divinity (M.Div.) from Phillips Theological Seminary, U.S.A.
“Insightful, engaging, and eminently readable, The Spiritual Danger of Doing Good will pique the hearts, minds, and consciences of anyone who wants to exchange the perils of doing good for the gratitude and security of remembering why we serve.”
Kim S. Phipps, Ph.D.
President of Messiah College and past chair of Council of Christian Colleges and Universities Board of Directors who holds a Doctor of Philosophy (Ph.D.) in communication studies from Kent State University.
“The Spiritual Danger of Doing Good is a forensic exploration of souls in the center of the serving experience. Peter Greer gives us language on how to be mindful of our internal dynamics while we are externally experiencing our faith. Every Christ-follower should make this book their surgeon before serving.”
Rev. Charley Scandlyn
Campur Pastor of Menlo Park Presbyterian Church
Biography of the authors:
Peter K. Greer, Ph.D. (HC) is president and CEO of HOPE International, a global nonprofit focused on Christ-centered job creation, savings mobilization, and financial training.
Formerly employed by World Relief as the managing director of Urwego, Peter also served as a microfinance advisor in Cambodia and with CARE Zimbabwe implementing fraud protection measures. Peter has a Bachelor of Science (B.S.) from Messiah College; an M.P.P. (Master of Public Policy) from Harvard’s Kennedy School; and an honorary doctorate (Ph.D.) from Erskine College.
Peter coauthored the first faith-based book on microfinance, The Poor Will Be Glad (Zondervan, 2009), and is currently writing The Spiritual Danger of Doing Good (being released 2013)and Mission Drift (being released 2014) with Bethany House Publishers. Peter blogs at www.peterkgreer.com. Follow him on Twitter at @peterkgreer.
Peter resides in Lancaster, Pa., with his wife, Laurel, and their three children.
Anna Haggard is the executive writing assistant at HOPE International, where she collaborates with the president and the marketing department to share HOPE’s message through print and social media. Anna is a graduate of Asbury University and lives in Lancaster, Pennsylvania.
04 January 2015
Resensi Buku-301: KONTEKSTUALISASI: Makna, Metode, dan Model (David J. Hesselgrave, Ph.D. dan Edward Rommen, D.Theol., D.Miss.)
Di dalam theologi Kristen, “kontekstualisasi” adalah salah satu isu penting. Banyak orang Kristen maupun pemimpin gereja dari gereja arus utama memahaminya sebagai suatu upaya mengompromikan Injil dengan budaya masyarakat. Benarkah demikian? Kontekstualisasi seperti apa yang tepat?
Temukan jawabannya dalam:
Buku
KONTEKSTUALISASI:
Makna, Metode, dan Model
oleh:
David J. Hesselgrave, Ph.D. dan
Rev. Edward Rommen, D.Theol., D.Miss.
Penerbit: BPK Gunung Mulia, 2010 (cetakan ke-7)
Penerjemah: Stephen Suleeman
Sebelum membahas isu kontekstualisasi, Dr. David J. Hesselgrave dan Dr. Edward Rommen memaparkan bahwa sejak Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru, konsep kontekstualisasi telah ada di mana berita firman Allah maupun Injil disesuaikan dengan konteks masyarakat setempat. Selain itu, sejarah gereja sejak gereja mula-mula hingga Pietisme, konsep ini juga muncul. Namun istilah “kontekstualisasi” menjadi isu penting karena istilah ini pertama kali muncul dalam terbitan Theological Education Fund (TEF) pada tahun 1972 yang bernada liberal. Dari istilah ini, maka konsep “kontekstualisasi” berkembang pesat dan mempengaruhi Eropa, Inggris dan Amerika, Asia, Amerika Latin, Afrika, dan Timur Tengah. Para pencetus ide dan pengajar di berbagai benua/wilayah ini ada yang liberal dan Injili. Hal ini dipaparkan penulis di Bagian B. Kemudian di bagian C, penulis mulai menganalisis konsep kontekstualisasi dengan pendekatan filosofis, theologis, antropologis, hermeneutis, dan komunikasi sambil menunjukkan lemahnya konsep kontekstualisasi yang tidak berpusat pada Alkitab. Lalu, bagaimana memahami kontekstualisasi yang tepat? Di bagian D, penulis membahas tentang kontekstualisasi yang autentik dan relevan dengan tepat berpusat pada Alkitab. Di bagian ini pula, penulis memberikan contoh praktis mengontekstualisasikan Injil bagi budaya Tionghoa, India, orang-orang Muslim (melalui dialog), dan orang Kristen nominal. Biarlah melalui buku ini, orang Kristen mengerti bagaimana memberitakan Injil yang relevan dengan kondisi masyarakat namun tidak meninggalkan inti berita Injil.
Profil para penulis:
David J. Hesselgrave, Ph.D. adalah mantan misionaris ke Jepang dan profesor sekaligus direktur misi di Trinity Evangelical Divinity School, U.S.A. Saat ini beliau pensiun dan tinggal bersama istrinya, Gertrude di Rockford, Illinois. Beliau menyelesaikan studi Doctor of Philosophy (Ph.D.) di University of Minnesota. Beliau menulis banyak buku, termasuk “Communicating Christ Cross-Culturally” dan “Planting Churches Cross-Culturally”.
Rev. Edward Rommen, D.Theol., D.Miss. adalah Pendeta Orthodoks yang melayani di Holy Transfiguration Orthodox Mission di Raleigh, North Carolina. Beliau menyelesaikan studi Doctor of Theologie (D.Theol.) di University of Munich dan Doctor of Missiology (D.Miss.) di Trinity Evangelical Divinity School, U.S.A.
02 January 2015
SAAT Prothumia Camp 2015: "THE BIBLE AND ITS CONTEMPORARY CHALLENGES"
Benarkah Alkitab adalah firman Allah? Bukankah ada kontradiksi
di dalam Alkitab? Apa kaitan Alkitab dengan sains? Bagaimana menjawab berbagai
keberatan terhadap Alkitab? Temukan jawabannya dalam:
Seminari
Alkitab Asia Tenggara (SAAT) Prothumia
Camp 2015
“THE BIBLE AND ITS CONTEMPORARY CHALLENGES”
Para Pembicara:
Ø
Ev. Bedjo Lie, Th.M.
Ø
Pdt. Christian Sulistio, Th.D.
Ø
Pdt. Ferry Y. Mamahit, Ph.D.
Ø
Pdt. Irwan Pranoto, Th.M.
Ø
Pdt. Pancha Wig
Ø
Ibu Pdt. Rahmiati Tanudjaja, D.Miss.
Ø
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.
30 Juni-3 Juli 2014
di Kampus SAAT,
Jalan
Bukit Hermon No 1 Tidar Atas, Malang
Tentang SAAT Prothumia Camp 2015:
SAAT Prothumia Camp adalah acara
khusus yang dipersembahkan oleh Seminari Alkitab Asia Tenggara bagi para
mahasiswa dan pemuda Kristen (usia 18-28 tahun) yang memiliki minat untuk
mengenal iman Kristen secara lebih mendalam. Sesuai dengan nama camp ini—prothumia berarti “kesiapan pikiran” (lih. Kis.
17:11; 2Kor. 9:2), acara ini mengkhususkan pada tema-tema doktrinal dan
apologetika iman Kristen. Tema-tema yang telah dibahas sebelumnya adalah: “God and New Atheism” dan “Jesus
among other Gods”. Sedangkan camp kali
ini akan mengangkat topik mengenai Alkitab, yang adalah dasar dari iman dan
apologetika Kristen.
Sejak abad pencerahan hingga era pascamodern ini, keabsahan, kesahihan, dan kekuasaan Alkitab mendapatkan serangan-serangan baik dari pihak orang Kristen maupun non-Kristen. Oleh sebab itu camp ini dirancang untuk menolong para pemuda Kristen dapat lebih berakar dalam pengetahuan tentang doktrin Alkitab sehingga dapat lebih diubahkan menjadi serupa Kristus dan lebih siap dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai Alkitab.
Sejak abad pencerahan hingga era pascamodern ini, keabsahan, kesahihan, dan kekuasaan Alkitab mendapatkan serangan-serangan baik dari pihak orang Kristen maupun non-Kristen. Oleh sebab itu camp ini dirancang untuk menolong para pemuda Kristen dapat lebih berakar dalam pengetahuan tentang doktrin Alkitab sehingga dapat lebih diubahkan menjadi serupa Kristus dan lebih siap dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai Alkitab.
Bentuk &
Tema-Tema Acara:
Sesi Pleno
- Iman dan Akal Budi: Bagaimana Apologetika
dapat Mengubah Hidup Saya dan Anda
- Inspirasi Alkitab
- Kanonisasi Alkitab
- Alkitab dan Pertumbuhan Iman
Sesi Kapita Selekta
- Ketidakpercayaan Perjanjian Baru
- Alkitab dan Ilmu Pengetahun: Duet atau
Duel?
- Mengenai Kitab Injil Gnostik
- Menangani “Kontradiksi” dalam Alkitab
- Yesus di Luar Perjanjian Baru
- Konspirasi Pengubahan Alkitab
Talk Show
- Alkitab dan Berbagai Kritik Terhadapnya
- Alkitab dan Tantangan Sains Kontemporer
Diskusi Kelompok dan
Presentasi
Kontribusi
Peserta:
1
Januari s/d 15 April 2015: Rp 650.000, 00
16
April s/d 31 Mei 2015: Rp 750.000, 00
Pembayaran
biaya pendaftaran ke:
Rek BCA KCP
Kawi No. 3850403847 a/n Irwan Pranoto dengan berita Prothumia#Nama#Gereja
Sekretariat Panitia:
Sdri. Chika
Telp. (0341) 559400; HP: 0852 5922 9911
Email: prothumiacamp@seabs.ac.id
Telp. (0341) 559400; HP: 0852 5922 9911
Email: prothumiacamp@seabs.ac.id
Pendaftaran hanya Via Online
Peserta harus membayar biaya pendaftaran terlebih dahulu dan
kemudian bukti transfer harap di-scan/foto/print screen karena filenya akan dipakai
sebagai salah satu poin isian wajib dalam formulir ini.
Formulir
Pendaftaran Individu: http://www.seabs.ac.id/ind/prothumia2015/formindividu.php
Formulir
Pendaftaran Grup:
http://www.seabs.ac.id/ind/prothumia2015/formgrup.php
Check
this out:
https://www.youtube.com/watch?v=YavD08F0cE8
Profil Para Pembicara:
Ev.
Bedjo Lie, S.E., M.Div., Th.M. adalah Kepala
Pusat Kerohanian (Pusroh) dan Dosen Filsafat Agama dan Christian Worldview di Universitas Kristen Petra, Surabaya. Beliau
menyelesaikan studi Sarjana Ekonomi (S.E.)
di UK Petra; Master of Divinity (M.Div.)
di SAAT Malang; dan Master of Theology (Th.M.)
bidang Theologi Sistematika di Talbot School of Theology, Biola University,
U.S.A. Beliau mendapatkan sertifikat dari Ravi Zacharias International Academy
of Apologetics, India.
Pdt.
Christian Sulistio, S.Th., M.Div., M.Th., Th.D.
adalah Dosen Theologi Kontemporer di SAAT Malang. Beliau menyelesaikan studi Sarjana Theologi (S.Th.), M.Div., dan Magister Theologi (M.Th.) di SAAT Malang
dan Doctor of Theology (Th.D.) di
Trinity Theological College, Singapore.
Pdt.
Ferry Yefta Mamahit, S.Th., M.Div., M.Th., Ph.D.
adalah Dosen Misiologi dan Theologi Biblika di SAAT Malang. Beliau
menyelesaikan studi S.Th. di Sekolah Tinggi Alkitab Nusantara (STAN), Malang; M.Div.
di Asia-Pacific Nazarene Theological Seminary, Filipina; M.Th. di SAAT Malang;
dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) di University
of Pretoria, South Africa.
Pdt.
Irwan Pranoto, S.T., M.Div., Th.M. adalah Dosen
Biblika dan Praktika di SAAT Malang. Beliau menyelesaikan studi Sarjana Teknik (S.T.) di Universitas
Surabaya; M.Div. di SAAT Malang; dan Th.M. di Trinity Theological College,
Singapore.
Pdt.
Pancha Wiguna Yahya, S.Th., Th.M. adalah Dosen
Biblika di SAAT Malang. Beliau menyelesaikan studi S.Th. di SAAT Malang dan
Th.M. di Calvin Theological Seminary, U.S.A.
Ibu Pdt. Rahmiati Tanudjaja, S.Th., M.Div., Th.M., D.Miss. adalah Dosen Theologi Sistematika dan Misiologi di
SAAT Malang. Beliau menyelesaikan studi S.Th. di SAAT Malang; M.Div., Th.M.,
dan Doctor of Missiology (D.Miss.) di
Reformed Theological Seminary, U.S.A.
Pdt. Yakub Tri Handoko, S.Th., M.A., Th.M. adalah Gembala Gereja Kristus Rahmani Indonesia
(GKRI) Exodus, Surabaya. Beliau menyelesaikan studi S.Th. di Sekolah Tinggi
Alkitab Surabaya (STAS); Master of Arts (M.A.)
in Theological Studies di International
Center for Theological Studies (ICTS) Pacet; dan Th.M. di International
Theological Seminary, U.S.A. Sejak 2007, beliau sedang mengambil program studi Ph.D.
paruh waktu di Evangelische Theologische Faculteit, Belgia.
Subscribe to:
Posts (Atom)