19 December 2010

Resensi Buku-108: TINGGAL DALAM HADIRAT-MU (Pdt. Yohan Candawasa, S.Th.)

...Dapatkan segera...
Buku
TINGGAL DALAM HADIRAT-MU

oleh: Pdt. Yohan Candawasa, S.Th.

Penerbit: Pionir Jaya, Bandung, 2010





Deskripsi singkat dari Denny Teguh Sutandio:
Menurut Katekismus Singkat Westminster Pasal 1, tujuan utama manusia adalah memuliakan Allah dan menikmati Dia selama-lamanya. Sering kali kita diajar bagaimana memuliakan Allah, namun kurang diajar bagaimana menikmati Allah. Menikmati Allah adalah menikmati pribadi dan karya Allah di dalam hidup kita. Bagaimana cara kita menikmati Allah? Caranya adalah dengan tinggal dalam hadirat-Nya setiap hari. Itulah judul buku yang merupakan kumpulan khotbah dari Pdt. Yohan Candawasa ini, “Tinggal Dalam Hadirat-Mu.” Ketika kita tinggal di hadirat-Nya, kita menemukan Pribadi Allah yang bukan hanya kita mengerti di dalam pikiran kita saja, namun kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Allah itulah yang memimpin langkah hidup kita sehari-hari. Meskipun kita melewati bayang-bayang kekelaman, Allah akan memelihara hidup kita. Pemeliharaan-Nya tentu TIDAK berwujud bahwa kita pasti dilepaskan dari penderitaan, namun pemeliharaan-Nya berwujud cinta kasih-Nya yang terus menambahkan iman kita di dalam menghadapi penderitaan. Bagaimana kita bisa mempercayai Allah di dalam penderitaan tersebut? Bagaimana pula melihat Allah di dalam kegelapan hidup kita? Temukan semua jawaban tersebut di dalam buku Tinggal Dalam Hadirat-Mu dengan beragam contoh dan ilustrasi sederhana yang menguatkan iman kita.

Rekomendasi dari Mimi Sardjono Kwa:
Buku ini telah memberi kepada saya makanan rohani yang sedap dan bergizi. Makanan yang diramu dari dua bahan dasar penting: pengajaran Alkitab yang bermutu dan petunjuk cara mencernanya agar makanan itu berubah menjadi “darah dan daging.”





Profil Pdt. Yohan Candawasa:
Pdt. Yohan Candawasa, S.Th. dilahirkan pada tanggal 11 Maret 1960. Selulus SMA, beliau melanjutkan studi di Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT) Malang, sebagai jawaban atas panggilan Tuhan baginya.
Beliau mendalami studi Biblika dan Eklesiologi yang kemudian dituangkan dalam skripsinya.
Kerinduannya untuk membina jemaat Tuhan dinyatakan selama pelayanan di Gereja Kristen Abdiel Elyon, Surabaya (1985-1987) dan juga Gereja Kristen Immanuel Bandung (1988-1996). Selama pelayanan tersebut, beliau berkesempatan mengunjungi RRC dalam rangka perjalanan misi. Dalam kunjungan tersebut, beliau memperoleh beban pelayanan dari Tuhan untuk menggumuli penginjilan di RRC.
Beliau menikah dengan Stephanie, dan telah dikaruniai seorang putra bernama Yeiel Candawasa.
Tahun 1996-1997 beliau melayani sebagai Gembala Sidang di Mimbar Reformed Injili di Taipei. Kemudia tahun 1998-1999 beliau melayani di Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII)-Granada Jakarta.
Mulai tahun 2000 beliau melayani di CCM (Care for China Ministry). Selain itu, beliau juga mengajar di Sekolah Tinggi Theologi Reformed Injili Indonesia (STTRII) Jakarta.

1 comment:

Suyanto said...

Kalau begitu ini buku bagus, ya!