Buku
GERAKAN KARISMATIK DAN GEREJA KITA
oleh : Prof. DR. HANS MARIS
Penerbit : Momentum Christian Literature (Fine Book Selection) dan LITINDO, 2004
Penyadur : Pdt. Gerrit Riemer.
Selama beberapa dekade terakhir gerakan Karismatik melanda gereja-gereja di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, dan berpengaruh besar terhadap kehidupan keKristenan. Fenomena-fenomena Karismatik yang universal (terutama bahasa roh dan penyembuhan) diklaim sebagai “Pentakosta kedua” dan diterima secara naif oleh begitu banyak gereja sebagai karya Allah Roh Kudus. Tetapi apakah dampak-dampak negatif yang disebabkannya tidak menyentak kita semua utnuk lebih mencermati gerakan ini ? Benarkah gerakan Karismatik adalah karya Roh Kudus ?
Gerakan Karismatik dan Gereja Kita menyodorkan kepada kita kajian atas sejarah, dasar-dasar dan “karunia-karunia Roh” dari gerakan Karismatik di dalam terang Alkitab dengan penafsiran yang ketat, menunjukkan dengan jelas penyimpangan-penyimpangan gerakan Karismatik dari Allah dan kebenaran-Nya, ancaman-ancaman terhadap kerohanian dan perpecahan di dalam jemaat yang telah diakibatkannya. Diakhiri dengan kesaksian oleh seorang mantan aktivis gerakan Karismatik di Belanda, Gerakan Karismatik dan Gereja Kita mengundang kita untuk menentukan sikap terhadap gerakan ini berdasarkan Firman Allah sendiri.
Profil Prof. DR. HANS MARIS :
Prof. DR. HANS MARIS lahir pada tahun 1941. Beliau adalah profesor dogmatika di Theological University of the Christian Reformed Churches (CGK), Apeldoorn, Belanda sejak tahun 1993. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai pendeta dan melayani dua jemaat sejak tahun 1967. Selama bertahun-tahun, beliau berpartisipasi di dalam dewan misi CGK. Ia terutama tertarik pada doktrin Roh Kudus. Disertasi doktoralnya berjudul Faith and Experience : From Wesley to Pentecostalism, 1992 yang membahas tentang isu-isu kunci dari paham tersebut. Baru-baru ini, dia menyumbangkan pemikirannya di dalam buku mengenai gerakan Karismatik, More than Enough : The Desire for More Experience of the Spirit.
No comments:
Post a Comment