Dari situlah tergeraklah pemuda ini untuk merintis persekutuan bagi orang Indonesia dengan pengajaran yang tepat yaitu teologi Reformed. Hingga pada satu kesempatan SPIK Pdt. Dr. Stephen Tong di World Trade Center. Taipei dengan tema Roh Kudus, Doa dan Kebangunan Rohani. Pemuda ini memberanikan diri untuk menuliskan surat pribadinya kepada beliau. di luar dugaan dan rencana, beliau juga terbeban dan menyetujui perintisan persekutuan Reformed. Maka terbentuklah PRII Taipei pada tahun 1996, dan pada saat yang bersamaan seorang hamba Tuhan dari GRII Pusat ditugaskan untuk mengembalai jemaat mula-mula. Pada tahun 1997, sang pemuda memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan melanjutkan pendidikan di Reformed Institute dan Sekolah Tinggi Theologia Reformed Injili Indonesia (STTRII).
Awal Januari 1998, Persekutuan Reformed Injili Indonesia (PRII Taipei) bubar karena hamba Tuhan yang ditugaskan harus kembali ke Indonesia. Namun pada tgl 12 Januari 1998 atas tantangan Pdt. Dr. Stephen Tong dan visi awal perintisan, Pdt. Nico Ong pun kembali berangkat ke Taipei untuk menggembalakan jemaat setempat. Perintisan PRII Taipei kembali dimulai berawal dari 2 orang dalam persekutuan doa dan berkembang sampai 5 orang dan akhirnya memberanikan diri menyewa tempat di Hakka Church. Dan Tuhan memberkati dengan jumlah jemaat yang semakin bertambah. Keseriusan serta komitmen jemaat dan pengurus juga semakin terlihat dalam penginjilan dan financial independence.
Dengan komitmen ini serta kemurahan Tuhan maka kami dapat mneyewa gedung sendiri sebagai sekretariat Mimbar Reformed Injili Indonesia (MRII) Taipei. Pada tahun yang sama, gerakan Reformed Injili di kota Taichung juga dirintis. Awal Mei 2000 merintis gerakan Reformed Injili di Guangzhou - China. Juni 2000 di Beijing. Tahun 2002 di Shanghai. Tahun 2003 di Hongkong dan Tahun 2004 di Xiamen.
No comments:
Post a Comment