20 February 2008

Bab 33: DIBENTUK UNTUK MELAYANI ALLAH?? (Analisa Terhadap Bab 30 Buku Rick Warren)

Bab 33

Dibentuk untuk Melayani Allah ??

P

ada bab 33 ini, kita akan mencoba menggali masing-masing pengajaran Rick Warren di dalam bab/hari ketigapuluh dalam renungan 40 harinya. Penggalian ini bisa bersifat positif maupun negatif dari kacamata kebenaran Firman Tuhan, Alkitab. Mari kita akan menelusurinya dengan teliti berdasarkan kebenaran Alkitab.

Pada bab 30 ini, Warren mengajarkan tentang bagaimana kita dibentuk untuk melayani Allah.

Pada awal bab ini, ia mengajarkan,

Anda dibentuk untuk melayani Allah.

Allah membentuk setiap makhluk di dunia dengan bidang keahlian khusus... Kita masing-masing dirancang secara unik, atau “dibentuk,” untuk melakukan hal-hal tertentu.

... Fungsi yang dimaksudkan selalu menentukan bentuk bangunan. Sebelum Allah menciptakan Anda, Dia memutuskan peran apa yang Dia ingin Anda mainkan di dunia...

Allah dengan sengaja membentuk Anda untuk melayani Dia dengan cara tertentu yang membuat pelayanan Anda unik...

Allah tidak saja membentuk Anda sebelum kelahiran Anda, Dia merencanakan setiap hari kehidupan Anda untuk mendukung proses pembentukan yang Ia buat itu... Allah memakai semuanya itu untuk membentuk Anda bagi pelayanan Anda kepada sesama dan membentuk Anda bagi pelayanan Anda kepada-Nya...

...

Alkitab mengatakan bahwa kejadian Anda “dahsyat dan ajaib.” Anda merupakan kombinasi dari banyak faktor berbeda. Untuk menolong Anda mengingat kelima faktor ini, saya telah menciptakan sebuah akronim : SHAPE (bentuk). (Warren, 2005, pp. 255-256)

Komentar saya :

Kita sebagai manusia memang dibentuk dan diciptakan hanya untuk memuliakan Allah, yaitu dengan melayani-Nya. Hal ini tentu tidak salah. Dan untuk itu, Ia juga telah memiliki rencana di dalam hidup kita, tetapi jangan terlalu jauh merumuskan pengajaran ini lalu mengajarkan bahwa Ia akan menetapkan setiap inci kehidupan kita setiap harinya, seperti yang Warren ajarkan. Allah memang adalah Allah yang Maha Berdaulat, mengatur segala sesuatu, tetapi Ia tidak meniadakan tanggung jawab manusia. Pdt. Yung Tik Yuk pernah mengatakan bahwa Allah tidak terlalu menganggur di Surga sehingga Ia terus memperhatikan kehidupan manusia setiap hari, bahkan menghitung rambut manusia yang jauh. Memang Allah itu memelihara kehidupan manusia, tetapi Ia tidak terlalu memperhatikan manusia sampai detil-detilnya, sehingga seolah-olah manusia dijadikan robot Allah. Di dalam kedaulatan Allah, manusia tetap harus memiliki tanggung jawab untuk meresponi anugerah-Nya itu dan untuk itu, manusia pun akan tetap dimintai tanggung jawabnya.

Selanjutnya, ia memaparkan tentang cara Allah membentuk kita untuk pelayanan kita,

Kapanpun Allah memberi kita sebuah tugas, Dia selalu memperlengkapi kita dengan apa yang kita butuhkan untuk menyelesaikannya. Kombinasi kemampuan yang memiliki tujuan ini disebut SHAPE (bentuk) Anda :

Spiritual gifts (Karunia rohani)

Heart (Hati)

Abilities (Kemampuan)

Personality (Kepribadian)

Experience (Pengalaman) (Warren, 2005, pp. 256-257)

Komentar saya :

Memang benar ketika Allah memberi kita tugas untuk melayani-Nya, Ia pasti memperlengkapi kita dengan apa yang kita butuhkan agar kita dapat menyelesaikannya. Mengapa ? Karena Ia tahu bahwa tanpa anugerah-Nya yang memperlengkapi kita, kita tak mungkin dapat menyelesaikan apa yang diperintahkan-Nya. Tetapi semua perlengkapan yang Ia telah berikan di dalam diri manusia telah dikuduskan terus-menerus oleh Roh Kudus, sehingga itu dapat dipakai untuk memuliakan Allah.

Kemudian, ia menjelaskan tentang peran SHAPE pertama, yaitu membuka karunia-karunia rohani kita,

Allah memberi semua orang percaya karunia-karunia rohani untuk digunakan dalam pelayanan (Roma 12:4-8 ; 1 Korintus 12 ; Efesus 4:8-15 ; 1 Korintus 7:7). Inilah kemampuan-kemampuan khusus yang diberikan Allah untuk melayani Dia yang diberikan hanya kepada orang percaya...

... Karunia rohani merupakan suatu ekspresi kasih karunia Allah bagi Anda... Anda juga tidak bisa memilih karunia apa yang ingin Anda miliki ; Allah menentukannya...

Karena Allah menyukai keragaman dan Dia ingin kita menjadi khusus, maka tidak ada satu pun karunia yang diberikan kepada semua orang (1 Korintus 12:29-30 ; AITB). Juga, tidak ada orang yang menerima semua karunia. Jika Anda memiliki semuanya, Anda tidak akan membutuhkan orang lain, dan inilah yang akan meruntuhkan salah satu tujuan Allah, yakni mengajar kita untuk saling mengasihi dan saling bergantung.

Karunia-karunia rohani Anda tidak diberikan bagi kebaikan Anda sendiri, tetapi untuk kebaikan orang lain, sama seperti orang lain diberi karunia bagi kebaikan Anda... Allah merencanakannya seperti ini supaya kita akan saling membutuhkan...

...

... Karunia-karunia Anda mengungkapkan satu kunci untuk menemukan kehendak Allah bagi pelayanan Anda, tetapi karunia-karunia rohani Anda bukanlah gambaran keseluruhan. Allah juga telah membentuk Anda dengan empat cara lainnya. (Warren, 2005, pp. 257-258).

Komentar saya :

Memang benar bahwa Allah menganugerahkan karunia-karunia itu : hanya kepada orang-orang percaya, berbeda satu sama lain dan itu dipergunakan untuk membangun jemaat/orang lain. Kalau dikatakan anugerah/karunia, berarti kita tidak perlu mencari karunia tersebut, tetapi kita hanya menerima anugerah tersebut dengan iman dan penyerahan total kepada Allah yang Berdaulat. Tetapi meskipun karunia-karunia rohani dipergunakan untuk membangun jemaat, tidak berarti karunia yang berbeda mengakibatkan manusia saling bergantung. Kalau karunia berbeda mengakibatkan manusia saling mengasihi, itu benar, tetapi tidak untuk saling bergantung. Kita semua yang memiliki karunia yang berbeda harus bergantung hanya kepada Allah sebagai Sumber Karunia dan Pemilik hidup kita, bukan kepada manusia !

Terakhir, ia menjelaskan tentang peran SHAPE kedua, yaitu mendengarkan hati kita,

Alkitab memakai istilah hati untuk menggambarkan sekumpulan keinginan, harapan, minat, ambisi, impian, dan kasih sayang yang Anda miliki. Hati Anda mewakili sumber segala motivasi Anda, yaitu apa yang suka Anda kerjakan dan apa yang paling Anda pedulikan...

Alkitab mengatakan, “Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu.” (Amsal 27:19 ; AITB). Hati Anda menunjukkan Anda yang sesungguhnya, yaitu keadaan sebenarnya Anda, bukan keadaan Anda menurut pikiran orang lain atau keadaan Anda yang terbentuk karena tekanan situasi. Hati Anda menentukan mengapa Anda mengatakan hal-hal yang Anda katakan, mengapa Anda merasakan seperti yang Anda rasakan, dan mengapa Anda bertindak seperti yang Anda lakukan (Matius 12:34 ; Mazmur 34:7 ; Amsal 4:23 ; AITB).

...

Kata lain untuk hati ialah hasrat. Ada hal-hal tertentu yang terhadapnya Anda merasa berhasrat dan beberapa hal lain yang kurang Anda perhatikan...

Ketika Anda sedang bertumbuh, Anda mungkin menemukan bahwa Anda sangat berminat pada beberapa hal yang tidak seorang pun dalam keluarga Anda peduli. Dari manakah asalnya minat itu ? Minat itu berasal dari Allah. Allah memiliki suatu maksud dengan memberi Anda minat-minat bawaan ini... Jangan mengabaikan berbagai minat Anda. Pertimbangkan bagaimana berbagai minat tersebut bisa dipakai untuk kemuliaan Allah. Ada suatu alasan sehingga Anda suka melakukan hal-hal ini.

... Allah ingin Anda melayani-Nya dengan penuh kerinduan, bukan karena kewajiban... Allah ingin Anda memakai minat-minat alamiah Anda untuk melayani Dia dan orang lain...

Bagaimana Anda mengetahui bahwa Anda sedang melayani Allah dari hati Anda ? Tanda penting pertama ialah antusiasme. Ketika Anda melakukan apa yang Anda suka lakukan, tidak seorang pun harus memotivasi Anda atau menantang Anda atau mengecek Anda. Anda melakukannya karena kesenangan belaka...

Karakteristik kedua dari melayani Allah dari hati ialah keefektifan. Kapanpun Anda melakukan apa yang Allah tetapkan bagi Anda untuk senang melakukannya, Anda melakukannya dengan baik. Hasrat yang kuat membawa kepada kesempurnaan...

... Jangan menyia-nyiakan kehidupan Anda dalam pekerjaan yang tidak mengekspresikan hati Anda. Ingatlah, hal-hal terbesar di dalam kehidupan bukanlah benda-benda...

... Akhirnya kehidupan yang baik itu tidak memuaskan. Anda bisa memiliki banyak hal untuk melandasi hidup dan tetap tidak memiliki apapun untuk menjadi tujuan hidup. Tujuan, dan bukannya “kehidupan yang lebih baik”, yakni melayani Allah dengan cara yang mengekspresikan hati Anda. Pikirkan apa yang Anda senang lakukan, yaitu apa yang Allah berikan keinginan kepada Anda untuk melakukannya, lalu lakukanlah itu bagi kemuliaan-Nya. (Warren, 2005, pp. 258-260).

Komentar saya :

Ketika kita melayani Allah, memang benar, kita harus melakukannya dengan sukacita karena itu kita lakukan dari hati kita yang terdalam. Memang aneh, Warren di dalam bab ini mengatakan bahwa hati menunjukkan segala kehidupan kita, tetapi di dalam bab lain, ia mengungkapkan bahwa pikiran yang mengontrol hati kita. Ini membuktikan ketidakkonsistenan Warren !

Lalu, melayani Allah dengan hati, apa artinya ? Artinya, kita melayani Allah dengan sukacita dengan menanggung suatu beban. Pdt. Sutjipto Subeno di dalam salah satu khotbahnya pernah mengatakan bahwa ada perbedaan antara beban dengan ambisi. Beliau mengatakan bahwa banyak orang Kristen kalau melayani di dalam bidang tertentu (misalnya, pelayanan sekolah minggu) agak malas lalu berkata bahwa dirinya berbeban di bidang lain (misalnya, pelayanan remaja), padahal mereka bukan berbeban, tetapi berambisi. Kalau beban, menurut Pdt. Sutjipto, adalah sesuatu yang sulit yang Tuhan ingin kita kerjakan. Pelayanan sejati bukan seperti yang Warren ajarkan, “Pikirkan apa yang Anda senang lakukan, ...”, tetapi pelayanan sejati adalah “Pikirkan apa yang TUHAN senangi”. Pastikan, apakah ketika kita melayani-Nya, nama-Nya bukan saja dipermuliakan, tetapi diri-Nya lah yang kita senangkan, bukan diri kita ?! Ingatlah, kita melayani-Nya sebagai respon terhadap anugerah keselamatan yang telah dianugerahkan-Nya kepada kita.

No comments: