18 August 2013

Resensi Buku-232: THINK: The Life of the Mind and the Love of God (Rev. John S. Piper, D.Theol.)

Banyak orang Kristen hari-hari ini adalah orang-orang yang anti rasio/intelektual, karena mereka menganggap rasio adalah produk iblis yang bertentangan dengan iman. Benarkah demikian? Di mana letak rasio di dalam Kekristenan?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
THINK: The Life of the Mind and the Love of God
(PIKIRKAN: Eksistensi Akal Budi dan Kasih akan Allah)

oleh: Rev. John S. Piper, D.Theol.

Penerbit: Pionir Jaya, Bandung, 2012

Penerjemah: The Boen Giok



Rev. John S. Piper, D.Theol. mengemukakan ada dua kecenderungan ekstrem dari orang Kristen dewasa ini, yaitu anti intelektualitas dan over intelektualitas. Dr. Piper menunjukkan bahwa dua sikap ini bukanlah sikap yang benar dan Alkitabiah, lalu beliau menunjukkan bahwa orang Kristen harus menggunakan rasio seoptimal mungkin, namun sambil menyadari bahwa karena rasio itu terbatas, maka kita memerlukan pencerahan spiritual. Rasio diperlukan untuk berpikir dan berpikir diperlukan ketika kita membaca. Di saat membaca, kita mengoptimalkan pikiran, misalnya menarik kesimpulan, memperhatikan bahasa dengan teliti, dll. Ternyata berpikir pun perlu ada di dalam iman Kristen. Mengapa? Karena Injil sendiri adalah sesuatu yang melibatkan pemikiran dan sekaligus pencerahan/iluminasi spiritual. Rasio kita juga diperlukan untuk mendorong hati kita untuk makin mengasihi Allah. Itulah makna mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi yang ditafsirkan oleh Dr. John Piper. Lalu, bagaimana kita menghadapi tantangan relativisme dan anti-intelektualisme dewasa ini? Dalam Bagian 5, di bab 7 dan 8, Dr. John Piper membahas tentang tantangan relativisme dengan memberi contoh bagaimana Yesus bertemu dan menjawab kaum relativisme (Mat. 21:23-27) dan menunjukkan kelemahan-kelemahan relativisme. Di Bagian 6, mulai bab 9 s/d 11, Dr. Piper menjelaskan tantangan anti-intelektualisme dengan memaparkan sejarah singkatnya hingga mengeksegese teks-teks Alkitab dalam Perjanjian Baru yang sering kali dipakai untuk mendukung anti-intelektualisme. Pembahasan Dr. Piper ditutup pada Bagian 7 dengan tesis di mana orang Kristen tidak boleh anti-intelektual, namun sebaliknya juga tidak boleh over-intelektual, oleh karena itu kita harus menggunakan rasio kita dengan kritis, namun rendah hati, di mana rasio untuk berpikir dan belajar dipakai untuk mengasihi Allah dan manusia. Biarlah buku ini dapat mencerahkan hati dan pikiran kita agar kita dapat menempatkan rasio di tempat yang seharusnya dalam Kekristenan.



Rekomendasi:
“Piper kembali melakukannya. Bukunya yang bagus sekali Think merekomendasikan penggembalaan sebuah generasi orang Kristen yang berkomitmen terhadap keberadaan pikiran. Dengan keberadaannya yang sangat biblikal sekaligus berimbang, Think telah menjadi realisasi dari filosofi yang direkomendasikannya sendiri; sebuah studi yang sarat dengan muatan intelektual sekaligus komprehensif, yang mengajak para pembacanya memperbarui kasih akan Allah dan sesama.”
Prof. James Porter (J. P.) Moreland, Ph.D.
Distinguished Professor of Philosophy di Talbot School of Theology di Biola University, La Mirada, California, U.S.A. dan penulis buku Kingdom Triangle (Segitiga Kerajaan) yang menyelesaikan studi: Bachelor of Science (B.S.) di University of Missouri, U.S.A; Master of Arts (M.A.) di University of California, Riverside, U.S.A.; Master of Theology (Th.M.) dari Dallas Theological Seminary, U.S.A.; dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) dalam bidang Filsafat di University of Southern California, U.S.A.

“John Piper menawarkan serangkaian nasihat bijak mengenai pentingnya pola pikir Kristen sebagai jalan untuk mengasihi Allah dengan akal budi kita dan sebagai bagian dari cara kita menikmati Allah melebihi segala sesuatu.”
Prof. George M. Marsden, Ph.D.
Francis A. McAnaney Professor of History Emeritus di University of Notre Dame dan penulis buku Jonathan Edwards: A Life yang meraih gelar: Bachelor of Arts (B.A.) dari Haverford College; Bachelor of Divinity (B.D.) dari Westminster Theological Seminary; Master of Arts (M.A.) dan Ph.D. dari Yale University, U.S.A.

“Pernahkah Anda berharap dapat mengalami hal-halyang Anda pahami sebagai kebenaran secara lebih mendalam? Tidakkah itu terjadi sesaat setelah Anda dengan berurai air mata merenungkan kematian Kristus yang menebus dosa Anda? Ini bukan sesuatu yang mengherankan. Orang-orang yang secara mendalam merasakan Injil adalah mereka juga yang secara mendalam memikirkan Injil. Melalui buku ini, John Piper berupaya meyakinkan Anda bahwa berpikir merupakan fondasi yang teguh bagi kasih kita yang cenderung mudah dimanipulasi. Jika Anda ingin dapat merasakan secara intensif, maka belajarlah untuk memikirkannya secara sistematis. Dan mulailah dengan membaca buku ini!”
Rev. Charles Joseph (C. J.) Mahaney
Presiden dari Sovereign Grace Ministries

“Keberadaan pikiran kita merupakan sebuah dimensi esensial dari pemuridan Kristen, dan ini bisa jadi, merupakan kewajiban Kristen yang paling diabaikan pada zaman kita. Allah telah menciptakan kita sebagai makhluk intelektual, dan Ia telah mempercayakan kita suatu kapasitas intelektual, yang seharusnya memotivasi kita untuk berpikir sedemikian rupa, sehingga kita bisa mengembalikan segala kemuliaan hanya bagi-Nya. Dalam karya terbarunya ini, John Piper menawarkan analisis yang brilian, dukungan yang hangat,  dan teladan yang setia, dari sebuah pola pikir Kristen. Buku ini penting bagi pembentukan pola pikir Kristen yang sangat krusial bagi zaman kita ini.”
Prof. R. Albert Mohler, Jr., Ph.D.
Rektor dan Profesor Theologi Kristen di The Southern Baptist Theological Seminary, Louisville, Kentucky, U.S.A., anggota dewan dari Focus on the Family dari James Dobson, dan anggota Board of Reference di Council on Biblical Manhood and Womanhood yang menyelesaikan studi: B.A. di Samford University; Master of Divinity (M.Div.) dan Ph.D. dalam bidang Theologi Sistematika dan Historika di The Southern Baptist Theological Seminary, U.S.A.; website beliau: www.AlbertMohler.com

“Buku ini memberikan sebuah fondasi biblikal yang kuat dan sempurna bagi kita yang mau berpikir bagi kemuliaan Kristus. Buku ini menantang manusia untuk bersikap, sekaligus memberikan respons yang tepat bagi suatu godaan untuk menyebut pemikiran yang dinamis tidak rohani, yang mengupayakan studi yang “netral”, ataupun yang menyombongkan kapasitas berpikir dan terjebak dalam kemandirian semu.”
Prof. Vern S. Poythress, Ph.D., D.Th.
Profesor Tafsir Perjanjian Baru di Westminster Theological Seminary, U.S.A. dan Editor dari Westminster Theological Journal yang meraih gelar: B.S. dari California Institute of Technology; Ph.D. dari Harvard University; M.Div. dan Th.M. dari  Westminster Theological Seminary; Master of Letters (M.Litt.) dari University of Cambridge; dan Doctor of Theology (D.Th.) dari University of Stellenbosch.

“Berpikir—cara menggunakan pikiran yang cermat, akurat, kompleks, logis, dan kritis—dapat menjadi jalan menuju kesalehan atau justru sebaliknya, tergantung pada bagaimana cara menggunakannya. Dengan mengambil sosok Jonathan Edwards dalam hal ini, dengan tegas merancang jalan yang menuju kepada kebenaran. Karya Piper ini seharusnya, dan saya harap, dibaca oleh kalangan luas.”
Rev. Prof. James I. Packer, D.Phil.
Board of Governors Professor of Theology di Regent College, Canada yang menyelesaikan studi: Bachelor of Arts (B.A.); Master of Arts (M.A.); dan Doctor of Philosophy (D.Phil.) dari Corpus Christi College, Oxford University, U.K.

“Kita takkan mampu merasakan selayaknya seorang Kristen atau bertindak selayaknya seorang Kristen, jika kita tidak berpikir selayaknya orang Kristen. Sebagaimana dibuktikan oleh tulisan maupun khotbahnya, John Piper meyakini bahwa hati takkan mengimani apa yang tidak diamini oleh pikiran sebgai hal yang baik, benar, dan indah. Buku yang penuh hikmat ini bukan sekadar mengemukakannya dengan fasih, namun juga mengungkapkannya dengan cara dan gaya tersendiri, keindahan rencana ilahi. Buku ini bagaikan sepucuk surat yang tiba tepat waktu dari seorang pendeta yang telah kenyang makan asam garam.”
Rev. Prof. Michael S. Horton, Ph.D.
Pendeta di United Reformed Church di Amerika Utara, J. Gresham Machen Professor of Systematic Theology and Apologetics di Westminster Seminary, California, pendiri dari Christians United for Reformation—CURE, dan anggota dari: the Oxford University Union Society, the Royal Institute of Philosophy, the American Academy of Religion, the American Theological Society, and the Calvin Studies Society yang menyelesaikan studi: B.A. dari Biola University; M.A. dari Westminster Seminary California; dan Ph.D. dari University of Coventry and Wycliffe Hall, Oxford, U.K.

“Mereka yang senang dengan studi yang akurat, memikirkan hal-hal yang ‘dalam’, dan theologi yang tepat, berharap agar kita mempercayai bahwa masalaha kita bersumber pada pikiran, sementara masalah sesungguhnya adalah pada kedagingan kita. Masalahnya bukan pada pengetahuan, melainkan kesombongan. John Piper mengingatkan kita melalui karyanya yang brilian ini bahwa yang kita butuhkan bukanlah berhenti berpikir, melainkan berpikir dengan lebih jenih, lebih alkitabiah, dan lebih berorientasi pada Allah. Membaca dan merenungkan Think akan membuat Anda memperbarui akal budi yang oleh Alkitab disebut sebagai katalis bagi sukacita melimpah dan pertumbuhan dalam kesalehan. Saya sangat merekomendasikannya!”
Rev. Samuel Storms, Ph.D.
Presiden dari Enjoying God Ministries yang menyelesaikan studi: B.A. dalam bidang Sejarah di University of Oklahoma; Th.M. dalam bidang Theologi Historika dari Dallas Theological Seminary dan Ph.D. dalam bidang Sejarah Intelektual dari University of Texas, Dallas

“Sebagian orang Kristen cenderung kurang berpikir; sebagian lainnya cenderung keliru dalam berpikir. Saya merekomendasikan imbauan John Piper kepada semua orang percaya agar menggunakan pikiran kita dengan rajin dan melakukannya dengan kerendahan hati yang didasarkan pada hormat akan Allah, sekaligus antusiasme yang didasarkan pada kasih akan Kristus.”
Rev. Vaughan Roberts
Gembala di St. Ebbe’s Church, Oxford yang studi theologi di Wycliffe Hall, Oxford.

“Think bagaikan semprotan udara segar yang menyehatkan bagi sebuah ruangan yang pengap dan berbau tak sedap akibat tertutup rapat selama satu generasi atau lebih. Dalam buku ini, kasih akan Allah dan keberadaan pikiran direlasikan dengan baik sesuai perintah Kitab Suci, dan hasilnya adalah sebuah tantangan yang langsung menohok cara berpikir asal-asalan dan ketidaktaatan yang menjadi karakteristik utama zaman kita.”
Rev. Douglas James Wilson, M.A.
Gembala di Christ Church, Moscow, Idaho sekaligus pendiri dan Senior Fellow in Theology di New Saint Andrews College yang menyelesaikan studi: B.A. dalam bidang classical studies dan B.A. dan M.A. dalam bidang Filsafat di University of Idaho.



Profil Rev. Dr. John Piper:
Rev. John Stephen Piper, B.A., B.D., D.Theol. adalah Pendeta Pengkhotbah dan Visi di Betlehem Baptist Church, Minneapolis, U.S.A. Beliau menyelesaikan studi Bachelor of Arts (B.A.) dari Wheaton College, U.S.A.; Bachelor of Divinity (B.D.) dari Fuller Theological Seminary, U.S.A.; dan Doctor of Theologie (D.Theol.) dari University of Munich, Munich, Jerman Barat. Disertasinya, Love Your Enemies, diterbitkan oleh Cambridge University Press dan Baker Book House.