15 December 2011

Bagian 1: Apa itu Karunia?

MENGENAL KARUNIA-KARUNIA ROH KUDUS

Bagian 1: Apa itu Karunia?

oleh: Denny Teguh Sutandio

K

etika kita mendengar kata “karunia-karunia Roh Kudus”, apa yang ada di benak Anda? Banyak dari kita langsung mengaitkannya dengan karunia bahasa lidah. Apakah karunia Roh Kudus pasti identik dengan karunia bahasa lidah? Bagi saya, itu adalah kesimpulan yang terlalu gegabah, karena Alkitab TIDAK pernah mengidentikkannya. Supaya kita lebih mengerti lebih akurat dan bertanggung jawab, adalah bijak jika kita mempelajari apa kata Alkitab tentang karunia-karunia Roh Kudus. Di bab ini, kita akan belajar prinsip-prinsip dasar tentang karunia-karunia Roh Kudus dan diharapkan melalui pelajaran di bagian ini, kita makin mengerti apa itu karunia-karunia Roh Kudus dan menggunakannya sesuai dengan karunia yang Allah berikan (bukan memaksa Tuhan untuk memberikan karunia kepada kita).

DEFINISI KARUNIA

Sebelum membahas tentang karunia-karunia Roh Kudus, kita akan belajar apakah karunia itu.

Dalam bahasa Yunani, kata dasar untuk karunia adalah χαρσμα (kharisma) yang berarti:

1. Suatu Pemberian (gift) yang Diberikan Gratis Kepada Semua Orang Percaya

Kata kharisma yang berarti suatu pemberian yang diberikan gratis ini dapat dijumpai di dalam Perjanjian Baru: Roma 1:11; 5:15-16; 6:23; 11:29; 1 Korintus 1:7; 2 Korintus 1:11. Sebagian ayat-ayat di atas (Rm. 5:15-16; 6:23; 11:29) mengaitkan kata kharisma dengan anugerah penebusan di dalam Kristus yang diperoleh oleh semua orang percaya yang telah ditentukan Allah untuk menjadi anak-anak-Nya. Sebagian lain mengaitkan kharisma dengan karunia-karunia umum yang diperoleh oleh setiap orang percaya tanpa kecuali.

2. Pemberian Khusus Kepada Beberapa Orang Kristen

Selain itu, kata kharisma juga berarti pemberian khusus kepada beberapa orang Kristen. Pemberian khusus ini bisa termasuk karunia-karunia khusus maupun karunia-karunia rohani di dalam pembangunan tubuh Kristus.

Kata kharisma yang berarti karunia khusus[1] terdapat dalam 1 Korintus 7:7. Menurut konteks 1 Korintus 7, Paulus sedang membahas tentang pernikahan. Nah, di ayat 7, Paulus sedang membahas tentang karunia menikah atau tidak menikah. Dengan kata lain, karunia khusus yang sedang dibahas Paulus adalah karunia untuk menikah atau tidak menikah dan tentunya karunia ini saya sebut sebagai karunia yang kurang berkaitan erat dengan pembangunan tubuh Kristus. Saya mengatakan “kurang berkaitan erat”, bukan “tidak berkaitan erat”, karena saya menyadari bahwa karunia ini tetap berkaitan dengan pembangunan tubuh Kristus, meskipun porsinya kurang signifikan dibandingkan karunia-karunia rohani yang akan dibahas selanjutnya. Mengapa? Karena orang-orang percaya di dalam tubuh Kristus melihat apakah kita memiliki karunia single atau menikah, tetapi mereka tidak akan mengkhususkan orang-orang yang memiliki karunia single ke dalam satu kelompok yang berbeda dari orang-orang yang menikah. Sedangkan mereka yang memiliki karunia-karunia rohani seperti mengajar akan dikumpulkan menjadi satu tim di dalam pembangunan tubuh Kristus, begitu juga halnya orang-orang yang memiliki karunia menggembalakan, dll. Tidak mungkin orang yang memiliki karunia mengajar dikumpulkan dengan orang yang berkarunia menggembalakan.

Sedangkan kata kharisma yang berarti karunia-karunia rohani yang berkaitan dengan pembangunan tubuh Kristus terdapat dalam: Roma 12:6; 1 Korintus 12:4, 9, 28, 30 dst; 1 Timotius 4:14; 2 Timotius 1:6; dan 1 Petrus 4:10. Hal ini akan dibahas pada poin selanjutnya.



[1] Saya menafsirkan karunia-karunia khusus ini sebagai karunia-karunia khusus yang bersifat pribadi yang kurang berkaitan erat dengan pembangunan tubuh Kristus.