11 September 2011

Resensi Buku-134: SEJARAH PEMIKIRAN REFORMASI (Rev. Prof. Alister E. McGrath, D.Phil., D.D.)

Ketika kita mendengar Reformasi Gereja, apa yang ada di dalam pikiran kita? Pasti kita dengan mudah menyebutkan sosok seperti Dr. Martin Luther. Apakah Reformasi hanya sebatas Dr. Luther? Lalu, apa yang melatarbelakangi Reformasi dan apa pula pengaruhnya di dalam sejarah?



Temukan jawabannya dalam:
Buku
SEJARAH PEMIKIRAN REFORMASI

oleh: Rev. Prof. Alister E. McGrath, D.Phil., D.D.

Penerbit: BPK Gunung Mulia, 2002 (cet. Ke-4)

Penerjemah: Liem Sien Kie



Rev. Prof. Alister E. McGrath, D.Phil., D.D. di dalam bukunya Sejarah Pemikiran Reformasi membukakan banyak hal kepada kita perihal Reformasi. Pada permulaan, beliau menguraikan definisi Reformasi, Protestan, dan Reformed sebagai bagian dari pendahuluan terhadap memahami Reformasi. Kemudian, beliau menjelaskan bahwa latar belakang munculnya Reformasi adalah filsafat Humanisme (berbeda dengan pengertian humanisme di abad XX yang kebanyakan mengarah ke sekularisme atheis) di akhir Abad Pertengahan dan Skolastisisme. Kedua filsafat ini mempengaruhi para reformator, namun banyak dari mereka lebih setia kepada firman Tuhan. Di antara para reformator sendiri, terdapat beberapa perbedaan dan penekanan reformasi, misalnya antara reformasi yang digagas oleh Dr. Martin Luther dengan yang dipimpin oleh Huldrych Zwingli. Reformasi versi Luther menekankan aspek doktrinal, sedangkan reformasi versi Zwingli menekankan aspek etika. Perbedaan cara pandang ini akhirnya mempengaruhi beberapa perbedaan di antara mereka berkaitan dengan makna roti dan anggur dalam Perjamuan Kudus, dll. Di samping sedikit perbedaan sekunder ini, seluruh gerakan Reformasi memiliki signifikansi penting baik di dalam hal doktrinal maupun praktika. Di dalam hal doktrinal, Reformasi memiliki pikiran-pikiran yang diuraikan oleh Dr. McGrath, yaitu: pembenaran oleh iman, predestinasi, kembali kepada Alkitab, sakramen, gereja, dan pemikiran politik Reformasi. Untuk setiap babnya, Dr. McGrath mengemukakan pandangan yang berbeda dari Dr. Luther, Zwingli, dan Dr. John Calvin. Di dalam hal praktika, Dr. McGrath menjelaskan bahwa Reformasi khususnya dari sayap Calvinisme memberikan sumbangsih besar atas sejarah, yaitu dalam bidang: etika kerja, hak asasi manusia, dan sains. Dari buku ini, diharapkan kita sebagai orang Kristen menghargai sumbangsih penting para reformator gereja baik dari Dr. Martin Luther, Huldrych Zwingli, dan Dr. John Calvin lalu mengaplikasikan apa yang telah mereka ajarkan dan kerjakan di zaman mereka untuk zaman kita demi hormat dan kemuliaan nama-Nya.





Profil Dr. Alister E. McGrath:
Rev. Prof. Alister Edgar McGrath, D.Phil., D.D., FRSA, yang lahir di Belfast, Irlandia Utara, 23 Januari 1953 adalah Professor of Theology, Ministry and Education; dan Kepala dari the Centre for Theology, Religion and Culture di King’s College, London. Beliau juga adalah anggota pendiri dari International Society for the Study of Science and Religion; anggota dari American Academy of Religion; dan Fellow of Royal Society for the encouragement of Arts, Manufactures & Commerce (FRSA) pada tahun 2005. Beliau menerima gelar Bachelor of Arts (B.A.) First Class Honours, Final Honour School of Natural Philosophy (Chemistry) dari Oxford University pada tahun 1975; Master of Arts (M.A.) dari Oxford University pada tahun 1978; Doctor of Philosophy (D.Phil.) dari Oxford University pada tahun 1978 bagi riset dalam molecular biophysics, di bawah bimbingan Prof. Sir George Radda, FRS; B.A. First Class Honours, Final Honour School of Theology dari Oxford University pada tahun 1978; Bachelor of Divinity (B.D.) dari Oxford University pada tahun 1983 bagi riset dalam theologi historika; dan Doctor of Divinity (D.D.) dari Oxford University pada tahun 2001 bagi riset dalam theologi sistematika dan historika. Beliau juga dianugerahi 3 gelar Doctor of Divinity (D.D.) kehormatan dari: Virginia Theological Seminary pada tahun 1996, Union Theological Seminary pada tahun 2005, and Wycliffe College, University of Toronto pada tahun 2007.