27 December 2015

Video Seminar: "HYPER GRACE" (Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.)

Hyper Grace Gospel adalah salah satu ajaran baru yang cukup marak di dalam Kekristenan dewasa ini. Ajaran ini mengklaim menekankan anugerah. Apakah ajaran ini sesuai dengan Alkitab?


Temukan jawabannya dalam

Seminar:
“HYPER GRACE”

Pembicara:
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.


dengan mengklik dan mendownload link di bawah ini:
Bagian 1:

Bagian 2:



Tolong sebarkan informasi ini kepada sebanyak mungkin orang Kristen. Kiranya Tuhan Yesus memberkati. Soli Deo Gloria.

26 December 2015

BENARKAH ORANG KRISTEN ADALAH ANAK YESUS? (Denny Teguh Sutandio)

BENARKAH ORANG KRISTEN ADALAH ANAK YESUS?

oleh: Denny Teguh Sutandio


Belakangan ini saya menemukan ada dua orang Kristen yang mengatakan bahwa kita (orang Kristen) adalah anak Yesus. Saya tidak tahu dasar Alkitab mana yang mereka pakai untuk mengajarkan bahwa orang Kristen adalah anak Yesus. Benarkah orang Kristen adalah anak Yesus? Tentu tidak.

Alkitab PB tidak pernah mengajar bahwa kita adalah anak Yesus. Sebaliknya kita adalah anak-anak Allah. Paulus mengajarkan bahwa Roh Kudus bersaksi bersama roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah (Rm. 8:16). Paulus mengulangi hal ini di pasal 8 sebanyak 2x lagi yaitu di ayat 19 dan 21. Di surat Paulus lainnya, ia juga mengajarkan, “Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.” (Gal. 3:26) Di 1 Yohanes, rasul Yohanes mengajarkan bahwa kita adalah anak-anak Allah sebanyak 4x yaitu: 3:1, 2, 10; 5:2. Kita adalah anak-anak Allah dalam arti kita diadopsi menjadi anak-anak-Nya melalui kuasa Roh Kudus yang melahirbarukan kita, sehingga kita dapat beriman kepada Kristus (bdk. 1Kor. 12:3b).

Jika orang Kristen masih bersikeras mengatakan bahwa Yesus adalah Allah, maka kita menjadi anak-anak Allah sama dengan kita menjadi anak-anak Yesus, maka saya akan menjawab:
Pertama, Yesus memang adalah Allah, namun permasalahannya kata “Allah” (Yun.: theos) bisa merujuk pada Allah Bapa (Mrk. 13:19; Luk. 20:37; Yoh. 17:3; dst) dan juga Tuhan Yesus (Yoh. 1:1, 18; 20:28; Ibr. 1:8; 2Ptr. 1:1). Bagaimana kita mengerti bahwa kata theos merujuk pada Bapa atau Yesus? Konteks yang menentukan. Saya akan menjelaskannya di jawaban kedua.
Kedua, meskipun Yesus adalah Allah, Alkitab PB dengan jelas mengajarkan bahwa Kristus adalah kakak sulung umat pilihan Allah. Mari kita berpikir secara menyeluruh dari kitab-kitab PB. Kita mengakui bahwa Tuhan Yesus adalah Anak Sulung Allah (Ibr. 1:6) atau Anak Tunggal Allah (Yoh. 3:18) dan kita sebagai umat pilihan-Nya diadopsi menjadi anak-anak Allah (children of God). Di dalam bahasa Inggris, kita dapat membedakan: Kristus adalah Anak Allah (Son of God), sedangkan umat pilihan-Nya adalah anak-anak Allah (children of God atau sons of God). Ini berarti bahwa Kristus adalah Allah sekaligus Kakak Sulung bagi umat pilihan-Nya. Sekarang mari kita analisis konsep kita adalah anak-anak Yesus: jika kita adalah anak-anak Yesus, maka itu berarti kita adalah anak-anak dari Anak Sulung Allah. Jika demikian, bagi Bapa, kita bukan lagi anak-anak-Nya, tetapi “cucu-cucu”-Nya. Namun Alkitab tidak pernah mengajar hal demikian.
Namun mungkin ada orang Kristen yang bertanya bahwa di Yohanes 13:33, mengapa Tuhan Yesus menyebut para murid-Nya sebagai “Anak-anak-Ku”? Kata “anak” di ayat ini menggunakan kata Yunani teknía yang berasal dari kata tekníon yang merupakan kata benda berbentuk vokatif (panggilan) dan jamak. Kata ini jelas berbeda dengan kata-kata Yunani tekna di Roma 8:16-17 yang juga diterjemahkan “anak-anak” yang merupakan kata benda berbentuk nominatif (berfungsi sebagai subjek). Perbedaan ini menyadarkan kita bahwa ketika Yesus memanggil para murid-Nya sebagai anak-anak-Nya, maka itu tidak berarti para murid-Nya benar-benar adalah anak-anak Yesus. Lalu apa maksudnya? Panggilan “anak-anak” yang Yesus pakai merupakan panggilan umum seorang guru kepada murid rohaninya. Bukan hanya Tuhan Yesus yang menggunakan kata ini, rasul Yohanes pun menggunakannya (1Yoh. 2:12; 2:28; 3:7,18; 4:4; 5:21). (Theological Dictionary of the New Testament)
Ketiga, jika kita adalah anak-anak Yesus, mengapa Tuhan Yesus sendiri menyebut kita adalah anak-anak Bapa (Mat. 5:45)? Kata Yunani “anak-anak” adalah huioì yang berasal dari kata huis yang merupakan kata benda nominatif di mana kata Yunani ini juga muncul di Roma 8:14 (sudah dijelaskan di atas). Ini berarti Alkitab dengan jelas mengajar bahwa kita adalah anak-anak Bapa yang diadopsi-Nya karena Roh Kudus yang melahirbarukan kita untuk percaya kepada Kristus sekaligus menolak konsep bahwa kita adalah anak-anak Yesus.

Biarlah studi singkat ini menyadarkan kita tentang status kita yang termasuk umat pilihan-Nya adalah anak-anak Allah Bapa yang telah Bapa pilih sebelum dunia dijadikan, dilahirbarukan Roh Kudus untuk percaya dan taat kepada Kristus (1Kor. 12:3b; 1Ptr. 1:2). Selain itu, konsep ini juga menyadarkan kita agar kita tidak sembarangan mengucapkan satu konsep yang tidak memiliki dasar Alkitabiah yang dapat dipertanggung jawabkan. Amin. Soli Deo Gloria.


23 December 2015

Video Youtube Seminar: "BIBIT, BEBET, BOBOT, DAN BIBLIKA" (Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.)

Bibit, Bebet, Bobot merupakan kriteria penting mayoritas orang tua pada umumnya dalam memilihkan pasangan untuk anak-anaknya. Bahkan beberapa orang tua Kristen pun menggunakan standar ini. Apakah Bibit, Bebet, Bobot ini? Benarkah kriteria ini merupakan satu-satunya kriteria pasti bagi orang tua Kristen dalam memilihkan pasangan untuk anak-anak mereka? Apa kata Alkitab tentang hal ini?


Tonton dan dengarkan rekaman

Seminar Marriage Meeting (M2):
“BIBIT, BEBET, BOBOT, DAN BIBLIKA”

Pembicara:
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.


dengan mendownload link di bawah ini:
Bagian 1:

Bagian 2:



Tolong bantu sebarluaskan informasi ini. Terima kasih. Kiranya Tuhan memberkati. Soli Deo Gloria.

03 August 2015

Buku ke-35: "MENGAPA SAYA SEORANG REFORMED?: Panggilan Iman Reformed Di Indonesia Di Abad XXI" (Denny Teguh Sutandio)

Ketika orang Kristen mendengar kata “Reformed”, banyak dari mereka selalu mengidentikkannya dengan gereja yang berlabel “Reformed.” Benarkah “Reformed” selalu identik dengan gereja yang berlabel “Reformed”? Apa sebenarnya definisi “Reformed”? Bagaimana sejarah singkatnya? Apa saja keunikan ajaran iman Reformed? Bagaimana perspektif iman Reformed terhadap iman Kristen lainnya (non-Reformed)?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
"MENGAPA SAYA SEORANG REFORMED?:
Panggilan Iman Reformed Di Indonesia Di Abad XXI"

oleh: Denny Teguh Sutandio


Penerbit: Sola Scriptura

Harga: Rp 95.000, 00/buku
+ ongkos kirim (tergantung lokasi)



Berminat?
Segera dapatkan buku ini dengan membelinya di:
Denny Teguh Sutandio (0878-5187-3719)


NB:
Buku akan dikirimkan ke alamat pemesan setelah pemesan melakukan transfer biaya pesanannya paling lambat satu minggu setelah pemesan mendapat SMS balasan dari saya.



Apa kata mereka tentang buku ini?
“Buku ini memberikan pengertian dasar yang sangat jelas, demi pembedaan pemahaman praktis berdasar literatur, serta berusaha untuk memberikan jawab yang tepat, lugas, dan dapat dipercaya bagi pembacanya tentang Paham Reformed dan Mengapa Saya Seorang Reformed. Perlu dibaca untuk mendalami serta sungguh-sungguh memaknai hidup dengan Firman Tuhan yang tepat dan benar.”
Pdt. Henoch Soetopo, D.R.E., D.Min., D.Th. 
Gembala Sidang Gereja Beth’El Tabernakel - Jemaat “Aletheia”, Surabaya dan Ketua Sekolah Tinggi Theologi Tabernakel, Lawang.

“Deskriptif, Informatif, Reflektif dan Biblikal. Denny memaparkan dengan detail hal-hal berkaitan dengan iman Reformed. Pembaca awam akan mendapatkan informasi yang berguna dan yang ingin mendalami dapat merujuk ke referensi yang dipakai. Denny juga membahasnya secara reflektif, menggemakan apa yang ia yakini sebagai seorang beriman Reformed. Yang paling utama Alkitab digali bukan semata menjadi proof-text.”
Hans Wuysang, Th.M.
Coaching Clinic Coordinator of BeACh (Bahtera Indonesia Cerah)

Kita memasuki zaman pengelabuan yang paling canggih, tentang identitas  pengajaran theologi Reformed yang palsu atau asli, yang tepat atau yang melenceng dari garis ketat asas dasar pengajaran theologi Reformed. Hal ini bukan ditentukan oleh hanya salah satu bagian kecil, aspek atau perspektif theologi Reformed kemudian kita boleh menyebut diri seorang Reformed.” Kepercayaan dan pengakuan Reformed tidak sebatas aklamasi di mulut saja tetapi pengajaran agung ini memenuhi dan melingkupi seluruh aspek hidup secara utuh. Buku ini berusaha menyajikan suatu pembelaan iman Reformed dari sisi yang lebih luas tentang siapakah yang boleh mengklaim diri sebagai seorang bertheologi Reformed.” Bacalah buku ini Anda akan semakin dewasa melihat kebenaran identitas “Reformed yang sebenarnya.
Pdt. Drs. Agung Wibisana Surya, Th.M.
Gembala Sidang Gereja Kristen Immanuel (GKIm) Gloria, Bandung dan Yogyakarta dan Pendiri Pembina Pengajaran Theologi Puritan Reformed as Our Doctrine for LIFE yang menekankan visi “Christeleocentrism Church Ministry”

02 August 2015

Resensi Buku-330: JOHN CALVIN: Sebuah Hati Untuk Ketaatan, Doktrin, dan Puji-pujian (ed. Rev. Burk Parsons, M.Div.)

John Calvin adalah salah satu reformator gereja di abad XVI yang sering kali disalahmengerti oleh banyak orang. Di abad ini, beberapa pemimpin gereja dan orang Kristen sangat antipati dengan Calvin dan ajaran-ajarannya dengan cara mengkarikaturkan sosok dan ajaran Calvin yang sebenarnya tidak demikian. Bagaimana kita dapat memahami sosok dan ajaran John Calvin yang sesungguhnya?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
JOHN CALVIN:
Sebuah Hati Untuk Ketaatan, Doktrin, dan Puji-pujian

diedit oleh: Rev. Burk Parsons, M.Div.

Kata Pengantar: Iain H. Murray

Penerbit: Momentum Christian Literature, Surabaya, 2014

Penerjemah: Merry Debora



Buku yang ditulis oleh 20 orang ini merupakan suatu buku pegangan orang Kristen untuk memahami sosok dan ajaran-ajaran Calvin dengan tepat. Ke-20 penulis ini menyajikan sosok dan ajaran Calvin yang sangat beraneka ragam. Saya membagi penyajian ini di dalam dua bagian, yaitu bagian yang membahas profil John Calvin dan bagian kedua membahas ajaran-ajaran Calvin. Di bagian pertama ini, Burk Parsons, Derek W. H. Thomas, Sinclair B. Ferguson, D. G. Hart, Harry L. Reeder, Steven J. Lawson, W. Robert Godfrey, dan Phillip R. Johnson menjelaskan berbagai aspek tentang profil John Calvin, yaitu: kerendahan hati Calvin, profil kehidupan Calvin, status Calvin sebagai theolog, pendeta, pengkhotbah, penulis, dan penghibur mereka yang terluka. Selain itu, di bagian kedua, para penulis lainnya seperti: Eric J. Alexander, Thabiti Anyabwile, John F. MacArthur, Richard D. Phillips, Thomas K. Ascol, Keith A. Mathison, Jay E. Adams, Philip Graham Ryken, Michael Horton, Jerry Bridges, dan Joel R. Beeke menguraikan berbagai doktrin Calvin dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari yang meliputi: supremasi Kristus di dalam setiap pengajaran Calvin, pekerjaan Roh Kudus, pemilihan dan reprobasi di dalam doktrin keselamatan, konsep penebusan Kristus, anugerah Allah yang mengubahkan, jaminan yang pasti di dalam keselamatan di dalam Kristus, kesatuan mistik umat-Nya dengan Kristus, konsep pembenaran dan pengudusan di dalam keselamatan, kehidupan sehari-hari, dan doa. Dari buku ini, kita mendapat pemahaman seluruhnya tentang profil dan ajaran-ajaran Calvin dengan bertanggung jawab.



Endorsement:
“Jika Anda mengabaikan tulisan-tulisan Calvin karena takut bahwa berbagai tulisannya terlalu sulit atau terlalu suram, buku ini akan mengubah pikiran Anda. Buku ini adalah ringkasan dari hasil pemikiannya, sebagaimana yang mungkin kita harapkan dari para penulis ini, secara jelas, menawan hati, dan dengan kehangatan devosional yang mendorong kita untuk mengenal Allah yang kita sembah.”
Rev. Alistair Begg
Pendeta Senior di Parkside Church, Chagrin Falls, Ohio

“Dalam perayaan ulang tahun John Calvi yang kelima ratus, sangatlah tepat bila ada sebuah buku esai yang dirancang untuk orang Kristen kebanyakan dan bukan untuk para ahli. Para ahli tentu saja akan memiliki konferensi mereka sendiri, dan memang demikian, tetapi ini adalah kumpulan esai yang akan menginformasikan dan mendorong para pembaca awam untuk meraih sesuatu dari karunia yang sangat besar, yang Allah berikan kepada gereja dalam pribadi dan pelayanan – dan khususnya tulisan-tulisan – Calvin. Bacalah buku ini, kemudian dapatilah diri Anda tenggelam ke dalma jam-jam yang panjang dan membawa berkat dengan membaca Institutes Calvin dan beberapa tafsirannya.”
Rev. Prof D. A. Carson, Ph.D.
Profesor Riset Perjanjian Baru di Trinity Evangelical Divinity School, Deerfield, Illinois yang menyelesaikan studi Bachelor of Science (B.S.) dalam bidang kimia dari McGill University; Master of Divinity (M.Div.) dari Central Baptist Seminary, Toronto; dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) dalam bidang Perjanjian Baru dari Cambridge University

“Setahu saya, belum pernah ada sebuah buku yang berisi kumpulan tulisan sejumlah penulis, yang membahas mengenai pelayanan siapa pun, yang membuat saya ingin duduk membacanya lebih daripada buku ini. Yang melegakan adlah karena mereka adalah orang-orang yang rendah hati, orang-orang kudus Allah. Kebanyakan dari mereka sudah sangat tua – sangat kawakan – sehingga tidak berusaha menonjolkan diri. Kehidupan mereka menjadi saksi keberhargaan Kristus dan pentingnya kemurnian. Jangan mengharapkan pujian yang berlebihan. Harapkanlah kekaguman yang rendah hati dan dalam takaran yang cukup, serta aplikasi yang bijaksana. Ini adalah cara yang baik untuk bertemu dengan John Calvin: dalam hati yang kudus dari para hamba Kristus yang rendah hati. Satu-satunya cara lain yang lebih baik adalah memvbaca tentang tokoh itu sendiri.”
Rev. John S. Piper, D.Theol.
Pendeta untuk Pengajaran dan Visi di Betlehem Baptist Church, Minneapolis, Minnesota yang menyelesaikan studi Bachelor of Arts (B.A.) dari Wheaton College, U.S.A.; Bachelor of Divinity (B.D.) di Fuller Theological Seminary, U.S.A.; dan Doctor of Theologie (D.Theol.) di University of Munich, Munich, Jerman Barat



Profil para penulis:
Rev. Prof. Jay E. Adams, Ph.D. adalah Pendiri Christian Counseling and Educational Foundation (CCEF) di Philadelphia, U.S.A., the National Association of Nouthetic Counselors, dan Timeless Texts; mantan direktur advanced studies dan Profesor Theologi Praktika di Westminster Theological Seminary, U.S.A.; mantan Direktur program Doktoral di Westminster Theological Seminary in California. Beliau menyelesaika studi Bachelor of Divinity (B.D.) dari Reformed Episcopal Seminary; Bachelor of Arts (B.A.) di Johns Hopkins University; Pittsburgh-Xenia Seminary; Master of Sacred Theology (M.S.T.) di Temple University School of Theology; dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) di University of Missouri, U.S.A.

Rev. Eric J. Alexander, M.A., B.D. adalah pensiunan pendeta di St. George’s-Tron Church di Glasgow, Skotlandia dan salah satu anggota konsili Alliance of Confessing Evangelicals. Beliau telah ditahbiskan menjadi pendeta di Church of Scotland selama lebih dari 50 tahun. Beliau menyelesaikan studi Master of Arts (M.A.) pada tahun 1954 dan Bachelor of Divinity (B.D.) pada tahun 1958 di University of Glasgow. Beliau telah melayani di Eropa, Timur Jauh, Afrika Selatan, Kanada, dan Amerika Serikat. Beliau juga telah berbicara kepada para mahasiswa di banyak seminari dan di General Assemblies of the Presbyterian Church di  Ireland dan Evangelical Presbyterian Church di Amerika.

Rev. Thabiti Anyabwile, B.A., M.S. adalah Pendeta senior di First Baptist Church di Grand Cayman, Cayman Islands. Beliau adalah seorang pembicara konferensi dan penulis dari beberapa buku, seperti “The Decline of African American Theology: From Biblical Faith to Cultural Captivity”, “The Faithful Preacher: Recapturing the Vision of Three Pioneering African-American Pastors”, dan “What Is a Healthy Church Member?” Beliau menyelesaikan studi B.A. dan Master of Science (M.S.) dalam bidang Psikologi di North Carolina State University.

Rev. Thomas Kennedy Ascol, B.S., M.Div., Ph.D. yang lahir pada tanggal 20 Januari 1957 di Beaumont, Texas adalah pendeta senior di Grace Baptist Church di Cape Foral, Florida, direktur eksekutif dari Founders Ministries dan editor dari Founders Journal. Beliau menyelesaikan studi Bachelor of Science (B.S.) dalam bidang Sosiologi di Texas A&M University dan Master of Divinity (M.Div.) dan Ph.D. di Southwestern Baptist Theological Seminary, Ft. Worth, Texas.

Prof. Joel R. Beeke, Ph.D. yang lahir pada tahun 1952 adalah Presiden dan Profesor Theologi Sistematika dan Homiletika di Puritan Reformed Theological Seminary di Grand Rapids, Michigan, Pendeta di Heritage Netherlands Reformed Congregation, editor dari “Banner of Sovereign Grace Truth”, direktur editorial dari Reformation Heritage Books, presiden Inheritance Pub¬lish¬ers, dan wakil presiden Dutch Reformed Translation Society. Beliau menyelesaikan studi Ph.D. dalam bidang Theologi Reformasi dan Post-Reformasi di Westminster Theological Seminary (Philadelphia). Beliau menikah dengan Mary dan dikaruniai 3 orang anak, yaitu: Calvin, Esther, dan Lydia.

Jerry Bridges, D.D. telah melayani bersama Navigator sejak tahun 1955 dan menjadi salah satu anggota konsili Alliance of Confessing Evangelicals. Beliau dianugerahi gelar Doctor of Divinity (D.D.) dari Westminster Theological Seminary, U.S.A. Beliau telah menulis beberapa buku, seperti: “The Pursuit of Holiness”, “Trusting God”, “Transforming Grace”, dan “Respectable Sins.”

Rev. Prof. Sinclair B. Ferguson, Ph.D., D.D. yang lahir tahun 1948 adalah theolog Scottish terkenal di dalam lingkungan Kristen Reformed karena pengajaran, tulisan dan karya editorialnya. Beliau meraih gelar Doctor of Philosophy (Ph.D.) dari University of Aberdeen dan telah melayani di Church of Scotland pada tahun 1971-2005. Beliau juga mendapat gelar Doctor of Divinity (D.D.) dari Erskine Seminary, U.S.A. Beliau telah melayani sebagai editor bersama the Banner of Truth Trust dan bekerja sebagai seorang pelayan Tuhan di St George's-Tron Church, Glasgow. Beliau adalah Pendeta Senior di First Presbyterian Church di Columbia, South Carolina. Beliau adalah Profesor Tamu Luar Biasa dalam bidang Theologi Sistematika di Westminster Theological Seminary, Dallas, kampus Texas. Beliau juga adalah anggota dewan dari Alliance of Confessing Evangelicals.
Ferguson adalah teman dari Dr. R. C. Sproul dan telah menjadi pembicara pada beberapa Sproul's Ligonier Conferences. Buku-buku yang telah ditulis, diedit atau disumbangkan oleh beliau antara lain:
John Owen: The Man and His Theology (2003), kontributor tentang John Owen
The Preacher's Commentary - Vol. 21 - Daniel (2002)
The Big Book of Questions & Answers about Jesus (2000)
The Grace of Repentance (Today's Issues) (2000)
Reformed Confessions Harmonized (1999), editor bersama Joel Beeke
Let's Study Mark (1999)
Let's Study Philippians (1998)
Big Book of Questions and Answers (1997)
The Holy Spirit (1997)
Heart for God (1996)
The Christian Life (1996)
Discovering God's Will (1996)
Sermon on the Mount (1996)
The Pundit's Folly (1996)
Grow in Grace (1989)
Children of the Living God (1989)
New Dictionary of Theology (Master Reference Collection) (1988), editor bersama David Wright and J. I. Packer
Daniel (Mastering the Old Testament, Vol 19) (1988)
John Owen on the Christian Life (1987)
Buku-buku beliau yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Penerbit Momentum adalah: “Bertumbuh Dalam Anugerah”, “Khotbah Di Bukit”, “Menemukan Kehendak Allah”, “Hati yang Dipersembahkan Kepada Allah”, dan “Kehidupan Kristen.”

Prof. W. Robert Godfrey, A.B., M.Div., M.A., Ph.D. adalah Presiden dan Profesor Sejarah Gereja di Westminster Seminary, California dan anggota konsili Alliance of Confessing Evangelicals. Beliau meraih gelar Bachelor of Arts (A.B.) dari Stanford University; M.Div. dari Gordon-Conwell Theological Seminary; Master of Arts (M.A.) dan Ph.D. dari Stanford University.

Prof. Darryl G. Hart, B.A., M.A.R., M.T.S., M.A., Ph.D. adalah Adjunct Professor of Church History di Westminster Seminary, California, direktur dari berbagai program akademik di Intercollegiate Studies Institute di Philadelphia, dan tua-tua di Orthodox Presbyterian Church, U.S.A. Beliau meraih gelar B.A. dari Temple University; Master of Arts in Religion (M.A.R.) dari Westminster Theological Seminary; Master of Theological Studies (M.T.S.) dari Harvard University; M.A. dan Ph.D. dari Johns Hopkins University. Beliau menulis beberapa buku, seperti: “Deconstructing Evangelicalism”, “The Lost Soul of American Protestantism”, dan “That Old-Time Religion in Modern America.”

Rev. Prof. Michael S. Horton, B.A., M.A., Ph.D. adalah Pendeta di United Reformed Church di Amerika Utara, J. Gresham Machen Professor of Systematic Theology and Apologetics di Westminster Seminary, California, pendiri dari Christians United for Reformation (CURE), dan anggota dari: the Oxford University Union Society, the Royal Institute of Philosophy, the American Academy of Religion, the American Theological Society, and the Calvin Studies Society. Beliau menyelesaikan studi Bachelor of Arts (B.A.) di Biola University; Master of Arts (M.A.) di Westminster Seminary California; dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) dari University of Coventry and Wycliffe Hall, Oxford, U.K.

Phillip R. Johnson yang lahir tanggal 11 Juni 1953 di Oklahoma City, Oklahoma adalah Direktur Eksekutif dari Grace to You di Panorama City, California dan pendeta di Grace Community Church. Beliau mengelola situs: “The Spurgeon Archive” dan “The Hall of Church History”. Beliau menyelesaikan studi Bachelor dalam bidang Theologi di Moody Bible Institute. Beliau menikah dengan Darlene dan dikaruniai: 3 orang anak dan 5 orang cucu.

Rev. Steven J. Lawson, B.B.A., Th.M., D.Min. adalah Pendeta Senior di Christ Fellowship Baptist Church di Mobile, Alabama, Presiden dari OnePassion Ministries, Professor Khotbah dalam program master dan doktoral di The Master’s Seminary, di mana beliau juga melayani sebagai Dewan Direktur di The Master’s Seminary and College di Sun Valley, California. Beliau juga melayani sebagai Teaching Fellow bersama Ligonier Ministries di Orlando, Florida di mana beliau mengajar sebagai Visiting Professor dalam program Doctor of Ministry di Ligonier Academy. Beliau juga melayani di dewan di Ligonier Ministries. Beliau juga termasuk anggota konsili the Alliance of Confessing Evangelicals. Beliau meraih gelar Bachelor of Business Administration (B.B.A.) dari Texas Tech University; Master of Theology (Th.M.) dari Dallas Theological Seminary; dan Doctor of Ministry (D.Min.) dari Reformed Theological Seminary. Beliau menikah dengan Anne dan memiliki 3 orang anak laki-laki (Andrew, James, dan John) dan seorang anak perempuan yang bernama Grace Anne. Beliau telah menulis beberapa buku, antara lain “Pillars of Grace: A Long Line of Godly Men” (Volume 2, bagian kedua dari seri 3 volume), “The Unwavering Resolve of Jonathan Edwards”, “The Expository Genius of John Calvin”, dan “Foundations of Grace: A Long Line of Godly Men” (Volume 1), dll.

Rev. John F. MacArthur, Jr., Litt.D., D.D. adalah Pendeta-Pengajar di Grace Comunity Church di Sun Valley, California hampir selama 40 tahun, Presiden dari The Master’s College and Seminary, dan mengudara di lebih dari 2.000 saluran radio di seluruh dunia pada program radio “Grace to You”. Beliau menyelesaikan studi B.A. di Los Angeles Pacific College; Master of Divinity (M.Div.) di Talbot Theological Seminary; dan dianugerahi gelar: Doctor of Letters (Litt.D.) dari Grace Graduate School dan D.D. dari Talbot Theological Seminary.

Keith A. Mathison, M.A., Ph.D. adalah Dekan Akademis dan Profesor Theologi Sistematika di Reformation Bible College, editor rekanan dari majalah Tabletalk di Orlando, Florida, dan editor rekanan dari The Reformation Study Bible (ESV). Beliau meraih gelar M.A. dari Reformed Theological Seminary di Orlando dan Ph.D. dari Whitefield Theological Seminary.

Rev. Iain Hamish Murray, M.A. yang lahir di Lancashire, Inggris pada tahun 1931 adalah salah satu pendiri Banner of Truth Trust di Edinburgh, Skotlandia dan pensiunan hamba Tuhan dari Australian Presbyterian Church. Beliau belajar di Wallasey Grammar School dan King William’s College in the Isle of Man (1945-49).

Rev. Burk Parsons, B.A., M.Div. melayani sebagai pendeta untuk kehidupan jemaat di Saint Andrew’s Chapel di Sanford, Florida dan editor Tabletalk (majalah pendalaman Alkitab bulanan Ligonier Ministries). Beliau menyelesaikan studi B.A. dalam bidang Studi Biblika di Trinity College dan M.Div. di Reformed Theological Seminary.

Rev. Richard Davis Phillips, B.A., M.Div., M.B.A., D.D. (HC) adalah pendeta senior kedua belas di Second Presbyterian Church, Greenville sekaligus editor bersama Dr. Philip Graham Ryken dalam seri Reformed Expository Commentary. Beliau juga melayani sebagai dewan di the Alliance of Confessing Evangelicals, the Gospel Coalition, dan dewan perwalian di Westminster Theological Seminary. Beliau menyelesaikan studi Bachelor of Arts (B.A.) di University of Michigan; Master of Divinity (M.Div.) di Westminster Theological Seminary; dan Master of Business Administration (M.B.A.) di University of Pennsylvania. Beliau dianugerahi gelar Doctor of Divinity (D.D.) dari Greenville Presbyterian Theological Seminary. Beliau menikah dengan Sharon Wilkey dan dikaruniai 5 orang anak, yaitu: Hannah, Matthew, Jonathan, Ellie, dan Lydia.

Rev. Harry L. Reeder III, M.Div., D.Min. adalah Pendeta Senior di Briarwood Presbyterian Church di Birmingham dan menyiarkan khotbanya melalui program radio “Embers to a Flame”. Beliau studi di Covenant College, kemudian meraih gelar M.Div. dari Westminster Seminary dan D.Min. dari Reformed Theological Seminary. Beliau menulis buku “From Embers to a Flame: How God can Revitalize Your Church” (P&R Publishing, 2004).

Rev. Philip Graham Ryken, B.A., M.Div., D.Phil. adalah Pendeta Senior di Tenth Presbyterian Church di Philadelphia, Pa dan pengajar di Alliance of Confessing Evangelicals. Beliau meraih gelar B.A. dari Wheaton College (IL); M.Div. dari Westminster Theological Seminary, PA; dan Doctor of Philosophy (D.Phil.) dari University of Oxford, UK

Rev. Prof. Derek W. H. Thomas, B.S., M.Div., Ph.D. adalah Profesor Theologi Praktika dan Sistematika John Richards di Reformed Theological Seminary, Jackson, Mississippi, Pengajar di First Presbyterian Church di Jackson, dan Direktur Editorial di Alliance of Confessing Evangelicals. Beliau meraih gelar Bachelor of Science (B.S.) dari University College of Wales; M.Div. dari Reformed Theological Seminary; dan Ph.D. dari University of Wales. Beliau telah menulis atau mengedit 15 buku dan telah berkontribusi dalam seri tafsiran oleh Banner of Truth and Evangelical Press. Beliau juga mengedit bersama buku “Give Praise to God: A Vision for Reforming Worship” (P & R) dengan Philip G. Ryken dan Ligon Duncan.

26 July 2015

Resensi Buku-329: "KRISTUS SANG KONTROVERSIALIS" (Rev. DR. JOHN R. W. STOTT, C.B.E.)

Kekristenan adalah Kristus, maka Kekristenan tidak dapat dilepaskan dari pengenalan akan Kristus. Namun banyak orang Kristen tidak memahami siapakah Kristus sesungguhnya. Alkitab mengajar kita tentang Pribadi Kristus yang unik yaitu Sang Kontroversialis. Apa maksudnya?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
CHRIST THE CONTROVERSIALIST
(KRISTUS SANG KONTROVERSIALIS):
Meneladani Pelayanan dan Pengajaran Yesus yang Radikal

oleh: Rev. DR. JOHN R. W. STOTT, C.B.E.

Penerbit: Literatur Perkantas Jatim, 2014

Penerjemah: Paksi Ekanto Putro



Buku ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian 1 yang terdiri dari 2 bab menjelaskan pendahuluan terhadap penjelasan Dr. John Stott tentang pelayanan dan pengajaran Yesus yang Alkitabiah. Di dalam pendahuluan ini, Dr. Stott menjelaskan bahwa untuk memahami Yesus yang Alkitabiah diperlukan pola pikir theologi Injili yang setia kepada Alkitab di tengah-tengah Kekristenan yang tidak mempedulikan doktrin dan lebih menginginkan persatuan gereja yang semu. Pola pikir Injili inilah yang mengakibatkan seorang Injili dapat memahami Kristus sesuai pengajaran Alkitab yaitu Kristus yang mengakibatkan kontroversi. Di bagian 2, Dr. Stott menjelaskan berbagai kontroversi yang Yesus bawa beserta aplikasi praktisnya, yaitu: Agama (apakah natural atau supranatural), otoritas (apakah tradisi atau Alkitab), Alkitab (apakah sebagai tujuan atau sarana kita mengenal Allah), keselamatan (apakah merupakan suatu jasa baik atau anugerah Allah), moralitas (apakah lahiriah atau batianiah), ibadah (apakah hanya berkisar tentang mulut atau masalah hati), tanggung jawab (apakah menarik diri dari dunia atau terlibat di dalamnya), dan ambisi (apakah untuk kemuliaan kita atau kemuliaan Allah). Kesemua kontroversi ini diuraikan satu per satu oleh Dr. Stott dari Alkitab khususnya Perjanjian Baru lengkap dengan penyelidikan sederhana dan aplikasi praktisnya dalam sejarah gereja maupun Kekristenan zaman ini. Di bagian akhir, Dr. Stott mengarahkan kita untuk meneladani Yesus Kristus sebagai Guru sekaligus Tuhan kita sebagai pedoman iman dan kehidupan kita sehari-hari.



Endorsement:
“Setiap orang Kristen yang bijak perlu membaca penjelasan klasik mengenai inti aliran Injili. Meskipun ditulis lebih dari empat puluh tahun yang lalu, pesan utamanya masih berlaku bahkan lebih dibutuhkan pada hari ini daripada di waktu yang sebelumnya. John Stott menjelaskan secara persuasif, murah hati, jelas, dan dengan pemahaman yang tajam mengenai apa artinya untuk setia bagi Yesus Kristus. Ini adalah buku yang luar biasa.”
Christopher Ash
Direktur Cornhill Training Course, Proclamation Trust

“Menurut saya, ini bukan hanya salah satu buku terbaik dari John Stott, tetapi salah satu buku yang paling penting dalam dekade terakhir. Dalam dunia yang semakin menolak konsep kebenaran dan gereja yang sering ditandai oleh ketidakpedulian terhadap doktrin, maka permohonan buku ini untuk tunduk pada pengajaran Kristus tentang keyakinan-keyakinan inti dan teladan-Nya dalam menyatakan keyakinan-keyakina tersebut sangatlah dibutuhkan.”
Rev. Vaughan Roberts
Rektor St. Ebbes, Oxford dan Direktur Proclamation Trust yang studi theologi di Wycliffe Hall, Oxford



Profil Rev. DR. JOHN R. W. STOTT:
(alm.) Rev. DR. JOHN ROBERT WALMSLEY STOTT, CBE adalah seorang pemimpin Kristen dari Inggris dan pendeta gereja Anglikan yang tercatat sebagai seorang pemimpin dari gerakan Injili di seluruh dunia. Beliau terkenal sebagai salah seorang penulis terpenting dari the Lausanne Covenant pada tahun 1974. Beliau lahir di London pada tahun 1921 dari Sir Arnold dan Lady Stott. Stott belajar modern languages di Trinity College, Cambridge di mana beliau lulus dengan dua gelar dalam bidang bahasa Prancis dan Theologi. Di universitas, beliau aktif di the Cambridge inter-collegiate Christian Union (CICCU).
Setelah ini, beliau berpindah ke Ridley Hall Theological College (juga the University of Cambridge) sehingga beliau dapat ditahbiskan menjadi pendeta Anglikan pada tahun 1945 dan menjadi pembantu pendeta di the Church of All Souls, Langham Place (1945-1950) (website: www.allsouls.org) kemudian Pendeta (1950-1975). Beliau dipilih menjadi Pendeta bagi Ratu Inggris Elizabeth II (1959-1991) dan Pendeta luar biasa pada tahun 1991. Beliau menerima CBE pada tahun 2006 dan menerima sejumlah gelar doktor kehormatan dari sekolah-sekolah di Amerika, Inggris dan Kanada. Salah satunya adalah Lambeth Doctorate of Divinity pada tahun 1983.

12 July 2015

Book Description-328: "ROMAN CATHOLICS AND EVANGELICALS: Agreements and Differences (Prof. Norman L. Geisler, Ph.D. & Ralph E. MacKenzie, M.A.)

Roman Catholics and Evangelicals are two different Christian people who always blame each other as a heresy. Is is true that they are so different that we suppose?

Get the answer in the:
Book
ROMAN CATHOLICS AND EVANGELICALS:
Agreements and Differences

by: 
Prof. Norman L. Geisler, Ph.D. and 
Ralph E. MacKenzie, M.A.

Publisher: Baker Books, Grand Rapids, 1995



In this book, Dr. Norman L. Geisler and Ralph E. MacKenzie analyze about the agreements and the differences between Roman Catholicism and Evangelical. This book consists 4 part: Part one, they explain about 8 areas of doctrinal agreement between Roman Catholicism and Evangelical, such as: Revelation, God, human beings, Christ, salvation, the church, ethics, and last things (eschatology). In part two, Dr. Geisler and MacKenzie tell us about 8 areas of doctrinal differences between Roman Catholicism and Evangelical. In this part, they explain Catholics’ doctrines and critiques of Evangelical and then, they analyze those critiques based on the Holy Bible and church tradition (that Catholic believes). Eventhough there are 8 differences between Catholicism and Evangelical, in the third part, Dr. Geisler and MacKenzie believe that Roman Catholics and Evangelical can cooperate to expand the kingdom of God, such as:  social action, educational goals, spiritual heritage, and evangelism. In the last part, appendixes, they add some explanation about: eastern church, counter-reformation and later developments, modern/liberal Catholicism, Vatican Council II and the current situation, baptismal regeneration, and the Colson-Neuhaus Declaration. I believe that this book is so important for Evangelicals and Roman Catholicisms to discuss each other based on the Holy Bible.



Endorsement:
“It is important for us to understand the foundational things that we have in common, as well as to identify the irreducible difficulties that remain. Geisler and MacKenzie have undertaken the monumental task of showing us how to do this.”
Prof. Harold O. J. Brown, Ph.D. (1933-2007)
Professor Emeritus of Biblical and Systematic Theology at Trinity Evangelical Divinity School in Deerfield, Illinois and Professor of Theology and Philosophy at Reformed Theological Seminary (Charlotte) who holds Bachelor of Arts (A.B.) from Harvard College; Bachelor of Divinity (B.D.) from Harvard Divnity School; Master of Theology (Th.M.) from Harvard Divinity School; and Doctor of Philosophy (Ph.D) from Harvard University

“I hope Catholic and evangelicals will read this book together, with the Catechism of the Catholic Church at hand for ready reference. Out of such prayerful study and honest argument will come, God willing, greater shared insight into the nature and mission of Christ and his church.”
Fr. Richard John Neuhaus, M.Div. (May 14, 1936 – January 8, 2009)
Ex Lutheran pastor who converted to Roman Catholics and became Roman Catholic priest holds Bachelor of Arts (B.A.) and Master of Divinity (M.Div.) from Concordia Seminary, St. Louis, Missouri. 

“The virtue of this book is clarity. It cuts through the fog of confusion and uncertainty like a searchlight. The real issues in Protestant/Catholic debate are laid bare with fairness and forthrightness. A book of this kind has long been needed.”
Prof. David Falconer Wells, Ph.D.
Andrew Mutch Distinguished Professor of historical and systematic theology at Gordon Conwell Theological Seminary, South Hamilton, Massachusetts who has B.D. from University of London; Th.M. from Trinity Evangelical Divinity School; Ph.D from the University of Manchester (1969); and post-doctoral Research Fellow from Yale Divinity School.

“This book goes far towards resolving apparent differences between the two faiths, while at the same time revealing the great distance which in some ways still separates them.”
Prof. James Hitchcok, Ph.D.
Professor of History at Saint Louis University who holds Bachelor of Arts (B.A.) from Saint Louis University; M.A. and Ph.D. from Princeton University.



Biography of the authors:
Prof. Norman L. Geisler, Ph.D. is distinguished professor of apologetics and theology at Veritas Evangelical Seminary in Murrieta, California. He is the author of more than seventy books, including the Baker Encyclopedia of Christian Apologetics. He holds Diploma from William Tyndale College (1950-1955), then he studied in University of Detroit (1956-1957). After that, in 1958, he holds Bachelor of Arts (B.A.) in Philosophy from Wheaton College; Master of Arts (M.A.) in Theology from Wheaton Graduate School in 1960; and Bachelor of Theology (Th.B.) from William Tyndale College in 1964. In 1964, he worked in philosophy in Wayne State University Graduate School, in 1965-1966, he works on M.A in Philosophy in University of Detroit Graduate School, and in 1968, he also work in philosophy in Northwestern University, Evanston. In 1970, he holds Doctor of Philosophy (Ph.D.) in Philosophy from Loyola University, Chicago. He has lectured in all 50 states and 26 countries on six continents. He is married to Barbara Jean (graduate of Fort Wayne Bible College {now: Taylor University}) and together they have six children, fifteen grandchildren, and three great grandchildren. His website: http://www.normgeisler.com

Ralph E. MacKenzie, M.A. graduated from Bethel Seminary, San Diego, in 1992, with a Master of Arts (M.A.) degree in Theological Studies and a concentration in Church History. In 1993, he spent three months at Odessa International Theological Seminary in the Ukraine as a visiting professor in Church History and Systematic Theology. He has also served as a visiting lecturer at BIOLA University's School of Apologetics in Los Angeles where he taught Church History and Historical Theology. While doing so, he addressed such topics as current religious trends and the interaction between science and the Christian faith. Ralph is married and delights in his eleven grandchildren and one great-granddaughter. Lastly, he and his wife Donna fellowship and serve at First Presbyterian Church in San Diego.