26 January 2014

Resensi Buku-252: MANUSIA SEJATI, MANUSIA SUKSES (Tumbur Tobing, M.B.A.)


Di zaman ini, begitu banyak motivator berkeliaran mengajar manusia bahwa manusia itu adalah pribadi yang hebat dan mampu menciptakan kesuksesan. Bahkan seorang motivator cukup terkenal meneriakkan slogan, “Sukses Adalah Hak Saya”. Apa sebenarnya makna kesuksesan menurut Kekristenan?

Temukan jawabannya dalam:
Buku
MANUSIA SEJATI, MANUSIA SUKSES:
Success Is Not My Right

oleh: Tumbur Tobing, M.B.A.

Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 2009



Di dalam bukunya, bapak Tumbur Tobing memaparkan makna sukses menurut ukuran dunia vs perspektif Alkitab. Di bab 1, beliau menguraikan pandangan umum tentang kepuasan dan kesuksesan yang dikaitkan dengan latar belakang paganisme dan teknik motivasi ala Gerakan Zaman Baru. Kemudian, di bab 2, beliau menganalisa pertanyaan, dari manakah kesuksesan itu: usaha Allah atau usaha manusia. Di bab ini, beliau juga memaparkan problematika “theologi” kemakmuran yang menjamur di banyak gereja kontemporer dewasa ini. Melalui bab ini, beliau mengajarkan bahwa kesuksesan adalah usaha Allah yang harus ditanggapi oleh manusia melalui perspektif Allah dan firman-Nya. Nah, pola pikir di bab ini mengarahkan kita untuk mengerti bab 3 di mana ada 10 kiat sukses menurut perspektif Allah. Di bagian lampiran, ada 4 judul yang ingin dijelaskan pak Tumbur tentang perkataan Tuhan Yesus di kayu salib, profesi, dan kesuksesan.



Profil Penulis:
Tumbur Tobing, M.B.A. menjalankan usaha sendiri di bidang outsourcing and recruitment “transform” dan di bidang distribusi consumer goods “Tis General Trading and Distribution” sekaligus “T & T Management Consultant” yang memfokuskan diri pada integrasi antara iman Kristen dan workplace. Beliau menyelesaikan studi Master of Business Administration (M.B.A.) di Filipina pada tahun 1990. Beliau telah berpengalaman lebih dari 15 tahun di industri consumer goods, khususnya di bidang marketing dan sales baik di perusahaan multinasional maupun swasta nasional. Beliau juga menjadi anggota dewan eksekutif di Reformed Center for Religion and Society, Dewan Pengawas di Persekutuan Pembaca Alkitab (PPA), dan pembicara di persekutuan, kantor, kampus, gereja (remaja, pemuda, umum, professional), serta konsultan dan trainer (inhouse training) di beberapa perusahaan swasta. Beliau pernah mendalami theoogi untuk kaum awam selama 3 tahun di Sekolah Theologi Reformed Injili Jakarta (STIJ) dan saat ini sedang mendalami Theologi Mandat Budaya di Institut Reformed (sekarang: Sekolah Tinggi Theologi Reformed Injili Internasional), Jakarta.