29 May 2007

GRII di Indonesia-1 : GRII/MRII/PRII di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi)

GEREJA REFORMED INJILI INDONESIA (GRII) / MIMBAR REFORMED INJILI INDONESIA (MRII) / PERSEKUTUAN REFORMED INJILI INDONESIA (PRII)
di Indonesia dan di seluruh dunia

Ketua Sinode : Pdt. DR. STEPHEN TONG
Situs : http://www.grii.org/


GRII/MRII/PRII DI INDONESIA
GRII/MRII/PRII di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi)

GRII Pusat
Gembala Sidang : Pdt. DR. STEPHEN TONG
Tempat Kebaktian : Aula Kampus Emas - Universitas Indonusa Esa Unggul
Jl. Terusan Tol Arjuna Utara - Jakarta Barat - 11510

Jadwal Kegiatan Gereja :
Kebaktian Umum : Minggu, 07.00 wib
Sekolah Minggu : Minggu, 07.30 wib
Persekutuan Remaja I (SMP-SMA) : Minggu, 07.30 wib (di Gedung PKM Lt. 4, Kampus Emas)
Persekutuan Remaja II A (SMP) : Minggu, 07.30 wib
Persekutuan II B (SMA) : Minggu, 07.30 wib
Persekutuan Remaja III A (SMP) : Minggu, 10.00 wib
Persekutuan Remaja III B (SMA) : Minggu, 10.00 wib
Persekutuan Pemuda I : Minggu, 10.00 wib (di Gedung Utama Lt. 8, Kampus Emas)
Persekutuan Pemuda II : Minggu, 17.00 wib (di Jalan Tanah Abang III No. 1 Lt. 1)
Persekutuan Doa : Rabu, 06.30 wib (di Jalan Tanah Abang III No. 1 Lt. 1)
Persekutuan Doa : Sabtu, 06.30 wib (di Jalan Tanah Abang III No. 1 Lt. 2)
Persekutuan Doa : Minggu, 06.30 wib (di Aula Kampus Emas)
Persekutuan Mahasiswa (FIRES) : Jumat, 16.00 (di Ruang Anggrek, Hotel Mercure, Jalan S. Parman, Grogol)

Sekretariat:
Jl. Tanah Abang III no. 1, Lt. 5
Jakarta Pusat 10160
Telp. (+62-21) 381 0912
Fax. (+62-21) 3811021
Contact : Esti
Website: http://www.grii.org/
Email: sekretariat@grii.org





GRII Jemaat Mandarin
Hamba-hamba Tuhan yang melayani :
· Pdt. DR. STEPHEN TONG
· Pdt. Michael Hsu
· Ev. Eunice Liauw, S.Th.

Jadwal Kegiatan Gereja :
Kebaktian Umum : Minggu, 09.30 wib
Sekolah Minggu : Minggu, 10.00 wib
Tempat : Aula Kampus Emas - Universitas Indonusa Esa Unggul
Jl. Terusan Tol Arjuna Utara - Jakarta Barat – 11510

Pemahaman Alkitab (PA) Mandarin :
Rabu, 18.00 wib
Tempat : Jl. Tanah Abang III No. 1 Lt. 1

Sekretariat:
Jl. Tanah Abang III No. 1, Jakarta Pusat - 10160
Telp. (+62-21) 381 0912 ; Fax. (+62-21) 381 1021
Contact : Esti
Website: http://www.grii.org/ ; Email: sekretariat@grii.org





MRII Kuningan
Gembala sidang : Pdt. Rudie Gunawan, S.Th.
Tempat :
Gedung Menara Duta, Lower Lobb Wing B,
Jl. Rasuna Said, Kav. B-9, Jakarta Pusat - 12910
Jadwal Kebaktian :
Kebaktian Umum : Minggu, 17.00 WIB
Sekolah Minggu : Minggu, 17.00 WIB

Sekretariat:
Gedung Menara Duta, Lower Lobb Wing B
Jl. Rasuna Said, Kav. B-9
Jakarta Pusat - 12910
Telp. (+62-21) 520 7899
Fax. (+62-21) 520 7899
Contact : Martin





GRII Bintaro
Gembala sidang : Pdt. Johannes Aurellius W., S.Th., M.Div.
Kebaktian Umum I (Minggu, Pkl. 07.00 WIB) :
Tempat :
Ruko Sektor IX Blok G/8-9,
Jl. Maleo Raya Bintaro Jaya, Tangerang - 12254
Kebaktian Umum II (Minggu, Pkl. 10.00 WIB) :
Tempat :
Gedung Gereja Immanuel
Jl. Maleo Raya, Sektor IX, Bintaro Jaya, Tangerang - 12254

Jadwal Kegiatan Gereja Gereja lainnya :
Persekutuan Doa I : Sabtu, 07.00 wib
Sekolah Minggu I : Minggu, 10.00 wib
Persekutuan Remaja : Minggu, 17.00 wib
Persekutuan Pemuda : Jumat, 19.30 wib
Persekutuan Manula : Selasa, 15.00 wib
Persekutuan Sektor I : Sabtu, 18.00 wib
Persekutuan Sektor II : Minggu, 18.00 wib

Sekretariat:
Ruko Sektor IX Blok G/9
Jl. Maleo Raya Bintaro Jaya, Tangerang - 12254
Telp. (+62-21) 745 2277 / 745 1901
Fax. (+62-21) 7451950
Contact : Ruth N. Lumantow
Email: griibintaro@telkom.net





GRII Pondok Indah
Gembala Sidang : Pdt. Ir. Benyamin F. Intan, M.A., Ph.D.
Hamba Tuhan yang melayani : Ev. Yadi S. Lima, M.Div.
Tempat :
Sekolah Ora Et Labora
Jl. Gedung Hijau Raya No. 1, Pondok Indah, Jakarta Selatan - 12310

Jadwal Kegiatan Gereja :
Kebaktian I : Minggu, 10.00 wib
Kebaktian Pemahaman Alkitab : Minggu 17.00 wib
Persekutuan Doa : Sabtu, 06.30 wib
Sekolah Minggu : Minggu, 10.00 wib
Persekutuan Remaja : Minggu 10.00 wib
Persekutuan Pemuda : Sabtu, 07.00 wib
Persekutuan Wanita : Selasa, 10.00 wib
Persekutuan Keluarga : Sabtu, 17.00 wib

Sekretariat:
Sekolah Ora Et Labora
Jl. Gedung Hijau Raya No. 1, Pondok Indah, Jakarta Selatan - 12310
Telp. (+62-21) 75914116
Fax. (+62-21) 75914117
Contact : Ratih
Email : griipondokindah2006@yahoo.co.id





GRII Karawaci
Gembala Sidang : Pdt. Romeo Q. Mazo, B.S.B.A., M.Div.
Hamba Tuhan yang melayani :
· Ev. Maria W. Mazo, M.Div.
· Ev. Agus Marjanto S., M.Div.

Tempat :
Bulevar Gajah Mada Blok 2019-2031
Lippo Karawaci Utara, Tangerang – 15811

Jadwal Kegiatan Gereja :
Kebaktian Umum I : Minggu, 10.00 wib
Kebaktian Umum II : Minggu, 17.00 wib
Persekutuan Doa : Kamis, 19.30 wib
Sekolah Minggu : Minggu, 10.00 wib
Sekolah Minggu : Minggu, 17.00 wib
Persekutuan Remaja : Minggu, 10.00 wib
Persekutuan Remaja : Minggu, 17.00 wib
Persekutuan Pemuda : Sabtu, 17.00 wib
Persekutuan Wanita : Rabu, 10.00 wib
Persekutuan Wilayah (Sektor I) : Jumat, 19.00 wib
Persekutuan Wilayah (Sektor II) : Sabtu, 19.00 wib

Sekretariat:
Bulevar Gajah Mada Blok 2019-2031
Lippo Karawaci Utara, Tangerang - 15811
Telp. (+62-21) 557 69919 / 557 69920
Fax. (+62-21) 557 69920
Contact : Jenny Simanjuntak
Email: griikarawaci@cbn.net.id





MRII Tanah Abang
Gembala Sidang : Ev. Robin Simanjuntak, M.Div.
Tempat : Jl. Tanah Abang III No. I, Lt. 2, Jakarta Pusat – 10160

Jadwal Kegiatan Gereja :
Kebaktian : Minggu, 17.00 wib
Sekolah Minggu : Minggu, 17.00 wib
Persekutuan Kantor : Jumat, 12.00 wib
PA / Persekutuan RT (Berkala) : Rabu, 19.00 wib

Sekretariat:
Jl. Tanah Abang III No. I, Lt. 2
Jakarta Pusat - 10160
Telp. (+62-21) 651 3815 / 381 0912
Fax. (+62-21) 3811021
Contact : Ev. Robin Simanjuntak





GRII Kelapa Gading
Gembala Sidang : Pdt. Liem Kok Han, S.Th.
Tempat :
Kompleks Pertokoan MANDIRI, Jl. Mandiri Tengah Blok M, 4D No. 18-19
Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara - 14240

Jadwal Kegiatan Gereja :
Kebaktian I : Minggu, 07.30 wib
Kebaktian II : Minggu, 10.00 wib
Persekutuan Doa : Jumat, 19.00 wib
Sekolah Minggu : Minggu, 10.00 wib
Persekutuan Remaja : Minggu, 10.00 wib
Persekutuan Pemuda : Minggu 17.00 wib
Persekutuan Wanita : Selasa, 08.00 wib
Persekutuan Keluarga : sekali sebulan / 4 wilayah
PA Pemuda : Sabtu, 17:00 wib

Sekretariat:
Kompleks Pertokoan MANDIRI
Jl. Mandiri Tengah Blok M, 4D No. 18-19
Kelapa Gading Permai
Jakarta Utara - 14240
Telp. (+62-21) 452 0965
Fax. (+62-21) 452 0965
Contact : Abdon Simbolon




PRII Mandarin Kelapa Gading
Gembala Sidang : Pdt. Michael Hsu.
Tempat :
Pusat Pengkajian Reformed bagi Agama dan Masyarakat (Reformed CRS)
Jl. Boulevard Raya QJ III No. 28, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250

Jadwal Kegiatan Gereja :
Kebaktian : Minggu, 17.00 WIB

Sekretariat:
Pusat Pengkajian
Jl. Boulevard Raya QJ III No. 28
Kelapa Gading
Jakarta Utara 14250
Telp. (+62-21) 4584 2387 - 88





MRII Matraman
Gembala Sidang : Pdt. Tumpal Hutahaean, M.A.
Tempat :
Jl. Matraman Raya 24, Jakarta Timur - 13150

Jadwal Kegiatan Gereja :
Kebaktian : Minggu, 10.00 wib
Persekutuan Doa : Rabu, 19.00 wib
Sekolah Minggu : Minggu, 10.00 wib
Couple Fellowship (Minggu ke-4) : Sabtu, 14.00 wib

Sekretariat:
Jl. Matraman Raya 24
Jakarta Timur - 13150
Telp (+62-21) 850 9068
Fax. (+62-21) 850 9725
Contact : Nina





MRII Sunter
Gembala Sidang : Ev. Amin Khouw.
Tempat : Kompleks Ruko Prima Sunter Blok B-C
Jl. Danau Sunter Utara
Jakarta - 14350

Jadwal Kegiatan Gereja :
Kebaktian : Minggu, 17.30 wib
Persekutuan Doa : Kamis, 06.30 wib
Sekolah Minggu : Minggu, 17.30 wib
Persekutuan Remaja & Pemuda : Sabtu, 19.00 wib
Pemahaman Alkitab : Selasa, 19.30 wib

Sekretariat:
Kompleks Ruko Prima Sunter Blok B-C
Jl. Danau Sunter Utara
Jakarta - 14350
Telp. +62 (21) 651 3815
Fax. (+62-21) 651 3463
Contact : Anto





PRII Depok
Gembala Sidang : Ev. Jimmy G. Mihardja, S.Th.
Tempat :
Ruko ITC Depok No. 32
Jl. Margonda Raya No.56, Depok - 16431

Jadwal Kegiatan Gereja :
Kebaktian Umum : Minggu, 10.00 wib
Sekolah Minggu : Rabu, 10.00 wib
Persekutuan Remaja : Minggu, 08.00 wib
Persekutuan Pemuda : Sabtu, 17.00 wib

Sekretariat:
Ruko ITC Depok No. 32
Jl. Margonda Raya
Depok - 16431
Telp. (+62-21) 775 4463
Fax. (+62-21) 775 4463
Contact : Ev. Jimmy G. Mihardja

Roma 1:26-27 : MURKA ALLAH TERHADAP KEBEBALAN MANUSIA-2

Seri Eksposisi Surat Roma :

Realita Murka Allah-4



Murka Allah Terhadap Kebebalan Manusia-2

oleh : Denny Teguh Sutandio


Nats : Roma 1:26-27



Pada ayat 24-32, saya membagi murka Allah kepada kebebalan manusia menjadi tiga bagian, yaitu murka Allah yang menyerahkan mereka kepada keinginan hati yang jahat/cemar (ayat 24), hawa nafsu yang busuk (ayat 26) dan pikiran-pikiran yang terkutuk (ayat 28). Pada bagian ini, saya akan membahas murka Allah bagian kedua yaitu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang buruk. Pada ayat 26, Paulus mengajarkan, “Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar.” Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) mengartikannya, “Karena manusia berbuat yang demikian, maka Allah membiarkan mereka menuruti nafsu mereka yang hina. Wanita-wanita mereka tidak lagi tertarik kepada laki-laki seperti yang lazimnya pada manusia, melainkan tertarik kepada sesama wanita.” King James Version menerjemahkannya, “For this cause God gave them up unto vile affections: for even their women did change the natural use into that which is against nature:” Pada BIS, ayat ini lebih jelas artinya. Menurut versi BIS, manusia itu berbuat dosa dahulu, barulah Allah menghukum mereka dengan membiarkan mereka menuruti hawa nafsu mereka yang hina. Setiap dosa mereka yang merupakan penyimpangan dari kehendak Allah pasti dihukum dan mendapat murka Allah. Kata “hawa nafsu” bisa berarti nafsu birahi atau perasaan emosional. Hawa nafsu manusia bisa sedemikian hina karena pengaruh dosa yang masuk ke dalam diri manusia. Manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah. Mereka dikaruniai mahkota ciptaan yang harus menjalankan mandat dari Allah sebagai nabi, imam dan raja. Seorang apologet Reformed, Dr. Cornelius Van Til dalam bukunya The Defense of The Faith menjelaskan secara ringkas ketiga mandat Allah bagi manusia ini,
As a prophet man was to interpret this world, as a priest he was to dedicate this world to God and as a king he was to rule over it for God. (=Sebagai seorang nabi, manusia ada untuk menafsirkan dunia, sebagai seorang imam, dia ada untuk mempersembahkan dunia ini kepada Allah dan sebagai seorang raja, dia ada untuk memerintah atas dunia bagi Allah.) (Til, 1967, p. 14)

Mandat untuk mengusaha dan memelihara alam serta mandat lainnya dari Allah diberikan pertama kali kepada Adam, manusia pertama (Kejadian 2:15), baru setelah itu wanita diciptakan untuk menjadi penolong yang sepadan (Kejadian 2:18). Tentu, Adam akan memberitahu Hawa tentang ketiga mandat dari Allah tersebut. Mengapa Adam memberitahu Hawa ? Karena Hawa adalah penolong yang sepadan dengannya atau boleh dikatakan bagian dari hidupnya. Di dalam Kejadian 2:23, Adam berseru, “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.” Bahasa Ibrani untuk menyatakan “tulang dari tulangku dan daging dari dagingku” menggunakan tambahan kata yang artinya bagian dari (a part of). Ini membuktikan bahwa perempuan adalah bagian dari laki-laki. Bagian ini seringkali dimengerti bukan bagian dari kaki atau kepala, tetapi bagian dari daging dan tulang, yang menunjukkan bagian penting di dalam hidup manusia. Oleh karena itu, wanita/perempuan menjadi bagian penting yang menolong pria/laki-laki dalam menjalankan mandat dari Allah. Dan juga, wanita diciptakan untuk menjadi penolong yang sepadan dengan pria. Sehingga Allah berkata, “Itulah sebabnya orang laki-laki meninggalkan ayah dan ibunya, dan bersatu dengan istrinya, lalu keduanya menjadi satu.” (Kejadian 2:24 ; BIS) Tetapi akibat dosa, perempuan tidak lagi mau bersatu dengan pria, tetapi bersatu dengan perempuan juga. Itu yang sedang dipaparkan oleh Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma ini. Kota Roma seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya dipenuhi dengan kebudayaan kafir (Gentiles) yang penuh dengan penyembahan berhala dan perempuan sebagai manusia yang dijadikan bahan pelampiasan nafsu birahi masyarakat Roma. Sehingga tidak heran Paulus di dalam surat-suratnya baik kepada jemaat di Korintus memperingatkan bahwa perempuan tidak boleh mengajar di dalam jemaat. Bukan hanya itu saja, akibat merosotnya kebudayaan kafir tersebut, perempuan pun tidak lagi memiliki harkat sesuai penciptaan Allah, mereka malahan lebih gila lagi melampiaskan nafsu (nafsu yang hina/tidak berharga/memalukan dan menjijikkan) bukan kepada pria sebagai suami tetapi kepada sesama wanita. Inilah budaya lesbian yang sudah ada di zaman Paulus hidup dan diteruskan sampai abad sekarang ini. Mengapa muncul budaya lesbian ? Bisa karena pengaruh lingkungan. Tetapi intinya penyimpangan-penyimpangan tersebut terjadi akibat dosa. Dosa mengakibatkan manusia tidak lagi mengerti jati dirinya di hadapan Allah, sehingga mereka berlaku seenaknya sendiri terhadap jati diri yang Ia telah tetapkan dan ciptakan. Sehingga tidak heran, kebingungan jati diri dan bahkan gender menjadi masalah di dalam dunia berdosa ini. Terhadap manusia yang sudah kehilangan jati diri akibat mereka sendiri yang menolak bersekutu dengan-Nya, maka Allah menimpakan murka dan hukuman-Nya kepada mereka. Orang-orang lesbian adalah orang-orang yang patut dimurkai oleh Allah, bukan karena orang-orangnya, tetapi dosa lesbiannya. Oleh karena itu, kita patut mendoakan orang-orang yang tercemar oleh budaya lesbian agar mereka boleh bertobat dan kembali kepada Kristus yang menjadi patron mereka diciptakan (Roma 8:29). Sebaliknya, terhadap budaya lesbian kita harus menolak dan menentang sesuai kebenaran Alkitab, meskipun budaya ini mendapatkan hak asasi untuk hidup di dalam dunia berdosa ini.

Bukan hanya wanita yang suka dengan sesama wanita, pria pun, dinyatakan oleh Paulus, juga suka dengan sesama pria. Pada ayat 27, Tuhan berkata melalui Paulus, “Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.” atau terjemahan BIS mengartikannya, “Lelaki pun begitu juga; mereka tidak lagi secara wajar mengadakan hubungan dengan wanita, melainkan berahi terhadap sesama lelaki. Laki-laki melakukan perbuatan yang memalukan terhadap sesama laki-laki, sehingga mereka menerima pembalasan yang setimpal dengan perbuatan mereka yang jahat itu.” Dosa bukan hanya menguasai perempuan, laki-laki pun juga demikian. Laki-laki yang seharusnya menjadi kepala atas wanita dan mengasihi wanita (Efesus 5:23,25 ; seperti figur Kristus adalah Kepala jemaat yang mengasihi jemaat), tetapi akibat dosa, laki-laki tidak menjalankan mandat dari Allah, malahan berbuat dosa dengan mencintai sesama laki-laki lain. Oleh karena itu kepada laki-laki yang demikian, Kitab Taurat memperingatkan, “Apabila seorang laki-laki bersetubuh dengan laki-laki lain, mereka melakukan perbuatan yang keji dan hina, dan kedua-duanya harus dihukum mati. Mereka mati karena salah mereka sendiri.” (Imamat 20:13 ; BIS). Hukuman bagi para pria yang suka dengan sesama pria lebih berat ketimbang hukuman kepada perempuan yang suka dengan sesama perempuan. Mengapa ? Karena pria dituntut tanggung jawab yang lebih berat yaitu sebagai Kepala, tetapi pria tidak mempertanggungjawabkan tugas sebagai Kepala tersebut, sehingga Allah menghukum mereka lebih berat. Budaya homo pun sudah ada di zaman Paulus, atau mungkin sekali di dalam zaman Musa ketika menuliskan kitab Taurat ini. Mengapa Allah memperingatkan tentang adanya hukuman mati bagi para homo ? Karena Allah ingin ciptaan-ciptaan-Nya kembali kepada natur mereka sesuai dengan gambar dan rupa Allah pada mulanya. Bisakah manusia baik laki-laki dan perempuan kembali kepada natur aslinya dengan caranya sendiri? Tidak mungkin bisa. Jalan keluarnya ? Paulus mengatakannya di dalam Roma 5:10, “Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!” Dosa (termasuk di dalamnya tidak mengerti jati diri sesungguhnya) mengakibatkan kita menjadi seteru atau musuh Allah. Jalan satu-satunya keluar dari dosa dan akibat-akibatnya adalah dengan bertobat dan kembali kepada Kristus Yesus, Tuhan. Mengapa ? Karena menurut Dr. Cornelius Van Til dalam bukunya The Defense of The Faith, “...Christ came to restore us to true knowledge, righteousness and holiness (Col. 3:10 ; Eph. 4:24)” (=Kristus datang untuk memulihkan kita menuju kepada pengetahuan, kebajikan dan kekudusan yang benar (Kolose 3:10 ; Efesus 4:24).) (Til, 1957, p. 13). Kristus datang untuk memulihkan dan membawa kita kepada pengetahuan, kebajikan dan kekudusan yang benar tentang Allah dan di hadapan Allah. Ketika kita tidak mengerti jati diri kita akibat dosa yang membelenggu kita, bertobatlah dari dosa-dosa kita dan kembalilah kepada Kristus. Pertobatan kita bisa terjadi ketika Roh Kudus telah melahirbarukan kita sehingga kita bisa percaya di dalam Kristus. Kristus memulihkan kita dan memberikan pengertian kita tentang jati diri kita. Seperti kata Calvin, dengan mengenal Allah, kita mengenal diri. Mengapa harus mengenal Allah baru dapat mengenal diri ? Karena Allah yang menciptakan kita maka Ia pula lah Sumber Pengetahuan sejati yang patut memberikan penjelasan tentang jati diri manusia, dan bukan manusia itu sendiri dengan cara psikologi, dll yang menjelaskan tentang jati diri manusia. Lebih dalam lagi, dengan mengenal Kristus yang bernatur 100% Allah dan 100% manusia dan juga terlibat di dalam penciptaan, kita dimampukan mengerti kebenaran penciptaan kita sehingga penebusan Kristus yang bukan hanya berkaitan dengan keselamatan, tetapi juga meliputi seluruh ciptaan Anda (penebusan kosmik) juga bisa mempengaruhi seluruh hati, pikiran, perkataan dan tentunya perbuatan kita. Penebusan Kristus membuat hidup kita semakin lama semakin menyerupai-Nya, di mana hidup kita semakin lama semakin kudus, berguna, adil, bijaksana dan mengasihi orang lain dengan kasih Kristus. Dengan mengenal Kristus dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi di dalam hidup kita, kita semakin mengerti posisi dan jati diri kita entah itu sebagai pria yang menjadi Kepala atas wanita, maupun wanita/istri yang harus tunduk kepada pria/suami (Efesus 5:22-33). Ordo atau urutan ini dapat terjadi dalam diri manusia dengan beres ketika Kristus sudah menuntaskan karya penebusan-Nya dan kita menjadikan Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita (kedaulatan Allah dan tanggung jawab manusia).

Hari ini, dunia kita sedang mengalami kebingungan tentang jati diri mereka, sehingga tidak heran program-program pengembangan diri (human potential development) menjadi laku keras, meskipun tidak ada isinya yang bermanfaat. Maukah kita yang belum menerima Kristus kembali kepada-Nya ? Dengan kembali kepada Kristus, Anda tidak lagi menemukan kebingungan menemukan jati diri Anda, karena Kristus sudah menebus dosa-dosa manusia dan membawa mereka kepada pengetahuan yang sejati tentang Allah yang menciptakan mereka. Soli Deo Gloria. Solus Christus.

Resensi Buku-8 : FOUNDATIONS OF CHRISTIAN EDUCATION (Prof. DR. LOUIS BERKHOF dan Prof. CORNELIUS VAN TIL, Ph.D.)

...Dapatkan segera...
Buku
FOUNDATIONS OF CHRISTIAN EDUCATION
(Dasar Pendidikan Kristen)


oleh : Prof. DR. LOUIS BERKHOF dan Rev. Prof. CORNELIUS VAN TIL, Ph.D.

Penerbit : Momentum Christian Literature (Fine Book Selection) 2005

Penerjemah : Tim Penerjemah (Editor : Ev. R. B. G. Steve Hendra, S.T., M.Div.).







Buku ini menyuarakan kembali suara kenabian dari dua pendidik yang sangat berkompeten untuk menjelaskan isu-isu mendasar tentnag sekolah Kristen.

Dalam kata pengantarnya, editor Dennis E. Johnson menuliskan, “Beberapa orangtua menempatkan anak-anak mereka di sekolah Kristen dengan harapan mereka terhindar dari cobaan-cobaan dunia yang semakin nyata : narkotika, seks di luar nikah yang menyebabkan meluasnya kehamilan remaja dan penyakit yang mematikan, kekejaman dan tindak kriminal lainnya. Tetapi Van Til dan Berkhof menjelaskan kepada kita dasar pertimbangan yang lebih mendalam bagi sekolah Kristen, dasar pertimbangan yang menyentuh akar permasalahannya. Tujuan sekolah Kristen bukan untuk menyelesaikan simtom-simtom di permukaan tetapi untuk menghadapi sumber infeksi yang menyerang sistem pendidikan dari dalam seperti juga menyerang masyarakat kita secara umum.”

Dalam buku ini, Prof. Cornelius Van Til, Ph.D. yang dikenal luas sebagai profesor apologetika di Westminster Theological Seminary, menantang pemikiran non-Kristen para presuposisinya. Prof. Dr. Louis Berkhof, yang dikenal luas sebagai theolog sistematika dan mantna presiden Calvin Theological Seminary, dengan gamblang melabuhkan tugas pendidikan Kristen ke dalam kebenaran-kebenaran utama iman Kristen. Penerbitan ulang esai-esai ini, yang mula-mula ditujukan untuk National Union of Christian Schools lebih dari setengah abad yang lalu, dapat dianggap sebagai permintaan terakhir Dr. Van Til sebelum kematiannya pada tahun 1987. Perhatiannya yang sangat mendalam bagi pendidikan Kristen dan perhatian Dr. Berkhof, yang meninggal pada tahun 1957, tertangkap dalam diskusi mengenai pergumulan rohani yang meliputi pikiran anak-anak zaman sekarang — dan pemimpin-pemimpin di masa depan.








Profil Dr. Louis Berkhof dan Dr. Cornelius Van Til :
Prof. Dr. Louis Berkhof lahir di Emmen, Drenthe, the Netherlands dan beliau kemudian beremigrasi dengan keluarganya ke Grand Rapids, Michigan pada tahun 1882. Beliau lulus dari Calvin Theological Seminary pada tahun 1900 dan menerima panggilan untuk menjadi seorang pendeta di Allendale, Michigan First Christian Reformed Church. Pada tahun 1902, beliau menempuh pendidikan di Princeton University selama 2 tahun mendapatkan gelar Bachelor of Divinity (B.D.). Kemudian beliau menerima jabatan pendeta di Oakdale Park Church di Grand Rapids.
Pada tahun 1906, beliau ditunjuk menjadi staf pengajar di Calvin Theological Seminary. Beliau adalah seorang guru yang berbakat dan penulis yang rajin, di antara keduapuluhdua bukunya adalah Theologia Sistematika, yang telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa. Pada tahun 1900, Berkhof menikah dengan Reka Dijkhuis (meninggal tahun 1928) dan memiliki empat orang anak, yaitu : Grace Meyer, William, Jean Stuk, dan John. Kemudian, beliau menikah dengan Dena Heyns-Joldersma (meninggal tahun 1984), yang mempunyai 2 orang anak perempuan, Joanne Heyns De Jong dan Wilma Heyns Brouwer.

Rev. Prof. Cornelius Van Til, Ph.D. (3 Mei 1895 – 17 April 1987) yang lahir di Grootegast, Belanda, adalah seorang filsuf Kristen, theolog Reformed dan presuppositional apologist. Pada usia 10 tahun, beliau pindah bersama keluarganya ke Highland, Indiana. Keluarga Van Til menjadi anggota Gereja Kristen Reformed (Christian Reformed Church), dan Cornelius bersekolah di sekolah yang berhubungan dengan denominasi ini, the Calvin Preparatory School, Calvin College dan (selama satu tahun) Calvin Theological Seminary, semuanya di Grand Rapids, Michigan. Beliau beralih ke Princeton Theological Seminary untuk menyelesaikan pendidikan theologianya dan meraih gelar Master of Theology (Th.M.) di tempat ini pada tahun 1925. Secara bersamaan, beliau belajar filsafat di Princeton University dan menyelesaikan gelar Doctor of Philosophy (Ph.D.) pada tahun 1927. Disertasinya berjudul “God and the Absolute,” membandingkan pandangan theologia Reformed tentang Allah dengan kemutlakan akan filsafat Idealisme. Pada bulan September, 1925, Van Til menikah dengan Rena Klooster dan memiliki seorang anak laki-laki, Earl. Rena meninggal pada tahun 1978.
Van Til menggembalakan sebuah gereja Kristen Reformed (Christian Reformed church) di Spring Lake, Michigan, mengambil cuti untuk mengajar apologetika di Princeton Seminary selama tahun ajaran 1928-1929. Pihak seminari menawarkan beliau menjadi ketua jurusan Apologetika pada akhir tahun tersebut, tetapi beliau menolak tawaran itu dan kembali ke Spring Lake. Beliau sungguh-sungguh cenderung tetap di dalam penggembalaan, dan beliau tidak ingin untuk bekerja sama dalam penyusunan kembali seminari yang diamanatkan oleh General Assembly of the Presbyterian Church, U.S.A.

Matius 3:1-5 : BERTOBATLAH !

Ringkasan Khotbah Mimbar di Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII) Andhika, Surabaya tanggal 28 Maret 2004

Bertobatlah!
oleh : Pdt. Sutjipto Subeno, M.Div.

Nats: Mat. 3: 1-5




Minggu lalu kita telah merenungkan sisi kehidupan Yohanes Pembaptis sebagai si pembawa berita dan pembuka jalan bagi Tuhan Yesus. Kalau kita bandingkan pada jaman sekarang, si pembuka jalan ini biasanya sangat diperlukan untuk melancarkan tugas seorang pejabat/pembesar ketika ia sedang melakukan kunjungan khususnya di daerah. Peranan si pembuka jalan ini sangat penting dan mengandung resiko tinggi karena ia harus berada di posisi depan, menjadi ujung tombak untuk membuka jalan yang kacau. Jadi, kita tahu sekarang, peranan Yohanes Pembaptis sangat berat dan sulit namun ia tahu dengan jelas apa yang menjadi rencana dan kehendak Tuhan karena itu dengan rela hati ia mengerjakan pelayanan ini.
Tuhan Yesus mau dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis membuktikan bahwa Ia sangat menghargai pelayanan yang dikerjakan Yohanes Pembaptis namun dengan rendah hati si pembuka jalan ini menyadari bahwa ia bukanlah siapa-siapa karena itu ia merasa tidak layak untuk membaptiskannya bahkan untuk melepas tali kasut-Nya (Mat. 3:11). Banyak orang Kristen mau melayani Tuhan tapi tidak mau resikonya. Namun Yohanes Pembaptis telah memberikan teladan yang indah; dia tahu konsekuensi menjadi si pembuka jalan dan untuk menggenapkan rencana-Nya, ia rela berkorban. Bagaimana dengan kita, maukah kita dipakai Tuhan menjadi alat-Nya untuk menggenapkan kehendak-Nya di muka bumi ini?
Menjadi pengikut Kristus tidaklah semudah seperti yang kita bayangkan. Berita kontroversi yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis, yaitu “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!“ tidak disukai oleh orang Yahudi pada jaman itu bahkan hingga saat ini orang masih membenci berita kontroversi ini. Dunia akan membenci anak-anak-Nya karena ia telah membenci Kristus lebih dahulu (Yoh. 15:18-19). Namun berita ini tetap harus disampaikan pada dunia berdosa yang humanis materialis. Maukah kita melayani dan dipakai Tuhan meski untuk itu kita harus berkorban?
Karena akan tiba waktunya dimana manusia tidak mau lagi membuka telinga bagi kebenaran. Dunia hanya suka mendengar berita-berita yang sedap didengar saja. Iblis telah berhasil meninabobokkan orang Kristen, membuatnya tertidur dan terlena dalam buaian mimpi. “Bertobatlah, Kerajaan Sorga sudah dekat!“ seharusnya membangunkan jiwa setiap orang Kristen dan mengingatkan kita akan tugas amanat Agung yang diberikan Tuhan Yesus untuk memberitakan Injil dan menyadarkan manusia akan dosa.
Dunia ingin melarikan diri dari realita dengan cara membius diri dengan narkoba dan minuman keras. Manusia berdosa harus dibangunkan dari tidurnya yang panjang dan disadarkan bahwa dia adalah manusia berdosa. Menyadarkan manusia akan dosa justru dianggap sebagai penyerangan oleh kaum post-mo namun ironisnya mereka tidak merasa mengganggu orang lain dengan segala bentuk kekacauan (chaos) yang dituangkannya dalam bentuk lukisan, arsitektur, dan lain-lain bahkan moralitas pun telah dirusak dengan berbagai macam filsafat yang bertentangan dengan Firman. Karena itu berita “pertobatan“ sangat penting dan harus diwartakan ke seluruh dunia.
Pertama, Seseorang yang bertobat berarti dia sadar bahwa dirinya adalah seorang yang berdosa dan mau kembali pada kebenaran sejati. Hanya anugerah Tuhan kalau seseorang dapat bertobat, kembali ke jalan yang benar. Tugas setiap orang Kristen adalah terus menerus menyerukan berita pertobatan dan selanjutnya Roh Kudus yang bekerja. Roh Kuduslah yang dapat mempertobatkan seseorang karena itu kita menolak ajaran Arminianisme yang mengajarkan bahwa keselamatan tergantung dari pilihan manusianya, dari perbuatan baik yang dilakukannya. Orang Kristen seringkali menganggap pemberitaan Injil sebagai hal yang sia-sia karena kita tidak melihat hasilnya secara langsung. Ingat, kalau seseorang dapat bertobat, itu bukan karena kepandaian kita berkata-kata kalau. Tidak! Semua itu hanya karena anugerah. Orang menganggap seruan Yohanes Pembaptis agar manusia bertobat di padang gurun sebagai hal yang sia-sia namun Allah bekerja dengan luar biasa sehingga penduduk dari segala penjuru bertobat dan dibaptis (Mat. 3:5). Anak Tuhan yang sejati harus menyadari akan keberadaan dirinya sebagai manusia berdosa. Pengampunan dosa akan kita dapatkan kalau kita mau bertobat, yaitu kembali pada kebenaran. Setiap orang Kristen hendaklah menjadi seperti seorang anak dalam perumpamaan anak yang hilang, menyadari bahwa dirinya adalah hamba yang tidak mempunyai hak sebagai anak. Pertobatan menyadarkan kita dari tidur panjang di siang hari bolong.
Biarlah kita mau dipakai Tuhan menjadi saksi-Nya, memberitakan berita pertobatan: “Bertobatlah Kerajaan Sorga sudah dekat“. Sudahkah kita memberitakan hal ini kepada rekan, teman maupun saudara kita? Dan biarlah karena kasih, mendorong kita untuk memberitakan kebenaran dan bukannya berkompromi dengan dosa. Tentu kita tidak mau orang-orang yang kita kasihi menjadi binasa, bukan? Kita tahu, bahwa semua manusia pasti berdosa akan tetapi hal ini janganlah menghalangi kita untuk bertobat. Kita harus membuktikan diri bahwa kita sudah bertobat terlebih dahulu sebelum kita memberitakan Injil pada orang lain sehingga orang dapat melihat kuasa Injil yang merubah hidup kita dengan demikian mereka menjadi percaya. Dan demi untuk mewartakan berita kebenaran itu, kita harus berani dan rela berkorban karena hati nurani dunia akan terusik ketika kebenaran dinyatakan.
Sebelum kita dipakai Tuhan untuk membangunkan orang dari tidurnya yang panjang, maka kita harus dibangunkan terlebih dahulu. Biarlah kita dipakai Tuhan untuk menjadi saluran berkat, menjadi alatNya dimanapun kita berada untuk memberitakan ”Bertobatlah, Kerajaan Sorga sudah dekat”. Di jaman Perjanjian Baru, berita ini menjadi berita sentral dan berita ini pun tetap dan terus menerus harus kita kabarkan ke seluruh dunia. Jangan selewengkan kebenaran sejati dan juga jangan pernah berkompromi dengan dunia. Maukah anda bertekad untuk memberitakan berita kontoversi ini dimanapun kita berada sebelum dunia berakhir? Ingat, pertobatan seseorang bukan karena jasa atau fasih lidah kita. Hanya Roh Kudus yang dapat menyadarkan manusia akan dosa dan membangunkan manusia dari tidurnya yang panjang.
Kedua, Berita kebenaran mutlak dan penting untuk didengar dan dikabarkan pada manusia, yaitu: semua manusia berdosa dan manusia pasti binasa jika mereka tidak kembali pada Yesus Kristus yang adalah satu-satunya jalan, dan kebenaran dan hidup. Dunia modern seringkali menyelewengkan berita utama, orang tidak dibawa untuk mengerti pada hal yang esensial karena dunia sendiri tidak dapat memberikannya, dunia hanya mengerti sebatas yang ekstensial. Pada dasarnya, semua manusia bahkan orang atheis sangat menyadari kalau dirinya berdosa. Manusia tidak dapat mengingkari realita tapi orang mencoba menipu diri dengan berpikir positif (positive thinking). Ironisnya, orang menjadi marah ketika kita menyampaikan kebenaran sejati. Orang lebih suka mendengar berita sekunder, berita yang enak didengar, yakni tentang dunia dan segala kenikmatannya.
Kekristenan menolak positive thinking yang diajarkan dunia, yaitu reality according to what you think, realita tergantung dari apa yang kita pikirkan. Tapi kita menerima ajaran positive thinking yang diajarkan dalm Filipi 4:8-9. Jadi, kalau kita berpikir sehat maka kita akan sehat meski saat itu kita dalam keadaan sakit dan sebaliknya kalau kita berpikir sakit maka kita yang sebelumnya sehat akan menjadi sakit. Tokohnya yang terkenal adalah Robert Schuler, Norman Vincent Peale, Anthony Robbins, Napoleon Hill. Pikiran kita yang selama ini salah tapi kita justru menganggapnya benar, sedikit demi sedikit akan dicerahkan kalau kita mau bertobat. Kita akan menyadari bahwa ternyata segala yang ditawarkan dunia hanya berakhir dengan kebinasaan dan kita akan melihat kebenaran sejati. Lalu kenapa kita sulit dan takut untuk memberitakan berita pertobatan?
Ketiga, Berita Injil merupakan berita kebenaran sejati yang harus diberitakan untuk membawa manusia kembali pada hal esensial yang paling dibutuhkan. Injillah jawaban bagi kekosongan jiwa, kepapaan dan kemiskinan rohani. Pascal menyadari bahwa di setiap hati manusia pasti ada kekosongan yang hanya dapat diisi oleh Tuhan saja. Manusia mencoba mengisi kekosongan dengan berbagai macam teori filsafat, dengan kekuasaan dan uang namun semua itu tetap tidak dapat menutup lubang yang kosong itu. Ingat, jangan mengutamakan kebutuhan jasmani lebih daripada kebutuhan rohani dan jangan karena hal yang jasmani pula kita tidak mau dan takut untuk memberitakan Injil. Tuhan pasti memelihara hidup kita, Dia tidak akan membiarkan anak-anakNya seorang diri menanggung beban penderitaan.
Di dunia modern ini kita masih menjumpai anak Tuhan yang egois, menghalalkan segala cara demi untuk mendapat kesenangan di dunia, seperti menjalankan MLM (Multi Level Marketing). Segala macam cara digunakan untuk menipu, yaitu menyelewengkan ajaran cinta kasih dalam Firman. Hati-hati, jangan tertipu dengan MLM yang seolah-olah menawarkan keuntungan. Itu semua hanya kebohongan belaka. Dengan sistim yang diterapkan MLM, sesungguhnya, semakin banyak orang yang menjadi anggota maka keuntungan orang yang berada di posisi atas semakin besar pula tanpa dia harus berusaha dan tidak ada resiko yang harus ditanggungnya. Apakah merugikan orang lain dan menguntungkan diri sendiri seperti itu yang dinamakan dengan cinta kasih? Bertobatlah, jangan memanipulasi ajaran cinta kasih demi untuk memperoleh hal yang bersifat materi. Materialisme adalah musuh Kekristenan; cinta akan uang adalah akar dari segala kejahatan.
Uang seharusnya berada di bawah kekuasaan kita dan bukannya menguasai hidup kita. Yohanes Pembaptis sangat keras mewartakan kabar ”bertobatlah” di tengah-tengah bangsa Yahudi yang materialis humanis. Bertobat berarti berbalik dari yang salah dan kembali pada jalan yang benar. Pertobatan tidak menjadikan diri kita sempurna seratus persen, tanpa cacat dan tidak berdosa. Bukan! Karena itu janganlah kita menuntut orang Kristen yang lain untuk sempurna. Namun kita berhak menuntut orang Kristen untuk bertobat, kembali ke jalan yang benar kalau dia berbuat dosa. “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” merupakan berita yang relevan hingga sekarang dan berita ini harus terus kita beritakan. Tugas kita, setiap orang Kristen untuk memberitakan berita kontroversi ini. Maukah anda dipakai Tuhan menjadi alat memberitakan Injil? Amin.

(Ringkasan khotbah ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)