14 February 2008

Bab 22 : MENGEMBANGKAN KOMUNITAS ?? (Analisa Terhadap Bab 19 Buku Rick Warren)

Bab 22
Mengembangkan Komunitas ??



Pada bab 22 ini, kita akan mencoba menggali masing-masing pengajaran Rick Warren di dalam bab/hari kesembilanbelas dalam renungan 40 harinya. Penggalian ini bisa bersifat positif maupun negatif dari kacamata kebenaran Firman Tuhan, Alkitab. Mari kita akan menelusurinya dengan teliti berdasarkan kebenaran Alkitab.
Tema komunitas menjadi ciri khas abad postmodern yang menyenangi kebersamaan. Inilah tema yang sedang dibahas Warren pada bab 18 dan 19 secara jelas. Hal ini tidak salah, karena Allah menciptakan kita sebagai makhluk sosial. Tetapi sampai batas manakah kehidupan bersosial ini harus digumuli, itulah yang menjadi perhatian kita di dalam dua bab pembahasan kita ini. Mari kita menyelidiki satu per satu komunitas yang Warren maksudkan khusus pada bab kesembilanbelas ini.
Pada awal buku ini, untuk mendukung pengajaran tentang mengembangkan komunitas, selain Kisah 2:42, Warren sengaja mengutip Yakobus 3:18 versi The Message, "Kamu dapat mengembangkan komunitas yang sehat dan kuat yang hidup benar dengan Allah serta menikmati hasil-hasilnya hanya jika kamu berusaha keras bergaul dengan baik satu sama lain, dengan saling bersikap luhur dan hormat." (Warren, 2005, p. 163)
Komentar saya :
Lagi-lagi, penyakit Warren kambuh, ia gemar mengutip ayat Alkitab khusus menggunakan versi terjemahan yang cocok dengan idenya. Berikut ini adalah kutipan Yakobus 3:18 dari berbagai terjemahan Alkitab yang dapat dipertanggungjawabkan. Yakobus 3:18 dari Terjemahan Baru (TB LAI), "Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai." Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS), "Memang kebaikan adalah hasil dari benih damai yang ditabur oleh orang yang cinta damai!" King James Version (KJV), "And the fruit of righteousness is sown in peace of them that make peace." Yakobus 3:18 sama sekali tidak mengajarkan tentang mengembangkan komunitas, melainkan kaitan antara kebenaran dan perdamaian di dalam hal mengontrol lidah (perhatikan seluruh Yakobus 3 khusus mulai ayat 1, 5-6). Jelas, ini adalah manipulasi ayat Alkitab.


Pada halaman 163, Warren memaparkan bahwa di dalam komunitas dibutuhkan komitmen dan hanya Roh Kudus saja yang dapat menciptakan persekutuan yang sesungguhnya di antara orang percaya dan mengembangkannya dengan pilihan dan komitmen yang kita buat. Bagi Warren, Paulus menunjukkan tanggung jawab ganda ini ketika dia berkata, "Kamu dipersatukan dengan damai sejahtera melalui Roh, karena itu lakukanlah segala upaya untuk tetap bersama seperti ini." (Efesus 4:3 ; New Century Version).
Komentar saya :
Warren memang tergolong pribadi yang agak aneh, ayat Alkitab yang ia kutip dari Efesus 4:3 berbeda (berkontradiksi) dengan apa yang ia tafsirkan sendiri terhadap ayat ini. Efesus 4:3 ingin mengajarkan bahwa kita harus bersatu dalam damai sejahtera melalui Roh Kudus. Dengan kata lain, Roh Kudus lah yang pertama kali mempersatukan jemaat di dalam Kristus, lalu kita sebagai anak-anak-Nya harus meneruskan apa yang telah Ia tanam tersebut. Tetapi bagaimana tafsiran Warren terhadap Efesus 4:3 ? Warren berkata, "Hanya Roh Kudus yang bisa menciptakan persekutuan yang sesungguhnya di antara orang-orang percaya, namun Dia mengembangkannya dengan pilihan dan komitmen yang kita buat." (Warren, 2005, p. 163) Dengan kata lain, ia hendak mengatakan bahwa meskipun Roh Kudus menciptakan persekutuan, tetapi kita lah yang membuat pilihan dan komitmen untuk nantinya dikembangkan oleh Roh Kudus. Sehingga tidak heran, ia berani mengeluarkan kalimat, "Dibutuhkan baik kuasa Allah maupun usaha kita untuk menghasilkan komunitas Kristen yang penuh kasih." (Warren, 2005, p. 163). Tafsiran ini jelas berbeda bahkan berkontradiksi dengan ayat yang baru ia kutip, yaitu Efesus 4:3. Perbedaan ini bukan sekedar perbedaan biasa, tetapi perbedaan esensi. Kalau Efesus 4:3, esensinya jelas yaitu Roh Kudus yang mempersatukan kita di dalam Kristus, dan kita atas pencerahan dan dorongan Roh Kudus dapat bersatu dalam pengertian yang bertanggungjawab. Sedangkan bagi Warren, esensinya adalah meskipun Roh Kudus yang menciptakan persekutuan, kita lah yang menentukan pilihan dan komitmen, lalu Roh Kudus mengembangkan menurut apa yang telah kita buat. Kalau Alkitab selalu God-centered, maka Rick Warren selalu man-centered. Inilah bedanya theologia Reformed yang selalu God-centered (kedaulatan Allah), dengan Warren yang Arminian yang selalu man-centered (kedaulatan manusia).

Selanjutnya, ia mengusulkan 5 ciri mengembangkan komunitas yang sehat,
Mengembangkan komunitas membutuhkan kejujuran. Anda harus cukup peduli untuk dengan penuh kasih membicarakan kebenaran, ...
...
Persekutuan yang sejati, entah dalam sebuah pernikahan, persahabatan, atau dalam gereja Anda, bergantung pada keterusterangan...
Keterusterangan bukan berarti Ada bebas mengatakan apapun yang Anda inginkan, di mana saja dan kapan saja Anda mau. Keterusterangan bukan kekasaran...
Mengembangkan komunitas membutuhkan kerendahan hati....kerendahan hati membangun jembatan. Kerendahan hati adalah oli yang melancarkan dan melembutkan hubungan... Sikap yang tepat dalam persekutuan ialah sikap rendah hati...
...
Anda bisa mengembangkan kerendahan hati dengan cara yang sangat praktis : dengan mengakui kelemahan-kelemahan Anda, dengan bersabar terhadap kelemahan-kelemahan orang lain, dengan terbuka terhadap koreksi, dan dengan menunjukkan perhatian kepada orang lain...
...Orang-orang yang rendah hati sangat memusatkan perhatian pada melayani orang lain, mereka tidak memikirkan diri mereka sendiri.
Mengembangkan komunitas membutuhkan sikap hormat. Sikap hormat adalah menghargai perbedaan-perbedaan kita, saling memperhatikan perasaan sesama, dan bersabar terhadap orang-orang yang menjengkelkan kita...
...
Dalam sebuah keluarga, penerimaan tidak didasarkan pada seberapa pintar atau cantik atau berbakatnya Anda. Penerimaan didasarkan pada kenyataan bahwa kita saling memiliki. Kita membela dan melindungi keluarga. Seorang anggota keluarga mungkin sedikit bodoh, tetapi dia adalah bagian dari kita...
Mengembangkan komunitas membutuhkan sikap bisa memegang rahasia. Hanya dalam lingkungan yang aman di mana ada penerimaan yang hangat dan sikap memegang rahasia yang dapat dipercaya, orang-orang akan berterus terang serta menyampaikan berbagai luka hati, kebutuhan, dan kesalahan terdalam mereka...
Mengembangkan komunitas membutuhkan frekuensi atau kekerapan. Anda harus memiliki kontak yang sering dan tetap degnan kelompok Anda untuk membangun persekutuan yang murni. Hubungan memerlukan waktu... Anda harus menggunakan wkatu bersama-sama orang, banyak waktu untuk mengembangkan hubungan yang dalam...
Komunitas dibangun bukan atas dasar kesenangan ("kami akan berkumpul bila saya merasa ingin berkumpul") tetapi atas dasar keyakinan bahwa saya membutuhkannya untuk kesehatan rohani. Jika Anda ingin mengembangkan persekutuan yang sejati, itu berarti mengikuti pertemuan ibadah meskipun Anda merasa tidak ingin mengikutinya, karena Anda percaya itu penting... (Warren, 2005, pp. 164-169)

Komentar saya :
Lima prinsip di atas yang Warren kemukakan tidak ada bedanya dengan konsep persekutuan ala duniawi. Semua persekutuan ala dunia, misalnya, PKK juga memerlukan kejujuran, kerendahan hati, sikap hormat, memegang rahasia, dll. Lalu, apa bedanya ? Komunitas Kristen seperti yang Warren kemukakan, bagi saya, tetap merupakan konsep komunitas yang dangkal, karena tidak ada poin penting yang merupakan esensi yang harus diperhatikan dan menjadi pembeda dengan konsep komunitas ala dunia.
Bagaimana seharusnya membangun komunitas Kristen sejati ? Komunitas Kristen sejati harus dibangun berdasarkan esensi Firman Allah (Alkitab), bukan atas humanisme ! Artinya, Firman Allah harus menjadi standart pengukur gerak-gerik di dalam suatu komunitas persekutuan. Ketika sebuah komunitas persekutuan mulai menjauh dari kebenaran Firman Allah, maka beberapa atau bahkan semua orang harus segera menyadarinya, sebelum komunitas tersebut semakin lama semakin jatuh ke dalam ajaran sesat. Komunitas persekutuan Kristen tanpa Firman Allah adalah sia-sia adanya, seperti kapal tanpa kemudi dan arah yang jelas.
Kedua, komunitas persekutuan Kristen bukan sekedar berdasarkan Firman Allah, tetapi juga meneladani konsep Allah Trinitas. Allah Trinitas adalah tiga pribadi Allah di dalam satu esensi Allah. Di dalam Allah Trinitas, masing-masing pribadi Allah berperan sesuai dengan peran-Nya masing-masing, tetapi mengerjakan satu tujuan yaitu keselamatan bagi manusia. Allah Bapa merencanakan keselamatan, Allah Anak (Tuhan Yesus Kristus) menggenapkan rencana keselamatan itu dan Allah Roh Kudus menyempurnakan apa yang telah Kristus kerjakan di dalam hati setiap umat pilihan-Nya. Meskipun berbeda, masing-masing Pribadi Allah Trinitas dapat bersatu menggenapkan satu tujuan tanpa ada konflik. Demikian pula, sebuah komunitas persekutuan Kristen yang sehat meskipun sedikit ada konflik, tetapi bisa menyelesaikan konflik dengan meneladani konsep Allah Trinitas yaitu meskipun berbeda, tetapi mengerjakan satu tujuan yaitu memberitakan Firman Allah dan memuliakan Allah.

No comments: